Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

FARMASI FISIK TEORI

“Macam-Macam Konfigurasi Spektrofotometer”

Disusun oleh :

AURELIA SEPTIANI MALI (19011006)

DISTA SINDY NUR AINI (19011034)

HERA AYU OCTAVIANY(19011015)

ROSSY FAUKI MALIK (19011034)

MARTINA LINCEANA DALIMA (19011025)

AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI

SIDOARJO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Farmasi Fisik
Teori yang berjudul “(Macam-Macam Konfigurasi Spektrofotometer)” dapat selesai seperti
waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun
tidak langsung
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, karya ilmiah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “Farmasi Fisik Teori”. Makalah ini membahas
tentang macam-macam konfigurasi spektrofotometer.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Sidoarjo, September 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar ...............................................................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................................

Daftar Tabel…………………………………………………………………………….

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………...

BAB II Landasan Teori

2.1 Pengertian Spektroskopi.............................................................................................

BAB III Pembahasan

3.1 Spektrofotometer………………………………..…………………………………..

3.2 Jenis-jenis Spektrofotometer………….………………………………………………

3.3 Bagian-bagian Spektrofotometer.…………………………….……….………….…..

3.4 Prinsip Kerja Spektrofotometer…………………………………..……………….…..

3.5 Cara menggunakan Spektrofotometer …………………………..……………………

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….

4.2 Saran…………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka .................................................................................................................


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Spektrofotometer Vis…………………………………………………………..

Gambar 2. Spektrofotometer UV…..………………………………………………………

Gambar 3. Spektrofotometer UV-Vis……………………………………………………..

Gambar 4. Spektrofotometer IR…………………………………………..……………….

Gambar 5. Spektrofotometer single beam………………………………..………………..

Gambar 6. Skema spekrofotometer single beam………………………………………….

Gambar 7. Sprektofotometer double beam………………………………………………..

Gambar 8. Skema spektrofotometer double beam………………………………………..

Gambar 9. Spektrofotometer ratio beam………………………………………………….

Gambar 10. Skema spektrofotometer ratio beam………………………………………….

Gambar 11. Spektrofotometer dual beam…………………………………………………

Gambar 12. Skema spektrofotometer dual beam…………………………………………

Gambar 13. Lampu tungsten spektrofotometer………………………………………….

Gambar 14. Lampu deuterium spektrofotometer…………………………………………

Gambar 15. Prinsip kerja spektrofotometer……………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari tentang metode-metode untuk
menghasilkan dan menganalisis spektrum. Interpretasi spektrum yang dihasilkan
dapat digunakan untuk analisis unsur kimia, meneliti arus energi atom dan molekul,
meneliti struktur molekul, dan untuk menentukan komposisi dan gerak benda-benda
langit (Danusantoso, 1995: 409). Dikenal dua kelompok utama spektroskopi, yaitu
spektroskopi atom dan spektroskopi molekul. Dasar dari spektroskopi atom adalah
tingkat energi elektron terluar suatu atom atau unsur, sedang dasar dari spektroskopi
molekul adalah tingkat energi molekul yang melibatkan energi elektronik, vibrasi,
dan rotasi.
Berdasarkan sinyal radiasi elektromagnetik, spektroskopi dibagi menjadi empat
golongan yaitu spektroskopi absorpsi, spektroskopi emisi, spektroskopi scattering,
dan spektroskopi fluoresensi. Pada spektroskopi absorpsi, terdapat beberapa tipe
metode spektroskopi berdasarkan sifat radiasinya, yaitu spektroskopi absorpsi atom
(nyala), absorpsi atom (tanpa nyala) dan absorpsi sinar-x. Pada spektroskopi emisi,
terdapat beberapa tipe metode spektroskopi yaitu arc spark, plasma argon, emisi atom
atau emisi nyala dan emisi sinar-x.
Alat untuk mengukur panjang gelombang cahaya secara akurat dengan
menggunakan kisi difraksi atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang yang
berbeda disebut spektrometer. Jenis spektrometer antara lain adalah spectrometer
sinar tampak, spektrometer ultra-ungu, spektrometer infra-merah, spektrometer
resonansi magnet inti, spektrometer serapan, spektrometer massa, dan spektrometer
fluoresensi. Perbedaan dari jenis spektrometer tersebut terletak pada sumber cahaya
atau sampel yang disesuaikan dengan apa yang akan diteliti. Pada spektrometer sinar
tampak, contohnya pada serapan cahaya dari radiasi panas plasma, sumber cahaya
plasma difokuskan oleh lensa pemfokus dan diterima monokromator, kemudian
dipilih panjang gelombang yang sesuai dengan mengatur selektor panjang
gelombang, dan pada saat yang tepat ada cahaya keluaran yang ditangkap fotodiode
kemudian sinyal dari fotodiode diteruskan ke osiloskop. Fotodiode yang digunakan
sekiranya yang cocok dengan panjang gelombang cahaya dari sumber cahaya plasma
tersebut (Widdi Usada, 2009: 1).
Komponen-komponen pokok spektrometer terdiri dari empat bagian penting yaitu
sumber radiasi/cahaya, monokromator, tempat cuplikan (kuvet), dan detektor. Sumber
radiasi adalah suatu sumber energi yang memancarkan pancaran radiasi
elektromagnetik, sedangkan monokromator adalah alat yang paling umum dipakai
untuk menghasilkan berkas radiasi dengan satu panjang gelombang. Monokromator
untuk radiasi ultra violet, sinar tampak dan infra merah adalah serupa, yaitu
mempunyai celah (slit), lensa, cermin, dan prisma atau grating. Terdapat dua macam
monokromator yaitu monokromator prisma bunsen dan monokromator grating
Czerney-Turney.
Penelitian sebelumnya meneliti tentang spektrum gas di udara yang dilakukan
oleh J. Reader dan Ch. H. Corliss pada tahun 1981 dengan menggunakan metode
spektroskopi emisi atom dengan sumber cahaya udara kering yang hasil penelitian ini
menghasilkan garis emisi pada daerah panjang gelombang berbagai gas di udara, dan
pada tahun 2011 penelitian tentang karakteristik dari SEBKP itu sendiri, sehingga
penelitian tentang analisis spektrum udara pada sumber elektron berbasis katoda
plasma ini dapat dilakukan karena ternyata energi yang keluar dari SEBKP bukan
hanya energi listrik melainkan energi radiasi berupa cahaya yang dapat digunakan
sebagai sumber cahaya yang dapat dianalisis spektrum cahayanya menggunakan
spektrometer (monokromator Jobin Yvon H 25). Dengan acuan data spektrum gas di
udara yang dihasilkan pada penelitian J. Reader dan Ch. H. Corliss pada tahun 1981,
spektrum cahaya yang bersumber dari SEBKP dapat dianalisis. Dari penelitian ini
juga dapat diketahui gas apa yang memiliki daya total cahaya yang paling besar di
udara.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud spektrofotometer?
2. Jenis-jenis spektrofotometer?
3. Fungsi spektrofotometer?
4. Bagian-bagian spektrofotometer?
5. Pinsip kerja spektrofotometer?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apa itu spektrofotometer
2. Untuk mengetahui jenis-jenis spektrofotometer
3. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometer
4. Untuk mengetahui fungsi dan bagian dari spektrofotometer
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Meningkatkan pengetahuan tentang spektrofotometer
2. Meningkatkan pengetahuan tentang jenis, fungsi, prinsip kerja dan bagian dari
spektrofotometer
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pegertian Spektroskopi


Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan
spesieskimia. Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnet atau listrik
untukmempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.
Tanggapantersebut dapat diukur untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa.
Carainteraksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi,
pemendaran(luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering) tergantung
pada sifatmateri. Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi Uv-Vis,
spektroskopiserapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi,
spektroskopi NMR, spektroskopi massa.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap
ataudipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikansebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi .
Dalammasa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik
baruyang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi
juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
sepertigelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon,gelombang suara,
sinar xdan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimiaanalisis
untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yangdipancarkan atau
yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebutspektrometer. Spektroskopi
juga digunakan secara intensif dalam astronomidan penginderaan jarak jauh.
Kebanyakan teleskop-teleskop besarmempunyai spektrograf yang digunakan
untuk mengukur komposisi kimiadan atribut fisik lainnya dari suatu objek
astronomi atau untuk mengukurkecepatan objek astronomi berdasarkan
pergeseran Doppler garis-garis pektral. salah satu jenis spektroskopi adalah
spektroskopi infra merah (IR).spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu
molekul.
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa
suatu senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur
absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
Pengukuran secara kualitatif didasarkan pada puncak-puncak yang
dihasilkan spektrum suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu,
sedangkan pengukuran secara kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi
yang dihasilkan dari spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa
dengan kompleks unsur yang dianalisa dengan pengompleks yang sesuai.
Secara sederhana, spektrofotometer merupakan metode analisa yang
didasarkan pada pengukuran serapan sinar.
Spektrofotometer juga merupakan serapan dari bahasa asing, yakni :
Spectrophotometer. Jadi jika suatu saat anda mencari informasi tentang
spektrofotometer, mungkin saja akan tampil dengan istilah spectrophotometer.
Alat Spektrofotometer sangat sering digunakan pada bidang farmasi, medis
maupun industri kimia, hal ini disebabkan karena spektrofotometri bisa
digunakan untuk perluasan pemeriksaan visual lebih mendalam dari absorpsi
energi radiasi oleh macam-macam zat.
Ketika anda sedang mempelajari tentang spektrofotometer, anda akan
bersinggungan dengan hukum Beer-Lambert. Hukum Beer-Lambert
menjelaskan bahwa bila suatu media yang transparan, maka bertambah atau
turunnya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan
kepekaan media yang digunakan.
4.2 Jenis-jenis Spektofotometer
Spektrofotometer dibagi menjadi 4 jenis jika dilihat dari segi sumber cahaya
yang digunakan, yaitu :
1. Visible Spektrofotometer atau Spektrofotomter Vis
2. Ultra Violet Spektrofotometer atau Spektrofotometer UV
3. Spektrofotometer UV-Vis
4. Infra Red Spektrofotometer atau Spektrofotometer IR

Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya dan jumlah detector yang
digunakan juga terbagi menjadi 4 jenis, yakni :

1. Single Beam Spektrofotometer


2. Double Beam Spektrofotometer
3. Dual Beam Spektrofotometer
4. Ratio Beam Spektrofotometer

Visible Spektrofotometer
Gambar 1. Spektrofotometer Visible

Dikenal juga dengan sebutan Spektrofotometer Vis(Visible), merupakan salah satu jenis
spektrofotometer yang menggunakan sumber cahaya atau energi yang tampak(terlihat). Jenis
cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetic yang bisa ditangkap oleh mata manusia.
Kisaran panjang gelombang pada sinar visible berada antara 380 – 750nm.

Ultra Violet Spektrofotometer

Gambar 2. Spektrofotometer UV
Memiliki nama lain Spektrofotometer UV(Ultra Violet), pada spektrofotometer jenis ini
menggunakan sumber cahaya Ultra Violet dengan kisaran panjang gelombang antara 190 –
380nm. Lampu yang digunakan pada spektrofotometer jenis ini adalah deuterium lamp. Sifat
sinar Ultra Violet tidak bisa terdeteksi oleh mata manusia. Senyawa yang dapat menyerap sinar
ini pada umumnya tidak boleh bening atau transparan.

Spektrofotometer UV-Vis

Gambar 3. Spektrofotometer UV-Vis

Merupakan spektrofotometer yang menggabungkan jenis Spektrofotometer Vis (Visible) dan


Spektrofotometer UV (Ultra Violet), yang artinya terdapat dua jenis sumber cahaya berbeda.
Pada instrument yang sudah lebih canggih sumber cahaya tidak lagi menggunakan dua sumber
cahaya yang berbeda, namun menggunakan satu sumber cahaya dengan jangkauan Panjang
gelombang yang lebar.
Infra Red Spektrofotometer

Gambar 4. Spektrofotometer IR

Sering disebut juga Spektrofotometer IR(Infra Red), berbeda dengan ketiga jenis
spektrofotometer sebelumnya, jenis spektrofotometer infra red ini didasarkan pada penyerapan
panjang gelombang infra merah. Hasil analisa yang didapat biasanya berupa signal kromatogram
hubungan intensitas infra merah terhadap panjang gelombang. Proses identifikasi dilakukan
dengan cara membandingkan antara signal sample dengan signal standar(blank).

Single Beam Spektrofotometer

Gambar 5. Spektrofotometer Sngle Beam


Merupakan salah satu jenis spektrofotometer dengan harga yang bisa dikatakan paling
terjangkau, sering disebut juga spektrofotometer single beam, spektrofotometer jenis ini hanya
menggunakan 1 sumber cahaya(energi). Bentuk penjabaran yang sederhana mengenai
mekanisme spektrofotometer jenis ini ialah, cahaya dilewatkan pada kuvet(sel sample) kemudian
hasil pembacaan dibaca oleh satu detector. Berikut adalah gambaran skema spektrofotometer
single beam:

Gambar 6. Skema spektrofotometer single beam

Double Beam Spektrofotometer

Gambar 7. Spektrofotometer double beam

Banyak orang menyebutnya spektrofotometer double beam, jenis spektrofotometer yang paling
ideal dan sering dicari di kalangan peneliti, hal ini dikarenakan mekanisme kerja yang ideal dan
mudah digunakan dalam setiap aplikasi. Berbeda dengan jenis spektrofotometer single beam,
pada jenis ini terdapat dua buah kuvet yang akan dilewati oleh sumber cahaya sebelum ditangkap
oleh sebuah detektor. Berikut adalah gambaran skema spektrofotometer double beam:

Gambar 8. Skemaspektrofotometer double beam

Ratio Beam Spektrofotometer

Gambar 9. Spektrofotometer ratio beam

Belum banyak user yang mengenal spektrofotometer jenis ini, bisa dikatakan memiliki harga
yang tidak semurah single beam dan tidak semahal double beam, namun memiliki fungsi yang
mendekati double beam. Pastikan jika anda ingin membeli spektrofotometer hubungi contact
kami untuk diskusi lebih lanjut. Berikut adalah gambaran skema spektrofotometer ratio beam:
Gambar 10. Skema spektrofotometer ratio beam

Dual Beam Spektrofotometer

Gambar 11. Spektrofotometer dual beam

Bisa dikatakan paling powerfull, hal ini dikarenakan pada mekanisme kerja yang berbeda dari
jenis spektrofotometer yang lainnya. Memang hanya terdapat sumber cahaya, namun terdapat
dua detektor yang akan menangkap cahaya dari dua kuvet yang berbeda. Berikut adalah
gambaran skema spektrofotometer dual beam:
Gambar 12. Skema spektrofotometer dual beam
4.3 Bagian-bagian Spektrofotometer
sebuah instrument spektrofotometer memiliki beberapa bagian, diantaranya:
 Sumber Cahaya
 Monokromator
 Sample Kompartemen
 Detektor
 Amplifier
 Indicator
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian:
Sumber Cahaya Spektrofotometer
Sumber energi atau cahaya pada spektrofotometer diperoleh dari lampu.
Lampu dengan jenis seperti apa? Apakah mungkin jika suatu saat lampu pada
spektrofotometer rusak bisa dengan mudah diganti dengan lampu LED yang
tersedia di pasaran?
Lampu pada spektrofotometer yang paling umum digunakan adalah Lampu
Tungsten atau disebut juga Wolfram dan Lampu Deuterium.
Gambar 13.
Lampu tungsten Spektrofotometer

Gambar 14. Lampu Deuterium Spektrofotometer


Jenis lampu tungsten memiliki life time kira-kira 1000jam, sedangkan lampu
deuteurium memiliki life time kira-kira 500jam. Lampu tungsten biasa
digunakan untuk mengukur sample pada daerah tampak, sedangkan pada
daerah UV sering dianalisa dengan lampu deuterium. Pada lampu tungsten
memiliki spektrum radiasi berupa garis lengkung, sedangkan pada lampu
deuterium memiliki spektrum energi radiasi lurus. Lampu deuteurium
memiliki bentuk yang khas, sedangkan bentuk lampu tunsten seperti bohlam
atau lampu pijar pada umumnya.
Monokromator Spektrofotometer
Monokromator merupakan bagian komponen pada spektrofotometer yang
berfungsi untuk memecah cahaya polikromatis menjadi monokromatis untuk
kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan panjang gelombang yang
diinginkan. Komponen pada monokromator itu sendiri terdapat beberapa
bagian, diantaranya:
 Slit in
 Prisma
 Slit out
Slit in atau pintu masuk sering juga disebut celah optik, fungsi bagian ini
adalah memberikan celah kecil dengan ukuran yang sesuai dimana sinar dari
lampu bisa masuk.(ilustrasi gambar lihat pada bagian prinsip kerja
spektrofotometer)
Prisma merupakan bagian yang berfungsi untuk mendispersikan radiasi
elektromagnetik dengan jangkauan yang luas supaya di dapatkan resolusi
yang baik dari radiasi polikromatis.(ilustrasi gambar lihat pada bagian prinsip
kerja spektrofotometer)
Slit out atau pintu keluar berfungsi mengarahkan gelombang yang dibutuhkan
untuk mengarah ke kuvet atau sel sample. Beberapa jenis spektrofotometer
memiliki celah optic out yang bisa disetting ukuran diameternya.(ilustrasi
gambar lihat pada bagian prinsip kerja spektrofotometer)
Sample Kompartemen Spektrofotometer
Merupakan bagian pada spektrofotometer yang digunakan untuk meletakan
sample dalam kuvet. Kuvet sendiri merupakan komponen atau wadah yang
terbuat dari kaca, kuarsa ataupun silica untuk menaruh sample yang akan di
analisis.
Kuvet yang baik haruslah memenuhi sarat seperti permukaannya harus lurus
dan sejajar secara optis, tidak berwarna sehingga cahaya bisa ditransmisikan,
tidak bereaksi terhadap bahan kimia, tidak mudah rapuh, memiliki bentuk
yang sederhana namun solid.
Detektor Spektrofotometer
Memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang telah melewati sample untuk
kemudian diubah menjadi signal listrik oleh amplifier, sehingga didapatkan
besaran nilai pengukuran dan dicatat oleh recorder. Hasil pengukuran
biasanya akan ditampilkan di layar atau di monitor komputer jika memang
sudah terhubung.
4.4 Prinsip kerja Spektrofotometer
Mekanisme kerja spektrofotometer tentu akan berbeda-beda, terlebih jika anda
membandingkan antara spektrofotometer single beam, double beam, ratio
beam dan dual beam. Namun kita akan bahas salah satu saja ya, supaya anda
ada gambaran sedikit tentang prinsip kerja spektrofotometer
Gambar 15. Prinsip kerja spektrofotometer

Prinsip kerja spektrofotometer single beam sebetulnya sangatlah sederhana,


yakni membandingkan antara blank dan sample. Misalnya ada sebuah sample
air sungai yang ingin dinilai kandungan nikelnya. Maka cara pengukurannya
adalah hitung nilai serapan cahaya dasar atau blank-nya terlebih dahulu,
setelah itu baru hitung serapan cahaya pada sample air sungai. Tentu akan
didapat selisih nilai antara blank dan sample, maka itu adalah hasil
pengukuran dasar dari air sungai tersebut. Tentu nilai dan data ini masih perlu
dilakukan pengolahan lebih lanjut. Untuk penjelasan detailnya silahkan lihat
gambar berikut:

Setelah sumber cahaya menyala, cahaya akan melewati slit in atau pintu
masuk dan mengenai prisma yang menjadikan cahaya terdispersi. Pemilihan
gelombang dengan panjang yang sesuai akan dilakukan untuk kemudian di
lewatkan ke slit out atau pintu keluar. Cahaya yang keluar akan mengenai
kuvet yang telah berisi blank ataupun sample yang telah ditentukan
sebelumnya. Jika pada sample terdapat nilai absorbansi, maka selisih antara
blank dan sample akan ditemukan. Nilai blank maupun sample akan ditangkap
oleh detektor dan proses untuk kemudian ditampilkan baik dalam layer
spektrofotometer maupun computer
4.5 Cara menggunakan spektrofotometer

Untuk menggunakan spektrofotometer yang benar, anda diharapkan


untuk membaca buku panduan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan setiap
jenis spektrofotometer memiliki prosedur penggunaan yang berbeda-beda.
Bukan hanya berdasarkan jenis, berdasarkan merk juga berpengaruh karena
bisa dipastikan user interface antara brand satu dengan brand lainnya berbeda.
Adapun urutan prosedur analisa menggunakan spektrofotometer secara
umum adalah:

1. Tentukan sample apa yang akan dianalisa


2. Tentukan senyawa apa yang akan dinilai dari sample tersebut
3. Akan lebih baik jika anda mencari referensi terlebih dahulu mengenai
senyawa yang akan anda Analisa dan hubungannya dengan penggunaan
spektrofotometer(jurnal)
4. Siapkan sample dan instrument lainnya untuk melakukan analisa dengan
spektrofotometer
5. Nyalakan spektrofotometer dan mulai bekerja sesuai prosedur jenis
spektrofotometer
6. Setelah selesai dan mendapatkan hasil yang benar, catat untuk mempermudah
proses membandingkan
7. Bersihkan spektrofotometer jika sudah selesai digunakan, ingatlah untuk
selalu mengeluarkan kuvet sample dari kompartemen
8. Matikan dan cabut daya spektrofotometer jika tidak digunakan dalam waktu
yang cukup lama.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap
ataudipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikansebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan
materi .
Spektrofotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu
senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur
absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
Spektrofotometer dibagi menjadi 4 jenis jika dilihat dari segi sumber cahaya
yang digunakan, yaitu :
1. Visible Spektrofotometer atau Spektrofotomter Vis
2. Ultra Violet Spektrofotometer atau Spektrofotometer UV
3. Spektrofotometer UV-Vis
4. Infra Red Spektrofotometer atau Spektrofotometer IR
Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya dan jumlah detector yang
digunakan juga terbagi menjadi 4 jenis, yakni :
1. Single Beam Spektrofotometer
2. Double Beam Spektrofotometer
3. Dual Beam Spektrofotometer
4. Ratio Beam Spektrofotometer
4.2 Saran
Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami. karna
usaha kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan, maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar dalam penyusnan makalah selanjutnya kami dapat
membenahi kesalahan dalam makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Andaru Persada Mandiri. 2019. Spektrofotometer – Pengertian, Jenis, Bagian dan Prinsip
Kerjanya. https://andarupm.co.id/spektrofotometer/ . (Diakses 14 april 2020)

Tukan, Indira. 2018. Makalah Analisis Instrumen (Spektrofotometri UV-VIS).


https://www.academia.edu/38752568/Makalah_Analisis_Instrumen_Spektrofotometri_UV_V
IS_. (Diakses 14 april 2020)

Alfiyani, Reni. 2017.  Jurnal Praktikum Analitik IIISpektroskopi UV-VIS. Surabaya: FMIPA
Universitas Negeri Surabaya.

Hidayati, Arina. 2014. MAKALAH KIMIA ANALISA II spektrofotometri.


https://www.academia.edu/12007900/MAKALAH_KIMIA_ANALISA_II_spektrofotometri.
(Diakses 14 april 2020)

Anda mungkin juga menyukai