Abstrak
Wortel (Daucus carota, L) merupakan jenis sayuran yang banyak mengandung β-karoten.
Dalam tubuh, β-karoten diubah menjadi vitamin A. β-karoten dalam wortel selain dapat
memenuhi kebutuhan vitamin A, juga berfungsi sebagai antioksidan dalam mengurangi efek
radikal bebas. vitamin A sangat mudah teroksidasi oleh udara dan rusak bila dipanaskan pada
suhu tinggi. Akan tetapi, studi mengenai pemasakan terhadap kandungan gizi vitamin A masih
sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten pada wortel
mentah dan wortel rebus. Sampel dalam penelitian ini adalah wortel mentah dan wortel rebus
yang diekstraksi dengan heksan:aseton:etanol (2:1:1). Ekstrak yang didapat kemudian dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan KLT silica gel 60 F254 dengan
fase gerak petroleum eter:benzen (9:1). Analisis kuantitatif dengan spektrofotometri Visibel
pada panjang gelombang 451,50 nm. Hasil kualitatif menunjukkan terdapat 1 bercak noda
kuning dengan nilai Rf 0,5 pada wortel mentah dan wortel rebus. Hasil analisis kuantitatif
menunjukkan kadar rata-rata β-karoten wortel mentah adalah 34,94 ± 7,810 % dan pada wortel
rebus adalah 23,31 ± 4,246 %. Besarnya kadar β-karoten kemudian dianalisis menggunakan uji
sample paired t-test dan menunjukkan hasil nilai P value 0,06 (> 0,05) yang berarti tidak
terdapat perbedaan bermakna antara kadar β-karoten pada wortel mentah dan wortel rebus.
Kata Kunci: β-karoten; Wortel; Spektrofotometri Visibel.
Penulis Korespondensi :
Nurul Hidayati
Prodi D3 Farmasi, STIKES Muhammadiyah Klaten
Email: nurulhidayati1983@gmail.com
KESIMPULAN DAN
Gambar 2. Kurva hubungan antara konsentrasi
larutan β-karoten standar dengan serapan
SARAN Kesimpulan
Hasil analisis kuantitaif menunjukkan
Penetapan Kadar β-karoten kadar β-karoten pada wortel mentah adalah
Penetapan kadar β-karoten dilakukan pada 34,94 ± 7,810 % dan pada wortel rebus adalah
wortel mentah dan wortel rebus yang positif 23,31 ± 4,246 %. Hasil dianalisis dengan uji
mengandung β-karoten. Penetapan kadar sample paired t-test menunjukkan bahwa nilai
β-karoten wortel mentah dan wortel rebus P value 0,06 (> 0,05) yang berarti tidak terdapat
dilakukan dengan metode Spektrofotometri perbedaan bermakna antara kadar β-karoten
Visibel yang dilakukan replikasi 3 kali pada pada wortel mentah dan wortel rebus.
setiap sampel. Hasil penetapan kadar β-karoten
disajikan dalam tabel 4. Saran
Berdasarkan data pada tabel 4 terlihat adanya Meskipun kadar β-karoten pada wortel mentah
perbedaan kadar β-karoten antara wortel mentah dan wortel rebus tidak terdapat beda yang
dan wortel rebus. Kadar β-karoten pada wortel bermakna dianjurkan untuk mengkonsumsi wortel
direbus mempunyai kadar yang lebih kecil setelah pengolahan, yaitu dengan perebusan karena
dibandingkan dengan wortel mentah karena adanya keterbatasan kemampuan cerna pada tubuh
adanya pemanasan, hal ini sesuai dengan manusia. Disarankan pula untuk penelitian
selanjutnya perlu dilakukan penelitian
mengenai bioavalabilitas β-karoten pada wortel [8] Nurmawati, T., Wulandari, N., Fata., U.H.,
mentah dan wortel rebus. “Potensi Wortel (Daucus carota) Sediaan
Mentah dan Matang Terhadap Penurunan
DAFTAR PUSTAKA Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus
[1]Ahamad, N.M., Saleemullah, M., Shah, H.U., Norvegicus)”. Jurnal Ners dan Kebidanan. 2014,1
Khalil, I.A., and Saljoqi, A.U.R., (3): 212-215.
“Determination of Beta Carotene Content [9] Octaviani, T., Guntarti, A., Susanti, H.,
In Fresh Vegetables Using High “Penetapan Kadar β-karoten Pada Beberapa
Performance Liquid Chromatography”, Jenis Cabe (Genus capsicum) Dengan
Sarhad J. Agric., 2007, 23 (3). Metode Spektrofotometri Tampak”,
[2] Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pharmaciana, 2014, 4 (2) : 101-109.
Farmakope Herbal Indonesia, (Edisi I), Jakarta: [10] Parwata, M.O.A., Ratnayani, K., Listya, A.,
Departemen Kesehatan Republik “Aktivitas Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta
Indonesia, 2008. Karoten Pada Madu Randu (Ceiba pentandra)
[3] Harmita, “Petunjuk Pelaksanaan Validasi dan Madu Kelengkeng (Nephelium longata
Metode dan Cara Perhitungannya”, Majalah L.)”. Jurnal Kimia, 2010, 4 (1): 54-62.
Ilmu Kefarmasian, 2004, 1 (3): 117-135. [11] Susilowati. “Isolasi dan Identifikasi Senyawa
[4] Idris, N., “Analisis Kandungan β-karoten Karotenoid dari Cabe Merah (Capsicum
dan Penentuan Aktivitas Antioksidan dari annuum Linn.)”, Skripsi. Malang:
Buah Melon (Cucumis melo Linn.) secara Universitas Islam Negeri Malang. 2008.
Spektrofotometri UV-Vis”, Skripsi, [12] Tampiasih dan Lilis, “Penetapan Kadar
Makassar: Universitas Islam Negri Betakaroten pada Buah Tomat (Solanum
Alauddin Makassar, 2011. lycopersicu) merah, kuning dan hijau secara
[5] Jones, D. S., “Statistik Farmasi”, Spektrofotometri Visibel”, Universitas
Diterjemahkan oleh Hesty Utami Ramadaniati Ahmad Dahlan. Yogyakarta. 2010.
dan Harrizul Rivai, Jakarta: EGC, 2002. [13] Updike, A., Schwartz, S., “Thermal Processing
[6] Mulyatiningsih, E., “Teknik-teknik Dasar of Vegetables Increases cis Isomers of Lutein
Memasak”, Diktat Fakultas Teknik Universitas and Zeaxanthin”, J. Agric Food Chem Agric Food
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2007. Chem, 2003, 51 (21): 84-90.
[7] Naid, T., Muflihunna, A., Madi, M.I.O., [14] Winarno, FG. Kimia Makanan dan Gizi. PT
“Analisis Kadar β-karoten Pada Buah Pare Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2004.
(Momordica charantia L.) Asal Ternate Secara
Spektrofotometri UV-Vis”, Majalah Farmasi
dan Farmakologi, 2002, 16 (3): 127-130.