Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA KADAR LEMAK

“ANALISA KADAR LEMAK METODE SOXHLET”

Disusun Oleh :

SILVIA NANDA CAMILA (1831900002)

JURUSAN AGROINDUSTRI

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata
kuliah Analisis Kimia Pangan “Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet” dapat selesai
seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas
dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik
secara langsung maupun tidak langsung
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “ Analisis Kimia Pangan ” .
Makalah ini membahas tentang analisa kadar serat lemak dengan metode soxhlet.
Tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah
selanjutnya.

Surabaya, Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................6
BAB 2.....................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................7
BAB 3...................................................................................................................................10
METODE PRAKTIKUM.....................................................................................................10
A. Alat dan Bahan...........................................................................................................10
B. Prosedur Praktikum....................................................................................................10
BAB 4...................................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................12
A. HASIL........................................................................................................................12
B. PEMBAHASAN........................................................................................................12
BAB 5...................................................................................................................................16
KESIMPULAN.....................................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang
tinggi akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair
pada suhu ruang disebabkan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh,
yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya,
sehingga mempunyai titik lebur yang rendah (Winarno, 1992).

Menurut Lehninger (1982), lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung
asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena
lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut. Lemak merupakan salah
satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial.

Lemak dan minyak termasuk kelompok lipid, pada umumnya bersifat tidak larut
dalam air. Untuk pengertian sehari hari lemak merupakan bahan padat dalam suhu
kamar, sedangkan minyak dalam bentuk cair pada suhu kamar. Lemak merupakan
bahan padat pada suhu kamar, diantaranya disebabkan oleh kandungan yang tinggi
akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap,
sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Asam lemak jenuh yang terdapat
di alam adalah asam palmitat dan asam asetat.

Untuk mengetahui kadar lemak yang terdapat pada bahan pangan dapat dilakukan
dengan cara mengekstraksi lemak. Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak
yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah.

Metode ekstraksi kering menggunakan alat soxhlet. Soxhlet merupakan alat yang
terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling) bypass
sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet,
expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out.
Soxhlet biasa digunakan dalam pengekstrasian lemak pada suatu bahan makanan.
Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi
bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu,
sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan
meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode
ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk
ekstraksi senyawa yang tahan panas (Harper 1979).

Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena pelarut
yang digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam penentuan kadar minyak atau
lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika masih basah selain
memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu dan akan
mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren, 1986:36).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam laporan berikut ini:


Bagaimana cara menganalisis kadar lemak dengan menggunakan metode soxhlet?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prinsip metode soxhlet.


2. Untuk mengetahui cara menganalisis kadar lemak metode soxhlet

D. Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan pengetahuan tentang kadar lemak dan metode soxhlet.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lipid/Lemak
Lipid adalah sekumpulan senyawa didalam tubuh yang memiliki ciri-ciri yang
serupa dengan malam, gemuk (grease), atau minyak. Karena bersifat hidrofobik,
golongan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat
untuk berbagai keperluanalam butir-butir. Misalnya jenis lipid yang dikenal
sebagai trigliserida berfungsi sebagai bahan bakar yang penting. Senyawa ini
sangat efisien untuk dipakai sebagai simpanan bahan penghasil energi karena
terkumpul dalam butir-butir kecil yang hampir-hampir bebas air, membuatnya
jauh lebih ringan daripada timbunan karbohidrat setara yang sarat air. Jenis lipid
yang lain lagi merupakan bahan structual yang penting. Kemampuan lipid jenis
ini untuk saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain
menyebabkannya dapat membentuk membran sehingga memungkinkan adanya
berbagai organisme yang kompleks. Membran tersebut memisahkan satu sel
dengan sel lain dalam jaringan, serta memisahkan berbagai organel didalam sel
menjadi ruangan-ruangan yang memiliki ciri kimia tertentu sehingga dapat
ditata dan ditata dan diatur sendiri (Gilvery & Goldstein, 1996)

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit
larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform,
eter, benzene, heksana, aseton, dan alkohol panas. Minyak dalam air akan
membentuk emulsi yang tidak stabil karena jika dibiarkan kedua larutan akan
memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam soda kue akan
membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan
bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif
permukaan sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya. Lemak
atau minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol
(Riawan, 1990).

Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak
pada lemak Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis, dan kegiatan
bakteri. Pada proses hidrolisis, lemak atau minyak akan diubah menjadi asam
lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis dapat megakibatkan kerusakan
lemak atau minyak karene terdapat sejumlah air di dalamnya, sehingga
menimbulkan bau tengik. Reaksi demikian dikatalis oleh asam, basa, atau enzim
tertentu seperti enzim lipase (Harper, 1980).
2.2 Metode ekstraksi dengan metode soxhlet
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang – ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diingikan akan
terisolasi (Andarwulan, 2011).

Adpaun prinsip sokletasi ini yaitu : penyaringan yang berulang – ulang sehingga
hasil yang di dapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya di uapkan kembali dan sisanya
adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang
mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada
bahan tersebut, tapi tidak melarutakan zat padat yang tidak diingainkan
(Andarwulan, 2011).

Syarat pelarut yang digunakan dalam proses sekletasi yaitu pelarut yang mudah
menguap seperti : n-heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol. Titik
didih pelarut rendah dan pelarut tidak melarut kan senyawa yang diinginkan
(Andarwulan, 2011).
BAB 3

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:


kertas saring, kondensor, labu lemak, soxhlet,dan susu

B. Prosedur Penelitian

1. Timbang 1 gram sampel bungkus dengan kertas saring dan masukkan dalam
extraction thimble (yang sudah ditimbang) dan pasang pada extraction unit
2. Buka kran kondensor dan siapkan service unit
3. Tuangkan solvent 75ml ke dalam extraction cup dan celupkan thimblenya (yang
sudah berisi sampel)
4. Buka condenser valve
5. Arahkan extraction mode knop ke posisi boiling, biarkan selama 25 menit
6. Pindahkan ke posisi rinsing selama 25 menit
7. Tutup condenser valve dan nyalakan kipas pada service unit, biarkan selama
10menit
8. Keluarkan extraction thimbles dan extraction cup dan masukkan ke dalam oven
pada 105oC selama 30 menit
9. Timbang sampel setelah sampel dingin
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Keterangan U1 U2
Berat awal 57,907 gr 59,045 gr
Tambah 1ml 1,042 1,033
Setelah dikeringkan 57,757 59,105
Hasil 0,14 0,06

E. PEMBAHASAN

Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat dia alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena dan hidrokarbon lainny. Lemak
merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, juga merupakan salah satu sumber
utama energi dan mengandung lemak esensial. Komponen lemak memegang peranan
penting yang menenutkan karakteristik fisik makanan seperti aroma, tekstur, rasa, dan
penampilan. Jika lemak dihilangkan maka salah satu karakteristik fisik menjadi hilang
(Sudarmadji 1996). Fungsi lemak bagi tubuh antara lain adalah sebagai komponen dasar
dari membran sel, sebagai sumber energi yang lebih efektif dibanding karbohidrat dan
protein (9:4), menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi, lemak khususnya
minyak nabati mengandung asam-asam lemak esensial, (spt linoleat, lenolenat dan
arakidonat), berperan sebagai sumber seakligus pelarut/alat angkut bagi vitamin A, D, E
dan K, sebagai cadangan energi, keberadaan simpanan lemak dapat sebagai pelindung
organ penting, keberadaan lemak bawah kulit melindungi terhadap perubahan suhu luar
mendadak & dari kehilangan panas yang tidak terduga. Lemak merupakan zat gizi yang
sangat penting bagi tubuh kita. Lemak memiliki banyak fungsi yang sangat penting antara
lain sebagai sumber energi, pelumas sendi, memberikan cita rasa pada makanan dan fungsi
penting lainnya. Oleh karena itu keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu utuk
dipertimbangkan kadarnya karena selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh dan
fungsi fungsional lainnya, lemak juga memiliki efek negatif jika berlebihan. Lemak dapat
dianalisis dengan berbagai metode. Beberapa metode analisis lemak diantaranya, yaitu
metode Soxhlet, metode Goldgish, dan metode Babcock. Percobaan penetapan kadar lemak
pada praktikum dilakukan dengan metode Soxhlet. Hal ini dilakukan karena metode
Soxhlet lebih sesuai digunakan untuk menganalisa sampel dalam wujud padat seperti pada
sampel yang digunakan, sedangkan metode Babcock lebih sesuai untuk analisis lemak
berwujud cair (Sudarmadji 2003). Metode Soxhlet merupakan metode kuantitatif untuk
menentukan kadar lemak dalam bahan pangan. Metode ini dilakukan dengan cara
melarutkan sampel dalam pelarut organik yang telah dipanaskan. Keuntungan dari metode
soxhlet yaitu : metode ini dapat digunakan untuk sampel yang lunak dan yang tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung, menggunakan pelarut yang lebih sedikit, dan
pemanasan dapat diatur sederhana dan mempunyai ketepatan yang baik (Harper et al.
1979). Kerugian atau kekurangan dari metode soxhlet yaitu metode ini dapat menyebabkan
reaksi peruraian oleh panas, karena pelarut yang didaur ulang dan secara terus menerus
dipanaskan, kemudian jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui
kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan
membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya, dan metode ini
tidak cocok digunakan untuk pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol
atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah kondensor perlu berada pada temperatur
ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif (Harper et al. 1979). Penelitian ini yaitu
mengenai analisis kadar lemak suatu bahan pangan yaitu susu, dan percobaan kali ini
menggunakan metode soxhlet. Langkah awal dari percobaan kali ini yaitu mengoven atau
memanaskan labu lemak pada suhu 105ᵒC, tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk
mensterilkan labu lemak. Kemudian menimbang berat sampel yang sudah dihaluskan
sebesar 3 gram. Sampel yang digunakan harus halus dikarenakan agar dapat dimasukkan ke
dalam alat, dan mudah diekstraksi. Setelah ditimbang selanjutnya sampel dibungkus dengan
kertas lemak yang diikat, kemudian dimasukkan ke dalam thimble. Thimble merupakan
selongsong tempat sampel yang ada pada perangkat soxhlet (Darmasih 1997). Pelarut
dimasukkan setelah sampel berada pada thimble, pelarut yang digunakan adalah hexana
yang merupakan bagian dari pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous adalah pelarut yang
benar-benar bebas air. Hal ini bertujuan supaya bahanbahan yang larut air tidak terekstrak
dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang (Winarno
1997). Pelarut kemudian dipanaskan atau dididihkan, uapnya akan naik melewati soxhlet
menuju pipa pendingin. Air yang dialirkan melewati bagian luar kondensor sehingga
mengembunkan uap, dan akan menetes ke dalam thimble. Tetesan uap tersebut akan
mengenai sample, dan pelarut akan melarutkan lemak. Larutan sari akan terkumpul dalam
thimble dan jika sudah melampaui batas, sari tersebut akan dialirkan lewat sifon menuju
labu. Proses ekstraksi ini berlangsung selama tiga siklus pada percobaan yang dilakukan,
hal tersebut dilakukan agar ada lemak tertampung di dalam labu lemak, setelah terkumpul
lemak di dalam labu maka dipanaskan kembali selama 30 menit, dan didinginkan pada
desikator selama 15 menit. Tujuan dari pendinginan selama 15 menit pada desikator adalah
untuk menyeimbangkan objek dengan udara yang dikendalikan sehingga galat yang
disebabkan oleh penimbangan air bersamasama dengan objek dapat dihindarkan (Basset
1994). Setelah labu lemak dingin, maka tahap terakhir yaitu menimbang kembali labu
dengan sampel lemak yang sudah terkumpul. Pelarut ini juga dapat digunakan sebagai agen
pembersih pada percetakan, tekstil, pembuatan sepatu. Heksana dalam percobaan ini
digunakan sebagai pelarut lemak (Anwar et al 1996). Heksana ini merupakan salah satu
contoh dari pelarut anhydrous. Sampel yang telah diuji kadar lemaknya dibandingkan
dengan Nutrition Fact dari sampel . Data yang ditunjukkan Nutrition Fact menyebutkan
bahwa kandungan lemak yang terdapat pada sampel adalah sebesar 4%,. Hasil praktikum
menunjukkan perbedaan dari persentase lemak perhitungan dengan Nutrition Fact (NF)
sampel. Hasil dari praktikum menunjukkan bahwa persentase kadar lemak pada sampel
ulangan 1 yaitu sebesar 6.85% dan pada sampel ulangan 2 sebesar 6.24% sehingga rata-rata
kandungan lemak pada sampel adalah 6.55%. Perbedaan hasil yang ditunjukkan tersebut
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdapat selama praktikum berlangsung
terutama pada saat metode ekstraksi dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan
tipe pelarut (Muaris 2007). Oleh karena itu perbedaan hasil praktikum dengan Nutrition
Fact disebabkan karena beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut berupa jumlah sampel yang
tidak tepat, waktu penekstraksian yang tidak tepat dan waktu pendinginan yang tidak tepat,
serta kemungkinan ada beberapa zat lain yang terekstraksi sebagai lemak sehingga kadar
lemak yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan Nutrition Facts.
BAB 5

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat dia alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena dan
hidrokarbon lainny. Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam
makanan, juga merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak
esensial. Komponen lemak memegang peranan penting yang menenutkan
karakteristik fisik makanan seperti aroma, tekstur, rasa, dan penampilan. Jika lemak
dihilangkan maka salah satu karakteristik fisik menjadi hilang (Sudarmadji 1996).
Fungsi lemak bagi tubuh antara lain adalah sebagai komponen dasar dari membran
sel, sebagai sumber energi yang lebih efektif dibanding karbohidrat dan protein
(9:4), menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi, lemak khususnya
minyak nabati mengandung asam-asam lemak esensial, (spt linoleat, lenolenat dan
arakidonat), berperan sebagai sumber seakligus pelarut/alat angkut bagi vitamin A,
D, E dan K, sebagai cadangan energi, keberadaan simpanan lemak dapat sebagai
pelindung organ penting, keberadaan lemak bawah kulit melindungi terhadap
perubahan suhu luar mendadak & dari kehilangan panas yang tidak terduga.

F. Saran

Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami. Karena usaha
kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, maka
dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dalam
penyusnan makalah selanjutnya kami dapat membenahi kesalahan dalam makalah
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Wasil. 2017. Laporan Praktikum Analisa Lemak.


https://www.laporan-praktikum.com/2017/12/laporan-
praktikum-analisa-lemak.html. Diakses 20 januari 2021
Anymous. 2014. Laporan Praktikum “PENENTUAN KADAR LEMAK
DENGAN METODE SOXLET “.
https://yagami95kashiko.wordpress.com/2014/11/10/laporan-
praktikum-penentuan-kadar-lemak-dengan-metode-soxlet/.
Diakses 20 januari 2021.

Puspita, Fika. 2015. Laporan Lemak (Analisis Pangan).


https://www.academia.edu/10130762/Laporan_Lemak_Analisis_Pan
gan_. Diakses 20 januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai