Anda di halaman 1dari 4

P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

ANALISIS KANDUNGAN KAROTENOID SEBAGAI ANTI OKSIDAN DARI


RUMPUT LAUT (Euccema cottoni)

1
Jaka F. P. Palawe, 2Sri Bulan Tumonda
1Staf Pengajar Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Laut POLNUSTAR
2Mahasiswa Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Laut POLNUSTAR
Jl. Kesehatan No. 1 Tahuna
Jakksfree@gmail.com

Abstrak: Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan karotenoid dari rumput laut
Eucema cottoni. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan metode analisis
menggunakan spektrofotometer. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu analisis kandungan karotenoid
dari rumput laut Eucema cottoni dengan menggunakan spektrofotometri dengan dua kali ulangan
memiliki nilai rata-rata sebanyak 0,432 mg/g. rumput laut Eucema cottoni memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan sebagai sumber anti oksidan karena memiliki nilai pembanding yang lebih
besar dibandingkan dengan jenis rumput lainnya.

Kata Kunci: Karotenoid, Euchema cottoni, Anti oksidan

PENDAHULUAN rumput laut merupakan salah satu penghasil


Rumput laut adalah organisme karotenoid terbesar. Karotenoid sangat
tingkat rendah yang keberadaannya sangat berperan dalam menunjang kesehatan dan
melimpah dan salah satu sumberdaya alam kelangsungan hidup manusia. Karotenoid
hayati laut yang bernilai menunjukkan aktivitas biologis sebagai
ekonomis.Pemanfaatan rumput laut sebagai antioksidan, mempengaruhi regulasi
komoditi perdagangan atau bahan baku pertumbuhan sel, dan memodulasi ekspresi
industri masih relatif kecil jika dibandingkan gen dan respon kekebalan tubuh. Karotenoid
dengan keanekaragaman jenis rumput laut utama pada alga hijau diantaranya β-karoten,
yang ada di Indonesia. Oleh karena itu lutein, violaxanthin, antheraxanthin,
pemanfaatan rumput laut yang berpotensi zeaxanthin, dan neoxanthin (Burtin, 2003).
sebagai biotarget industri dapat Pigmen tersebut diasosiasikan dengan respon
dimaksimalkan dan mempunyai peluang imun yang lebih baik, perlindungan terhadap
besar untuk dioptimalkan dalam kanker dan sebagai antioksidan yang
pengembangan rumput laut secara terpadu potensial. Sebagai antioksidan, karotenoid
(Darmawati et al 2016). Dari beberapa hasil mampu melindungi sel dan organisme dari
penelitian menyatakan bahwa rumput laut kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh
merupakan salah satu penghasil karotenoid radikal bebas yang dihasilkan tubuh pada
terbesar. Rumput laut secara umum waktu metabolisme, cahaya matahari, radiasi,
mengandung senyawa klorofil a dan b serta dan bahan tercemar. Perlindungan tersebut
senyawa karoten yang dapat berfungsi terjadi karena karotenoid mempunyai
sebagai antioksidan (Tamat et al,2007). kemampuan dalam meniadakan aktivitas
Antioksidan adalah senyawa yang dapat spesies radikal bebas. Penghambatan radikal
mencegah proses oksidasi radikal. Dari bebas oleh karotenoid terutama dilakukan
beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa oleh β-karoten (Limantara & Rahayu, 2007).

6
P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA
P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Palawe, Tumonda, Analisis Kandung Karotenoid … 7

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN


untuk mengetahui kandungan karotenoid dari Hasil uji kandungan karotenoid (Gambar 1)
rumput laut Eucema cottoni. dilakukan sebanyak dua kali ulangan dapat
diihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Tabel 1. Pengujian pertama kandungan
Waktu pelaksanaan dilakukan pada karotenoid
bulan mei 2017 bertempat di Laboratorium V.1 W.L ABS %T
Jurusan Perikanan dan Kebaharian Politeknik Blanko 480 0,000 100,16
Negeri Nusa Utara. Sampel 480 0,505 31,22
Alat dan Bahan
Blanko 645 0,000 100,03
Alat yang di gunakan yaitu: glas
Sampel 645 0,163 68,58
ukur, timbangan analitik, beker glas, corong
Blanko 663 0,000 99,90
kecil, spektofotometry Mecasys Optizen
Sampel 663 0,622 23,85
2120uv . Adapun bahan yang di gunakan
yaitu: sampel rumput laut euccema cottoni
dan aseton 80%. K= (mg/g)= 0,505 + (0,114 x0 0,622) –
(0,638 x 0,163)
Metode Analisis
Analisa kandungan karotenoid = 0,505 + (0,070 – 0,103)
dilakukan dengan metode Kirk (1965 dalam = 0,505 + (- 0,033)
Thirumaran dan Anantharaman, 2009), = 0,472
sebagai berikut :
Jaringan sebanyak 500 mg digerus dalam10 Tabel 2. Pengujian kedua Kandungan
ml aseton 80% sampai homogen. Disentrifus karotenoid
pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit V.2 W.L ABS %T
untuk memperoleh supernatan kemudian
Butiran supernatan diekstrasi ulang melalui Blanko 480 0,000 100,02

pencucian dengan 5 ml aseton 80% sampai Sampel 480 0,579 26,34


tidak berwarna. Ekstrak digunakan untuk
Blanko 645 0,000 99,97
menentukan pigmen-pigmen fotosintesis
sesuai daya absorbansi 645 nm dan 663 nm, Sampel 645 0,356 44,00

dan ekstrak karotenoid diukur sesuai daya Blanko 663 0,000 100,03
absorbansi 480 nm dari alat spektrofotometer.
Sampel 663 0,426 37,46
Ekstrak kandungan karotenoid dihitung
dengan formula:
“Karotenoid (mg/g) = ΔA 480+ (0,114 x ΔA
663) – (0,638 x ΔA645)” K= (mg/g) = 0,579 + (0,114 x 0,426)-
analisis dilakukan dua kali ulangan dan (0,638 x 0,356)
hasilnya dianalisis dan disajikan secara = 0, 579 + (0, 048 – 0,227)
dekriptif. = 0,579 + (- 0,179 )
= 0,4
̅ = (0,472 + 0,4)/2 = 0,435
𝐾

P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA


P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

8 JURNAL ILMIAH TINDALUNG, Volume 4, Nomor 1, Maret 2018 hlm. 6 - 9

yang akan diubah menjadi vitamin A oleh


tubuh, α-karoten juga dapat berperan sebagai
provitamin A yang bisa mencegah radikal
bebas, sehingga akan mengurangi kerusakan
hati, paru-paru dan kulit (Britton et all, 1995).

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
analisis kandungan karotenoid dari rumput
laut Eucema cottoni dengan menggunakan
spektrofotometri dengan dua kali ulangan
Gambar 1. Pengujian Menggunakan memiliki nilai rata-rata sebanyak 0,432 mg/g.
spektofotometry Mecasys Optizen 2120uv rumput laut Eucema cottoni memiliki potensi
Dari rata-rata hasil pengujian yang besar untuk dikembangkan sebagai
didapatkan nilai kandungan karotenoid dari sumber anti oksidan karena memiliki nilai
rumput laut Eucema cottoni sebesar 0,432 pembanding yang lebih besar dibandingkan
mg/g, hal ini jika dibandingkan dengan dengan jenis rumput lainnya.
penelitian yang dilakukan Biranti, dkk (2009)
pengujian karoten dalam alga coklat DAFTAR PUSTAKA
(turbinaria decurrens) didapatkan kandungan Bjornland, Terje, 1976, Carotenoidsin Red
sebanyak 38,7 ppm dan penelitian yang Algae. Phytochemistry, Vol 15, Hal
dilakukan Darmawati, dkk (2016) yaitu 291-296
analisis kandungan karotenoid rumput laut Britton, G., Jensen, S.L., and Pfander H,
(caulerpa sp) didapatkan kandungan 1995, Carotenoids Volume IA
karotenoid sebesar 12,532 mg/g, hal ini :Isolation and Analysis. Birkhauser
menunjukan bahwa kandungan krotenoid dari Verlag, Switzerland
rumput laut Eucema cottoni lebih besar, Burtin, P. 2003. Nutritional value of
sehingga memiliki potensi yang lebih besar seaweeds. Electronic Journal of Env
dalam pemanfaatan sebagai antioksidan yang ironme ntal, Agric ultural, and Food
bersumber dari laut. Illustrimo, dkk., (2013), Chemistry. ISSN: p.1579–4377.
menyatakan bahwa proses pertumbuhan Darmawati.; Niartiningsih. A.; Jompa. J.,
rumput laut sendiri sangat tergantung pada 2016. Analisa Kandungan Karotenoid
intensitas sinar matahari untuk melakukan Rumpur Laut Caulerpa Sp.
proses fotosintesis, dimana melalui proses Pasdoctoral Student Of Agricultural
inilah maka sel-sel rumput laut dapat Science Hasanudin University. 196-
menyerap unsur hara sehingga memacu Fransisca Birantir, Muhammad Nursid,
pertumbuhan harian rumput laut melalui Bambang Cahyono.2009. Analisis
aktifitas pembelahan sel dan akan Kualitatif B-Karoten Dan Uji
mempengaruhi kualitas rumput laut. Menurut Akttvitas Karotenoid Dalam Alga
Bjomland et all (1976) Karotenoid yang Coklat Turbinaria Decurrens. Jurnal
terdapat pada rumput laut terdiri dari β- Sains & Matematika (Jsm).Volume
karoten, α-karoten, zeaxanthin, dan lutein, 17 Nomor 2 .ISSN. 0854-
yang sangat penting bagi metabolimse tubuh 0675.Artikel Penelitian Hal 90-96.
manusia. β-karotenmerupakan provitamin A

P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA


P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Palawe, Tumonda, Analisis Kandung Karotenoid … 9

Tamat, S.R., Wikanta, T., dan Maulina,


L.S.,2007, Aktivitas Antioksidan dan
Toksisitas Senyawa Bioaktif dari
Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva
reticulate Forsskal, Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 5 (1):31-36.
Thirumaran, G. and P. Anantharaman. 2009.
Daily Growth Rate of Field Farming
Seaweed Kappaphycus alvarezii
(Doty) Doty ex P. Silva in Vellar
Estuary. World Journal of Fish and
Marine Sciences 1 (3); 144-153.
Annamalai University.
Limantara, L.dan Rahayu, P. 2007. Prospek
KesehatanPigmen Alami. Prosiding
Seminar Nasional Pigmen2007 MB
UKSW, Salatiga. ISBN: 979-978-
1098-89-2.
Illustrimo, C., Isabel C.P., dan Rachelda D.S.
2013. Growth Performance Of
Caulerpa lentifera (Lato) In Lowered
Seawater pH. Philippine Science
High School – Central Visayas
Campus Talaytay, Argao. Cebu.

P3M POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Anda mungkin juga menyukai