Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANALISA

ANALISIS SPEKTROMETRI UV

Disusun Oleh :
Dandy Eka P 18031010139
Eva Octavia 18031010152
Ummy Hafilda 18031010153
Nevia Abellia P 18031010155
Fachru Nizar R 18031010159
Izal Daffa R 18031010160

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji semoga tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limp
ahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah “Analisis
Spektrofotometri UV” dengan lancar. Kami sangat berharap makalah ini dapat me
mbantu kami untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Kimia Analisa”. Dalam penyu
sunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantu
an, dorongan, dan bimbingan Dosen Pengampu sehingga kendala-kendala kami da
pat teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untu
k itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukkannya demi perbaikan pe
mbuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan sa
ran dari pembaca.

Surabaya, 18 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

I.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

I.3 Tujuan...................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3

II. 1 Sejarah Spektrometri UV....................................................................................3

II.2 Definisi Spektometri UV.....................................................................................4

II. 3 Instrumentasi Spektrometri UV..........................................................................5

II.4 Kegunaan Spektrometri UV...............................................................................7

II. 5 Prinsip Kerja Spektrometer.................................................................................8

II.6 Syarat Pengukuran...............................................................................................10

II.7 Hal-hal yang harus diperhatikan.......................................................................11

II.8 Faktor – faktor penyebab kesalahan Analisis UV-Vis......................................11

II.9 Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV-VIS.....................................12

BAB III...........................................................................................................................13

PENUTUP.......................................................................................................................13

III.1 Simpulan.............................................................................................................13

III.2 Saran...................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimi
a. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnet atau listrik untuk mempeng
aruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat
diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu s
ampel dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi, dan penghamb
uran (scattering) tergantung pada sifa tmateri. Teknik spektroskopi meliput ispektr
oskopi UV-VIS, spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektrosko
pi fluorensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa.
Spektroskopi adalah studi mengenai interaksi cahaya dengan atom dan mole
kul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang. D
asar spektroskopi UV-VIS adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada senyawa,
maka sebagian dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai dengan struktur
dari molekul senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektr
um UV-VIS tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Spektra UV-VIS da
ri senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan transisi-transisi diantara tingka
tan-tingkatan tenaga elektronik. Oleh sebab itu, serapan radiasi UV-VIS sering dik
enal sebagai spektroskopi elektronik. Keuntungan dari serapan ultraviolet yaitu gu
gus-gugus karakteristik dapat dikenal dalam molekul-molekul yang sangat komple
ks.
Spektroskopi UV-VIS merupakan teknikspektroskopi pada daerah ultra
violet dan sinar tampak. Dari spectrum absorpsi dapat diketahui panjang
gelombang dengan absorbans maksimum dari suatu unsure atau senyawa.
Contohnya analisis protein, asam amino, kinetika enzim. Pada prinsipnya
spektroskopi UV-VIS menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi
substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat kami rumuskan masalah-masalah yang
dapat diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah teori dasar spektrofotometri UV ?
2. Bagaimanakah prinsip kerja spektrofotometri UV ?
3. Bagaimanakah penggunaan atau penerapan spektrofotometri UV dalam
proses analisis kima ?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teori dasar spektrofotometri UV
2. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometri UV
3. Untuk mengetahui penggunaan atau penerapan spektrofotometri UV dalam
proses analisis kimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Sejarah Spektrometri UV


Senyawa organic terkonjugasi menyerap UV (190-400 nm) atau terlihat
(400-700 nm) cahaya semakin besar derajat konjugasi semakin besar tingkat
penyerapan pada panjang gelombang lebih lama. Dengan demikian, senyawa yang
sangat terkonjugasi seperti β-karoten dan hemoglobin menyerap di bagian terlihat
spektrum dan berwarna. Senyawa aromatic terkonjugasi kurang menyerap dalam
daerah UV spektrum. Namun, kemajuan besar diikuti penemuan fundamental
dalam spektrokopi studi tentang penyerapan radiasi elektromagnetik oleh senyawa
kimia, dan spektrometri, studi kuantitatif dari fenomena ini.
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli
Matematika Jerman Johann Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan
bahwa untuk radiasi monokromatik (dalam radiasi praktek pita sempit) jumlah
cahaya yang diserap adalah berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu
melalui material dan tidak tergantung dari intensitas cahaya. Astronom Jerman
Wilhelm Beer (1797-1850) memperluas pekerjaan ini dan menemukan bahwa,
untuk larutan encer, ada hubungan linier antara konsentrasi analit dan absorbansi.
Ahli kimiaklinis Henry Bence Jones (1813-1873) menggunakan
spektroskopi emisi untuk mendeteksi lithium dalamu rin dan pada jaringan lain
termasuk lensa dihapus dari mata pasien katarak dan bekerja dengan Agustus
Dupre (1835-1907), digunakan analisis fluoresensi untukm endeteksi kina dalam
darah dan jaringan lain. Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh
Arnold O. Beckman (1900-2004), Namun, kelompok-kelompok seperti yang
dipimpin oleh Bernand B. Brodie (1907-1989) melanjutkan untuk menggunakan
instrument untuk mengembangkan kuantitatif. Brodie mendirikan beberapa aturan
dasar untuk sukses meansurement obat dan racun lainnya dalam specimen biologi,
banyak yang masih berlaku hari ini.
Seperti dengan pengembangan spektrofotometer UV praktis, kepentingan
militer, kali ini dalam obat anti materials, juga mendorong kemajuan di
spektrophoto fluorimetry. Brodiedan Sidney Udenfriend (1918-2001)
menggunakan fluorimeter Coleman sederhana filter untuk mengukur quinacrine
dalam plasma, tetapi jelas bahwa jika panjang gelombang eksitasi dapat bervariasi
banyak molekul lebih dapat dianalisis menggunakan teknik ini. Robert L.Bowman
(1916-1995) mengembangkan spectrophotofluorimeter monokromator pertama
ganda, yang dengan kolaborasi dari Perusahaan Instrumen Amerika, dipamerkan
pada Konferensi 1956 Tickets Pittburgh sebagai AMINO-Bowman SPF.
Pertengahan abad ke-19, kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen
(1811-1899) fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824- 1887) bekerja
sama mengembangkan spectrometer menemukan 2 unsur baru: rubidium dan
cesium. Yang digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsure baru.
Kemudian alat ini digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsure baru
semacam galium, indium dan unsur-unsur tanah jarang. Spektroskopi telah
memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas mulia. Spektrofotometer
terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detector pencatat. Fungsi prisma
adalah untuk memisahkan sina rpolikromatis di sumber cahaya menjadi sinar
kromatis. Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur senyawa
memiliki sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang popular berdasarkan prinsip
yang sama dengan spektroskopi.
II.2 Definisi Spektometri UV
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detector fototube.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran
menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan
spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu
pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbs energi.
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan
dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spectrum tertentu yang khas
untuk komponen yang berbeda.
Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak disebut
spektroskopi UV-VIS. Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat
dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini
digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding
dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Metoda penyelidikan dengan bantuan spectrometer disebut spektrometri.
Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum
dengan absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau
frekuensi) sinar datang dan ordinatny amenyatakan energi yang diserap sampel.
II. 3 Instrumentasi Spektrometri UV
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitans
(T atau%T) atau absorbans (A) sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kompone
n alat spektrofotometer (Gambar.1.11) terdiri dari sumber sinar, monokromator, s
el, detektor dan rekorder (meter).

Gambar 1. Komponen Alat Spektrometri

Sepintas mirip dengan komponen fotometer filter, namun sesungguhnya te


rdapat perbedaan dalam hal sumber sinar, monokromator dan detektor yang digun
akan. Sumber sinar untuk fotometer filter kawat wolfram/tungsten, sedangkan unt
uk spektrofotometer uv adalah lampu awamuatan hidrogen atau lampu deterium d
an spektrofotometer sinar tampak tetap lampu wolfram. Monokromator pada foto
meter filter adalah filter (filter serapan atau filter interferensi) sedangkan pada spe
ktrofotometer prisma atau kisi difraksi. Detektor pada fotometer filter adalah foto
sel, sedangkan pada spektrofotometer adalah tabung foton hampa (Vacuum photot
ube) atau tabung foton pelipat ganda (photomultiplier tube). Kedua jenis detektor i
ni jauh lebih peka dari pada fotosel.

1. Sumber Sinar: Lampu Deuterium


Lampu ini terdiri dari dua elektroda yang dipatri pada tabung kaca tertutup
yang salah satu bagian dindingnya terbuat dari kwarsa dan diisi dengan ga
s hidrogen. Bila terhadap kedua elektroda tersebut di tegangan listrik yang
stabil maka antara kedua elektroda tersebut akan terjadi awamuatan elektro
n. Elektron-elektron yang dilepaskan oleh elektroda itu akan bertumbukan
dengan gas H2 atau D2. Akibat dari tumbukkan ini maka elektron-elektron
gas itu akan tereksitasi ke tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Bila el
ektron yang tereksitasi itu kembali keadaan dasar, maka elektron tersebut a
kan memancarkan cahaya yang membentuk spektrum pancaran yang konti
nu dengan panjang gelombang antara 180 – 350 nm.
2. Monokromator
Pada monokromator ini, sinar polikromatis masuk melalui celah, setelah m
elalui lensa berkas sinar dijadikan sinar yang sejajar dan selanjutnya masu
k pada prisma atau kisi difraksi. Pada prisma ini, sinar polikromatis akan d
iurai menjadi pita-pita yang sempit beberapa panjang gelombang dengan s
udut yang berbeda-beda, selanjutnya difokuskan melalui lensa. Untuk men
dapatkan suatu panjang gelombang tertentu maka prisma harus diputar seh
ingga panjang gelombang yang dikehendaki dapat difokuskan ke celah kel
uar.
3. Sel / Cuvet
Ukuran cuvet bervariasi tergantung kebutuhan, untuk daerah sinar tampak
dan ultra lembayung digunakan diameter 1 cm, untuk infra merah antara 0,
005 dan 1 mm. biasa. Bahan yang digunakan untuk cuvet, harus tidak men
yerap sinar yang digunakan, biasanya untuk uv dari kwarsa dan untuk sina
r tampak dari gelas, plastik. Sel yang digunakan untuk pengukuran blanko
dan analit harus macthed, artinya harus mempunyai sifat optik yang sama.
4. Detektor
Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan mengubah
energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur. Detektor harus mengha
silkan isyarat yang mempunyai hubungan kuantitatif dengan intensitas sina
r. Noise suatu detektor ialah isyarat latar belakang yang timbul dalam dete
ktor bila tidak ada intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor.
Tabung foton hampa terdiri dari tabung gelas (dengan jendela kwarsa) yan
g dihampakan. Katoda berbentuk setengah silinder yang dilapisi senyawa
(oksida logam alkali tanah atau alkali tanah) yang menghasilkan elektron y
ang terikat lemah. Kawat logam ditempatkan di tengah silinder (anoda). A
ntara anoda dan katoda diberikan beda potensial (90 volt). Sinar masuk me
lalui jendela kwarsa, jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap dan ener
ginya akan dipindahkan ke elektron-elektron yang terikat lemah dalam sen
yawa peka cahaya tersebut. Elektron-elektron ini akan pindah ke anoda hin
gga di rangkaian timbul arus listrik. Besarnya arus listrik akan berbanding
lurus dengan intensitas sinar datang bila efisiensi pengumpulan elektron di
anoda 100%.
Persyaratan untuk detektor sebagai berikut. :
a. Harus mampu menangkap dan merespons terhadap energi sinar yan
g kecil.
b. Mempunyai kepekaan yang tinggi dengan noise yang kecil sehingg
a mampu mendeteksi intensitas yang rendah.
c. Waktu respons pendek.
d. Stabil dalam jangka waktu yang lama.
e. Memberikan isyarat elektronik yang dapat diperkuat dengan muda
h.
f. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar ya
ng mengenainya.

II.4 Kegunaan Spektrometri UV


Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan, andal dan
akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat
diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut
untuk spektroskopi UV harus memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan
sinar UV dalam rentang UV yang luas. Selain itu spektroskopi UV/VIS juga
digunakan untuk cairan berwarna.
Adapun kegunaan lain dari spektrofotometer UV/VIS adalah alat yang
digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energy cahaya secara relative jika energy tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum sinartampak yang sinambung dan
monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk menguku rperbedaan absorbs antara
cuplikan dengan blanko atau pun pembanding. (Suhartati, 2017)
II. 5 Prinsip Kerja Spektrometer
Prinsip kerja spektrofotometer UV-VIS adalah interaksi yang terjadi antara
energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang ber
upa molekul. Besar energi yangdiserap tertentu dan menyebabkan electron tereksit
asi dari groundstate ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi. Sera
pan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur elek
tronik tetapi hanya pada system-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan ad
anya ikatan p dan nonbonding electron. Prinsip kerja spektrofotometer berdasarka
n hukum LambertBeer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larut
an), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan seb
agian lagi dipancarkan (It). Berdasarkan teori tersebut, pinsip kerja dari alat ini ad
alahsuatau cahaya monokromatik akan melalui suatu media yangmemiliki suatu k
onsentrasi tertentu, maka sakan membentuk spectrum cahaya, namun ketika mele
wati monokromator, cahaya yang keluar hanya akan terdapat satu cahaya yaitu ya
ng sesuai dengan setting awal, misalnya warna hijau. Setelah keluar dari monokro
mator, cahaya akan menembus sampel atau larutan yang kemudian menuju detect
or dimana cahaya yang di hasilkan dari sampel akan di ubah menjadi listrik yang
kemudian akan terbaca hasil pada read out (monitor). Spectrum cahaya yang dapat
terlihat oleh mata terentang antara 400 nm sampai 800 nm. Pada tekhnik sptrofot
ometri, cahaya dari sumber cahaya diuraikan menggunakan prisma sehingga diper
oleh cahaya monokromatis yang diserap oleh zat yang akan diperiksa. Cahaya mo
nokromatis merupakan cahaya satu warna dengan satu panjang gelombang, sehing
ga cahaya yang diserap oleh larutan berwarna dapat diukur. Warna yang diserap ol
eh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati. Beb
erapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut
ini:
Panjang Gelombang Warna Terlihat Warna Koplementer
< 400 Ultraviolet
400 – 450 Violet Kuning
450 – 490 Biru Jingga
490 – 550 Hijau Merah
550 – 580 Kuning Ungu
580 – 650 Jingga Biru
650 – 700 Merah Hijau
> 700 Inframerah

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuv
et berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blan
ko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk m
enstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya. Berdasarkan te
knik optika sinar, terdiri dari:
1. Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
a. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
b. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik
c. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industri.
2. Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
a. Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
b. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dancahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
c. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor.
d. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
e. Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar pengh
ubung diukur pada waktu yang sama
II.6 Syarat Pengukuran
Spektrofotometri UV-Visible dapat digunakan untuk penentuan terhadap sampel ya
ng berupa larutan, gas, atau uap. Pada umumnya sampel harus diubah menjadi suatu larut
an yang jernih Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan
pelarut yang dipakai antara lain:
1. Harus melarutkan sampel dengan sempurna.
2. Pelarut yang dipakai tidak mengandung ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur
molekulnya dan tidak berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai ole
h sampel).
3. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
4. Kemurniannya harus tinggi.
Tabel 1, memuat pelarut-pelarut dengan yang mengabsorbsi sinar UV pada panjang gelo
mbang spesifik.
Tabel 1. Absorpsi sinar UV pada  maks. dari beberapa pelarut
Pelarut maks, nm Pelarut maks, nm
Asetronitril 190 n-heksana 201
Kloroform 240 Metanol 205
Sikloheksana 195 Isoolaktana 195
1 – 4 dioksan 215 Air 190
Etanol 95% 205 Aseton 330
Benzena 285 Piridina 305

Pelarut yang sering digunakan adalah air, etanol, metanol dan n-heksana karena pelarut in
i transparan pada daerah UV.
Untuk mendapatkan spektrum UV-Vis yang baik perlu diperhatikan pula konsentra
si sampel. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linier (A≈C) apabila nil
ai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A < 0,8) atau sering disebut sebagai daerah berl
akunya hukum Lambert-Beer dengan lebar sel 1 cm, dan besarnya absorbansi ini untuk se
nyawa yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mengalami eksitasi elektron  
*, dengan ε 8.000 – 20.000; konsentrasi larutan sekitar 4 x 10-5 mol/L; sedangkan untuk
senyawa yang hanya memiliki eksitasi elektron n  *, ε 10 – 100, maka konsentrasinya
sekitar 10-2 mol/L. Bila senyawa yang akan diukur tidak diketahui Mr-nya, konsentrasi lar
utan dengan absorbansi tersebut biasanya digunakan 10 ppm, bila absorbansi yang diperol
eh masih terlalu tinggi, larutan sampel tersebut harus diencerkan; sebaliknya bila terlalu r
endah, maka jumlah sampel harus ditambah.
II.7 Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, ma
ka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Ke
cuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kep
ekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan abso
rbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar p
anjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga
hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, ti
ngkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan
dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik ya
ng diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelomban
g tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakuka
n kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukur
an yang di dapatkan lebih teliti.
II.8 Faktor – faktor penyebab kesalahan Analisis UV-Vis
Faktor – faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektro
fotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit :
1) Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, y
aitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pemb
entuk warna.
2) Serapan oleh kuvet. Kuvet yang biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun ku
vet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3) Kesalahan fotometrik norml pada pengukuran dengan absorbnsi sangat rendah ata
u sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan
kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekata
n)
II.9 Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV-VIS
Kelebihan Spektrofotometri UV-Vis
 Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
 Caranya sederhana
 Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil
Kekurangan Spektrofotometri UV-Vis
 Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebe
rsihan dari kuvet
 Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
 Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi deng
an energy eksitasi rendah
 Sinar yang dipakai harus monokromatis
BAB III
PENUTUP

III.1 Simpulan
1. Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna
pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube.
2. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer
pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna
mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi
dalam bentuk larutan.
3. Spektrofotometri UV-Visible dapat digunakan untuk penentuan terhadap sampel ya
ng berupa larutan, gas, atau uap.
4. Sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang d
ipakai antara lain harus melarutkan sampel dengan sempurna, pelarut yang dipakai
tidak mengandung ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak
berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai oleh sampel), tidak terjadi i
nteraksi dengan molekul senyawa yang dianalisis, dan kemurniannya harus tinggi.
5. Pelarut yang sering digunakan pada analisis Spektrofotometri UV-Visible adalah ai
r, etanol, metanol dan n-heksana karena pelarut ini transparan pada daerah UV.
III.2 Saran
Penyusun berharap agar makalah analisis spektrofotometri UV-Vis ini dapat
menjadi referensi pendidikan bagi para pembaca, sehingga pembaca dapat
melakukan analisis spektrofotometri UV-Vis dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Suhartati, T. 2017, Dasar - dasar Spektrofotometri UV-Vis dan spektrometri massa untu
k penentuan struktur senyawa organik, Aura CV. Anugrah Utama Raharja, Bandar
Lampung.
Zackiyah, 2022, Kimia Analitik Instrumen Modul 1, Pustaka Universitas Terbuka,
Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai