Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENAMBAHAN SAPONIN TERHADAP

JUMLAH PROTOZOA DAN PRODUKSI GAS METAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PEMANASAN GLOBAL Sektor peternakan

upaya
Manajemen pakan Pendonor 18% emisi
(Manipulasi rumen) gas rumah kaca

Menggunakan saponin untuk menekan produksi gas


CH4 ( gas metana = jumlah protozoa)
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan saponin dari berbagai tanaman guna menekan
populasi protozoa dalam rumen dan menggurangi gas CH4.

Manfaat penulisam ini diharapkan dapat menjadi bahan


informasi dan sumber pengetahuan tentang penggunaan
saponin dan pengaruhnya terhadap jumlah protozoa dan
produksi gas CH4
Saponin adalah segolongan senyawa glikosida.
Saponin memiliki beberapa karakteristik,
yaitu:
Berupa buih

Saponin memiliki rasa pahit menusuk

Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter

Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir


darah atau hemolisis pada darah
Sesuai dengan gambar diatas, struktur dari aglikon dibagi menjadi dua
golongan yaitu saponin netral yang berasal dari steroid dengan rantai
samping spiroketal dan saponin asam yang mempunyai struktur
triterpenoid
Lerak (Sapindus rarak)

Buah pace (Morinda citrifolia)

Pohon saga (Adhenantera pavonina)

Teh

Lidah buaya

Daun mimba (Azadirachta indica)

Daun bunga sepatu

Keben (Barringotonia spp.)

Kedelai
Pembentukan Gas Metana
• Gas metana hampir 80-95% diproduksi
didalam rumen dan 5-20% dalam usus besar

Pembentukan gas metan terjadi melalui reduksi


CO2 oleh H2 yang dikatalisis oleh enzim yang
dihasilkan oleh bakteri metanogenik.
Hubungan Antara Pakan Dengan Produksi Gas Metan
dan Jumlah Populasi Protozoa

Produksi gas metan pada ternak secara langsung


berhubungan dengan pakan yang diberikan
Kandungan
Konsumsi pati propionat tinggi,
tinggi gas metana
menurun

Asam asetat
Konsumsi serat tinggi, gas
tinggi (selulosa) metana tinggi
Penggunaan Buah lerak Sebagai Penekan Jumlah
Protozoa dan Mengurangi Produksi gas CH4

• Pada penelitian ini menggunakan buah lerak sebagai


sumber saponin. Saponin dari ekstrak lerak diberikan
dengan taraf 1, 3 dan 5% (w/v).
• Tabel hasil uji fitokimia ekstrak tepung lerak
Bahan Tanin % Sapogenin Total
% saponin %
Tepung campuran segar 0,13 5,03 3,87
Ektrak air - 7,62 8,20
Elstrak methanol 0,09 14,07 81,50
• Tabel pengaruh ekstrak lerak dalam pelarut berbeda
terhadap populasi protozoa.
Populasi protozoa (106)
Perlakuan Populasi Penghambatan Penghambatan
awal 30 menit 60 menit
Control 156 54 38
Ekstrak air 1% (w/v) 195 43 3
Ekstrak air 3% (w/v) 128 14 3
Ekstrak air 5% (w/v) 82 2 0
Ekstrak methanol 1% (w/v) 89 3 1
Ekstrak methanol 3% (w/v) 128 0 0
Ekstrak methanol 5% (w/v) 50 0 0

Hasil pengujian terhadap protozoa rumen menunjukkan bahwa tepung Lerak


Pada konsentrasi 3 dan 5 %, ekstrak metanol tepung Lerak dapat mematikan
hampir seluruh populasi protozoa uji dalam waktu 30 menit, sedangkan pada
konsentrasi 3% ekstrak air tepung Lerak dapat menurunkan populasi protozoa
sampai 89%.
Penggunaan Penambahan Daun Morinda citrifolia Sebagai
Sumber Saponin Terhadap Defaunasi Protozoa, Produksi Gas
total dan Produksi Gas Metana Cairan Rumen Secara In Vitro

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


dari penambahan daun pace terhadap populasi protozoa,
produksi gas total, produksi gas metan dalam rumen.

Uraian perlakuan sebagai berikut:


1. 200 mg P. purpureum
2. 200 mg P. purpureum + M. citrifolia A A = setara saponin 3 mg BK
3. 200 mg P. purpureum + M. citrifolia B B = setara saponin 6 mg BK
C = setara saponin 9 mg BK
4. 200 mg P. purpureum + M. citrifolia C
D = setara saponin 12 mg BK
5. 200 mg P. purpureum + M. citrifolia D
• Tabel jumlah protozoa, produksi gas dan gas
metana pada taraf M. citrifolia yang berbeda
Taraf M. citrifolia (mg)
Variabel
0 3 6 9 12 SE
Jumlah protozoa (103/ml) 450,00a 405,00a 240,00b 262,50b 210,00b 210,00b
Produksi gas (ml/mg) 0,220 0,210 0,200 0,200 0,220 0,0064
Produksi gas metana 0,022a 0,020a 0,017b 0,016b 0,016b 0,0074
(ml/mg)

Berdasarkan tabel diatas jumlah produksi gas metan menurun


seiring dengan penambahan jumlah saponin daun M. citrifolia, hal
ini dapat dikarenakan karena ada hubungan korelasi dengan
penurunan jumlah protozoa.
Pengaruh Pemberian Saponin Daun Teh Terhadap
Produksi Gas Metan dan Jumlah Protozoa Dalam
Rumen
• Pada penelitian ini terdapat penambahan saponin daun teh,
minyak kedelai dan penambahan saponin daun teh dengan
minyak kedelai.
• Tabel pengaruh pemberian saponin daun teh, minyak kedelai
dan saponin daun teh ditambah dengan minyak kedelai
terhadap poplasi protozoa
Perlakuan
Variabel kontrol Saponin Minyak Saponin Teh + SEM
Teh Kedelai Minyak Kedelai
Produksi gas metan 0,34 b 0,36 b 0,20 c 0,24 c 0,044
Jumlah potozoa 9,71 b 5,72 c 4,71 c 5,42 c 1,192
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penambahan saponin daun teh
dan minyak kedelai dapat mengurangi jumlah protozoa dalam rumen.
Jumlah produksi gas metan pada perlakuan minyak kedelai memiliki nilai
produksi gas dan jumlah protozoa yang lebih rendah, hal ini dapat
dikarenakan kandungan saponin pada kedelai lebh tinggi dibandingkan
pada teh. Menurut literature, kandungan saponin pada kedelai dapat
mencapai 35-38 g/100g protein, sedangkan pada daun teh hanya sekitar
1,35%.
KESIMPULAN

Penambahan saponin pada pakan diketahui efektif


dalam mengurangi produksi gas metan dan dapat
mengurangi jumlah protozoa didalam rumen. Jumlah
protozoa didalam rumen berbanding lurung dengan
produksi gas, yang mana apabila jumlah protozoa
tinggi maka produksi gas metan akan tinggi, hal ini
dikarenakan protozoa merupakan salah satu inang
utama proses metanogen.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai