KIMIA ANALISIS
“BETA KAROTEN”
OLEH
Kerkaitan dengan Ekstraksi karoten sawit yang kaya beta-karoten dari CPO dan
Hasil OPW dengan adsorpsi soxhlet dilakukan dengan
menggunakan HP-20 sebagai adsorben. Pada awalnya CPO
digunakan untuk mengoptimalkan metode adsorpsi soxhlet
dengan mempelajari perbedaan rasio sampel terhadap
adsorben serta perbedaan waktu ekstraksi IPA. Kemudian,
pemulihan beta-karoten dalam kondisi optimal dilakukan
dengan menggunakan CPO dan OPW. Hasil ekstraksi karoten
sawit pada perbandingan minyak yang berbeda: HP-20 (1: 2,
1: 3 dan 1: 4) dan waktu ekstraksi IPA yang berbeda (0, 1 dan
2 jam) ditabulasikan pada Tabel-1 dan Tabel -2. Konsentrasi
beta-karoten dalam sampel karoten sawit yang diekstraksi
ditentukan dengan analisis HPLC dan dihitung menggunakan
standar HPLC.
kurva kalibrasi.
Rancangan yang Untuk adsorpsi soxhlet, adsorpsi IPA penting karena
Membedakan mengekstraksi senyawa polar dan minyak maksimum sambil
meninggalkan karoten untuk diekstraksi menggunakan
dengan Jurnal lain
heksana nanti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6,0
g CPO yang digunakan untuk ekstraksi, konsentrasi beta-
karoten yang diperoleh meningkat seiring dengan
peningkatan waktu ekstraksi dari 0 menjadi 1 jam kemudian
menurun pada 2 jam. Berdasarkan hasil analisis HPLC, pada
1 jam waktu ekstraksi IPA konsentrasi betakaroten yang
diperoleh adalah 3265 ppm dibandingkan dengan sampel
tanpa ekstraksi IPA 706 ppm (0 jam). Ini karena waktu
ekstraksi IPA yang lebih lama mengarah pada penghilangan
lebih banyak minyak dan senyawa polar dalam sampel.
Dengan demikian, ini meningkatkan konsentrasi beta-karoten
yang diekstraksi. Namun recovery betakaroten pada 2 jam
ekstraksi IPA lebih rendah dari 1 jam yaitu 2583 ppm. Hal ini
disebabkan waktu ekstraksi IPA yang lebih lama juga
menyebabkan degradasi beta-karoten karena ekstraksi
menggunakan IPA dilakukan pada suhu yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan hasil sesuai dengan temuan (Latip,
Baharin et al. 2001) bahwa pemulihan beta-karoten
meningkat dengan waktu ekstraksi IPA yang lebih pendek.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa 1 jam ekstraksi
IPA merupakan waktu yang optimal untuk adsorpsi soxhlet
untuk memperoleh kembali karoten sawit konsentrasi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Chan C., Shukor S.A. and Mashitah M. (2008). Recovery of oil and
carotenes from palm oil mill effluent (POME). Chemical Engineering Journal,
141(1), pp.383--386.
Amorim-Carrilho, K., Cepeda A., Fente C. and Regal P. (2014). Review of
methods for analysis of carotenoids. TrAC Trends in Analytical Chemistry,
56, pp. 49--73.
Baharin, B., Latip R. , Man Y. C. and Rahman R. A. (2001). The effect of
carotene extraction system on crude palm oil quality, carotene composition,
and carotene stability during storage. Journal of the American Oil Chemists'
Society, 78(8), pp. 851--855.
Baharin, B., Rahman K.A., Karim M. A., Oyaizu T., Tanaka K., Tanaka Y. and
Takagi S. (1998). Separation of palm carotene from crude palm oil by
adsorption chromatography with a synthetic polymer adsorbent. Journal of the
American Oil Chemists' Society, 75(3), pp. 399--404.
Birtigh, A., Johannsen M., Brunner G. and Nair N. (1995). Supercritical-fluid
extraction of oil-palmcomponents. The Journal of Supercritical Fluids, 8(1):
pp. 46--50.
Chiu, M. C., C. de Morais Coutinho and Gonçalves L. A. G. (2009). Carotenoids
concentration of palm oil using membrane technology. Desalination 245(1),
pp. 783--786.
Davarnejad, R., Kassim K., Zainal A. and Sata (2008). Supercritical fluid
extraction of β-carotene from crude palm oil using CO2. Journal of Food
Engineering 89(4), pp. 472--478.
Hudiyono, S. and Septian A. (2012). Optimization Carotenoids Isolation of the
Waste Crude Palm Oil Using α-Amylase, β-Amylase, And Cellulase. Journal
of Applied Chemistry. 2(2), pp. 7--12
Latip, R., Baharin B., Man Y. C. and Rahman R.A. (2000). Evaluation of different
types of synthetic adsorbents for carotene extraction from crude palm oil.
Journal of the American Oil Chemists' Society, 77(12), pp. 1277--1282.
Latip, R., Baharin B., Man Y. C. and Rahman R. A. (2001). Effect of adsorption
and solvent extraction process on the percentage of carotene extracted from
crude palm oil. Journal of the American Oil Chemists' Society 78(1), pp. 83--
87.
Lau, H. L. N., Choo Y. M., Ma A. N. and Chuah A. N. (2008). Selective
extraction of palm carotene and vitamin E from fresh palm-pressed mesocarp
fiber (Elaeis guineensis) using supercritical CO 2. Journal of Food
Engineering 84(2), pp. 289--296.
Mustapa, A., Manan Z., Azizi C. M., Setianto W. and Omar A. M. (2011).
Extraction of β-carotenes from palm oil mesocarp using sub critical R134a.
Food Chemistry 125(1), pp. 262--267.
Ofori-Boateng, C. and Lee K. T. (2013). Sustainable utilization of oil palm wastes
for bioactive phytochemicals for the benefit of the oil palm and nutraceutical
industries. Phytochemistry reviews, 12(1), pp. 173--190.
Ooi, C., Choo Y., Yap S., Basiron Y. and Ong A. (1994). Recovery of carotenoids
from palm oil. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 71(4), pp.
423--426.
Pénicaud, C., Achir N., Dhuique-Mayer C., Dornier M. and Bohuon P. (2011).
Degradation of β-carotene during fruit and vegetable processing or storage:
reaction mechanisms and kinetic aspects: a review. Fruits, 66(06), pp. 417--
440.