Anda di halaman 1dari 20

Study Of Carbon Fixation And Carbon

Partitioning Of Evolved Chlorella Sp.'S Strain


Under Different Carbon Dioxide Conditions
Mencari strategi untuk meningkatkan
kapasitas fiksasi CO2 dan menyelidiki
partisi karbon dalam mikroalga.
PENDAHULUAN

• Bagaimana strategi untuk fiksasi CO2 yang cepat dan


partisi karbon keduanya merupakan pertanyaan
penting di bidang bioteknologi alga

Adaptive laboratory evolution (ALE)

Sebuah strategi baru harus diusulkan untuk meningkatkan kapasitas


fiksasi CO2 dan efisiensi ALE dalam kondisi non-stres
Metode Penelitian
01 Microalga dan kondisi kultivasi

Dikumpulkan dari air limbah di Isolasi atau dimurnikan


Pulau Chongming (Shanghai, Cina).
Chlorella sp (orig)
Didapat strain AE1
• Media BG11
• CO2 1% (v/v)
AE1 ditanam dalam media BG11 Siklus pertama memakan waktu 7
pada kondisi 1%, 10% dan 30% CO2 hari dan siklus berikutnya adalah 3
hari. Sampai 31 siklus .
01 Microalga dan kondisi kultivasi

AE1 ditanam dalam media BG11


pada kondisi 1%, 10% dan 30% CO2

Kultur dilakukan selama 11 hari, dan dilakukan sampling dari


Semua data eksperimen yang
hari ke 1 sampai ke 11, untuk keperluan Analisa: ditampilkan dalam penelitian
ini ditentukan dengan tiga
• Biomasa dan Kandungan pigmen
ulangan dan ditampilkan
• Analisis kandungan asam lemak metil ester (FAME) sebagai rata-rata ± standar
Profil asam lemak dari strain awal, AE1 dan AE10 pada kondisi deviasi (SD). Analisis varians
1% CO2, 10% CO2 dan 30% CO2 ditentukan dengan Gas
satu arah (ANOVA) dilakukan
Chromatograph - Mass Spectrometer
di EXCEL. Jika P < 0,05,
• PH maka dianggap signifikan.
• Komponen biomasa (karbohidrat, protein dan lipid)
Metode Penelitian
01 Bubble column photobioreactors (PBRs) ketinggian 40cm, diameter 4,5cm, dan volume kerja 300 ±
5ml dalam sistem kontrol suhu 28 ± 0,5 ℃
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1. Evolusi adaptif

• Biomassa awal dalam setiap siklus evolusi adaptif adalah


sekitar 0,03 g/L
• Biomassa akhir mikroalga di setiap siklus meningkat dari 0,88
g/L menjadi 1,37 g/L .

Gambar 1. Proses evolusi adaptif dari strain awal Chlorella sp pada


kondisi CO2 1%. Profil pertumbuhan di setiap siklus
3.1. Evolusi adaptif
• Dalam setiap siklus, jumlah generasi sekitar 5. Kemudian,
dibutuhkan lebih dari 157 generasi selama evolusi adaptif
untuk menghasilkan AE1 pada penelitian ini.
• AE10 diperoleh oleh ALE melalui 114 generasi (Li et al.,
2015) pada penelitian sebelumnya.
• Dalam kondisi stres, satu generasi membutuhkan waktu
lama untuk mikroalga, sehingga ALE akan dilakukan lebih
lama lagi. CO2 1% bukanlah tekanan lingkungan
dibandingkan dengan kondisi tekanan tersebut (Cheng et al.,
2019; Li et al., 2015, 2018).

Lebih banyak generasi akan bermanfaat untuk mendapatkan strain


berevolusi yang stabil tetapi efisiensi ALE harus ditingkatkan
(Zhao dan Huang, 2021)
perkiraan generasi untuk setiap siklus Terbukti kapasitas fiksasi CO2 di bawah kondisi 10% CO2
bertahan setelah lebih dari 2 tahun (Cheng et al., 2017)
• Untuk Picochlorum sp (BPE23) Eksperimen ALE dilakukan selama 409 hari menghasilkan 139
generasi dan 322 hari menghasilkan 293 generasi. (Barten et al., 2022).
• Chlorella sp dibudidayakan dalam kondisi optimal atau suboptimal yang mirip dengan
Chlamydomonas reinhardtii (Yu et al., 2013). Strain cc4334 yang berevolusi dibudidayakan selama
sekitar 84 generasi setelah ALE. Laju pertumbuhan Chlorella sp pada penelitian ini lebih tinggi
dibandingkan dengan C. reinhardtii yang dibudidayakan menggunakan udara.
• Perbaikan kondisi kultur sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi ALE.
3.2. Efek pada pertumbuhan
Specific Konsentrasi
CO2 Laju fiksasi CO2
Growth Rates Biomassa Akhir
1% 1,12/hari 0,60 g/L per hari 3,66 ± 0,10 g/L
10% 1,08/hari 0,57 g/L per hari 3,49 ± 0,24 g/L
30% 0,62/hari 0,28 g/L per hari 1,73 ± 0,28 g/L

Diindikasikan bahwa strain AE1 yang berevolusi dapat mentolerir


10% CO2 tetapi 30% CO2 secara signifikan menghambat
pertumbuhannya hingga 50%
3.2. Efek pada PH

• Input CO2 dengan konsentrasi tinggi secara terus-


menerus akan menurunkan pH. 6,4 (1% CO2 ) menjadi
sekitar 5,2 (30% CO2 )

• Lingkungan asam dalam media kultur menghambat


aktivitas enzim dalam mikroalga

• PH awal di bawah 10% CO2 adalah sekitar 5,6,


mengindikasikan bahwa AE1 sensitif terhadap pH awal.
3.3. Efek pada Chl-a dan Chl-b

Gambar 3. Kandungan Chl-a (A) dan Chl-b (B) pada kondisi CO2 1%, 10% dan 30%
selama proses budidaya
3.4. Efek pada komponen biomassa dan profil asam lemak

Komponen biomassa AE1 di bawah kondisi 1%, 10% dan


30% CO2
• Karbohidrat kisaran 38%–41%
• Lipid total menurun dari 19,40 ± 0,19% menjadi 11,87 ±
0,84%
• Kandungan protein total meningkat dari 26,00 ± 0,99%
menjadi 38,38 ± 3,74%

• CO2 dari 1% menjadi 30%, total kandungan


karbohidrat pada AE10 adalah 25% (Cheng et al.,
2017)
• Kandungan karbohidrat total diatom laut Chaetoceros
muelleri mengalami penurunan dari 37,48% pada
0,03% CO2 menjadi 19,58% pada 30% CO2
Komponen biomassa AE1 di bawah kondisi 1%, 10% dan
30% CO2

• Karbohidrat kisaran 38%–41%


• Lipid total menurun dari 19,40 ± 0,19% menjadi 11,87 ±
0,84%
• Kandungan protein total meningkat dari 26,00 ± 0,99%
menjadi 38,38 ± 3,74%

• Phormidium valderianum BDU 20041, kandungan


lipid meningkat, ketika CO2 meningkat dari 0,04%
menjadi 15% CO2 (Dineshbabu et al., 2020)

Ini juga merupakan bukti bahwa partisi karbon


dalam mikroalga bersifat spesifik spesies.
• Asam lemak berasal dari 14-18 atom C
• Total asam lemak tak jenuh ganda AE1 pada 10% CO2 (74,16 ± 0,73% ), lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi 1% CO2 dan
30% CO2. = C. muelleri (Wang et al., 2014) dan Chlorella vulgaris (Zheng et al., 2012), CO2 ↑↑ maka PUFA ↑↑  Partisi
karbon AE1 terlihat berbeda dengan C. muelleri dan C. vulgaris.
kesimpulan
• Strain yang berevolusi, AE1, diperoleh setelah 31 siklus evolusi
adaptif.
• Laju fiksasi CO2 masing-masing adalah 0,60, 0,57, 0,28 g/L/hari
untuk AE1 di bawah kondisi 1%, 10% dan 30% CO2.
• Peningkatan konsentrasi CO2 menyebabkan peningkatan kandungan
protein total dan penurunan kandungan lipid total.
• Dipastikan bahwa ALE pada kondisi 1% CO2 dapat meningkatkan
kapasitas fiksasi CO2 mikroalga pada kondisi 1% CO2.
• Mekanisme yang mungkin dari ALE harus dieksplorasi oleh urutan
genom untuk strain awal dan strain yang berevolusi. Selain itu,
konsentrasi CO2 untuk budidaya alga harus dioptimalkan.
Haturnuhun

Anda mungkin juga menyukai