id/;
p-ISSN 1978-0427 e-ISSN 2776-5696
Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono XVIII, Surabaya 10 Agustus 2022
1)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, email: 18031010155@student.upnjatim.ac.id
Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya, Indonesia, 60294, Telp. 031 870 6393
*
Penulis Korespondensi: E-mail: 18031010155@student.upnjatim.ac.id
Abstrak
Beta karoten merupakan pigmen terbesar dalam kulit buah mangga, atau disebut prekursor vitamin A
yang mana mampu melawan kanker, sakit jantung, mata, sebagai antioksidan, dan regulator dalam sistem imun
tubuh. Beta karoten diekstrak dengan metode ekstraksi maserasi bertingkat menggunakan dua jenis pelarut
yaitu n-heksana dan sikloheksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil beta karoten dari kulit mangga
arumanis dan mencari waktu ekstraksi serta rasio bahan : pelarut terbaik dalam menghasilkan ekstrak beta
karoten. Limbah kulit mangga arumanis dikeringkan dan dihaluskan, didapatkan serbuk kulit mangga sebanyak
10g yang kemudian direaksikan dengan pelarut n-heksana dengan rasio bahan dan pelarut (1:6, 1:7, 1:8, 1:9,
dan 1:10 b/v), lalu dimaserasi dalam inkubator suhu 35℃ dengan waktu (20, 22, 24, 26, dan 28 jam). Filtrat I
diekstraksi kembali dengan pelarut kedua n-heksana dan sikloheksana (50%:50% v/v) dengan rasio bahan :
pelarut dan waktu ekstraksi yang sama. Filtrat I dan II yang dihasilkan dicampur menghasilkan filtrat III yang
kemudian disimpan dalam refrigerator. Pelarut dan β-karoten dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Hasil
ekstrak β-karoten dari kulit buah mangga yang didapatkan kemudian dianalisis dengan Spektrofotometri UV-
Vis. Hasil analisis menunjukkan kadar β-karoten terbaik pada rasio bahan : pelarut 1:10 dan waktu ekstraksi
26 jam sebesar 2,5137 mg/100g dengan serapan (abs) 3,3012 pada panjang gelombang 336 nm. Semakin lama
waktu esktraksi maserasi yang dilakukan dan semakin besar rasio bahan : pelarut tidak selalu bisa
meningkatkan kadar β-karoten yang dihasilkan.
Kata Kunci: beta karoten; mangga; maserasi; n-heksana; sentrifugasi; sikloheksana; spektrofotmetri
Beta carotene is the largest pigment in mango skin, or is called a precursor of vitamin A which is
able to fight cancer, heart disease, eyes, as an antioxidant, and regulator in the body's immune system. Beta
carotene was extracted by a multilevel maceration extraction method using two types of solvents, namely n-
hexane and cyclohexane. This study aims to extract beta carotene from mango arumanis peel and find the
best extraction time and ratio of material: solvent in producing beta carotene extract. Arumanis mango peel
waste was dried and mashed, and 10g of mango peel powder was obtained which was then reacted with n-
hexane as solvent with a ratio of 1:6, 1:7, 1:8, 1:9, and 1:10 w/ v), then macerated in an incubator at 35℃
with time (20, 22, 24, 26, and 28 hours). The filtrate I was re-extracted with both n-hexane and cyclohexane
(50%:50% v/v) solvent with the same material:solvent ratio and extraction time. The resulting filtrate I and
II were mixed to produce filtrate III which was then stored in the refrigerator. The solvent and β-carotene
were separated by centrifugation. The results of β-carotene extract from mango peel obtained were then
analyzed by UV-Vis Spectrophotometry. The results of the analysis showed that the best β-carotene content
was at a material : solvent ratio of 1:10 and an extraction time of 26 hours was 2,5137 mg/100g with an
absorption (abs) of 3,3012 at a wavelength of 336 nm. The longer the maceration extraction time was
carried out and the greater the ratio of material : solvent did not always increase the level of β-carotene
produced.
Key words: beta carotene; centrifugation; cyclohexane; maceration; mango; n-hexane; spectrophotometry
66
Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono XVIII, Surabaya 10 Agustus 2022; http://snsb.upnjatim.ac.id/;
p-ISSN 1978-0427 e-ISSN 2776-5696
mangga. Produksi mangga di Jawa Timur pada pada kulit buah mangga arumanis akan
tahun 2019 sebesar 1.148.121 ton (BPS, berhasil dilakukan menggunakan ekstraksi
2019). Produksi mangga di daerah Sidoarjo maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana
pada tahun 2019 sebesar 90.247 kuintal dan sikloheksana dengan harapan kadar
(5.053,832 ton), pada tahun 2017 sebesar tertinggi akan diperoleh pada waktu ekstraksi
105.600 kuintal (5.913,6 ton) dan pada tahun dan rasio bahan : pelarut tertinggi atau bisa
2018 sebesar 89.804 kuintal (5.029,024 ton) juga tidak dikarenakan akan terjadi penurunan
(BPS, 2019). Menurut Safitri (2012), saat sudah melewati titik optimal. Tujuan dari
komposisi kulit buah mangga memiliki bobot penelitian ini adalah untuk melakukan
berkisar 11-18%. Limbah kulit buah mangga pengambilan beta karoten dari kulit buah
yang dihasilkan di daerah Sidoarjo pada tahun mangga arumanis dengan metode ekstraksi
2017 menjadi berkisar 650,496 - 1.064,448 maserasi bertingkat dan untuk mencari waktu
ton, pada tahun 2018 berkisar 553,19264 – ekstraksi dan rasio bahan : pelarut terbaik.
905,22432 ton, dan pada tahun 2019 berkisar
555,9215 – 909,6898 ton. Banyaknya sisa kulit METODE PENELITIAN
buah mangga yang dihasilkan, maka perlu
adanya pemanfaatan untuk dapat mengurangi Bahan
dampak pencemaran lingkungan serta Bahan utama yang digunakan untuk
menambah nilai ekonomis dari kulit buah ekstraksi beta karoten yaitu kulit buah mangga
mangga. yang diperoleh dari limbah pribadi dengan tebal
Pigmen alami dengan jumlah terbesar kulit sebesar ± 1 mm, sedangkan n-heksana dari
pada kulit buah mangga adalah beta karoten UD. Nirwana Abadi (Jl. Wonorejo Permai
(Qubais, 2015). Menurut penelitian Ikram Timur Blok EE Gang 5 No. 95) dan
(2009), karotenoid pada kulit buah diketahui sikloheksana diperoleh dari Tokopedia dan
lebih stabil dibandingkan pada daging buah. Persada (Jl. Klampis Aji II Blok SK No. 7).
Menurut beberapa penelitian yang ada
diketahui kandungan beta karoten pada kulit Alat
buah mangga lebih tinggi daripada daging Alat yang digunakan antara lain adalah
buahnya (Crozier et.al, 2006). Kadar β-karoten inkubator, erlenmeyer 100 ml, sentrifugasi,
pada kulit buah mangga umumnya sekitar refrigerator, dan ayakan 80 mesh.
24,52 – 98,06 % dari total karotenoid
(Ranganath et.al, 2018). Kadar β-karoten
dalam mangga (Mangifera Indica L. var.
Gadung masak pohon berkisar 3,03 mg/100 g
Keterangan :
– 8,23 mg/100 g (Tanoyo, 2005). Karoten
1. inkubator
yang dikenal sebagai prekursor vitamin A 2. erlenmeyer
(beta karoten), saat ini telah dikembangkan 3. aluminium foil
sebagai antioksidan, dan regulator sistem imun
tubuh (Kurniawan, 2010). Menurut penelitian
Chairunnisa (2019) sampel diekstrak secara
maserasi dengan inkubator. Jadi, dilakukan
pengocokan manual tiap 12 jam selama 5 Gambar 1. Rangkaian Alat Maserasi
menit.
Metode ekstraksi maserasi bertingkat Prosedur
banyak digunakan untuk pengambilan beta Persiapan Bahan Baku
karoten dikarenakan tidak memerlukan panas, Kulit buah mangga arumanis
hanya memerlukan wadah dan penutup dibersihkan dengan air mengalir. Kulitnya
(Haryanto, 2019). Metode ekstraksi maserasi dipotong dan dikeringkan dengan oven pada
bertingkat merupakan metode yang akan suhu 100 0C selama ±3 jam (kadar air <10%)
mengekstrak keseluruhan senyawa beta dan setiap 15 menit sekali ditimbang
karoten dari suatu bahan berdasarkan polaritas beratnya. Setelah kering, diblender hingga
pelarut yang akan digunakan secara bertahap menjadi serbuk dan diayak menggunakan
(Widyasanti, 2019). Kelebihan lain yaitu ayakan 80 mesh. Serbuk yang tidak lolos
ekstrak yang didapatkan lebih murni ayakan diblender kembali dan diayak
dibandingkan dengan maserasi parsial kembali. Serbuk kulit mangga sebanyak 10
(Sediawan, 2000). Pengambilan beta karoten gram dianalisis dengan Spektrofotometri UV-
67
Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono XVIII, Surabaya 10 Agustus 2022; http://snsb.upnjatim.ac.id/;
p-ISSN 1978-0427 e-ISSN 2776-5696
2
rasio 1:7
(mg/100g)
1
0 rasio 1:8
20 22 24 26 28 30 rasio 1:9
Waktu Ekstraksi (jam) rasio 1:10
68
Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono XVIII, Surabaya 10 Agustus 2022; http://snsb.upnjatim.ac.id/;
p-ISSN 1978-0427 e-ISSN 2776-5696
69
Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono XVIII, Surabaya 10 Agustus 2022; http://snsb.upnjatim.ac.id/;
p-ISSN 1978-0427 e-ISSN 2776-5696
70