Anda di halaman 1dari 6

Rencana Studi

Calon Penerima Beasiswa Master


Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

A. Latar Belakang dan Motivasi


Protein hewani memiliki andil yang besar dalam membangun ketahanan pangan khususnya di
Indonesia. Protein hewani menyumbang 50% dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara maju.
Konsumsi protein di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya yang hanya
4,5kg kg/kapita/tahun dibawah Malaysia (38,5 kg/kapita/tahun), Thailand (14 kg/kapita/tahun), dan
Filipina (8,5 kg/kapita/tahun). Faktor yang menyebabkan rendahnya konsumsi protein hewani di
Indonesia antara lain disebabkan daging dari ternak non-ruminansia memegang persentase 33-38%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan konsumsi daging non-ruminansia adalah perubahan
jumlah populasi, harga yang relatif lebih murah dibandingkan daging sapi. Protein hewani dari ternak
non-ruminansia tertinggi masih dimiliki oleh unggas utamanya di era modern kebiasaan konsumsi di
restoran cepat saji berdampak meningkatnya penjualan daging ayam. Tingginya permintaan konsumsi
daging ayam tidak imbangi dengan jumlah populasi ayam pedaging sehingga usaha yang dilakukan
untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak hanya terfokus pada sapi, ayam pedaging, kambing,
domba. Kelinci merupakan ternak kecil yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki kualitas
daging yang baik.
Sejauh yang saya amati, kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagai solusi atas
permasalahan dalam memenuhi pemenuhan permintaan protein hewani adalah dengan membuka kran
import daging dari negara seperti India dan Australia. Melihat dari kondisi ini, saya termotivasi lebih jauh
mengenai potensi ternak non-ruminansia dalam hal ini ayam pedaging, maupun kelinci dalam aspek
nutrisi dan makanan karena 80% kunci dari meningkatnya jumlah produksi dan populas ternak non-
ruminansia berasal dari pakan. Pakan merupakan aspek secara ekonomis dalam bidang peternakan,
dimana pengeluaran terbesar ada pada pakan. Para pelaku peternakan mengalami kendala dalam
mahalnya pakan konsentrat dan terlalu panjangnya rantai pemasaran mengakibatkan harga pakan
relatif tinggi.
Kajian terhadap potensi ternak non-ruminansia khususnya pada pakan sebagai alternatif
pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional diharapkan menghadirkan kontribusi dari berbagai
disiplin ilmu dalam bidak peternakan. Mempelajari disiplin ilmu nutrisi dan makanan ternak dalam ilmu
tersebut dapat meghadirkan sudut pandang yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan terkait dalam bidang peternakan. Lebihjauh, disiplin ilmu tersebut akan
bermanfaat bagi bangsa Indonesia ke depannya.
Dengan latar belakang psikologi, maka mempelajari human factors merupakan pilihan yang tepat
bagi saya. Saya telah memiliki dasar-dasar ilmu dan riset mengenai perilaku manusia sehingga
selanjutnya saya dapat mempelajari lebih jauh mengenai kontribusi perilaku manusia dalam sebuah
sistem melalui kajian human factors. Mempelajari psikologi pada jenjang sarjana juga telah memberikan
bekal yang cukup bagi saya untuk mengaplikasikan metode-metode ilmiah dalam memahami dan
menganalisis perilaku manusia, yang tentu saja akan sangat berguna dalam kajian human factors.
B. Program Studi
Program studi yang saya ajukan adalah Magister Ilmu Ternak minat Nutrisi dan Makanan
Ternak. Adapun rincian mengenai program studi tersebut adalah sebagai berikut:

Magister Peternakan (M.Pt.) Minat Nutrisi dan Makanan


Program studi yang diajukan Ternak, dengan spesialisasi Ternak Non-Ruminansia

Institusi penyelenggara Universitas Brawijaya (UB), Fakultas Peternakan,

Universitas Brawijaya
Jenis program Program Magister Ilmu Ternak PPs FPt UB
Lokasi Jl Veteran, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Kredit 50 kredit
Gelar Magister Peternakan, dengan abrevasi M.Pt.
Program Studi Magister S2 Ilmu Ternak Terakreditasi A
oleh BAN-PT dengan Nomor SK : 019/SK/BAN-PT/Ak-
Akreditasi X/M/I/2013

Sekilas Penyelenggara Institusi Nama Universitas Brawijaya diberikan oleh Presiden Republik
Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961.
Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang
merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai
15. Universitas Brawijaya dinegerikan berdasarkan Surat
Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5
Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai
hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya. Perjalanan
Universitas Brawijaya sebelum dinegerikan diawali pada tahun
1957 di Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading
Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas
Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli
1960 diganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang. D
ibawah naungan Universitas tersebut beberapa bulan berikutnya
terdapat tambahan dua fakultas yaitu Fakultas Administrasi
Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Universitas Kotapraja
Malang inilah yang kemudian diganti namanya menjadi
Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya mendirikan Fakultas Peternakan Tahun
1962 dengan dekan untuk periode saat ini Prof.
Suyadi.Dr.Sc.Agr.Ir.Suyadi,MS dengan S1 Peternakan ( Produksi
Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Sosial Ekonomi
Peternakan, dan Teknologi Hasil Ternak); S2 Ilmu Ternak (Minat
Nutrisi dan Makanan Ternak, Produksti Ternak, Reproduksi dan
Pemuliaan Ternak, Agribisnis Peternakan, dan Teknologi Hasil
Ternak); S3 ilmu Ternak
C. Waktu Pelaksanaan Studi
Waktu pelaksanaan studi direncanakan selama 24 bulan, dimulai pada akhir bulan September
2017 dan selesai pada akhir Mei 2019. Adapun timeline rencana pelaksanaan kuliah dan pengerjaan
tesis adalah sebagai berikut:

2017 2018
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
Semester 1
Semester 2
2018 2019
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
Semester 3
Semester 4

D. Mata Kuliah
Untuk menyelesaikan program Magister Peternakan, dipersyaratkan menempuh 50 kredit yang
terbagi dalam Mata Kuliah Wajib (termasuk tesis) Mata Kuliah Pilihan dan Wajib Minat. Rincian
mengenai rencana mata kuliah yang akan diambil adalah sebagai berikut:

Periode Studi Waktu Mata Kuliah Sifat Kredit


1. Sistem Produksi Wajib 3(2+1)
Semester 1 September Peternakan
2017- 2. Dinamika Perkembangan Wajib 3(2+1)
Januari Peternakan
2018 3. Ilmu dan Teknologi Wajib Minat 3(2+1)
Evaluasi Pakan
4. Ilmu Nutrisi Terapan Wajib Minat 3(2+1)
5. Strategi Pengembangan
Nutrisi Ternak Non- Wajib Minat 3(3+0)
Ruminansia
6. Teknologi dan Industri
Pakan Ternak Wajib Minat 3(3+0)
7. Pengembangan Produksi
Hijauan Pakan Ternak Wajib Minat 3(3+0)
Semester 2 Januari- 1. Proyek Penelitian Nutrisi Wajib Minat 3(1+2)
Juni 2018 dan Makanan Ternak
2. Managemen Agribisnis
Peternakan Pilihan 3(2+1)
3. Aplikasi Kontrol Kualitas
dalam Industri Hasil Pilihan 2(2+0)
Ternak
4. Bahan Pangan additif Pilihan 2(2+0)
5. Bioteknologi Ternak Pilihan 3(3+0)
6. Pengembangan Produksi Pilihan 3(3+0)
Ternak Unggas
7. Pengembangan Produksi Pilihan 3(3+0)
Ternak Perah
8. Metodologi Penelitian dan Wajib 0
Penulisan Karya Ilmiah Matrikulasi
9. Bahasa Inggris untuk Wajib
Penulisan Karya Ilmiah Matrikulasi 0
10. Komputer dan Teknologi Wajib
Informasi untuk Karya Matrikulasi 0
Ilmiah

Semester 3 Juni 2018- 1. Tesis Tesis 10


Januari
2019
Semeter 4 Januari-Mei 1. Tesis Tesis 10
2019
F. Rencana Pasca Studi dan Aktivitas Diluar Perkuliahan Selama Studi

Rencana pasca studi yang diharapkan setelah dipelajari di Magister Peternakan Minat Nutrisi dan
Makanan Ternak dapat diaplikasikan dan menjadi suatu bentuk kontribusi positif bagi peningkatan
sektor ternak di Indonesia, dengan spesialisasi ternak non-ruminansia. Adapun implementasi adalah
sebagai berikut:
- Mampu melakukan analisis dan implementasi dalam bidang Nutrisi dan Makanan Ternak
Non-Ruminansia sehingga diharapkan menyelesaikan masalah yang terkait pada bidangnya.
- Mampu mengimplementasi hasil studi secara tridharma perguruan tinggi yaitu mendidik,
meneliti dan pengabdian masyarakat.
- Mampu mengimplementasi dalam bidang entrepreneurship pada bidang ternak non-
ruminansia sehingga membuka lapangan kerja.
- Mampu melakukan penelitian dan terobosan secara mandiri pada bidang bidang nutrisi
dan makanan ternak non-ruminansia.

Aktivitas yang direncanakan diluar perkuliahan selama studi untuk implementasi adalah
sebagai berikut:
- Menjadi Assisten Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak untuk Non Ruminansia di
ruang lingkup Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.
- Menjadi bagian dari Poultry Club (PC) dan Rabbit and Animal Potensial Club (RPAC) serta
aktif menjalin kerjasama dengan HIMAKINDO serta koperasi dan farm wilayah Jawa Timur
untuk meningkatkan kerjasama Universitas Brawijaya, Fakultas Peternakan, dan Masyarakat.
Beberapa diantaranya pelatihan penyusunan pakan dengan software untuk unggas
- Aktif dalam kegiatan-kegiatan pengabdian kemasyarakatan bidang Nutrisi dan Makanan
Ternak Non-Ruminansia.
- Mengusahakan untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya (S3/doktoral) dalam rangka
meningkatkan kompetensi akademik maupun praktis di bidang Nutrisi dan Makanan Tenrak

Anda mungkin juga menyukai