Anda di halaman 1dari 17

METABOLIT SEKUNDER :

TANIN

Oleh :
Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TANIN
• Polimer senyawa phenolic, BM cukup tinggi,
mengandung hidroxy phenol & seny. lain,
mampu membentuk ikatan kompleks dengan
protein & polimer lain (sellulosa, hemisellulosa &
pectin)
• Merupakan polimer phenol yang mampu
menurunkan palatabilitas & menghambat kerja
enzim
• Mempunyai 2 sifat utama : Hydrolizable Tannin
(HT) & Condensed Tannin(CT)
• CT  peran & fungsi penting dlm bdg nutrisi
ternak ruminansia
TANIN
• Tanin: senyawa fenolik, BM 500 –
3000 Da, larut dalam air, mampu
mempresipitasi protein
• Tanin : Hydrolyzable tannins (HT)
dan condensed tannins (CT)
• Tannin berpengaruh thd pengikatan
mikroba thd substrat dan aktifitas
enzim
Ilustrasi Ikatan Hidrogen CT -protein
Struktur tanin
TANIN
• Pemberian hijauan yg mengandung
tanin, dapat menurunkan
populasi protozoa dan konsentrasi
amonia dan dapat meningkatkan
asam propionat pada fermentasi
rumen (Subrata dkk, 2005)
• Yg perlu diperhatikan pemberian tanin
yg terus menerus, mikroba menjadi
toleran thd tanin krn bakteri mampu
mendegradasi tanin
TANIN

• Dalam konsentrasi rendah:


menurunkan degradasi pakan dlm
rumen utk memproteksi protein
pakan agar lebih banyak protein yg
masuk di abomasum, shg lebih dapat
dimanfaatkan oleh ternak inang.
(dalam abomasum protein mengalami
desosiasi dari tanin)
TANIN

• Pengaruh tanin thd CH4 :


disebabkan penurunan produksi H2
dari sintesis asetat, yg terkait dg
penurunan degradasi serat krn
penurunan aktifitas mikroba
fibrolitik
Mekanisme Pendekatan Penurunan Produksi Gas CH4

Degradasi
CT Ikatan Komposisi VFA
Hidrogen  RasioC2 &C4 rendah;
protein, selulosa, C3 tinggi
Hemiselulosa

Ekstrak CT CT menghambat
kerja enzim menghambat Produksi
daun tanaman
protease dan pertumbuhan
ditambahkan CH4
selulase metanogen
dalam pakan metanogen. berkurang
 Fermentasi
di rumen
CT dapat Populasi Protozoa &
menghambat kerja suplai H2 Berkurang
enzim protease dan Metanogen
menekan berkurang
pertumbuhan
protozoa

9-25% Metanogen
bersimbiosis &
menempel pd Protozoa
Ekstraksi CT (Terril et al., 1992)

Padatan
Sampel direndam dalam diekstraksi lagi 2 kali
lart. + aceton 50%
Daun tanaman (1:5 w/v) yg mengandung
segar digiling 0,1 g/100 ml as.
Ascorbat, hingga partikel
stabil Cairan Supernatan

Evaporasi (dg Rotary evaporator)


Freeze drying  menghilangkan pelarut dengan N2

Total Fenol & Tannin


Ekstrak CT metode Folin-Ciocalteu
(Makkar et al., 2003)
Pemanfaatan tanin dalam konsentrat
sapi perah (utk proteksi protein)

50 ml
1 kg air

Konsentrat

Camp. konsentrat
dan tanin

Berikan pada sapi


0,5 %
Tanin perah
PENAMBAHAN CT (PROTEKSI
PROTEIN)
P1 = RG 65% + konsentrat (K) 35%
P2 = RG 65% + K 35% (B Kdl + CT 4,32 g/kg K)
P3 = RG 65% + K 35% (Pollard + CT 14,04 g/kg K)
P4 = RG 65% = K 35% (B kdl + CT 4,32 g/kg K dan
Pollard + CT 14,04 g/kg K)
Rataan konsumsi BK (KBK), BO (KBO) dan
KPK

Perlaku KBK KBO KPK


an ( g/kgBBM/hr) ( g/kgBBM/hr) (g/kgBBM/hr)

P1 141,58 117,87 12,91


P2 141,56 125,42 14,52
P3 157,54 134,49 14,53
P4 142,50 135,74 14,20
Rataan Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan
Kecernaan Bahan Organik (KcBO) dan KcPK

KcBK KcBO KcPK


Perlakuan
( %) ( %) (%)

P1 49,12 51,61 66,95


P2 67,60 58,76 81,80
P3 51,17 52,54 68.87
P4 50,23 58,50 69,98
Rataan konversi pakan dan produksi
susu
Konversi Produksi susu
Perlakuan
Pakan (l/ekor/hr)

P1 1,35 12,46
P2 1,18 13,45
P3 1,20 14,45
P4 1,05 15,07
Pada ransum sapi perah disarankan
mengunakan CT sebesar 18,36 g
CT utk memproteksi 13 kg pollard
dan 4 kg bungkil kedelai dalam
setiap 100 kg konsentrat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai