Anda di halaman 1dari 11

Harmonisasi

Koperasi
Peternakan
Bandung Selatan
(KPBS) Menjadi
Koperasi Berbasis
Perseroan Terbatas
DANUNG NUR ADLI
di Indonesia 176050100111008
Pada zaman
penjajahan
penjajahan Belanda di
Pangalengan terdapat
beberapa peternakan
diantaranya De
Friensche Terp,
Selayang Almanak, Van Der
Els, dan Big Man
Pandang
Koperasi
Peternakan
Bandung Kondisi Ekonomi
Indonesia labil
Selatan. pasca kemerdekaan

22 Maret 1969 Didirikan


Koperasi Peternakan Bandung Bisnis Usaha Susu
Selatan (KPBS) dikuasai Tengkulak
KPBS PANGALENGAN
BANDUNG SELATAN

UPSTREAM

Faktanya Koperasi
Peternakan Bandung
Selatan (KPBS) sudah
memiliki semua sektor ONFARM SUPPORTING

DOWNSTREAM
Kondisi Existing
-Import Calf (Pedet) dari luar negeri
-Penurunan populasi sapi perah untuk memenuhi daging di Indonesia

Kelebihan
-Pihak KPBS sudah memiliki lahan bekas peternakan Belanda
yaitu Almanak

UPSTREAM Kekurangan
-Pihak KPBS belum mempunyai program orientasi untuk
(HULU) pengembangan calf

Solusi
-Pihak KPBS melakukan kerjasama dengan PT. UPBS untuk
pengembangan pedet
Kondisi Existing
-Konsumsi susu masyarakat millennial di Jawa Barat khususnya Kota
Bandung meningkat sejak tahun 2016
-Kaum millennial lebih memilih kerja di Kota Bandung dibandingkan
menjadi peternak karena memiliki nilai prestigious
-Peternak banyak yang beralih Profesi

Budidaya
(On-
Farm) Kelebihan
-Pihak KPBS sudah memiliki 6.541 Peternak Sapi Perah
-Pihak KPBS sudah memiliki 4.000 ekor sapi perah laktasi yang
dikelola dilahan bekas almanak (perusahaan susu pada zaman
Belanda) dikelola bersama PT. Ultra Pangalengan Bandung Selatan
-Pihak KPBS sudah memiliki Instalasi yang disebut MCP (Milk
Collecting Point)
-Pihak KPBS sudah memiliki Aplikasi untuk anggota koperasi agar
mengetahui jumlah produksi susu dan kualitas susu yang disetor
-Pihak KPBS sudah merintis program Young Farmer bekerja sama
dengan PT. Frisian Flag Indonesia.
Kekurangan
-Jumlah Populasi Sapi Perah Menurun dari kisaran 6.000 menjadi 4.000 ekor
-Penerapan Good Farming Practice belum merata
-Kepemilikan sapi perah anggota hanya 2-3 ekor dari 6.541 orang peternak
-Meningkatnya import skim milk dari luar negeri

Solusi
Budidaya --Pemerataan pembangunan MCP (Milk Collecting Point) dimana
peternak bisa melihat langsung bagaimana Good Farming Practice
-Pengembangan Aplikasi untuk database seperti keuntungan dan
(On- kerugian dalam peternakan sapi perah
-Program Young Farmer harus bersifat continue, karena program

Farm) tersebut ditawarkan untuk generasi millenial


Kondisi Existing
-Masyarakat millennial lebih menyukai produk instant
-Menjamurnya restoran di Bandung yang menggunakan olahan susu

Kelebihan
-Pihak KPBS sudah memiliki pabrik pengolahan susu sendiri dengan
kapasitas pengolahan 50.000 liter / hari
-Produk yang dihasilkan sudah berupa susu pasteurisasi, mozzarella
cheese, mentega, dan kerupuk susu
Hilir
(Downstream)
Kekurangan
-Packaging yang kurang diminati meskipun sudah ada izin dari BPOM

Solusi
-Bekerja sama dengan pihak tetra pack sebagai perusahaan packaging
Hilir
(Downstream)

Contoh tetra pack


Kondisi Existing
-RI masih kekurangan 50.000 sapi perah (30.000 Jatim, 15.000
Boyolali, dan 5.000 Jabar)

Kelebihan
-Gerakan hari minum susu nasional / bagian white revolution
-BBTU-HPT Baturraden sudah menyediakan bibit yang
dikembangkan untuk sapi perah

Supporting
Kekurangan
-Tidak ada program yang jelas, mengandalkan impor luar negeri

Solusi
-Peraturan pemerintah berupa payung hukum mengatur tentang
persediaan susu, serta komponen susu agar peternak nyaman
KPBS PANGALENGAN
BANDUNG SELATAN

Menjadi seperti
Fonterra? Bukan -KPBS Pangalengan harus go public menjadi sebuah perusahaan
sebuah kemustahilan perseroan terbatas dengan mendaftarkan di Bursa Efek Indonesia
dengan 100% saham milik koperasi dengan tingkat minimal 51%
dipegang koperasi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai