Anda di halaman 1dari 2

Penelitian fermentasi pucuk tebu, perlakuan yang digunakan starbio 0.2%, 0.4%, 0.6% dan 0.8%.

pada
penulisan proposal semuanya ditambah 10% pollard dari BK pucuk tebu. Pada pembuatan fermentasi
pucuk tebu setiap kantong plastik ditimbang 250 gram atau 500 BK pucuk tebu dan ditambah starbio
sesuai dengan perlakuan kemudian ditambah pollard semua sama 10 % BK pucuk tebu kemudian
diinkubasi selama 21 hari, karena pucuk tebu merupakan limabh perkebunan yang serat kasarnya tinggi.
Masing-masing perlakuan diulang 3 kali.
Untuk pucuk tebu harus dianalisa BK nya dulu selain proksimat, yang penting tahu BK nya berapa.
Kalau misalnya menggunakan pucuk tebu yang baru panen BK sekitar 20% maka cara menghitung adalah
Pucuk tebu = 100/20 X 250 gram = 1250 gram (bentuk segar)
Ditambah :
Pollard 10 % BK = 10/100 X 250 gram = 25 gram (semua perlakuan sama)
Starbio 0.2% = 0.2/100 X 250 gram = 0.5 gram
Starbio 0.4% = 0.4/100 X 250 gram = 1 gram
Starbio 0.6% = 0.6/100 X 250 gram = 1.5 gram
Starbio 0.8% = 0.8/100 X 250 gram = 2 gram
Jadi semuanya tergantung kandungan BK pucuk tebu berapa.

Untuk Ismi :
Produksi gas diukur pada inkubasi 4, 8, 12, 24, 48 dan 72 jam karena pada umumnya limbah perkebunan
untuk serat kasarnya tinggi sehingga perlu inkubasi lebih lama ada juga yang sampai 96 jam bahkan
saya pernah melakukan penelitian sampai inkubasi 1 minggu. Pengukuran KcBK dan KcBO adalah dari
residu gas jadi kalau menginkubasikan 500 mili gram (0.5 gram) bahan sampai 72 jam tinggal berapa mili
gram. Pada pengukuran ini harus betul betul hati hati karena sampel yang dimasukkan ke syringe hanya
sedikit sekitar 0.5 gram. Selain menggunakan RAK maka untuk pola produksi gas menggunakan rumus :
y = b(1-e-cx)
Keterangan
y: Produksi gas pada masa inkubasi x jam (ml/500 mg BK)
b: Potensi produksi gas dari bagian pakan yang tidak larut tetapi berpotensi terfermentasi
(ml/500 mg BK) saat x jam
c: Laju produksi gas selama masa inkubasi (ml/jam)
x: Masa inkubasi (jam)
e: Eksponensia

Untuk Nur Islam :


Selain kualitas nutrisi dari perlakuan yang diamati, pH juga diamati karena kriteria pada proses fermentasi
adalah nilai pH. Fermentasi pada semua perlakuan dilakukan selama 21 hari dan rancangan yang
digunakan adalah RAL.
Untuk Dwi Aji :
Perhitungaan nilai energi menurut Menke dan Steingass (1988) meliputi Metabolizable Energy (ME) dan
Net Energy (NE) yang dihitung berdasarkan uji in-vitro produksi gas 24 jam.
ME (MJ/Kg BK) = 2,20 + (0,136*GP) + (0,057*CP) +0,0029(CF) 2
NE (Mcal/Kg) = {2,2 + (0,0272*GP) + (0,057*CP) + (0.149*CF)}/ 14,64
OMD (%) = 14,88 + (0,889*Gas) + (0,45*CP) + (0,0651*CA)
Keterangan :
ME : Metabolizable Energy (MJ/kg BK)
NE : Net Energy (MJ/kg BK)
OMD : Organic Mater Digestibility
GP : Produksi gas selama 24 jam (ml/200 mg BK)
CP : Crude Protein (% of DM)
CF : Crude fiber (% of DM)
CA : Crude Ash (% of DM)

Untuk Rumus ME dan NE supaya mencari jurnal yang digunakan untuk forage kemungkinan ada rumus
yang baru, rumus untuk konsentrat berbeda dengan hijauan.
Rancangan yang digunakan adalah RAK.

Anda mungkin juga menyukai