Anda di halaman 1dari 13

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI ISOLAT CG-1 JAMUR ENDOFIT Cleome gynandra

L. DENGAN METODE HYDROXYL RADICAL SCAVENGING ASSAY

ANTIOXIDANT ACTIVITY OF CG-1 ISOLATE OF ENDOPHYTIC FUNGUS Cleome


gynandra L. BY HYDROXYL RADICAL SCAVENGING ASSAY METHOD

Agustinus Widodo1, Armini Syamsidi2, Siti Safira3

1
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako, Palu
2
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako, Palu
3
Laboratorium Penelitian Terpadu, Jurusan Farmasi FMIPA universitas Tadulako, Palu

ABSTRAK

Jamur endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan yang mampu
menghasilkan senyawa metabolit sekunder dan berpotensi sebagai antibakteri, antioksidan,
antifungi, antikanker dan antivirus. Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan
ekstrak etil asetat jamur endofit dari isolat CGA-1, CGB-1, CGC-1 dan CGD-1 Cleome
gynandra L. dengan dilakukannya peremajaan jamur dan fermentasi menggunakan rotary
shaker pada kecepatan 130 rpm dalam suhu kamar selama 9 hari, disentrifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm selama 20 menit untuk memproduksi metabolit sekunder. Fermentasi yang
diperoleh diesktraksi dengan etil asetat untuk memperoleh ekstrak yang digunakan dalam
pengujian aktivitas antioksidan. Ekstraksi metabolit sekunder menggunakan metode ekstraksi
cair-cair dengan pelarut etil asetat. Pengujian antioksidan menggunakan metode Hydroxyl
Radical Scavenging Assay dengan menggunakan alat Elisa plate reader dan menentukan nilai
IC50. Hasil IC50 isolat akar CGA-1 138,02 µg/mL, isolat batang CGB-1 117,15 µg/mL, isolat
bunga CGC-1 140,92 µg/mL dan isolat daun CGD-1 69,91 µg/mL. Aktivitas antioksidan isolat
jamur endofit maman termasuk kategori sedang sampai kuat. Sedangkan pada larutan
pembanding vitamin C yaitu 2,98 µg/mL.

Kata kunci : Jamur endofit, Cleome gynandra, antioksidan, Hydroxyl Radical Scavenging
Assay
ABSTRACT

Endophytic fungi are microbes that live in plant tissues that are able to produce secondary
metabolites and have potential as antibacterial, antioxidant, antifungal, anticancer and antiviral
compounds. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of ethyl acetate
extract of endophytic fungi from isolates of CGA-1, CGB-1, CGC-1 and CGD-1 of Cleome
gynandra L. by using the fungal replanting method and fermentation using a rotary shaker at a
speed of 130 rpm in room temperature for 9 days, centrifuged at 3000 rpm for 20 minutes to
produce secondary metabolites. Fermentation was extracted with ethyl acetate to obtain the
extract used in the antioxidant activity test. Extraction of secondary metabolites using a liquid-
liquid extraction method with ethyl acetate as solvent. Antioxidant testing using the Hydroxyl
Radical Scavenging Assay method using an Elisa plate reader and determining the IC50 value.
IC50 results of root isolate CGA-1 138.02 µg/mL, stem isolate CGB-1 117.15 µg/mL, flower
isolate CGC-1 140.92 µg/mL and leaf isolate CGD-1 69.91 µg/mL. The antioxidant activity of
maman endophytic fungi was categorized as moderate to strong. Meanwhile, the comparison
solution for vitamin C was 2.98 µg/mL.

Key words : Endophytic fungi, Cleome gynandra, antioxidant, Hydroxyl Radical Scavenging
Assay.
PENDAHULUAN (Agustinus dan Ritha, 2018). Cleome gynandra
L. memiliki aktivitas antibakteri, antiinflamasi,
Mikroba endofit merupakan mikroorganisme
antioksidan, dan antikanker, khususnya pada
yang terdapat pada jaringan tanaman tanpa
pengujian antioksidan Cleome gynandra L.
membahayakan inangnya (Sogandi, 2020).
menunjukkan aktivitas antioksidan terbaik
Mikroba endofit berasal dari golongan jamur
menggunakan metode DPPH dan ORAC.
dan bakteri yang dapat menghasilkan senyawa
Secara khusus, ORAC memberikan sistem uji
bioaktif seperti senyawa antibakteri,
antioksidan yang kuat, yang mengukur
antioksidan, antikanker, antivirus, dan antifungi
kapasitas antioksidan pemutus rantai hidrofilik
(Toghueo, 2020). Kemampuan jamur endofit
dan lipofilik (Moyo et al., 2018).
untuk memproduksi senyawa bioaktif

Jamur endofit dari isolat bunga CGC-1 dan


merupakan peluang yang sangat besar dan
dapat diandalkan untuk memproduksi metabolit daun CGD-1 mempunyai aktivitas antibakteri

sekunder dari jamur endofit yang diisolasi dari terhadap Escherichia coli, sedangkan isolat
bunga CGC-3 dan daun CGD-3 yang memiliki
tanaman inang (Rahmawati et al., 2018).
daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan
Pengambilan senyawa bioaktif secara langsung
dari tanaman membutuhkan biomassa yang bakteri Staphylococcus aureus (Safitri, 2020).
Jamur endofit dari isolat akar (CGA-1, CGA-2,
banyak, sehingga tidak efisien. Salah satu cara
CGA-3) dan isolat batang (CGB-1, CGB-2,
efisien untuk memperoleh senyawa bioaktif
CGB-3) mampu menghasilkan metabolit
yang terdapat dalam tanaman yaitu dengan
sekunder yang terindikasi memiliki aktivitas
memanfaatkan mikroba endofit (Kursia et al.,
antioksidan (Trisnawati, 2020). Penelitian
2018).
jamur endofit Cleome gynandra L. menunjukan
Cleome gynandra L. berasal dari family aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 yaitu
Cleomeceae, termasuk tanaman serbaguna dan pada isolat akar CGA-1 124,51 μg/mL, isolat
tersebar luas di seluruh daerah tropis dan batang CGB-1 93,49 μg/mL , isolat bunga
subtropis (Adhikari dan Paul, 2018). Cleome CGC-1 103,67 μg/mL dan isolat daun CGD-1
gynandra L. salah satu tumbuhan yang 96,46 μg/mL dengan menggunakan metode
dimanfaatkan masyarakat Sulawesi Tengah DPPH (Paembonan, 2021).
khususnya daerah Palu, Donggala, dan Sigi
memanfaatkannya sebagai bahan pangan Radikal bebas merupakan atom atau gugus

(sayuran). Tanaman ini secara empiris atom apa saja yang memiliki satu atau lebih

digunakan dalam pengobatan tradisional elektron tak berpasangan sehingga bersifat


sangat reaktif. Radikal bebas secara terus
menerus terbentuk di dalam tubuh, jika
jumlahnya sangat banyak dapat berpotensi antioksidan terhadap ekstrak etil asetat jamur
menonaktifkan berbagai enzim, endofit dari isolat akar CGA-1, batang CGB-1,
mengoksidasikan lemak dan mengganggu DNA bunga CGC-1 dan daun CGD-1 menggunakan
tubuh sehingga terjadi mutasi sel yang metode Hydroxyl radical scavenging assay. Hal
merupakan awal timbulnya kanker (Handayani ini perlu dilakukan untuk membuktikan
et al., 2016). Radikal bebas dapat stabil dengan efektifitas pada ekstrak Cleome gynandra L.
penggunaan antioksidan (Tristantini et al., tersebut dapat digunakan sebagai sumber alami
2016). Mekanisme kerja senyawa antioksidan dalam menghambat hidroksil radikal dan
salah satunya yaitu dengan cara mendonorkan sebagai perbandingan dalam pengujian
atom hidrogen atau proton kepada senyawa antioksidan yang dilakukan penelitian
radikal sehingga dapat melengkapi kekurangan sebelumnya menggunakan metode DPPH.
elektron yang dibutuhkan oleh radikal bebas
METODE PENELITIAN
dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari
pembentukan radikal bebas. Hal ini menjadikan Alat Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
senyawa radikal lebih stabil (Setiawan et al.,
yaitu oven (SHEL LAB®), autoklaf
2018).
(Hirayama), laminar air flow (LAF)
Uji antioksidan yang dilakukan pada penelitian (StremLine®), inkubator jamur (SHEL
ini menggunakan metode Hydroxyl Radical LAB®), Rotary Shaker, sentrifuge (Centurion
Scavenging Assay yang merupakan senyawa Scientific), tabung sentrifugasi (IWAKI
berbahaya, yang termasuk dalam Reactive PIREX®) 15 ml, Elisa reader (AccurisTM
Oxygen Species (ROS) paling poten dalam Instruments), Mikroplate 96-well, rak tabung,
kerusakan oksidatif atau stress oksidatif yang botol vial, erlenmeyer (IWAKI PIREX®), gelas
mengganggu komponen seluler seperti kimia (Pirex®), cawan Petri (NORMAX®),
dinding sel, membran lipid, mitokondria, dan bunsen, gelas ukur (Pirex®), pinset, mikropipet
DNA (Radi, 2018). Penelitian ini menggunakan (Socorex), ose, neraca analitik (ADAM®),
Hydroxyl Radical Scavenging Assay untuk Corong Pisah (IWAKI PIREX®), klem dan
pengujian antioksidan karena mampu statif, hot plate (Daihan Scientific), gunting.
menguraikan senyawa fenol melalui proses Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
oksidasi dan terjadinya pemisahan hidrogen ini yaitu alkohol 70% (One Med), air suling
menjadi inisiator reaksi berantai yang (ONE LAB), aluminium foil (Klinpak), NaCl
disebabkan oleh radikal bebas (Darlina, 2016). 0,9% (WIDA NS), etil asetat (EMSURE®),
FeSO4,7H2O (Besi (II) sulfat heptahidrat)
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik
(EMSURE®), C7H6O3 (Asam salisilat)
untuk melakukan penelitian pada pengujian
(EMPROVE®), H2O2 30 % (Hidrogen dalam erlenmeyer sebanyak 100 mL (Aliya,
perioksida) (EMSURE®), media PDAC 2016).
(Potato Dextrose Agar Chloramphenicol)
(HIMEDIA), media PDB (Potato Dextrose Peremajaan Jamur Endofit
Broth) (HIMEDIA), Yeast Extract (Merck), Peremajaan jamur endofit dilakukan diambil
kalsium karbonat (EMSURE®), vitamin C satu ose koloni, kemudian diinokulasikan ke
(EMSURE®), Etanol Pro analisis cawan petri yang baru berisi medium PDAC,
(EMSURE®), suntikan 3 mL (One Med), diinkubasi selama 5 hari pada suhu 250C
DMSO (Dimetil sulfoxida) (EMSURE®), (Kursia et al., 2018).
NaOCl (Natrium hipoklorit) (EMSURE®),
masker (One Med), paper disk (WhatmanTM), Fermentasi Jamur Endofit
kertas saring, tissue, handscoon. Fermentasi jamur endofit dilakukan dengan
fermentasi cair menggunakan media PDY
Pembuatan Media PDA (Potato Dextrose Yeast). Koloni murni jamur
Pembuatan media PDA dilakukan dengan endofit pada cawan petri PDAC yang telah
menimbang sebanyak 39 gram dan diinkubasi selama 5 hari, kemudian diambil 3
ditambahkan 1000 mL aquades . Media potongan biakan jamur yang berukuran ± 1 x 1
dipanaskan sampai mendidih diatas hot plate cm. Potongan jamur tersebut kemudian
dan diaduk menggunakan magnetic stirer diinokulasikan ke dalam media cair PDY
hingga homogen. Dilakukan sterilisasi dengan sebanyak 100 mL dalam labu Erlenmeyer.
autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C Selanjutnya dilakukan fermentasi goyang
(Rianto et al, 2018). menggunakan rotary shaker 130 rpm
(putaran/menit) pada suhu kamar selama 9 hari.
Pembuatan Media PDY Dari masing-masing kultur yang telah
Fermentasi kapang endofit digunakan medium difermentasi dimasukkan ke dalam tabung
PDY. Untuk membuat PDY, disiapkan medium sentrifuge ukuran 15 mL yang sebelumnya
PDB 24 gram, Yeast Extract 4 gram dan telah disterilisasi terlebih dahulu, kemudian
kalsium karbonat 5 gram. Seluruh bahan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000 mL dan selama 20 menit. Supernatan diambil dan
di larutkan dengan aquadest steril hingga 1000 kemudian disaring menggunakan kertas saring
mL. Aduk hingga larut dan homogen sambil (Hasiani et al., 2015).
dipanaskan hingga mendidih dan kemudian
bahan disterilkan dengan autoklaf selama 15 Ekstraksi Metabolit Sekunder
menit pada suhu 121°C. Kemudian dituang ke
Cairan hasil fermentasi diekstraksi Pembuatan Larutan Pembanding Vit C
menggunakan etil asetat dengan perbandingan Vitamin C ditimbang sebanyak 10 mg,
1:1 menggunakan corong pisah. Lapisan etil kemudian dilarutkan dengan 10 mL etanol p.a,
yang berada diatas dikeluarkan dan lapisan larutan tersebut diambil 0,05; 0,15; 0,25; 0,35;
bawah etil asetat dikeluarkan, dan ditambahkan 0,45 mL sehingga diperoleh konsentrasi 1, 3, 5,
lagi dengan pelarut etil asetat, kemudian 7, 9 µg/mL.
diuapkan (Kursia et al., 2018).
Uji Aktivitas Antioksidan
Pengujian Ativitas Antioksidan Pengukuran Aktivitas Antioksidan
Pembuatan Larutan Uji Aktivitas Larutan Hydroxyl Radical dipipet
Antioksidan menggunakan micropipet sebanyak 200 µL ke
dalam mikroplate 96-well. Larutan Hydroxyl
Pembuatan Larutan Hydroxyl Radical Radical dan sampel dipipet dengan
Scavenging Assay perbandingan 1:1 ke dalam microplate 96-well
Prosedur larutan Hydroxyl radical dilakukan lalu dihomogenkan kemudian diinkubasi
berdasarkan Jiang et al (2012) dengan sedikit selama 15 menit pada suhu 37oC lalu diukur
modifikasi. Bahan ditimbang sebanyak 8,28 mg absorbansinya dengan mikroplate reader pada
C7H6O3, kemudian dilarutkan dalam etanol panjang gelombang 630 nm. Vitamin C sebagai
sampai 10 mL, ditimbang 16,68 mg kontrol positif diperlakukan sama dengan
FeSO4.7H2O dan 0,6 mL H2O2 masing-masing sampel.
dilarutkan aquades sebanyak 10 mL. sehingga
masing - masing diperoleh kadar 6 mM, Perhitungan Persentase Penghambatan dan

kemudian larutan dicampurkan dalam labu ukur IC50


dan diinkubasi dalam ruang gelap selama 30 Persentase inhibisi (IC50) terhadap hydroxyl

menit. radical dari masing-masing konsentrasi larutan


sampel dapat dihitung dengan rumus :

𝐴 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Pembuatan Larutan Sampel % inhibisi = 𝐴 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
X 100%
Sampel ditimbang sebanyak 10 mg dilarutkan
dengan etanol p.a 10 mL, larutan tersebut Keterangan: A control : Absorbansi kontrol
diencerkan 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 mL sehingga negatif larutan Hydroxyl
diperoleh konsentasi 50, 100, 150, 200, 250 Radical
µg/mL. A Sampel : Absorbansi sampel
dan Hydroxyl Radical
jamur endofit maman (Cleome gynandra L.) dan
Setelah didapatkan persentase inhibisi dari didapatkan 3 isolat pada bunga (CGC-1, CGC-2,
masing-masing konsentrasi, dilanjutkan CGC-3), dan 3 isolat pada daun (CGD-1, CGD-
dengan penghitungan regresi linier 2, CGD-3) (Safitri, 2020). Pengujian antioksidan
menggunakan persamaan y = a + bx, dimana selanjutnya telah dilakukan dengan
x adalah konsentrasi (µg/mL) dan y adalah menggunakan isolat CGA-1, CGB-1, CGC-1
persentase inhibisi (%). Aktivitas antioksidan dan CGD-1 metode DPPH (Paembonan, 2021).
dinyatakan dengan Inhibition Concentration
50% yaitu konsentrasi sampel yang dapat
meredam radikal bebas sebanyak 50%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(a) (b)
Cleome gynandra L. memiliki aktivitas
antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan
antikanker (Moyo et al., 2018). Skrining
fitokimia Cleome gynandra L. menunjukkan
adanya alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid dan
steroid (Safitri, 2020). Pada penelitian ini (c) (d)
digunakan sampel tanaman Cleome gynandra L.
Gambar 4.1 Jamur Endofit dari Cleome gynandra L
pada bagian akar CGA-1, batang CGB-1, bunga Keterangan : (a) Akar CGA1; (b) Batang CGB1;
CGC-1 dan daun CGD-1. Penelitian ini (c) Bunga CGC1; (d) Daun CGD1

bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas


antioksidan ekstrak etil asetat jamur endofit Pada penelitian ini dilakukan peremajaan jamur
Cleome gynandra L. dengan menggunakan (Gambar 4.1) diawali dengan isolasi dan
metode Hydroxyl Radical Scavenging Assay pemurnian kemudian diinokulasikan ke media
yang sebelumnya sudah dilakukan penelitian PDAC dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 5
dengan metode DPPH. hari (Elviasari et al., 2015). Hal ini bertujuan agar
mendapatkan biakan yang baru dan muda,
Penelitian ekstrak etil asetat jamur endofit telah
sehingga dapat berkembangbiak dengan baik.
dilakukan pada tahap isolasi dan pemurnian
Selanjutnya dilakukan fermentasi cair pada jamur
jamur endofit maman (Cleome gynandra L.) dan
endofit, disebabkan fermentasi dengan media cair
di dapatkan 3 isolat pada akar (CGA-1, CGA-2,
lebih efektif untuk memproduksi biomassa. Hal
CGA-3) dan 3 isolat pada batang (CGB-1, CGB-
ini dikarenakan dalam fermentasi cair terdapat
2, CGB-3) (Trisnawati, 2020). Penelitian
proses agitasi yang memungkinkan nutrisi dalam
selanjutnya dilakukan isolasi dan pemurnian
media dapat terus homogen dan tidak ada gradien karena memiliki kelemahan yaitu radikal DPPH
konsentrasi produk/toksin sehingga mikroba yang mengandung nitrogen tidak stabil. Ketika
dapat lebih optimal mengabsorbsi nutrisi tersebut larutan DPPH dicampur dengan senyawa yang
(Nurhidayah et al., 2014). Metabolit sekunder dapat mendonorkan atom hidrogen, maka warna
diperoleh melalui ekstraksi menggunakan pelarut ungu dari larutan akan hilang seiring dengan
etil asetat, alasan ekstraksi cair-cair karena tereduksinya DPPH (Erlindawati, 2018).
supernatan bersifat cair dan senyawa kimia yang Aktivitas antioksidan dapat diuji dengan beberapa
akan ditarik pada supernatan berada pada metode seperti DPPH, CUPRAC, FRAP, ABTS,
larutannya (Fitriana dan Nursithya, 2017). Selain Hydroxyl Radical Scavenging Assay. Dimana
itu etil asetat lebih mudah digunakan karena etil masing-masing metode mempunyai karakteristik
asetat dan media yang berupa air lebih mudah dan mekanisme berbeda yang menghasilkan nilai
dibedakan untuk dipisahkan (Septiana et al., IC50 yang berbeda pula (Jiang et al., 2012).
2017). Pelarut etil asetat bersifat semipolar
sehingga mengandung senyawa aktif antioksidan Aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat isolat
baik yang bersifat hidrofilik maupun lipofilik jamur endofit Cleome gynandra L. (CGA-1,
(Hardiningtyas et al., 2014). Larutan yang CGB-1, CGC-1 dan CGD-1) ditentukan dengan
diekstraksi digojok beberapa menit dan dibiarkan metode Hydroxyl Radical Scavenging Assay
sampai terjadi pemisahan. Setelah terbentuk dua menggunakan microplate reader pada panjang
lapisan, lapisan dipisahkan lalu ditambahkan lagi gelombang 630 nm. Isolat jamur endofil dibuat
pelarut etil asetat dalam jumlah yang sama. dalam setiap konsentrasi (50, 100, 150, 200 dan
Perlakuan percobaan dilakukan seperti 250 ppm), kontrol positif digunakan vitamin C (1,
sebelumnya hingga pelarut etil kembali ke warna 3, 5, 7 dan 9 ppm). Vitamin C digunakan sebagai
awal sebanyak 3 kali pengulangan, sehingga kontrol positif dikarenakan senyawa antioksidan
didapatkan fraksi air. Semua fraksi diuapkan dan alami yang sering digunakan sebagai senyawa
dihitung rendemen ekstraknya (Perawati et al., pembanding dalam pengujian aktivitas
2019). antioksidan, hal ini dikarenakan vitamin C realtif
aman dan tidak menimbulkan toksisitas (Lung,
Pada pengujian antioksidan ini menggunakan 2017).
metode Hydroxyl Radical karena radikal hidroksil
mampu menguraikan senyawa fenol melalui
proses oksidasi dan terjadinya pemisahan
hidrogen menjadi inisiator reaksi berantai yang
membentuk peroksidasi lemak (Darlina, 2016).
Pengujian antioksidan menggunakan DPPH
Tabel 4.1 Aktivitas Antioksidan Jamur Endofit Cleome gynandra L.
Sampel Konsentrasi Penghambatan IC50 Persamaan Regresi
(µg/mL) (%) (µg/mL) Linear
1 34.47
3 54.95 Y = 5,6135x +
Vitamin C 5 62.03 2.98 33,245
7 74.06 R2 = 0,959
9 81.05
50 43.08
Isolat 100 49.91 Y = 0,0636 x +
CGA-1 150 50.65 138.02 41,241
200 52.52 R2 = 0,914
250 57.64
50 44.71
Isolat 100 48.29 Y = 0,0662x +
CGB-1 150 54.95 117.15 42,247
200 55.04 R2= 0,918
250 57.88
50 44.87
Isolat 100 48.13 Y= 0,0516x +
CGC-1 150 51.38 140.92 42,734
200 52.27 R2 = 0,975
250 55.69
50 49.67
Isolat 100 50.24 Y = 0,0533x +
CGD-1 150 53.98 69.91 46,271
200 58.69 R2 = 0,919
250 58.78

Parameter yang digunakan untuk mengetahui (Bahriul et al., 2014). Sampel dinyatakan sebagai
besarnya aktivitas penangkap radikal bebas antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 50-100
adalah nilai IC50. IC50 adalah nilai yang ppm dinyatakan kuat, jika nilai IC50 100-150 ppm
menunjukkan konsentrasi ekstrak (µg/mL) yang dinyatakaan sedang, dan nilai IC50 150-200 ppm
artinya mampu menghambat proses oksidasi dinyatakan lemah (Manurung, 2021).
sebesar 50% (Yasni, 2013). Nilai IC50 dapat
dihitung dengan cara menghitung nilai Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat
konsentrasi terlebih dahulu, baik konsentrasi jamur endofit Cleome gynandra L menunjukan
ekstrak etil asetat jamur endofit maman, maupun bahwa isolat jamur endofit CGD-1 memiliki
vitamin C. Setelah itu menghitung nilai inhibisi aktivitas antioksidan tertinggi (69,91 ppm)
dengan rumus yang ada berdasarkan persen dibandingkan isolat lainnya, namun aktivitasnya
penghambatan radikal dari masing-masing masih lebih lemah dari vitamin C (2,98 ppm)
sampel yaitu ekstrak jamur endofit maman dapat dilihat pada (tabel 4). Aktivitas antioksidan
dengan vitamin C (Karim et al., 2015). Nilai IC50 ekstrak etil asetat jamur endofit Cleome gynandra
yang di dapatkan jika semakin kecil nilainya L. berkaitan dengan kandungan metabolit
maka senyawa uji tersebut mempunyai sekundernya yaitu flavonoid (Safitri, 2020).
keefektifan sebagai penangkap radikal lebih baik Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan
dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu and Clinical Research, 11(1), 21.
secara langsung dan tidak langsung. Secara https://doi.org/10.22159/ajpcr.2018.v11i1.22
langsung yaitu dengan mendonorkan ion 037.
hidrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik
dari radikal. Sedangkan secara tidak langsung Aliyah, L., Soemijati, A., & Mun’im, A. (2016).
yaitu dengan meningkatkan sensitifitas Aktivitas Sitotoksik Hasil Fermentasi Isolat
antioksidan endogen (Maulida et al., 2016). Kapang Endofit Dari. Sainstech Farma, 9
No.1 201, 1–9.

KESIMPULAN
Bahriul, P. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan
1. Ekstrak etil asetat jamur endofit Cleome Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyantbum)
gynandra L. memiliki aktivitas antioksidan dengan Menggunakan 1,1-Defenil-2-
tinggi pada daun, antioksidan sedang pada Pikrilhidrazil. Akad. Kim, 3(August), 143–
akar, batang dan bunga dengan menggunakan 149.
metode Hydroxyl Radical Scavenging Assay.
Darlina. A. (2016). Potensi Vitamin Sebagai
2. IC50 dari ekstrak etil asetat jamur endofit
radioprotektor. Bulletin Alara. 18(1). 7-15.
Cleome gynandra L. dari isolat CGA1 138,02
µg/mL, isolat CGB-1 117,15 µg/mL, isolat
Elviasari, J., Rusli, R., Ramadhan, A. M.,
CGC-1 140,92 µg/mL, isolat CGD-1 69,91
Penelitian, L., Tropis, F., & Farmasi, F.
µg/mL. Larutan pembanding vitamin C yaitu
(2015). Isolasi Jamur Endofit Daun Beluntas
2,98 µg/mL.
(Pluchea indica (L.) LESS). Jurnal Sains

SARAN Dan Kesehatan, 1(3), 126–130.

Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya dilakukan Erlindawati., Safrida, (2018). Potensi Antioksidan
penelitian lanjutan dengan menggunakan pelarut Sebagai Antidiabetes. Banda Aceh : Syiah
etil asetat dan pengujian berbeda selain Kuala University Press.
antioksidan.

DAFTAR PUSTAKA Fitriana, & Nursithya, E. (2017). Aktivitas


Antibakteri Ekstrak Isolat Fungi Endofit Dari
Adhikari, P. P., & Paul, S. B. (2018). Medicinally Akar Mangrove (Rhizophora apiculata
Important Plant Cleome gynandra: a Blume) Secara Klt Bioautografi. As-Syifaa.
Phytochemical and Pharmacological 09(01). 27–36.
Explanation. Asian Journal of Pharmaceutical
Hardiningtyas, S., Purwaningsih, S,D., Lung, J. K. S., & Destiani, D. P. (2017). Uji
Handharyani, E., (2014). Aktivitas Aktivitas Antioksidan Vitamin A, C, E
Antioksidan dan Efek Hepatoprotektif Daun dengan Metode DPPH. Farmaka, 15(no 1),
Bakau Api-Api Putih. Jurnal Pengolahan 53–62.
Hasil Perikanan Indonesia. 17(1). 80-91.
Manurung, H., (2021). Tabat Baritto (Ficus
Hasiani, V. V., Ahmad, I., & Rijai, L. (2015). Deltoidea Jack) Kajian Budidaya, Kandungan
Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit Metabolit Sekunder, Bio-Aktivitas, Prospek
Sekunder Antioksidan dari Daun Pacar ( Fitofarmakologis. Yogyakarta: Deepublish.
Lawsonia inermis L .). Sains Dan Kesehatan,
1(4). https://doi.org/10.25026/jsk.v1i4.32. Maulida, W., Fadraersada, J., & Rijai, L. (2016).
Jiang, F,M., Fang, Y, L., Qin, M, Y., Zhuang, X, Isolasi Senyawa Antioksidan dari Daun Pila-
F., Zhang, Z,W.(2012). Varietal differences Pila (Mallotus panicalatus). Prosiding
among the phenolic profiles and antioxidant Seminar Nasional Kefarmasian, 384–390.
properties of four cultivars of spine grape
(Vitis davidii Foex) in Chongyi County Moyo, M., Amoo, S. O., Aremu, A. O., Gruz, J.,
(China). Food Chemistry. 134(4). 2049- Šubrtová, M., Jarošová, M., Doležal, K.
2056. (2018). Determination of Mineral
.http://dx.doi.org/10.1016/j.foodchem.2012.0 Constituents, Phytochemicals and
4.005 Antioxidant Qualities of Cleome gynandra,
Compared Tobrassica oleracea and Beta
Karim,K., Jura, M.R., Sabang, S.M. (2015). Uji vulgaris. Frontiers in Chemistry, 5(January),
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Patikan 1–9.
Kebo (Euphorbia hirta L.). Pendidikan https://doi.org/10.3389/fchem.2017.00128
Kimia FKIP. Universitas Tadulako Palu.
Nurhidayah., Hasanah. H., Idramsa. (2014).
Kursia, S., Lebang, J. S., Taebe, B., Burhan, A., Pengaruh Ekstrak Metabolit Sekunder Jamur
Rahim, W. O. ., & Nursamsiar. (2016). Uji Endofit Tumbuhan Cotylelobium
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etilasetat Daun melanoxylon Dalam Menghambat
Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Bakteri Pertumbuhan Mikroba Patogen. Seminar
Staphylococcus epidermidis. Indonesian Nasional Biologi dan Pembelajaranya. 308-
Journal of Pharmaceutical Science and 317.
Technology, 3(2), 72–77.
Paembonan, Y., (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Safitri, I., (2020). Identifikasi Jamur Endofit dari
dan Antioksidan Jamur Endofit Pada Daun dan Bunga Maman (Cleome gynandra
Tanaman Maman (Cleome gynandra L.). L) sebagai antibakteri Terhadap Bakteri
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Palu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Palu
Perawati, S., Andrani, L., Pratama, S., Humayroh.
(2019). Aktivitas Koagulan Ekstrak dan Septiana, E., Bustanussalam, B., Rachman, F., &
Fraksi daun Sembung Rambat (Mikania Hapsari, Y. (2017). Potensi Ekstrak Kapang
micrantha Kunth.). Chempublish Journal. Endofit Asal Rimpang Kunyit Sebagai
4(1). 30-37. Antimalaria dan Potensi Ekstrak Kapang
Endofit Asal Rimpang Kunyit sebagai
Rahmawati, N., Sunarya, S., & Rumidatul, A. Antimalaria dan Antioksidan. Jurnal
(2018). Exploration of Potential Bioactive Kefarmasian Indonesia, Vol.7.
Compounds of Endophytic Microbial Culture
Isolated From Gall Rust Sengon (Falcataria Setiawan, M. A., & Musdalipah. (2018). Uji Daya
moluccana) Barneby & J.W Grimes. JPSR, Hambat Antibakteri Fungi Endofit Daun
ISSN: 0975, 156–169. Beluntas (Pluchea indica (L.) Less .)
Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.
Radi, R. (2018). Oxygen radicals, nitric oxide, and Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia,
peroxynitrite: Redox pathways in molecular 4(1), 53–60.
medicine. Proceedings of the National
Academy of Sciences of the United States of Sogandi, S. (2020). Bakteri Endofit Sumber
America. 115(23). 5839-5848 Penghasil
Senyawa Antioksidan. Jurnal Ilmiah
Rianto, A., Isrul, M., Anggarini, S., & Saleh, A. Humanika.
(2018). Isolasi Dan Identifikasi Fungi Endofit
Daun Jambu Mete ( Anacardium occidentale Toghueo, R. M. K. (2020). Bioprospecting
L . ) Sebagai Antibakteri Terhadap endophytic fungi from fusarium genus as
Salmonella typhimurium. Mandala sources of bioactive metabolites. Mycology,
Pharmacon Indonesia, 4(2), 109–121. 11(1): 1–21.
https://doi.org/10.1080/21501203.2019.164
5053.
Trisnawati, N, K, I., (2020). Isolasi dan
Identifikasi Jamur Endofit dari Batang dan
Akar Tanaman Maman (Cleome gynandra
L.) Sebagai Penghasil Antioksidan. Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas
Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B.T.,
Jonathan, J.G., (2016). Pengujian aktivitas
antioksidan menggunakan metode DPPH
pada daun tanjung (Mimusops elengi L), in:
Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan.

Widodo, A., Pratiwi, R. (2018). Phytochemical


Screening, Total Flavonoid, Antioxidant
Activity, And Toxicity Of Ethanol Extract
Cleome gynandra L. Herb. J. Islamic Pharm.
3(2). 41-50.

Yasni, S., (2013). Teknologi Pengolahan dan


Pemanfaatan Produk Ekstraktif Rempah.
Bogor: IPB press.

Anda mungkin juga menyukai