Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KIMIA ANALISA

“ALAT SPEKTROFOTOMETRI UV - Vis”

DOSEN PENGAMPU :
IR. DWI HERY A., MT

DISUSUN OLEH :
PARALEL B
KELOMPOK 6
1. FIRDAUS NIZAM (19031010050)
2. REVITA ARENDRI VASHTI (19031010051)
3. HALIN HIJRA Y. (19031010084)
4. MEYSE LINDA SUSANTI (19031010086)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah Kimia Analisa dengan judul “Alat
Spektrofotometri UV - Vis”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Kimia Analisa di program studi teknik kimia Fakultas teknik pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ir. Dwi Hery A., MT selaku
dosen mata kuliah Kimia Analisa dan segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan baik dari segi bahasa
maupun sistematik dalam penulisan yang digunakan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang membaca makalah yang kami susun. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan
tentang aplikasi pemanfaatan minyak atsiri dari bunga mawar.

Surabaya, 12 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
I.2 Manfaat ........................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
II.1 Spektrofotometri ......................................................................................... 2
II.2 Alat Spektrofotometri UV - Vis ................................................................. 2
II.2 Karakteristik Alat Spektrofotometri UV - Vis ............................................ 4
II.3 Fungsi Alat Spektrofotometri UV - Vis ...................................................... 4
II.4 Tipe-Tipe Alat Spektrofotometri UV - Vis ................................................ 5
II.5 Instrumentasi Alat Spektrofotometri UV – Vis .......................................... 6
II.6 Tahapan Awal Pengoperasian Spektrofotometri UV-Vis ........................... 9
II.7 Prinsip Kerja Kalibrasi Spektrofotometri UV-Vis.................................... 11
II.8 Prinsip Kerja Alat Spektrofotometri UV - Vis ......................................... 14
II.9 Hukum Lambert-Beer ............................................................................... 15
II.10 Cara Kerja Alat Spektrofotometri UV - Vis ........................................... 16
II.11 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan ......................................................... 18
II.12 Contoh Penerapan ................................................................................... 19
II.13 Perawatan Spektrofotometri UV-Vis ...................................................... 19
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia
dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai
selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk
plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer
UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi dari metoda pengukuran
termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif bahan.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya
yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang
ada pada atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan
dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu
perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi
energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya
pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day dan
Underwood, 1993).

I.2 Manfaat
a. Mengetahui fungsi dari spektrofotometri UV-Vis.
b. Mengetahui komponen dari spektrofotometri UV-Vis
c. Mengetahui cara kerja spektrofotometri UV-Vis.
d. Mengetahui keuntungan analisis secara spektrofotometri UV-Vis.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai
radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah cahaya matahari. Dalam interaksi materi dengan cahaya atau
radiasi elektromagnetik, radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan,
diabsorbsi atau dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan,
spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi.
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu
didasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Namun
pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun
tidak terlihat). Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya
maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik.

II.2 Alat Spektrofotometri UV - Vis


Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV
dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling
populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk

2
sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible
atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV/Vis) melibatkan
spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya
dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah
(NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung
mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum
elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi
fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state
ke eksited state.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu:
a. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Interaksi antara energi cahaya dan molekul dapat digambarkan sebagai
berikut :
E = hv
Dimana , E = energy (joule/second)
h = tetapan plank (6,6261x10-34 J.s)
v = frekuensi foton
Penyerapan sinar uv-vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional/gugus
kromofor (gugus dengan ikatan tidak jenuh) yang mengandung electron valensi
dengan tingkat eksitasi yang rendah. Dengan melibatkan 3 jenis electron yaitu :
sigma, phi dan non bonding electron. Kromofor-kromofor organik seperti karbonil,
alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak.
Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas,
seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus
kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang
gelombang yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan
intensitas (hyperkromik) (sudjadi,2000)

3
II.2 Karakteristik Alat Spektrofotometri UV - Vis
Alat laboratorium ini terkenal sebagai alat uji praktis dalam hal preparasi
sampel dibandingkan alat uji jenis lainnya. Alat uji ini bekerja dengan cara
melibatkan energi elektronik dengan kadar tinggi saat melakukan analisis. Oleh
sebab itu, spektrofotometer UV-Vis lebih sering peneliti gunakan untuk analisis
kuantitatif. Alat uji ini adalah gabungan yang terdiri dari UV dan visible. Maksud
dari gabungan tersebut adalah bukti bahwa alat ini menggunakan dua sumber
cahaya berbeda, yaitu sumber cahaya ultraviolet dan sumber cahaya yang tampak.

II.3 Fungsi Alat Spektrofotometri UV - Vis


Fungsi utama dari spektrofotometer adalah untuk menganalisis atau
menghitung seberapa besar atau banyak konsentrasi senyawa atas sampel yang
sedang peneliti analisis. Sedangkan, spektrofotometrir UV-Vis akan berguna untuk
melakukan identifikasi nilai absorbsi dari sebuah sampel dari sumber cahaya
ultraviolet dan sumber cahaya tampak. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk
mengukur kadar logam berat dalam sebuah larutan. Pengukuran tersebut akan alat
ini lakukan dengan cara mengetahui kecepatan penyerapan dengan konsentrasi
larutan yang sedang dianalisis.
Spektrofotometer membaca atau mengukur kepekatan warna dari sampel
tertentu dengan panjang gelombang tertentu. Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel
(UV-Vis) digunakan untuk mengukur konsentrasi beberapa molekul seperti DNA/
RNA (UV light, 260 nm), protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/ yeast (Vis
light, 600 nm), dan lain-lain. Sinar UV digunakan untuk mengukur bahan (larutan)
yang terbaca dengan panjang gelombang di bawah 400 nano meter (nm).
Sedangkan visible light bisa digunakan untuk mengukur bahan dengan panjang
gelombang 400-700 nm. Pemakaian Spektrofotometer UV-Vis dalam analisis
kuantitatif mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
1. Dapat dipergunakan untuk banyak zat organik dan anorganik. Namun pada
beberapa zat harus diubah dulu menjadi senyawa berwarna sebelum dianalisa.
2. Selektif. Pada pemilihan kondisi yang tepat dapat dicari panjang gelombang
untuk zat yang dicari.

4
3. Mempunyai ketelitian yang tinggi, dengan kesalahan relatif sebesar 1% - 3%
dan masih bisa diperkecil lagi.
4. Dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

II.4 Tipe-Tipe Alat Spektrofotometri UV - Vis


Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer :
1. Single-beam
Single-beam instrument yang disajikan pada Gambar II.1, dapat digunakan
untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal.
Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana,
harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang
nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk
pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah
adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm

Gambar II.1 Diagram alat spektrometer UV-Vis (single beam)

2. Double-beam
Double-beam instrument yang disajikan pada Gambar II.2 mempunyai dua
sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah
sinar. Sinar pertama melewati larutan blanko dan sinar kedua secara serentak
melewati sampel Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang
190 sampai 750 nm (Suhartati, 2017).

5
Gambar II.2 Skema spektrofotometer UV-Vis (Double-beam)

II.5 Instrumentasi Alat Spektrofotometri UV – Vis


Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitans
(T atau%T) atau absorbans (A) sebagai fungsi dari panjang gelombang. Komponen
alat spektrofotometer disajikan dalam gambar II.3 terdiri dari sumber sinar,
monokromator, sel, detektor dan rekorder (meter).

Gambar II.3 Komponen alat spektrofotometer

1. Sumber Sinar
Untuk spektrofotometer uv adalah lampu awamuatan hidrogen atau lampu
deterium dan spektrofotometer sinar tampak tetap lampu wolfram. Lampu deterium
terdiri dari dua elektroda yang dipatri pada tabung kaca tertutup yang salah satu
bagian dindingnya terbuat dari kwarsa dan diisi dengan gas hidrogen. Bila terhadap
kedua elektroda tersebut di tegangan listrik yang stabil maka antara kedua elektroda
tersebut akan terjadi awamuatan elektron. Elektron-elektron yang dilepaskan oleh
elektroda itu akan bertumbukan dengan gas H2 atau D2. Akibat dari tumbukkan ini
maka elektron-elektron gas itu akan tereksitasi ke tingkat energi electron yang lebih
tinggi. Bila elektron yang tereksitasi itu kembali keadaan dasar, maka elektron

6
tersebut akan memancarkan cahaya yang membentuk spektrum pancaran yang
kontinu dengan panjang gelombang antara 180 – 350 nm.

Gambar II.4 Lampu deuterium

2. Monokromator

Gambar II.5 Monokromator


Pada monokromator ini, sinar polikromatis masuk melalui celah, setelah
melalui lensa berkas sinar dijadikan sinar yang sejajar dan selanjutnya masuk pada
prisma atau kisi difraksi. Pada prisma ini, sinar polikromatis akan diurai menjadi
pita-pita yang sempit beberapa panjang gelombang dengan sudut yang berbeda-
beda, selanjutnya difokuskan melalui lensa. Untuk mendapatkan suatu panjang
gelombang tertentu maka prisma harus diputar sehingga panjang gelombang yang
dikehendaki dapat difokuskan ke celah keluar.
3. Sel/Cuvet
Ukuran cuvet bervariasi tergantung kebutuhan, untuk daerah sinar tampak
dan ultra lembayung digunakan diameter 1 cm, untuk infra merah antara 0,005 dan
1 mm. biasa. Bahan yang digunakan untuk cuvet, harus tidak menyerap sinar yang
digunakan, biasanya untuk uv dari kwarsa dan untuk sinar tampak dari gelas,
plastik. Sel yang digunakan untuk pengukuran blanko dan analit harus macthed,
artinya harus mempunyai sifat optik yang sama.

7
4. Detektor
Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan mengubah
energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur. Detektor harus menghasilkan
isyarat yang mempunyai hubungan kuantitatif dengan intensitas sinar. Noise suatu
detektor ialah isyarat latar belakang yang timbul dalam detektor bila tidak ada
intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor.
Tabung foton hampa terdiri dari tabung gelas (dengan jendela kwarsa) yang
dihampakan. Katoda berbentuk setengah silinder yang dilapisi senyawa (oksida
logam alkali tanah atau alkali tanah) yang menghasilkan elektron yang terikat
lemah. Kawat logam ditempatkan di tengah silinder (anoda). Antara anoda dan
katoda diberikan beda potensial (90 volt). Sinar masuk melalui jendela kwarsa,
jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap dan energinya akan dipindahkan ke
elektron-elektron yang terikat lemah dalam senyawa peka cahaya tersebut.
Elektron-elektron ini akan pindah ke anoda hingga di rangkaian timbul arus listrik.
Besarnya arus listrik akan berbanding lurus dengan intensitas sinar datang bila
efisiensi pengumpulan elektron di anoda 100%.

Gambar II.6 Diagram tabung foton hampa (vacuum phototube)


Persyaratan untuk detektor sebagai berikut (Permanasari, 2016) :
a. Harus mampu menangkap dan merespons terhadap energi sinar yang kecil.
b. Mempunyai kepekaan yang tinggi dengan noise yang kecil sehingga mampu
mendeteksi intensitas yang rendah.
c. Waktu respons pendek.
d. Stabil dalam jangka waktu yang lama.
e. Memberikan isyarat elektronik yang dapat diperkuat dengan mudah.
f. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar yang
mengenainya.

8
𝐺 = 𝑘′𝑃 + 𝑘"
Keterangan :
G = respons listrik
k' = kepekaan detektor
k" = arus gelap, arus kecil dan konstan yang diberikan oleh detector bila tidak sinar
yang mengenainya.
P = respons listrik

k” ditekan menjadi nol, sehingga k’G = k’Go


P = k’G Po = k’Go
Log Po/P = Log k’Go/k’G = Log Go/G = A (Absorbans)

5. Rekorder
Rekorder dipergunakan untuk mencatat data hasil pengukuran dari detektor,
yang dinyatakan dengan angka (Triyati, 1985).

II.6 Tahapan Awal Pengoperasian Spektrofotometri UV-Vis

Gambar II.7 Bagian spektrofotometri UV-Vis


Gambar diatas bisa dikatakan bagian utama dari spektrofotometri UV-Vis
dimana blanko dan sampel ditempatkan. Jadi untuk meletakkan kuvet blanko di
tanda huruf d blanko, sedangkan nomer 1 s/d 5 merupakan tempat sampel. Terkait
dengan sumber daya listrik, untuk peralatan spektrofotometri UV-Vis ini sebaiknya
menggunakan stabilizer dengan tujuan menjaga listrik tetap stabil serta menyimpan

9
daya ketika terjadi mati lampu. Tahapan awal dalam pengoperasian
spektrofotometri UV-Vis adalah :
1. Periksa spesifikasi voltase yang dapat dilihat di unit bagian bawah (110V atau
220V, 50/60 Hz).
2. Kabel instrumen dihubungkan pada dinding stopkontak: Pada satu sisi kabel
penyambung power dimasukkan ke dalam stopkontak yang ada dibagian
instrumen dan sisi yang lainya dihubungkan dengan dinding stopkontak sebagai
sumber arus AC.
3. Nyalakan terlebih dahulu stabilizer.
4. Kemudian tekan tombol “ON” dibagian belakang spektrofotometri UV-Vis
sehingga display menyala, sebelum melakukan pengukuran sebaiknya ditunggu
sekitar 30 menit setelah tombol ON dinyalakan.
5. Sebelum kuvet dimasukkan ke dalam spektrofotometer, sterilkan kuvet terlebih
dahulu dengan cara membilas dengan larutan sampel dan diulangi sebanyak 3x.
6. Lap bagian luar kuvet dengan tisue dengan cara menempelkan tisue ke dinding-
dinding kuvet agar kuvet tidak mengalami goresan. Kuvet ini terdiri dari dua
bagian, bagian yang sisinya agak buram dan bagian yang sisinya bening. Yang
perlu diperhatikan adalah jangan disentuh dengan tangan pada sisi bagian yang
bening tersebut, namun boleh menyentuhnya di bagian yang buram.
7. Isi kuvet dengan aquades, untuk pengisian pada kuvet tidak perlu mengisinya
sampai penuh namun cukup sampai tanda batas yang ada dalam kuvet tersebut.
8. Buka tutup spektro, letakkan kuvet tersebut ke dalam blanko, pada saat
meletakkan kuvet yang perlu diperhatikan adalah bagian terang dari kuvet harus
menghadap ke lubang karena cahaya spektrofotometri uv vis akan ditembakkan
melalui lubang tersebut.
9. Kemudian isi kuvet yang lain dengan larutan sampel, dan masukkan di tempat
nomer 1.
10. Lakukan hal yang sama untuk sampel yang kedua jika ada.
11. Tutup spektrofotometri secara perlahan. Untuk tahapan pengukuran absorbansi,
dll tentunya disesuaikan dengan pengoperasian masing-masing merk / tipe
spektrofotometer UV-Vis tersebut.

10
Pengukuran absorpsi dan konsentrasi dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1. Isi kuvet paling sedikit 1,5 mL dengan larutan sampel yang akan diukur dan
dimasukkan ke dalam tempat pengukuran sampel dan tutup kembali tempat
2. Nilai transmitans dan absorbansi dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan.
Pengukuran transmitans larutan sampel Io
log
I

memungkinkan penentuan konsentrasi dengan menggunakan hukum Lambert-


Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I),
dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io)
sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = - log %T =
3. Menentukan kurva spektrum absorpsi yang diperoleh dari hasil pengukuran
absorpsi dan panjang gelombang yang sesuai dengan larutan sampel tersebut.
4. Mengeluarkan kuvet dan matikan tombol power

II.7 Prinsip Kerja Kalibrasi Spektrofotometri UV-Vis


Menurut jurnal Indonesian of laboratory volume 1 nomor 2 tahun 2019
tujuan kalibrasi adalah untuk menyampaikan telusuran pengukuran, maka tujuan
kalibrasi spektrofotometri adalah untuk mengetahui nilai perbedaan dari
pembacaan alat dengan membandingkan nilai standar, sehingga dapat menjamin
data yang benar dan valid. Berikut ini adalah beberapa alasan dilakukan kalibrasi
spektrofotometri UV-Vis :
a. Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik atau menghasilkan
data yang valid
b. Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga
dapat diperbaiki sebelum alat mengalami kerusakan berat.
Paling tidak ada 3 tahapan yang harus diperhatikan sebelum melakukan
kalibrasi spektrofotometer UV Vis, yaitu :
A. Pemeriksaan awal
1. Sebelum kalibrasi dimulai, lakukan pemeriksaan visual bahwa
spektrofotometri berfungsi dengan baik, setiap kekurangan yang ditemukan

11
harus dicatat dan dievaluasi untuk memastikan bahwa hal tersebut tidak
mempengaruhi kinerja spektrofotometer.
2. Lakukan pengecekan nilai Stray Radiant Energy (SRE) atau kebocoran
cahaya yang tidak diinginkan dengan menggunakan filter SRE pada daerah
200 nm sampai 450 nm.
3. Bila diperlukan lakukan pengukuran base line flatness dan noise dari
instrumen.
4. Selama proses kalibrasi, suhu lingkungan disekitar spektrofotometri harus
dipantau dan dicatat serta tidak keluar dari rentang 23 plus minus 3,0 derajat
Celcius. Bila pengukuran dilakukan pada kondisi suhu di luar terus tersebut
maka koreksi terhadap pengaruh suhu harus dipertimbangkan.
B. Persiapan alat
Kalibrasi dilakukan menggunakan filter standar baik berupa larutan atau
glass. Untuk itu filter standar yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan menggunakan penghembus udara (air blower) untuk memastikan
tidak ada debu dan kotoran di permukaan filter standar. Apabila terdapat
kontaminasi pada permukaan filter standar bersihkan menggunakan kain bebas
serat atau mikrofiber.
C. Kalibrasi spektrofotometri UV-Visible
Kualifikasi kinerja spektrofotometer mengikuti dua kriteria yang harus
diverifikasi menggunakan filter standar saat kalibrasi. Kriteria-kriteria tersebut
adalah :
a. Akurasi penunjukan panjang gelombang.
Akurasi penunjukkan panjang gelombang didefinisikan sebagai
penyimpangan penunjukkan panjang gelombang pada rentang panjang
gelombang serapan atau emisi dari nilai panjang gelombang pada rentang
yang telah diketahui. Penyimpangan panjang gelombang dapat
menyebabkan kesalahan yang signifikan pada hasil pengukuran kualitatif
dan kuantitatif. Apabila spektrofotometri di dalam mempertahankan skala
panjang gelombang yang akurat maka profil penyerapan sampel yang
diukur oleh instrumen spektrofotometri akan tidak akurat, maka harus

12
melakukan verifikasi akurasi panjang gelombang pada spektrofotometri uv-
vis.
b. Fotometrik akurasi
Nilai Fotometrik akurasi ditentukan dengan membandingkan hasil
pengukuran nilai acuan absorbansi atau transmitan baik berupa glass
ataupun larutan kimia dengan nilai yang sudah ditentukan dalam sertifikat,
karena nilai absorbansi dibatasi oleh tingkat linear hasil pembacaan nilai
tersebut maka pada sebuah spektrofotometri ketika didapatkan perbedaan
hasil pengukuran dari nilai absorbansi dengan nilai sertifikat maka perlu
dilakukan koreksi. Nilai koreksi ini pada umumnya didapatkan dengan
membuat plot grafik dan kemudian melakukan perhitungan interpolasi
linier.
Manfaat pelaksanaan kalibrasi spektrofotometri untuk mengetahui unjuk
kinerja instrumen apakah masih sesuai dengan standar yang dipersyaratkan atau
tidak serta mengetahui nilai perbedaan dari pembaca alat dengan membandingkan
nilai standar sehingga dapat menjamin data benar dan valid. Dengan mengetahui
unjuk kinerja alat maka akan dapat menjamin mutu hasil data pengukuran dalam
kegiatan penelitian, maupun pengujian. Manfaat lainnya adalah untuk mengetahui
letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat diperbaiki sebelum alat
mengalami kerusakan berat.
Dalam menentukan interval untuk melakukan kalibrasi harus dilihat terlebih
dahulu dari alat itu sendiri mulai dari umur alat, kinerja alat, dan juga rekomendasi
pabrik pembuat alat tersebut. Selain itu jangka waktu pemakaian hingga cara
perawatannya juga menjadi tolak ukur dalam menentukan waktu kalibrasi
penentuan waktu kalibrasi sebenarnya bisa diperkirakan misal alat ukur harus
dikalibrasi zat mencapai 400 jam penggunaan atau setahun sekali dari masa
pemakaian agar keakuratannya selalu terjaga.
Biaya dan resiko terkait dengan alat yang tidak dikalibrasi bisa jauh lebih
tinggi daripada biaya pada alat yang terkalibrasi, oleh karena itu disarankan bahwa
alat tersebut dikalibrasi secara teratur.

13
Untuk melakukan kalibrasi jika mempunyai standarnya bisa dilakukan
sendiri dengan mengikuti manual book yang disertakan pada saat pembelian,
namun pastikan personel yang melakukan sudah mengikuti training kalibrasi untuk
menjamin kompetensinya (Anonim, 2022).

II.8 Prinsip Kerja Alat Spektrofotometri UV - Vis


Prinsip kerjanya berdasarkan penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh
suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi radiasi yang diserap memungkinkan
pengukuran jumlah zat penyerap dalam larutan secara kuantitatif. Suatu sumber
cahaya dipancarkan melalui monokromator. Monokromator menguraikan sinar
yang masuk dari sumber cahaya tersebut menjadi pita-pita Panjang gelombang yang
diinginkan untuk pengukuran suatu zat tertentu (Triyati, 1985).
Spektrometri ultraviolet/sinar tampak menyangkut absorpsi sinar
ultraviolet/sinar tampak oleh molekul yang menyebabkan promosi elektron dari
keadaan dasar (ground state) ke keadaan tereksitasi (exited state). Umur keadaan
tereksitasi ini sangat pendek, yaitu 10-8 – 10-9 detik dan molekul kembali ke keadaan
dasar lagi. Absorpsi sinar ultraviolet dan sinar tampak pada umumnya
menghasilkan eksitasi elektron bonding sehingga panjang gelombang absorpsi
maksimum dapat dikorelasikan terhadap jenis ikatan yang terdapat di dalam
molekul yang dianalisis.
Molekul/ion zat organik juga sejumlah anion anorganik dapat mengabsorpsi
sinar ultraviolet dan sinar tampak karena mengandung elektron-elektron ikatan
(elektron valensi) di orbital molekul paling luar yang dieksitasikan ke tingkat energi
yang lebih tinggi. Eksitasi tersebut disertai pula oleh transisi tingkat energi vibrasi
dan tingkat energi rotasi. Transisi pada sinar tampak tidak sejauh transisi pada sinar
ultraviolet.
Energi yang diperlukan untuk mengeksitasikan elektron membentuk ikatan
tunggal sangat tinggi sehingga sinar ultraviolet yang dapat diserap oleh molekul
berikatan tunggal adalah sinar ultraviolet yang berenergi tinggi (panjang
gelombangnya pendek), yaitu λ < 180 nm (sinar violet vakum). Sinar ultraviolet ini
dapat diserap oleh komponen-komponen udara sehingga spektrometer yang

14
digunakan pada pengukuran ini harus divakumkan (sulit untuk dilakukan).
Akibatnya penyelidikan senyawa organik hanya dilakukan pada panjang
gelombang > 180 nm. Penyerapan sinar ultraviolet yang panjang gelombangnya >
180 nm dan penyerapan sinar tampak (380 – 780 nm) dilakukan oleh senyawa-
senyawa yang mempunyai gugus-gugus fungsi yang disebut kromofor. Gugus
kromofor ini mempunyai elektron valensi dengan energi eksitasi yang relatif
rendah. (Permanasari, 2016).

II.9 Hukum Lambert-Beer


Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak berdasarkan pada
hukum Lambert-Beer. Hukum tersebut menyatakan bahwa jumlah radiasi cahaya
Tampak, Ultra-violet dan cahaya-cahaya lain yang diserap atau ditransmisikan oleh
suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal
larutan (Triyati, 1985). Seberkas cahaya monokromatik Po dilewatkan melalui
suatu media dengan ketebalan b cm dan konsentrasi c. Akibat adanya interaksi
antara foton dengan materi maka energi cahaya tersebut akan berkurang menjadi
Pt. Berkurangnya energi tersebut merupakan energi yang terserap (A) yang
sebanding dengan konsentrasi.

Gambar II.8 Absorbsi cahaya oleh sampel

Po = Pa + Pt + Pr
Pr ~ 0 sehingga Po = Pa + Pt
Transmitansi (T) = P/Po

T dapat dinyatakan dalam %; T = 0,2% berarti %Tnya adalah 20

15
Hukum Bouguer-Lambert- Beer merupakan hukum dasar dalam
spektroskopi serapan:
T = P/Po 10-abc
Keterangan :
a = absorptivitas
b = jarak tempuh sinar
c = konsentrasi
log T = log P/Po = -a.b.c
-log T = log P/Po = a.b.c
A = -log T , maka A = a.b.c (=g/L) atau A = ε.b.c (=mol/L)
Keterangan :
A = absorbansi
T = transmitansi
ε = koefisien ekstingsi atau absorbtivitas molar
Syarat berlakunya hukum Lambert-Beer (Permanasari, 2016) :
a. Konsentrasinya harus rendah.
b. Zat pengadsorbsi tidak terdisosiasi, tidak bereaksi dengan pelarut, stabil.
c. Cahaya harus monokromatis.
d. Larutan harus jernih.

II.10 Cara Kerja Alat Spektrofotometri UV - Vis


Cara kerja spektrofotometri ini adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi
dari ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi. Serapan
tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur
elektronik tetapi hanya pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan
adanya ikatan p dan non-bonding electron.
Adapun cara kerja alat ukur spektrofotometri UV-Vis adalah sebagai
berikut:
1. Penyerapan Cahaya

16
Alat ukur ini bekerja dengan cara penyerapan cahaya. Pertama-tama, ketika
cahaya dengan gelombang panjang atau cahaya polikromatis terkena sebuah zat,
maka cahaya tersebut akan terserap. Di dalamnya ada sebuah molekul yang
memiliki peran penting, yaitu elektron valensi dari semua atom yang terdapat di
dalam analisis hingga akhirnya terbentuk sebuah materi. Kemudian, elektron di
dalam molekul mulai melakukan eksitasi atau berpindah, lalu berotasi dan bergetar
saat terkena energi lain.
2. Terjadi Perpindahan Elektron
Setelah proses penyerapan selesai, apabila zat menyerap cahaya tampak dan
ultraviolet maka akan ada perpindahan elektron di dalam spektrofotometri UV-Vis,
dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi atau perpindahan. Perpindahan yang
terjadi di antara elektron tersebut bernama transisi elektronik. Namun, apabila
cahaya yang terserap merupakan cahaya inframerah, maka elektron yang ada di
dalam atom atau elektron ikatan di molekul hanya bisa bergetar. Sedangkan
elektron yang berputar hanya akan terjadi pada zat yang memiliki energi lebih
rendah, seperti gelombang radio.
3. Pengukuran Konsentrasi Sampel
Setelah perpindahan terjadi, maka proses selanjutnya adalah pengukuran
konsentrasi sampel. Terlihat adanya zat di dalam sampel mendapat sinar dari
cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Ketika cahaya mengenai sampel
observasi, maka sebagian dari cahaya tersebut akan terserap. Sedangkan sisa dari
sebagian tersebut akan terhambur, kemudian sebagian yang lain akan diteruskan.
Namun, saat melakukan pengukuran, spektrofotometri UV-Vis hanya akan
berfokus pada cahaya yang datang dan cahaya yang masuk serta cahaya yang
terkena permukaan zat. Sedangkan cahaya yang telah melewati zat, tidak akan bisa
diukur. Hal yang bisa diukur hanya perbandingan cahaya datang dan cahaya setelah
melewati materi atau sampel.
4. Hasil Penyerapan Cahaya
Hasil data yang diperoleh pada observasi melalui spektrometri UV-Vis akan
berupa data keluar dengan bentuk spektrum. Bila ingin melihat hasil tersebut,
diperlukan komputer. Spektrum tersebut berbentuk pita lebar, sebab energi yang

17
dimiliki menyebabkan transisi elektronik, rotasi, dan getaran elektron yang juga
terjadi di dalam molekul.

II.11 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan


Spektrofotometri UV-Vis merupakan alat terbaik yang bisa mengukur
senyawa kimia secara kuantitatif. Sayangnya, alat ukur ini juga tidak sempurna atau
bisa saja salah. Karena kesalahan kecil, maka tidak akan bisa mengukur konsentrasi
analit dari sampel yang digunakan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan spektrofotometri UV-Vis, yaitu :
a. Kesalahan pertama terjadi disebabkan adanya serapan yang pelarut lakukan
selama observasi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menggunakan larutan
berisi, selain komponen yang sedang dianalisis. Contohnya adalah zat yang
dapat membentuk warna.
b. Perhatikan bahan dasar dan serapan yang berasal dari kuvet. Umumnya
kuvet terbuat dari kuarsa atau bahan gelas. Harus dipastikan bahwa kuvet
yang digunakan terbuat dari bahan berkualitas.
c. Adanya kesalahan fotometrik saat observasi menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Namun, kesalahan terakhir cukup normal
terutama dalam pengukuran absorbansi.
Metode Spektrometer UV-Vis telah banyak diterapkan untuk penetapan
senyawa-senyawa organik yang umumnya dipergunakan untuk penentuan senyawa
dalam jumlah yang sangat kecil. Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan
penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang
berupa larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain:
1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi
pada struktur molekulnya dan tidak berwarna.
2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis.

18
II.12 Contoh Penerapan
Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu instrument yang berfungsi untuk
mengukur absorban suatu sampel pada panjang gelombang tertentu.
Spektrofotometer EMC-11-UV yang ada di Laboratorium Kimia Dasar Terpadu
UII dapat digunakan untuk mengukur absorbansi pada panjang gelombang di
daerah uv (200-400 nm) dan daerah visible (400-800 nm). Sampel yang dapat diuji
dengan alat ini adalah sampel cair yang didalamnya mengandung senyawa yang
bergugus kromofor dan dapat juga digunakan untuk sampel berwarna. Alat ini
merupakan jenis spektrofotometer uv-vis single beam atau hanya memiliki satu
berkas sinar. Untuk kebutuhan praktikum Spektrofotometer EMS-11-UV sangat
mendukung kegiatan praktikum, karena dilengkapi dengan berbagai fitur seperti:
- LCD screen (128x64)
- Pengaturan panjang gelombang melalui papan tombol
- Kompartemen sampel untuk pemegang sel yang khusus
- Penyimpan hasil hingga 200 metode dan 200 kurva standar, dll.
(Lab Terpadu UII, 2023)

II.13 Perawatan Spektrofotometri UV-Vis


Hal-hal yang harus diperhatikan untuk merawat spektrofotometri UV-Vis
sebagai berikut :
1. Membaca dan memahami seluruh intruksi dengan baik.
2. Mematuhi semua larangan dan intruksi yang ditetapkan dalam prosedur
kerja.
3. Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu memanaskan instrument
paling sedikit selama 20 menit.
4. Tidak menutupi bagian unit yang sedang menyala.
5. Mencabut Photomech 301-A dari dinding stopkontak terlebih dahulu ketika
akan dibersihkan.
6. Tidak boleh terkena air atau cairan.
7. Menghindari agar instrument tidak terjatuh karena bila jatuh dapat merusak
komponen elektronik yang ada didalamnya.

19
8. Selalu menggunakan kuvet atau tabung persegi yang sesuai dengan
spesifikasi alat tersebut.
9. Jangan meletakkan di atas tempat yang mudah bergerak seperti kereta, meja,
dan dalam lingkungan yang perubahan temperatur bervariasi dan signifikan.
10. Jika disimpan dalam ruangan yang tidak di setting, dapat dibolehkan unit
ditempatkan pada temperatur ruang sebelum digunakan. Instrument
diletakkan di tempat yang jauh dari debu, dihindarkan dari kelembaban yang
berlebih atau bahan kimia yang bersifat korosif. Bila instrumen tidak
digunakan sebaiknya diberi penutup untuk melindungi komponen
elektriknya dari debu.
11. Pengoperasian instrumen berdasarkan tipe sumber arus yang ditunjukkan
pada label dibagian unit belakang.
12. Jangan membongkar atau memodifikasi instrumen yang akan memberikan
efek terhadap pengoperasian, keamanan, atau daya tahan instrumen.
13. Untuk mengurangi resiko kebakaran maka jangan membongkar unit-unit
yang telah ada, tetapi hubungi pekerja service alat tersebut untuk
memperbaikinya.
14. Ketika instrumen tidak digunakan, pastikan tombol power telah dimatikan
dan mencabut kabel power dari dinding stopkontak.
15. Jangan memberikan muatan arus yang berlebihan pada kawat penyambung
karena hal ini dapat menyebabkan kebakaran akibat hubungan arus pendek.
16. Jangan membiarkan meletakkan sesuatu di atas kabel power.
17. Mencabut photomech 301-A dari stopkontak dan menghubungi teknisi
service alat tersebut dengan kondisi di bawah ini :
a. Jika unit alat terkena air atau cairan.
b. Jika unit alat tidak dapat berfungsi dengan normal sesuai dengan operasi
intruksi yang semestinya.
c. Pemakaian yang tidak layak dapat merusak alat dan akan selalu meminta
pekerja service alat tersebut memperbaikinya seperti keadaan normal.
d. Jika instrumen disalahgunakan atau habis terjatuh.

20
18. Hindari penggunaan instrumen saat hujan deras karena dapat menyebabkan
resiko hubungan arus pendek.
19. Hanya digunakan sekering, lampu pijar, dan stopkontak yang berasal dari
instrumen tersebut.
20. Akurasi instrumen sebaiknya diperiksa secara periodik dan setelah disimpan
dalam jangka waktu yang lama, maka instrument sebaiknya dicek terlebih
dahulu sebelum digunakan.

21
BAB III
KESIMPULAN

Spektrofotometri UV-Vis berguna untuk analisis kuantitatif dan kualitatif


yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya dengan prinsip kerja
berdasarkan penyerapan cahaya oleh suatu larutan. Spektrofotometri mengukur
dengan menggunakan panjang gelombang tertentu. Larutan tersebut harus berwarna
yang dapat diperoleh dengan menambahkan pereaksi tertentu pada contoh larutan
yang diperiksa.
Komponen Spektrofotometri UV-Vis adalah sumber cahaya,
monokromator, sel pengabsorpsi (kuvet), detektor dan rekorder. Preparasi dan cara
kerja yang benar akan menghasilkan nilai atau hasil pengukuran yang tepat. Hasil
pengukuran dari Spektrofotometri dimasukkan ke dalam rumus Lambert-Beer,
maka akan didapatkan kurva serta kadar yang dicari.
Cara kerja spektrofotometri ini adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi
dari ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi. Serapan
tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur
elektronik tetapi hanya pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan
adanya ikatan p dan non-bonding electron.
Keuntungan penggunaan spektrofotometri UV-Vis meliputi dapat
dipergunakan untuk banyak zat organik dan anorganik, bersifat selektif,
mempunyai ketelitian yang tinggi, dan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2022, Spektrofotometer UV Vis, Apa Saja Jenis dan Bagian-Bagiannya?,


https://www.sentrakalibrasiindustri.com/spektrofotometer-uv-vis-apa-saja-
jenis-dan-bagian-bagiannya/, diakses pada 10 Mei 2023
Permanasari, A., Dkk. 2016. Kimia Analitik Instrumen Modul 1 Spektrometri Ultra
Violet/Sinar Tampak (UV-Vis). Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta
Sudjadi 2000, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar :Yogyakarta
Suhartati, T., 2017, Dasar-Dasar Spektrofotometri Uv-Vis Dan Spektrometri Massa
Untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik, AURA : Lampung
Triyati, E., 1985. ‘Spektrofotometer Ultra-Violet Dan Sinar Tampak Serta
Aplikasinya Dalam Oseanologi’. Oseana. Vol 10. No 1
Underwood, A.L. 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga : Jakarta
Yusnia, S., 2022, Spektrofotometer UV VIS: Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara
Kerjanya, https://lsi.fleischhacker-asia.biz/spektrofotometer-uv-vis/, diakses
pada 10 Mei 2023

23

Anda mungkin juga menyukai