ANALISIS SPEKTROMETRI UV
Disusun Oleh :
Dandy Eka P 18031010139
Eva Octavia 18031010152
Ummy Hafilda 18031010153
Nevia Abellia P 18031010155
Fachru Nizar R 18031010159
Izal Daffa R 18031010160
Segala puji semoga tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limp
ahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah “Analisis
Spektrofotometri UV” dengan lancar. Kami sangat berharap makalah ini dapat me
mbantu kami untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Kimia Analisa”. Dalam penyu
sunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantu
an, dorongan, dan bimbingan Dosen Pengampu sehingga kendala-kendala kami da
pat teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untu
k itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukkannya demi perbaikan pe
mbuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan sa
ran dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
I.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
III.1 Simpulan.............................................................................................................13
III.2 Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuv
et berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blan
ko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk m
enstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya. Berdasarkan te
knik optika sinar, terdiri dari:
1. Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
a. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
b. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik
c. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industri.
2. Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
a. Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
b. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dancahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
c. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor.
d. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
e. Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar pengh
ubung diukur pada waktu yang sama
II.6 Syarat Pengukuran
Spektrofotometri UV-Visible dapat digunakan untuk penentuan terhadap sampel ya
ng berupa larutan, gas, atau uap. Pada umumnya sampel harus diubah menjadi suatu larut
an yang jernih Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan
pelarut yang dipakai antara lain:
1. Harus melarutkan sampel dengan sempurna.
2. Pelarut yang dipakai tidak mengandung ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur
molekulnya dan tidak berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai ole
h sampel).
3. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
4. Kemurniannya harus tinggi.
Tabel 1, memuat pelarut-pelarut dengan yang mengabsorbsi sinar UV pada panjang gelo
mbang spesifik.
Tabel 1. Absorpsi sinar UV pada maks. dari beberapa pelarut
Pelarut maks, nm Pelarut maks, nm
Asetronitril 190 n-heksana 201
Kloroform 240 Metanol 205
Sikloheksana 195 Isoolaktana 195
1 – 4 dioksan 215 Air 190
Etanol 95% 205 Aseton 330
Benzena 285 Piridina 305
Pelarut yang sering digunakan adalah air, etanol, metanol dan n-heksana karena pelarut in
i transparan pada daerah UV.
Untuk mendapatkan spektrum UV-Vis yang baik perlu diperhatikan pula konsentra
si sampel. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linier (A≈C) apabila nil
ai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A < 0,8) atau sering disebut sebagai daerah berl
akunya hukum Lambert-Beer dengan lebar sel 1 cm, dan besarnya absorbansi ini untuk se
nyawa yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mengalami eksitasi elektron
*, dengan ε 8.000 – 20.000; konsentrasi larutan sekitar 4 x 10-5 mol/L; sedangkan untuk
senyawa yang hanya memiliki eksitasi elektron n *, ε 10 – 100, maka konsentrasinya
sekitar 10-2 mol/L. Bila senyawa yang akan diukur tidak diketahui Mr-nya, konsentrasi lar
utan dengan absorbansi tersebut biasanya digunakan 10 ppm, bila absorbansi yang diperol
eh masih terlalu tinggi, larutan sampel tersebut harus diencerkan; sebaliknya bila terlalu r
endah, maka jumlah sampel harus ditambah.
II.7 Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, ma
ka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Ke
cuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kep
ekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan abso
rbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar p
anjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga
hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, ti
ngkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan
dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik ya
ng diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelomban
g tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakuka
n kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukur
an yang di dapatkan lebih teliti.
II.8 Faktor – faktor penyebab kesalahan Analisis UV-Vis
Faktor – faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektro
fotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit :
1) Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, y
aitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pemb
entuk warna.
2) Serapan oleh kuvet. Kuvet yang biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun ku
vet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3) Kesalahan fotometrik norml pada pengukuran dengan absorbnsi sangat rendah ata
u sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan
kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekata
n)
II.9 Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV-VIS
Kelebihan Spektrofotometri UV-Vis
Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
Caranya sederhana
Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil
Kekurangan Spektrofotometri UV-Vis
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebe
rsihan dari kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi deng
an energy eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
1. Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna
pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube.
2. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer
pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna
mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi
dalam bentuk larutan.
3. Spektrofotometri UV-Visible dapat digunakan untuk penentuan terhadap sampel ya
ng berupa larutan, gas, atau uap.
4. Sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang d
ipakai antara lain harus melarutkan sampel dengan sempurna, pelarut yang dipakai
tidak mengandung ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak
berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai oleh sampel), tidak terjadi i
nteraksi dengan molekul senyawa yang dianalisis, dan kemurniannya harus tinggi.
5. Pelarut yang sering digunakan pada analisis Spektrofotometri UV-Visible adalah ai
r, etanol, metanol dan n-heksana karena pelarut ini transparan pada daerah UV.
III.2 Saran
Penyusun berharap agar makalah analisis spektrofotometri UV-Vis ini dapat
menjadi referensi pendidikan bagi para pembaca, sehingga pembaca dapat
melakukan analisis spektrofotometri UV-Vis dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Suhartati, T. 2017, Dasar - dasar Spektrofotometri UV-Vis dan spektrometri massa untu
k penentuan struktur senyawa organik, Aura CV. Anugrah Utama Raharja, Bandar
Lampung.
Zackiyah, 2022, Kimia Analitik Instrumen Modul 1, Pustaka Universitas Terbuka,
Cirebon.