Anda di halaman 1dari 9

ORIGINAL ARTICLE JIF Farmasyifa 5(2):183-191 (Juli 2022) DOI : 10.29313/jiff.v5i2.

9053

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS


ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KARAMUNTING
(Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk) DENGAN METODE
DPPH
1
Marwati*, 2 Syamsu Nur, 1 Nur Khairi, 1 Nursamsiar
1
Program Studi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Indonesia, 90242
2
Program Studi Diploma Tiga Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Indonesia, 90242

Info Article ABSTRAK


Submitted : Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) merupakan
tanaman yang telah banyak dimanfaatkan masyarakat dalam
14 Desember 2021
pengobatan berbagai penyakit. Daun karamunting diketahui
Revised : memiliki kandungan senyawa kimia fenolik, flavonoid, tanin,
7 Juli 2022 saponin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Accepted : pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan daun
karamunting dalam meredam radikal DPPH. Daun karamunting
21 Juli 2022
diektraksi dengan metode dingin (maserasi dan sonikasi) dan
metode panas (refluks) menggunakan pelarut etanol 70% dan
Corresponding Author : pengujian aktivitas antioksidan dengan spektrofotometri Uv-Vis
Marwati pada panjang gelombang 515 nm. Hasil ekstraksi diperoleh
rendemen metode maserasi, sonikasi dan refluks berturut-turut
15,6%; 3,4% dan 6,4%. Pengujian aktivitas antioksidan diperoleh
Email :
nilai IC50 sebesar 15,33 µg/mL; 6,18 µg/mL dan 6,97 µg/mL. Metode
watimar514@gmail.com ekstraksi mempengaruhi aktivitas antioksidan dari daun
karamunting dalam meredam radikal bebas DPPH.
Kata kunci: Rhodomyrtus tomentosa, antioksidan, maserasi,
sonikasi dan refluks

Access this article ABSTRACT


Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) is one of the
widely used medicinal plants in the treatment of various diseases.
Karamunting leaves were known to contain phenolic chemical
compounds, flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids. This study
aims to determine the effect of the extraction method on the
antioxidant activity of karamunting leaves in terms of DPPH radicals.
Karamunting leaves were extracted using the cold (maceration and
sonication) and the hot method (reflux). Extraction was using 70%
ethanol as a solvent, and then the antioxidant activity was using UV-
Vis spectrophotometry at 515 nm. The extraction results obtained the
yield of maceration, sonication, and reflux methods were 15.6%; 3.4%,
and 6.4%, respectively. The antioxidant activity was obtained from IC50
value of 15.33 g/mL; 6.18 g/mL and 6.97 g/mL. The extraction method

183
Marwati, Nur S, Khairi N, Nursamsiar…

affects the antioxidant activity of karamunting leaves in the presumed


DPPH free radicals.
Keywords: Antioxidant, maceration, reflux, Rhodomyrtus
tomentosa, sonication

1. PENDAHULUAN 2019)). Secara ilmiah daun karamunting


Radikal bebas yang merupakan suatu telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai
molekul yang sangat reaktif dan tidak antibakteri (Liu, Tan, et al., 2016); (Saising &
stabil dikarenakan tidak memiliki Voravuthikunchai, 2012); (Salni & Marisa,
pasangan elektron pada orbital luarnya. 2020), immunodulator (Na-Phatthalung et
Paparan radikal bebas terhadap tubuh al., 2018), antikanker dan antioksidan
dalam jumlah yang berlebih dapat (Salampe et al., 2020). Menurut (Salampe et
menyerang lipid, protein dan DNA al., 2020) daun karamunting dapat
sehingga memicu terjadinya penyakit meredam radikan 2,2-azinobis(3-
degenerative (Pham-Huy et al., 2008). ethylbenzothiazoline-6- sulfonate (ABTS)
Namun paparan radikal bebas dapat dengan nilai IC50 sebesar 24,45 µg/mL serta
distabilkan oleh adanya suatu reaksi memiliki aktivitas sitotoksik terhadap larva
enzimatik seperti superoxide dismutase, Artemia salina dengan nilai IC50 sebesar
Gluthatione peroksidase, gluthatione 31,80 µg/mL.
reductase, dan catalase yang dapat Aktivitas suatu ekstrak tergantung
mengubah radikal bebas menjadi tidak pada senyawa aktif yang terkandung,
reaktif (Nur et al., 2017). Ketika paparan semakin tinggi kadar senyawa aktif maka
radikal bebas dalam tubuh berlebih, maka semakin baik pula aktivitasnya. Pemilihan
dibutuhkan suatu zat aktif yang mampu metode ekstraksi sangat berperan
menstabilkan radikal bebas. terhadap aktivitas suatu ekstrak. Metode
Karamunting (Rhodomyrtus ekstraksi bukan hanya dapat
tomentosa (Aiton) Hassk) merupakan meningkatkan aktivitas tetapi juga dapat
tanaman yang telah banyak dimanfaatkan menghilangkan aktivitas suatu ekstrak
masyarakat dalam pengobatan berbagai karena beberapa simplisia bersifat relatif
penyakit. Hasil skrining fitokimia dari tidak stabil dan mudah terurai (Hasnaeni et
ekstrak etanol daun karamunting yang al., 2019). Pemilihan metode ekstraksi
telah dilaporkan mengandung terpenoid, memiliki pengaruh terhadap stabilitas dan
kuinon, fenolik, flavanoid, protein, kadar senyawa yang tersari dalam pelarut
karbohidrat, dan selulosa serta beberapa (Luliana et al., 2019). Pada umumnya
kandungan senyawa metabolit sekunder metode ekstraksi terbagi dua yaitu metode
hasil isolasi yaitu rhodomyrtosone A, dingan dan metode panas. Pengaruh
rhodomyrtosone B, rhodomyrtosone C, panas pada proses ekstraksi akan
rhodomyrtosone D, tomentosones, mempengaruhi stabilitas senyawa. Pada
tomentodione N-T dan beberapa senyawa penelitian ini digunakan 3 jenis metode
lainnya (Hamid et al., 2017; Kusuma et al., ekstraksi yaitu metode maserasi dan
1970; (Liu, Zhang, et al., 2016); (Vo & Ngo,

184 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022


Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan…

sonikasi (metode dingin) dan metode 2.4 Ekstraksi Daun Karamunting


Refuks (metode panas). 2.4.1 Metode Maserasi
Sebanyak 200 g serbuk simplisia
2. METODE PENELITIAN
daun karamunting diekstraksi dengan
2.1 Bahan menggunakan pelarut etanol 70% dengan
Bahan-bahan yang digunakan pada perbandingan 1:10. Sampel dimasukkan
penelitian ini adalah aquadest, etanol 70%, kedalam bejana maserasi kemudian
etanol absolut (Merck), kuersetin (Sigma dilakukan pembasahan sampel dengan
Aldrich), dan 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl sedikit pelarut hingga sampel terbasahi
(DPPH) (Sigma Aldrich) Daun karamunting kemudian didiamkan hingga ± 30 menit.
(Rhomyrtus tomentosa (Aiton) Hask.). Setelah proses pembasahan sampel selesai
2.2 Alat kemudian dimasukkan sisa pelarut
Alat yang digunakan dalam kedalam bejana maserasi aduk hingga
penelitian ini antara lain alat maserasi, alat merata kemudian disimpan pada suhu
refluks, sonikator, mikropipet, oven kamar dan terlindung dari cahaya matahari
simplisia (IL-80EN), spektrofotometer UV- selama 3x24 jam dan sesekali di aduk.
Visibel (Shimadzu®), rotary evaporator Setelah proses ekstraksi selesai kemudian
(Pilotvap®) timbangan analitik (Mettler disaring hingga diperoleh filtrat dan
Toledo®) dan alat-alat gelas. residu. Residu diremaserasi kembali
dengan perlakuan yang sama hingga
2.3 Preparasi Sampel pelarut menjadi bening yang menandakan
Sampel daun karamunting yang proses ekstrak selesai. Filtrat yang
telah dikumpulkan dari Desa Kanuruan diperoleh kemudian diuapkan dengan
Satu Sopai Kabupaten Toraja Utara menggunakan rotary evaporator hingga
Provinsi Sulawesi Selatan diidentifikasi diperoleh ekstrak kental dan dihitung %
spesies tanamannya di jurusan Biologi rendemen ekstrak.
Universitas Negeri Makassar. Sampel
2.4.2 Metode Sonikasi
disortasi basah kemudian dicuci dengan
Serbuk simplisia daun karamunting
air mengalir lalu. Setelah proses pencucian
ditimbang 200 gram, kemudian diekstraksi
selesai kemudian dikeringkan dengan
menggunakan pelarut etanol 70%
menggunakan oven simplisia pada suhu
sebanyak 2 liter dengan metode sonikasi
40°C selama 1 x 24 jam hingga diperoleh
menggunakan perbandingan 1 : 10 .
simplisia kering daun karamunting. Tahap
Sampel dimasukkan ke dalam wadah
selanjutnya adalah pengecilan ukuran
sonikator dalam waktu 1 jam. Larutan yang
simplisia dan diayak menggunakan ayakan
sudah selesai diekstraksi disaring dengan
mesh 60, kemudian dilakukan proses
menggunakan kain kasa steril, lalu
ekstraksi dengan menggunakan metode
ditampung ke dalam Erlenmeyer. Filtrat
maserasi selama 3 x 24 jam, sonikasi selama
diuapkan menggunakan rotary evaporator
1 x 24 jam dengan suhu 40ºC dan refluks
sehingga didapatkan ekstrak yang kental
selama 3 x 24 jam menggunakan cairan
dan dihitung % rendemennya.
penyari etanol 70%.
2.4.3 Metode Refluks

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022 185


Marwati, Nur S, Khairi N, Nursamsiar…

Serbuk simplisia daun karamunting Selanjutnya dilakukan pengukuran


sebanyak 200 g dimasukkan ke dalam labu aktivitas antioksidan dengan
alas bulat dan ditambahkan pelarut etanol menggunakan spektrofoometri UV-Vis
70% kemudian dilakukan ekstraksi dengan pada panjang gelombang 515 nm. Potensi
menggunakan refluks pada suhu 60-70°C aktivitas antioksidan dari suatu sampel
selama 3-4 jam. Setelah selesai proses dalam meredam radikal DPPH dengan
ekstraksi filtrat yang diperoleh disaring dan menggunakan rumus sebagai berikut :
dilakukan hal yang sama pada residu hasil % Inhibisi =
ekstrak kemudian diekstraksi kembali
x 100
hingga diperoleh larutan yang jernih yang
menandakan proses ekstraksi selesai.
Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunaan rotary evaporator Karamunting (Rhodomyrtus
hingga diperoleh ekstrak yang kental tomentosa (Aiton) Hassk) merupakan
kemudian dilakukan perhitungan % tanaman yang telah banyak dimanfaatkan
rendemen ekstrak. masyarakat dalam pengobatan berbagai
2.5 Uji Aktivitas Antioksidan Dengan penyakit. Determinasi sampel penelitian
Metode DPPH diperoleh data sampel Karamunting jenis
2.5.1 Pembuatan Larutan Sampel Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk dari
Dibuat larutan stok sampel uji family myrtaceae. Pembuatan simplisia
dengan menimbang masing-masing dimulai dengan sortasi basah dan
ekstrak dari hasil ekstraksi dengan metode pencucian yang ditujukan untuk
maserasi, sonikasi, dan refluks. Sebanyak menghilangkan kotoran dari sampel
10 mg ekstrak dilarutkan dengan etanol p.a (Depkes RI, 2000). Tahap pengeringan
10 mL dalam labu tentukur 10 mL hingga dilakukan dengan menggunakan oven
diperoleh konsentrasi larutan sampel 1000 simplisia suhu 40°C dengan tujuan
µg/mL. meminimalisir terjadinya kerusakan
senyawa aktif dalam sampel (Fahmi et al.,
2.5.2 Uji Aktivitas Antioksidan 2020). Pada penelitian ini digunakan
Pengujian aktivitas antioksidan dari beberapa metode ekstraksi untuk melihat
ekstrak etanol daun karamunting dengan pengaruh metode ekstraksi terhadap
menggunakan metode DPPH. Masing- aktivitas antioksidan. Metode ekstraksi
masing larutan stok larutan sampel uji, yang digunakan adalah metode maserasi,
dibuat seri konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan 25 sonikasi dan refluks. Metode maserasi
µg/mL untuk metode maserasi dan refluks; dipilih untuk mencegah kerusakan
3, 6, 9, 12 dan 15 µg/mL untuk metode senyawa yang terkandung dalam sampel
sonikasi dan 0,5; 1; 1,5; 2 dan 2,5 µg/mL karena pemanasan. (Ames et al., 1993).
untuk kuarsetin. Masing-masing Metode sonikasi atau ultrasonic assisted
konsentrasi dipipet 1 mL kemudian extraction (UAE) merupakan metode
ditambahkan 2 mL larutan DPPH 0,4 mM ekstraksi menggunakan gelombang
dan dicukupkan volumenya dengan etanol ultrasonik untuk mempercepat proses
pro anaysis dalam labu tentukur 5 mL. ekstraksi sehingga proses ekstraksi

186 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022


Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan…

senyawa berlangsung lebih cepat. Dan bervariasi bertujuan untuk mengetahui


metode refluks dipilih untuk mengekstrasi rendemen ekstrak yang diperoleh dari
senyawa-senyawa dalam sampel yang masing-masing metode ekstraksi.
tidak larut pada suhu kamar sehingga Berdasarkan hasil pada (Tabel 1)
penyarian lebih maksimal (J.B Harbone, menunjukkan bahwa rendemen yang
1996). Metode ekstraksi dapat tersari dengan menggunakan metode
mempengaruhi jenis dan jumlah senyawa maserasi lebih tinggi dibandingkan
kimia yang dapat tersari dari sebuah metode yang lain sebesar 31,27 g (15,6%).
sampel. Aktivitas farmakologis dari suatu Kadar ekstrak yang diperoleh pada proses
ekstrak sangat dipengaruhi oleh jumlah ekstraksi dengan metode maserasi lebih
dan jenis senyawa yang terkandung di besar dikarenakan saat proses penyarian
dalamnya. Sehingga pemilihan metode dilakukan penggantian pelarut secara
ekstraksi yang tepat diperlukan dalam berkala sehingga penarikan senyawa dari
pengembangan obat dari bahan alam. daun karamunting lebih maksimal.
Pemilihan metode ekstraksi yang

Tabel 1. Rendemen ekstrak daun karamunting


Metode Simplisia (g) Ekstrak (g) Rendemen (%)
Maserasi 200 31,27 15,6
Sonikasi 200 6,75 3,4
Refluks 200 12,87 6,4

Pengujian aktivitas antioksidan dari hasil nilai IC50 dari masing-masing metode
daun karamunting dalam meredam radikal ekstraksi memiliki aktivitas antioksidan
DPPH yang ditentukan berdasarkan nilai dalam meredam radikal DPPH dengan
IC50. Nilai IC50 (Inhibition Consentration) kategori sangat kuat yaitu < 50 µg/mL.
yang merupakan suatu parameter dalam Berdasarkan data pada tabel 2 terlihat
menentukan konsentrasi yang dibutuhkan bahwa metode sonikasi memberikan nilai
suatu sampel dalam menghambat atau IC50 yang lebih kecil dibandingkan metode
meredam radikal bebas sebesar 50%. yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan metode sonikasi lebih efektif dalam
dari ekstrak etanol daun karamunting menyari zat aktif antioksidan metode
dalam meredam radikal DPPH pada (Tabel DPPH pada ekstrak etanol daun
2 dan Gambar 1) menunjukkan bahwa Karamunting. Penggunaan metode
ekstrak etanol daun karamunting memiliki ekstraksi secara sonikasi diketahui dapat
aktivitas dalam meredam radikal DPPH meningkatkan efisiensi ekstraksi serta
pada metode maserasi, metode refluks, membutuhkan waktu yang lebih sedikit
dan metode sonikasi dengan nilai IC50 (Azmir et al., 2013). Kemampuan ekstrak
masing-masing yaitu 15,57 µg/mL; 6,97 dalam meredam radikal DPPH dipengaruhi
µg/mL; dan 6,24 µg/mL yang oleh adanya kandungan senyawa fenolik
dibandingkan dengan kuersetin dengan dan flavonoid. Selain itu pemilihan metode
nilai IC50 sebesar 4,12 µg/mL. Namun, dari ekstraksi juga sangat mempengaruhi

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022 187


Marwati, Nur S, Khairi N, Nursamsiar…

aktivitas antioksidan dari sampel. senyawa aktif antioksidan dibandingkan


Penelitian yang telah dilakukan oleh Das et dengan metode maserasi dan sokletasi
al., 2019 menunjukkan bahwa metode pada sampel daun sirih.
sonikasi lebih efektif dalam menyari

Tabel 2. Potensi Antioksidan ekstrak etanol daun karamunting metode DPPH dengan berbagai
metode ekstraksi.
Konsentrasi
Sampel Rata-rata Aktivitas Peredaman (%) Nilai IC50 (µg/mL)
(µg/mL)
5 38,33 ± 4,37
10 67,05 ± 0,16
Refluks 15 79,69 ± 1,05 6,97 ± 4,06
20 88,63 ± 1,06
25 91,22 ± 0,55
3 28,79 ± 3,04
6 47,89 ± 0,38
Sonikasi 9 71,71 ± 0,43 6,24 ± 5,71
12 84,63 ± 0,48
15 90,24 ± 0,14
5 23,46 ± 0,33
10 37,52 ± 1,18
Maserasi 15 52,54 ± 0,84 15,57 ± 5,50
20 59,45 ± 0,08
25 70,38 ± 0,25
1 18,19 ± 3,62
2 30,37 ± 2,11
Kuersetin 3 45,28 ± 1,77 4,12 ± 4,57
4 50,12 ± 2,70
5 54,05 ± 2,44

KUERSETIN
% penghambatan

y = 9,4928x + 10,877
R² = 0,9764

konsentrasi ppm

188 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022


Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan…

MASERASI

% Penghambatan

y = 2,3152x + 13,947
R² = 0,9838

Konsentrasi (ppm)

REFLUKS
% Penghambatan

y = 2,5472x + 34,78
R² = 0,8728

Konsentrasi (ppm)

SONIKASI
% Penghambatan

y = 5,3212x + 16,767
R² = 0,9542

Konsentrasi (ppm)

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022 189


Marwati, Nur S, Khairi N, Nursamsiar…

Gambar 1. Kurva aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun karamunting dengan menggunakan metode
maserasi, metode refluks, metode sonikasi dan kuersetin.

4. KESIMPULAN L.). Media Informasi, 15(2).


https://doi.org/10.37160/bmi.v15i2.433
Aktivitas antioksidan daun Hamid, H. A., Roziasyahira Mutazah, S. S. Z., &
karamunting dalam meredam DPPH Yusoff, M. M. (2017). Rhodomyrtus
dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang tomentosa: A phytochemical and
digunakan. Metode sonikasi memberikan pharmacological review. In Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research (Vol.
aktivitas yang lebih baik dengan nilai IC50 10, Issue 1).
6,24 µg/mL dibandingkan dengan metode https://doi.org/10.22159/ajpcr.2017.v10i1.
refluks dengan IC50 6,97 µg/mL dan 12773
metode maserasi dengan nilai IC50 15,33 Hasnaeni, H., Usman, S., & Wisdawati, W. (2019).
Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap
µg/mL. Aktivitas antioksidan semua Rendemen Dan Kadar Fenolik Ekstrak
ekstrak termasuk dalam kategori sangat Tanaman Kayu Beta-Beta (Lunasia amara
kuat. Blanco). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika
Journal of Pharmacy) (e-Journal), 5(2).
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.22487/j24428744.2019.v
5.i2.13599
Ames, B. N., Shigenaga, M. K., & Hagen, T. M.
J.B Harbone. (1996). Metode Fitokimia:
(1993). Oxidants, antioxidants, and the
Penuntun Cara Modern Menganalisis
degenerative diseases of aging. In
Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih
Proceedings of the National Academy of
Padmawinata dan Iwang Soediro. Penerbit
Sciences of the United States of America (Vol.
ITB, Bandung, 2.
90, Issue 17).
Kusuma, I. W., Ainiyati, N., & Suwinarti, W.
https://doi.org/10.1073/pnas.90.17.7915
(1970). Search for biological activities from
Azmir, J., Zaidul, I. S. M., Rahman, M. M., Sharif,
an invasive shrub species rosemyrtle
K. M., Mohamed, A., Sahena, F., Jahurul, M.
(Rhodomyrtus tomentosa). Nusantara
H. A., Ghafoor, K., Norulaini, N. A. N., & Omar,
Bioscience, 8(1).
A. K. M. (2013). Techniques for extraction of
https://doi.org/10.13057/nusbiosci/n08011
bioactive compounds from plant materials:
0
A review. Journal of Food Engineering,
Liu, H. X., Tan, H. B., & Qiu, S. X. (2016).
117(4).
Antimicrobial acylphloroglucinols from the
https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2013.01.
leaves of Rhodomyrtus tomentosa. Journal
014
of Asian Natural Products Research, 18(6).
Das, S., Ray, A., Nasim, N., Nayak, S., & Mohanty,
https://doi.org/10.1080/10286020.2015.11
S. (2019). Effect of different extraction
21997
techniques on total phenolic and flavonoid
Liu, H. X., Zhang, W. M., Xu, Z. F., Chen, Y. C., Tan,
contents, and antioxidant activity of
H. B., & Qiu, S. X. (2016). Isolation, synthesis,
betelvine and quantification of its phenolic
and biological activity of tomentosenol A
constituents by validated HPTLC method. 3
from the leaves of Rhodomyrtus tomentosa.
Biotech, 9(1).
RSC Advances, 6(31).
https://doi.org/10.1007/s13205-018-1565-8
https://doi.org/10.1039/c6ra01594h
Depkes RI. (2000). Parameter standar umum
Luliana, S., Riza, H., & Indriyani, E. N. (2019). The
ekstrak tumbuhan obat : Jakarta
Effect of Extraction Method on Total
Departemen Kesehatan Republik
Phenolic Content and Antioxidant Activity
Indonesia. Edisi IV.
of Salam Leaves (Syzygium polyanthum)
Fahmi, N., Herdiana, I., & Rubiyanti, R. (2020).
using DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazil).
Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap
Majalah Obat Tradisional, 24(2).
Mutu Simplisia Daun Pulutan (Urena lobata
https://doi.org/10.22146/mot.33955

190 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022


Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan…

Na-Phatthalung, P., Teles, M., rhodomyrtone, an effective compound


Voravuthikunchai, S. P., Tort, L., & Fierro- from Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)
Castro, C. (2018). Immunomodulatory Hassk. leaves. Anaerobe, 18(4).
effects of Rhodomyrtus tomentosa leaf https://doi.org/10.1016/j.anaerobe.2012.05
extract and its derivative compound, .003
rhodomyrtone, on head kidney Salampe, M., Burhan, A., Al Ma, Aa., Naneng,
macrophages of rainbow trout aridj, & Oktaviani Sekolah Tinggi Ilmu
(Oncorhynchus mykiss). Fish Physiology and Farmasi Makassar, N. (2020). Skrining
Biochemistry, 44(2). Antioksidan dan Antikanker Ekstrak Etanol
https://doi.org/10.1007/s10695-017-0452-2 Daun Karamunting (Rhonomyrtus
Nur, S., Rumiyati, R., & Lukitaningsih, E. (2017). Tomentosa L.) Sebagai Obat Alternatif.
Screening Of Antioxidants, Anti-Aging And Jurnal Ilmiah Manuntung, 6(2).
Tyrosinase Inhibitory Activities Of Ethanolic Salni, & Marisa, H. (2020). Antibacterial activity
And Ethyl Acetate Extracts Of Fruit Flesh of essential oil from rosemytle leaves
And Fruit Peel Langsat (Lansium (Rhodomyrtus tomentosa (ait.) hassk).
domesticum Corr) In Vitro. Majalah Obat Molekul, 15(3).
Tradisional, 22(1). https://doi.org/10.20884/1.jm.2020.15.3.60
https://doi.org/10.22146/tradmedj.24342 1
Pham-Huy, L. A., He, H., & Pham-Huy, C. (2008). Vo, T. S., & Ngo, D. H. (2019). The health
Free radicals, antioxidants in disease and beneficial properties of rhodomyrtus
health. In International Journal of Biomedical tomentosa as potential functional food. In
Science (Vol. 4, Issue 2). Biomolecules (Vol. 9, Issue 2).
Saising, J., & Voravuthikunchai, S. P. (2012). Anti https://doi.org/10.3390/biom9020076
Propionibacterium acnes activity of

Copyright © 2020 The author(s). You are free to Share — copy and redistribute the material in any medium or format. Adapt — remix, transform, and build upon the material.
Under the following terms: Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable
manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. NonCommercial — You may not use the material for commercial purposes. ShareAlike — If
you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original. No additional restrictions — You may not
apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 5 No. 2 | Juli 2022 191

Anda mungkin juga menyukai