Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 7.No.

2 Desember 2021
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanolik Daging Buah Semangka


(Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai) dengan Metode ABTS
dan FRAP

Nur Herlina Nasir*, Jastria Pusmarani, Filmaharani


Program Studi Farmasi, Universitas Mandala Waluya

ABSTRAK
Pada daging buah semangka terdapat kandungan zat direaksikan dengan larutan ABTS selama 2 jam dalam
yang penting bagi kesehatan dan berpotensi sebagai kondisi gelap,. Hasil penangkapan radikal ABTS
sumber antioksidan alami, seperti sitrulin. Sitrulin dinyatakan sebagai ekuivalen dalam μM Vitamin C/g
merupakan salah satu zat antioksidan yang bermanfaat massa segar, sedangkan uji FRAP absorbansinya diukur
bagi kesehatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk pada panjang gelombang 700 nm. Aktivitas mereduksi
mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanolik ekstrak/fraksi uji ditentukan sebagai ekivalen asam
daging buah semangka berdasarkan kemampuannya askorbat (mg AAE/g ekstrak). Hasil penyarian daging
untuk mereduksi ABTS˙+ dan ion Fe3+ menjadi Fe2+ buah semangka adalah 334,491 g dengan persen
dalam metode ABTS dan FRAP. Ekstraksi senyawa rendamen sebesar 16,380. Rata-rata persen
kimia menggunakan metode maserasi dengan cairan penangkapan radikal (IC50) pada metode ABTS adalah
penyari metanol. Uji antioksidan yang digunakan 24,996±0,059 µg/mL dengan kategori kuat, sedangkan
adalah uji ABTS dan FRAP menggunakan daya reduksi antioksidan melalui metode FRAP yaitu
spektrofotometer UV-Vis. Uji ABTS diukur pada 13,677±0,246 mg/g ekstrak.
panjang gelombang 734 nm dimana ekstrak daging
buah semangka dibuat seri konsentrasinya dan Kata kunci : Semangka, Maserasi, ABTS, FRAP

ABSTRACT
Watermelon pulp contains substances are important for was reacted with ABTS solution for 2 hours in the dark.
health and have the potential as source of natural The yield of ABTS radical scavenging was expressed as
antioxidants, as if citrulline. Citrulline is one of the equivalent in μM vitamin C/g. FRAP absorbance assay
antioxidants that are beneficial for skin health. The was measured at 700 nm. The reducing activity of the
purpose of this study was to determine the antioxidant extract was determined as the equivalent ascorbic acid
activity of the methanolic extract of watermelon pulp (mg AAE/g extract). The result of maceration is 334,491
based on its ability to reduce ABTS˙+ and Fe3+ to Fe2+ g with percent yield 16,380. The average percent radical
using ABTS and FRAP. Extraction of chemical scavenging (IC50) activity using ABTS is 24.996±0.059
compounds using maceration with methanol. μg/mL with strong category, while the antioxidant
Antioxidant assay was carried out by the method of reducing power through FRAP is 13.677±0.246 mg/g
ABTS and FRAP using UV-Vis spectrophotometer. The extract.
ABTS assay was measured at 734 nm where the extract
was serialized with a number of concentration and each Keywords : Watermelon, Maceration, ABTS, FRAP

Penulis Korespondensi : Informasi Artikel


Nur Herlina Nasir Submitted : 23 Agustus 2021
Program Studi Farmasi, Universitas Mandala Waluya Accepted : 26 Desember 2021
nur.herlina.nasir@gmail.com Published : 31 Desember 2021

DOI : https://doi.org/10.35311/jmpi. v7i2.91


224

PENDAHULUAN 2005). Pada daging buah semangka


Antioksidan merupakan suatu memiliki kandungan zat-zat yang
senyawa kimia yang pada penting bagi kesehatan dan
konsentrasi rendah secara signifikan diperlukan oleh tubuh, salah satunya
dapat mencegah oksidasi substrat adalah sitrulin (C6H13N3O3). Sitrulin
dalam reaksi rantai. Kemampuan merupakan salah satu zat
antioksidan adalah dapat antioksidan yang bermanfaat bagi
melindungi sel-sel dari kerusakan kesehatan kulit (Rochmatika et al.,
yang disebabkan oleh radikal bebas. 2012). Selain itu, senyawa fenolik
Antioksidan alami banyak terdapat seperti karotenoid (Likopen dan Beta
pada buah-buahan, sayur-sayuran, Karoten) yang berfungsi sebagai
biji-bijian dan hewani. Antioksidan antioksidan dan antiinflamasi juga
alami biasanya lebih diminati, ditemukan pada daging buah
karena tingkat keamanannya lebih semangka (Setiawan dan Widyastuti,
baik dan manfaat yang lebih luas 2016; Neglo et al., 2021). Saponin
dalam makanan, kesehatan dan yang memiliki sifat antibakteri dan
kosmetik (Retnaningtyas dan antivirus; flavonoid sebagai anti-
Setiadi, 2017). inflamasi, analgesik, dan antioksidan
Semangka (Citrullus lanatus (Kartika, 2014).
(Thunb.) Matsum. & Nakai) Metode yang digunakan
merupakan tanaman Angiospermae dalam pengujian antioksidan adalah
yang dapat berpotensi sebagai metode ABTS (2,2’-azinobis-(3-ethyl
sumber antioksidan alami. Buah benzothiazoline-6-sulfonic acid))
semangka mengandung banyak air dan FRAP (Ferric Reducing
(sekitar 92 %), likopen sebesar 48,8 Antioxidant Power). Uji ABTS
%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, umumnya banyak digunakan karena
lemak 0,1%, serat 0,2% dan vitamin kemudahan dan operation time yang
(A, B dan C), asam aminoasetat, singkat dimana metode ini
asam malat, asam fosfat, arginin, berdasarkan kemampuan senyawa
betain, likopen (C40H56), karoten, antioksidan untuk menstabilkan
bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, senyawa radikal bebas dengan
fruktosa, dekstrosa dan sukrosa mendonorkan radikal proton
(Dalimartha, 2004); Tadmor et al., (Durmaz, 2012; Imrawati et al.,

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


225

2018). Benzie dan Strain (1996) METODE PENELITIAN


mengemukakan bahwa metode A. Waktu dan Tempat Penelitian
FRAP adalah metode yang Penelitian ini telah
digunakan untuk menguji dilaksanakan pada bulan Mei sampai
antioksidan dalam tumbuh- Juni 2021 di Laboratorium
tumbuhan. Kelebihan metode FRAP Farmakognosi-Fitokimia, Program
ini yaitu metodenya murah, Studi Farmasi, Fakultas Sains dan
reagennya mudah disiapkan dan Teknologi, Universitas Mandala
cukup sederhana dan cepat. Metode Waluya.
ini dapat menentukan kandungan B. Alat Penelitian
antioksidan total dari suatu bahan Ultra sentrifugator (Hitachi
berdasarkan kemampuan senyawa SCP 85H), pH meter (TOA HM-
antioksidan untuk mereduksi ion 60S), neraca elektrik (Shimadzu,
Fe3+. type LS-6DT), vacuum rotary
Buah semangka yang evaporator (Heidolph VV 2000),
memiliki kandungan air tinggi spektrofotometer UV-VIS (Genesys-
banyak dikonsumsi karena rasanya 5), inkubator (Memmert),
yang manis dan menyegarkan, mikropipet (Memmert) dan alat-alat
namun penelitian tentang efek gelas yang lazim digunakan di
biologisnya masih langka. Oleh Laboratorium Kimia Farmasi.
karena itu, penting untuk melakukan C. Bahan Penelitian
penelitian tentang manfaat Buah semangka (C. lanatus)
kesehatan dari daging buah yang diperoleh dari Kecamatan
semangka ini untuk meningkatkan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi
kesadaran konsumen tentang efek Tenggara; reagen kalium ferisianida
menguntungkan dari buah tersebut. (C6N6FeK3) (Loba Chemie); bufer
Penelitian yang dilakukan adalah fosfat 0,2 M (pH 6,6); besi(III)
untuk mengetahui aktivitas klorida (Merck); asam triklorasetat
antioksidan ekstrak metanolik (TCA) (Merck); ABTS (Sigma);
daging buah semangka berdasarkan kalium persulfat (Loba Chemie);
kemampuannya untuk mereduksi vitamin C (Merck); metanol p.a.
ABTS˙+ dan ion Fe3+ menjadi Fe2+ (Merck); dan aquadest (Joint Alfara
dalam metode ABTS dan FRAP. Chemical).

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


226

D.Prosedur Penelitian selanjutnya diuji aktivitas


1. Preparasi Sampel antioksidan secara in vitro.
Buah semangka segar 3. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
diperoleh dari Kabupaten Konawe Metode ABTS
Selatan, Sulawesi Tenggara. Buah Pengujian aktivitas
semangka kemudian dicuci dengan antioksidan diawali dengan
aquadest. Kulit luar dan lapisan pembuatan larutan stok vitamin C,
putih dikupas sehingga menyisakan kemudian dilanjutkan dengan
daging buahnya saja (bagian buah pengukuran absorbansi ekstrak
semangka yang berair) yang metanolik daging buah semangka (C.
berwarna merah atau merah muda. lanatus), vitamin C, dan blanko
Daging buah semangka diiris dan (larutan tanpa ekstrak)
diperas untuk menghilangkan sedikit menggunakan spektrofotometer UV-
kandungan airnya lalu diblender Vis.
dan selanjutnya diayak (Mariani dan 2.1. Pembuatan Larutan Baku
Rahman, 2018). Vitamin C
2. Ekstr Vitamin C ditimbang
aksi Sampel sebanyak 25 mg, dimasukkan ke
Penyiapan sampel dilakukan dalam labu ukur 25 mL dan
dengan membuat ekstrak metanol dilarutkan dengan aquadest sampai
daging buah semangka (C. lanatus). tanda batas, sehingga didapatkan
Sebanyak 2.042 g daging buah konsentrasi larutan stok 1000 ppm.
semangka diblender dengan 2,5 L Kemudian dipipet 0,1; 0,2; 0,3; 0,4;
metanol, lalu dicampur homogen dan 0,5 mL, ditempatkan dalam labu
sambil sesekali diaduk. Campuran ukur dan diencerkan hingga 10 mL.
didiamkan selama 4 hari, Konsentrasi larutan baku vitamin C
selanjutnya filtrat diambil melalui yang terbentuk secara berturut-turut
penyaringan dan diendapkan selama adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm.
satu hari. Setelah diendapkan, 2.2. Pembuatan Larutan Stok
pelarut penyari diuapkan Ekstrak Metanolik Daging Buah
menggunakan vacuum rotary Semangka
evaporator hingga diperoleh sari Sebanyak 25 mg ekstrak
pekat metanol. Ekstrak ini ditimbang dan dilarutkan ke dalam

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


227

25 mL aquadest. Diambil 10 mL dan spektrofotometer (Thaipong et al.,


disentrifuge selama 10 menit dengan 2006).
kecepatan 2000 rpm. 1 mL filtrat % penangkapan radikal ABTS
disimpan dalam labu ukur 10 mL x
dan ditambahkan aquadest sampai 100 %
tanda.
2.3. Pengukuran Absorban Ekstrak, 4. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
Vitamin C, dan Blanko Metode FRAP
Kation radikal ABTS 3.1. Pembuatan Larutan Baku
dihasilkan oleh inkubasi ABTS Vitamin C
dengan kalium persulfat. Kation Vitamin C dari larutan stok
radikal biasanya disiapkan dengan 100 ppm dipipet sebanyak 0,01;
menginkubasi 2 mL dari 10 mM 0,02; 0,03; 0,04 dan 0,05 mL,
larutan PDS dengan 2 ml 20 mM ditempatkan dalam labu ukur dan
ABTS pada suhu kamar selama 16 diencerkan hingga 10 mL.
jam. Konsentrasi kation radikal Konsentrasi larutan baku vitamin C
ABTS ditentukan pada panjang yang terbentuk secara berturut-turut
gelombang 734 nm (Osman et al., adalah 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm.
2006). Larutan ABTS segar 3.2. Pengukuran Absorban Ekstrak,
disiapkan untuk setiap pengujian. Vitamin C, dan Blanko
Dari larutan stok ekstrak daging Penentuan aktivitas
buah semangka yang sudah antioksidan ekstrak daging buah
disiapkan kemudian dibuat seri semangka (C. lanatus) dengan
konsentrasinya sebanyak 5, 10, 15, penentuan uji reduksi besi(III)
20, 25 μg/mL dan masing-masing menjadi besi(II) dilakukan
direaksikan dengan 300 μL larutan berdasarkan metode Hinneburg et
ABTS selama 2 jam dalam kondisi al., (2006). Sebanyak 1 mL alikuot
gelap. Proses di atas sama halnya ekstrak uji dari larutan stok
pada pengujian penangkapan radikal dilarutkan dalam air, dicampur
pada vitamin C dan blanko (tanpa dengan 2,5 mL bufer fosfat 0,2 M
ekstrak). Kemudian absorbansi (pH 6,6) dan 2,5 mL kalium
ekstrak, vitamin C, dan blanko ferisianida 1% lalu diinkubasi pada
diukur pada 734 nm menggunakan suhu 50oC selama 30 menit. Setelah

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


228

selesai inkubasi, campuran ditambah sebagai ekivalen asam askorbat (mg


dengan 2,5 mL asam trikloroasetat AAE/g ekstrak).
1% untuk menghentikan reaksi.
Campuran selanjutnya disentrifuge HASIL DAN PEMBAHASAN
pada kecepatan 2790 x g selama 10 Penyarian dari daging buah
menit. Sebanyak 2,5 mL supernatan semangka dilakukan dengan
(lapisan atas) selanjutnya dicampur menggunakan metode maserasi.
dengan 2,5 mL air dan 0,5 mL Pelarut penyari yang digunakan
besi(III) klorida 0,1%. Proses di atas adalah metanol. Diharapkan
sama halnya pada pengujian senyawa-senyawa yang terdapat di
penangkapan radikal pada vitamin C dalam sampel daging buah
dan blanko (tanpa ekstrak). semangka dapat tersari secara
Absorbansi ekstrak, vitamin C, dan sempurna, baik yang non polar, semi
blanko diukur pada panjang polar, dan polar. Hasil penyarian
gelombang 700 nm. Aktivitas daging buah semangka dapat dilihat
mereduksi ekstrak uji ditentukan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Ekstraksi Daging Buah Semangka (C. lanatus)

Sampel Metode Pelarut Berat Berat Rendamen


Ekstraksi Sampel (g) Ekstrak (g) (%)
Daging buah semangka Maserasi Metanol p.a. 2.042 334,491 16,380

Hasil ekstraksi 2.042 g sebanding dengan kandungan


daging buah semangka metabolit sekunder yang tersari
menggunakan pelarut metanol pada saat ekstraksi.
diperoleh 334,491 g ekstrak metanol Stres oksidatif, yang
berwarna merah kehitaman dengan disebabkan oleh faktor endogen
nilai rendamen sebesar 16,380%. seperti spesies oksigen reaktif (ROS)
Nilai rendamen berkorelasi dengan termasuk radikal hidroksil, radikal
jumlah kandungan metabolit anion superoksida, hidrogen
sekunder yang terkandung di dalam peroksida, oksigen singlet, radikal
tumbuhan. Menurut Senduk et al. oksida nitrat, radikal hipoklorit, dan
(2020) bahwa nilai rendamen lain-lain serta faktor eksogen seperti

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


229

merokok, radiasi pengion, polusi, uji aktivitas antioksidan ABTS


pelarut organik, pestisida, dan lain- diukur pada panjang gelombang 734
lain yang dapat menyerang asam nm dan operating time adalah 2 jam
nukleat, protein, enzim, dan dalam kondisi gelap pada suhu
molekul kecil lainnya yang kamar yang mana pada operating
menyebabkan hilangnya struktur time tersebut terjadi serapan
dan fungsinya (González-Palma et optimal yang ditandai perubahan
al., 2016). warna larutan dari biru menjadi
Uji ABTS didasarkan pada bening.
generasi dari ABTS˙+ biru/ hijau Pengujian dilakukan pada
yang dapat direduksi oleh larutan kontrol, sampel, dan
antioksidan (Floegel et al., 2011). pembanding vitamin C yang sudah
Pada uji ABTS.+, terjadi transfer terbukti memiliki kemampuan yang
elektron yang akan mencapai titik poten sebagai antioksidan
akhir yang mana senyawa (penangkap radikal ABTS). Aktivitas
antioksidan yang berbeda penangkap radikal bebas ABTS juga
menyumbangkan satu atau dua ditentukan berdasarkan parameter
elektron untuk mengurangi kation inhibitory concentration (IC50).
radikal (Wootton-Beard et al., 2011). Semakin kuat aktivitas
Dalam hal ini terjadi oksidasi penangkapan radikal ABTS yang
radikal yang mana intensitas warna diberikan suatu sampel maka akan
berkurang karena direduksi oleh menghasikan nilai IC50 semakin
molekul ABTS dan terjadi kecil.
perubahan warna menjadi hijau- Pada penelitian ini diperoleh
biru. Antioksidan menekan nilai IC50 vitamin C sebesar 3,936
pembentukan warna karena terjadi ppm (Tabel 2), dalam hal ini vitamin
reduksi ABTS.+ sehingga terjadi C memiliki aktivitas antioksidan
penurunan absorbansi. yang lebih kuat daripada ekstrak
Aktivitas penangkapan metanol (IC50 sebesar 24,996 ppm)
radikal ABTS dilakukan dengan (Tabel 3).
mengikuti metode Thaipong et al.,
(2006) . Berdasarkan hasil
penelitian Thaipong et al., (2006),

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


1

Tabel 2. Hubungan antara Kadar Vitamin C dengan Daya Penangkapan Radikal Bebas ABTS
dengan Absorbansi yang Diukur pada Panjang Gelombang 734 nm secara
Spektrofotometri

Konsentrasi Absorbansi %Penangkapan Radikal


(μg/mL) 1 2 3 1 2 3
10 0,623 0,621 0,625 16,711 17,015 16,481
20 0,587 0,588 0,585 21,559 21,425 21,826
30 0,465 0,464 0,465 37,861 37,995 37,861
40 0,378 0,388 0,377 49,487 48,151 49,621
50 0,254 0,256 0,257 66,057 65,790 65,657
y = 12,662x + 0,3489
IC50 = 3,921
R² = 0,9763
y = 12,428x + 0,7929 Rata-rata IC50±SD (µg/mL)
IC50 = 3,959
R² = 0,9711 =3,936±0,020
y = 12,615x + 0,4454
IC50 = 3,928
R² = 0,9797
Keterangan : absorbansi kontrol 0,748

Tabel 3. Hubungan antara Kadar Ekstrak Metanolik dengan Daya Penangkapan Radikal Bebas
ABTS
Konsentrasi Absorbansi %Penangkapan Radikal
(μg/mL) 1 2 3 1 2 3
5 0,679 0,670 0,675 13,168 13,039 13,424
10 0,569 0,566 0,568 27,020 27,404 27,148
15 0,501 0,503 0,500 35,741 35,485 35,613
20 0,465 0,464 0,465 40,359 40,487 40,359
25 0,399 0,340 0,398 48,824 49,080 48,952
y = 1,693x + 7,6271
IC50 = 25,028
R² = 0,9669
Rata-rata IC50±SD (µg/mL)
y = 1,7033x + 7,5495
IC50 = 24,927 =24,996±0,059
R² = 0,9664
y = 1,6853x + 7,8191
IC50 = 25,033
R² = 0,9689

Pada metode FRAP atau pengukuran warna Pers’s Prussian


reduksi besi(III) menjadi besi(II) Blue pada panjang gelombang 700
ini terjadi pengurangan ion feri nm. Pembentukan warna biru akan
(Fe3+) dari kalium ferrisianida menaikkan absorbansi sampel.
menjadi ion fero (Fe2+) (Floegel et Kenaikan absorbansi pada panjang
al., 2011). Dalam metode ini, gelombang 700 nm menunjukkan
kompleks Fe3+ yang tidak berwarna suatu kenaikan daya reduksi.
direduksi menjadi kompleks Fe2+ Besarnya daya reduksi suatu
berwarna biru (Erel, 2004). Ion ekstrak antioksidan menunjukkan
Fe2+ dapat dimonitor dengan kemampuannya sebagai donor

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


231

elektron dan dapat bereaksi dengan standar vitamin C yang merupakan


radikal bebas untuk mengubahnya reduktor kuat ketika mereduksi
menjadi stabil serta mengakhiri superoksida, radikal hidroksil, dan
reaksi rantai radikal. spesies oksigen reaktif. Absorbansi
Penentuan aktivitas untuk dan kadar vitamin C (Tabel 4)
mereduksi besi(III) menjadi digunakan sebagai kurva baku
besi(II) mengikuti metode untuk menentukan daya reduksi
Hinneburg et al. (2006) yang mana sampel uji (Tabel 5). Absorbansi
aktivitas antioksidan dinyatakan kontrol yang digunakan pada
dalam mg ekivalen asam askorbat 1 pengukuran konsentrasi vitamin C
gram sampel. Pengujian dilakukan adalah 0,748.
pada larutan kontrol, sampel, dan

Tabel 4. Kadar Vitamin C dalam Mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+ dengan Absorbansi yang Diukur
pada Panjang Gelombang 700 nm secara Spektrofotometri
Konsentrasi Absorbansi %Penangkapan Radikal
(μg/mL) 1 2 3 1 2 3
1 0,572 0,571 0,565 23,563 23,697 24,499
2 0,467 0,460 0,457 37,595 34,530 38,931
3 0,444 0,432 0,399 40,668 46,281 46,682
4 0,335 0,331 0,329 55,234 55,768 56,036
5 0,228 0,226 0,226 69,532 69,800 69,800
y = 10,958x + 12,446
IC50 = 3,43
R² = 0,9689
y = 10,944x + 13,982 Rata-rata IC50±SD (µg/mL)
IC50 = 3,29
R² = 0,9884 =3,33±0,090
y = 10,771x + 14,878
IC50 = 3,26
R² = 0,9891
Keterangan : absorbansi kontrol 0,748

Tabel 5. Aktivitas Ekstrak Metanolik dalam Mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+ dengan Absorbansi
yang Diukur pada Panjang Gelombang 700 nm secara Spektrofotometri
Sampel Daya Reduksi (mg AAE/g ekstrak) Rata-Rata±SD
1 2 3 (mg AAE/g
ekstrak)
Ekstrak metanolik daging
13,893 13,408 13,731 13,677±0,246
buah semangka
Keterangan : AAE (Ascorbic Acid Equivalent)

Kekuatan daya reduksi donasi elektron dalam reduksi


sampel ditentukan berdasarkan ferri sianida [Fe(CN)6]3- menjadi

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


233

ferro sianida [Fe(CN)6]4-. (2021) menyatakan bahwa daging


Kompleks Fe3+ yang tidak buah semangka memiliki persen
berwarna direduksi menjadi penangkapan radikal ABTS yang
kompleks Fe2+ berwarna biru. paling rendah (41,46±3,45) bila
Dari hasil pengukuran daya dibandingkan dengan bagian
reduksi besi(III) diperoleh bahwa buah semangka yang lain,
ekstrak metanolik daging buah walaupun masih dalam kategori
semangka memiliki daya reduksi antioksidan kuat. Hal ini
terbesar 13,677±0,246 mg AAE/g dikaitkan dengan kandungan
ekstrak. fenolik total yang rendah pada
Pada dasarnya, senyawa daging buah semangka dan
yang memiliki sifat pereduksi senyawa fenolik berkaitan dengan
bekerja dengan menyumbangkan potensi antioksidan.
sebuah atom Hidrogen yang Antioksidan alami seperti
mengakibatkan terputusnya asam fenolik dan flavonoid
rantai radikal bebas. Dalam uji senyawa dari tanaman dapat
FRAP, adanya antioksidan dalam menawarkan resistensi terhadap
sampel berfungsi sebagai stres oksidatif dengan
reduktor dalam reaksi kolorimetri menangkap radikal bebas,
terkait redoks. Uji FRAP biasanya menghambat lipid peroksidasi,
dilakukan untuk penentuan dan dengan mekanisme lainnya
status antioksidan total dalam (Jemli et al., 2016). Jadi
sampel (Rahim et al., 2017). penelitian ini dilakukan dengan
Aktivitas penangkapan tujuan untuk menunjukkan
radikal daging buah semangka potensi antioksidan dari daging
dengan metode DPPH menurut buah semangka (C. lanatus)
penelitian yang dilakukan oleh menggunakan metode ABTS dan
Mariani dan Rahman (2018) FRAP. Ternyata metode yang
yaitu sebesar 16,619 mg/L, lebih digunakan memiliki mekanisme
rendah bila dibandingkan dengan reaksi yang berbeda. ABTS
kulit buah semangka (16,575 didasarkan pada transfer elektron
mgL). Menurut penelitian yang dan atom H, sedangkan uji FRAP
dilakukan oleh Neglo et al., didasarkan pada reaksi transfer

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


234

elektron. Namun, kedua metode 334,491 g dengan persen


dengan jelas menunjukkan bahwa rendamen sebesar 16,380. Rata-
tanaman yang diteliti memiliki rata persen penangkapan radikal
aktivitas antioksidan dan (IC50) pada metode ABTS adalah
antiradikal yang besar. Untuk 24,996±0,059 µg/mL dengan
studi selanjutnya diharapkan kategori kuat, sedangkan daya
untuk menghitung fenolik dan reduksi antioksidan melalui
flavonoid total dalam daging metode FRAP tergolong tinggi
buah semangka untuk yaitu 13,677±0,246 mg/g ekstrak.
mengetahui korelasinya dengan UCAPAN TERIMA KASIH
aktivitas antioksidannya. Terimakasih kami
KESIMPULAN sampaikan kepada Program
Berdasarkan pengujian Studi Farmasi dan Universitas
yang telah dilakukan maka Mandala Waluya yang telah
didapatkan hasil penyarian mendukung penelitian ini.
daging buah semangka adalah

DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.1016/j.food


chem.2012.02.064
Benzie, I.F., Strain, J.J., 1996. The
ferric reducing ability of
Erel, O., 2004. A novel automated
plasma (FRAP) as a measure
direct measurement method
of “antioxidant power”: the
for total antioxidant capacity
FRAP assay. Anal. Biochem.
using a new generation, more
239, 70–76.
stable ABTS radical cation.
https://doi.org/10.1006/abio.1
Clin. Biochem. 37, 277–285.
996.0292
https://doi.org/10.1016/j.clinb
iochem.2003.11.015
Dalimartha, S., 2004. Atlas
Floegel, A., Kim, D.-O., Chung, S.-
tumbuhan obat Indonesia jilid
J., Koo, S.I., Chun, O.K.,
3, Cet. 2. ed. Puspa Swara.
2011. Comparison of
ABTS/DPPH assays to
Durmaz, G., 2012. Freeze-dried
measure antioxidant capacity
ABTS+ method: A ready-to-
in popular antioxidant-rich
use radical powder to assess
US foods. J. Food Compos.
antioxidant capacity of
Anal. 24, 1043–1048.
vegetable oils. Food Chem.,
https://doi.org/10.1016/j.jfca.
Advances in Potato
2011.01.008
Chemistry, Nutrition and
Technology 133, 1658–1663.

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


234

González-Palma, I., Escalona- https://doi.org/10.1155/2016/


Buendía, H.B., Ponce- 6392656
Alquicira, E., Téllez-Téllez,
M., Gupta, V.K., Díaz- Kartika, L.D., 2014. Pengaruh
Godínez, G., Soriano-Santos, Perbedaan Volume Ekstrak
J., 2016. Evaluation of the Lapisan Putih Buah
Antioxidant Activity of Semangka (Citrullus Vulgaris
Aqueous and Methanol Schrad) Terhadap Sifat
Extracts of Pleurotus Organoleptik Kosmetik Hair
ostreatus in Different Growth Tonic. J. Tata Rias 3.
Stages. Front. Microbiol. 0.
https://doi.org/10.3389/fmicb. Mariani, S., & Rahman, N. (2018).
2016.01099 Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Buah Semangka
Hinneburg, I., Damien Dorman, H.J., (Citrullus Lanatus). Jurnal
Hiltunen, R., 2006. Akademika Kimia, 3, 8.
Antioxidant activities of
extracts from selected Neglo, D., Tettey, C. O., Essuman,
culinary herbs and spices. E. K., Kortei, N. K., Boakye,
Food Chem. 97, 122–129. A. A., Hunkpe, G., Amarh,
https://doi.org/10.1016/j.food F., Kwashie, P., & Devi, W.
chem.2005.03.028 S. (2021). Comparative
antioxidant and antimicrobial
Imrawati, I., Mus, S., Gani, S.A., activities of the peels, rind,
Bubua, K.I., 2018. pulp and seeds of watermelon
Antioxidant Activity of (Citrullus lanatus) fruit.
Muntingia calabura L. Scientific African, 11,
Leaves Ethyl Acetate e00582.
Fraction. J. Pharm. Med. Sci. https://doi.org/10.1016/j.sciaf
2. .2020.e00582

Jemli, M.E., Kamal, R., Marmouzi, Rahim, N.A., Zakaria, N.,


I., Zerrouki, A., Cherrah, Y., Dzulkarnain, S.M.H., Azahar,
Alaoui, K., 2016. Radical- N.M.Z.M., Abdulla, M.A.,
Scavenging Activity and 2017. Antioxidant activity of
Ferric Reducing Ability of Alstonia angustifolia
Juniperus thurifera (L.), J. ethanolic leaf extract. AIP
oxycedrus (L.), J. phoenicea Conf. Proc. 1891, 20012.
(L.) and Tetraclinis articulata https://doi.org/10.1063/1.500
(L.), Radical-Scavenging 5345
Activity and Ferric Reducing
Ability of Juniperus thurifera Retnaningtyas, Y., & Setiadi, Y.
(L.), J. oxycedrus (L.), J. (2017). Study Of Antioxidant
phoenicea (L.) and Activity Combination Of
Tetraclinis articulata (L.). Arabica Coffee Leaf Ethanol
Adv. Pharmacol. Sci. 2016, Extract And Roselle Flower
2016. Petal Water Extract. UNEJ E-
Proceeding, 62–65.

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235


235

guava fruit extracts. J. Food


Rochmatika, L.D., Kusumastuti, H., Compos. Anal., Biodiversity
Setyaningrum, G.D., & and nutrition: a common
Muslihah, N.I. Analisis Kadar pathBiodiversity and
Antioksidan Pada Masker nutrition: a common path 19,
Wajah Berbahan Dasar 669–675.
Lapisan Putih Kulit https://doi.org/10.1016/j.jfca.
Semangka (Citrullus Vulgaris 2006.01.003
Schrad). Seminar Nasional
Penelitian, Pendidikan dan Wootton-Beard, P.C., Moran, A.,
Penerapan MIPA, 2 Juni Ryan, L., 2011. Stability of
2012, Jogjakarta: FMIPA the total antioxidant capacity
UNY. Hal 25-32. and total polyphenol content
of 23 commercially available
Senduk, T.W., Montolalu, L.A.D.Y., vegetable juices before and
Dotulong, V., 2020. The after in vitro digestion
rendement of boiled water measured by FRAP, DPPH,
extract of mature leaves of ABTS and Folin–Ciocalteu
mangrove Sonneratia alba. J. methods. Food Res. Int. 44,
Perikan. DAN Kelaut. Trop. 217–224.
11, 9–15. https://doi.org/10.1016/j.food
https://doi.org/10.35800/jpkt. res.2010.10.033
11.1.2020.28659

Setiawan, M.I., Widyastuti, N., 2016.


Pengaruh Pemberian Jus
Semangka Kuning (Citrulus
Lanatus) Terhadap Konsumsi
Oksigen Maksimal (Vo2max)
Pada Atlet Sepak Bola
(Journal:eArticle).
Diponegoro University.

Tadmor, Y., King, S., Levi, A.,


Davis, A., Meir, A.,
Wasserman, B., Hirschberg,
J., Lewinsohn, E., 2005.
Comparative fruit colouration
in watermelon and tomato.
Food Res. Int.

Thaipong, K., Boonprakob, U.,


Crosby, K., Cisneros-
Zevallos, L., Hawkins Byrne,
D., 2006. Comparison of
ABTS, DPPH, FRAP, and
ORAC assays for estimating
antioxidant activity from

Nasir, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 223-235

Anda mungkin juga menyukai