Oleh:
DEA ADISTI
22254311004
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan laporan hasil praktikum ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul "Penetapan
Kadar Protein Dengan Sokletasi", dengan tepat waktu.
Laporan praktikum ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Dr. Neni
Trimadona, S.Si, M.Si pada mata kuliah kimia pangan. Selain itu, saya juga berharap agar
laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai kadar lemak pada bahan
pangan.
Saya menyadari laporan hasil praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan
laporan hasil praktikum ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Pe........................................................................................................................ 3
2.2. Nitrogen.............................................................................................................. 7
LAMPIRAN ............................................................................................................. 18
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap
dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas (Harper
1979). Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien,
karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam penentuan
kadar minyak atau lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika
masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam
labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren, 1986:36).
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam zat pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena.
kloroform dan sebagainya Lemak tersusun atas rantai hidrokarbon panjang
berantai lurus, bercabang, atau membentuk struktur siklis. Lemak esensial
merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin,
lemak juga berperan sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk
berbagai tugas metabolisme, lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin,
yaitu vitamin A, D, E dan K. (Setiadji. 2007).
Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair, lemak
padat berwarna putih kekuningan, dapat membentuk kristal lemak, tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, alkohol,
aseton, khloroform, benzene, lemak besifat plastis, lipid jenuh (sedikit ikatan
rangkap) memiliki titik lebur tinggi, lipid tidak jenuh (banyak ikatan rangkap)
memiliki titik lebur rendah, dan dapat melarutkan beberapa jenis vitamin,
yaitu vitamin A, D. E, dan K.
Sifat kimia lipid: Lipid tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai
lurus, bercabang, atau berbentuk siklis, terdiri atas ester asam lemak dengan
gliserol atau dengan gugus senyawa lain, lemak banyak mengandung asam
lemak jenuh (sedikit ikatan rangkap), minyak banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh (banyak ikatan rangkap), reaksi dengan alkali akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol. sehingga mudah teroksidasi.
Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lemak adalah
dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya semua bahan akan
mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas lemak
berbeda-beda maka tidak ada bahan pelarut umum (universal) untuk semua
jenis lemak.
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023 pada pukul 13.30 -
16.55 yang bertempat di gedung laboratorium ruang 34, laboratorium analisis
dan uji mutu, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah kacang Tanah, kacang
kedele, produk/hasil praktikum mata ajaran lain (misal: roti, keripik dll), dietil
eter atau heksana, kertas saring.
3.3 Alat
1. Gunakan labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi soklet,
keringkan dalam oven, dinginkan dalam desikator dan timbang.
2. Timbang 1-3 gram sampel yang telah dihaluskan (dalam bentuk tepung)
langsung dalam saringan timbel yang sesuai ukurannya, kemudian tutup
dengan kapas yang bebas lemak. Sebagai alternatif sample dapat
dibungkus dengan kertas saring.
3. Letakkan timbel atau kertas saring yang berisi sample tersebut dalam alat
ekstraksi soklet, kemudian pasang alat kondenser diatasnya, dan labu
lemak dibawahnya.
4. Tuangkan pelarut dietil eter/ heksana ke dalam labu lemak secukupnya,
sesuai dengan ukuran soklet yang digunakan.
5. Lakukan pemanasan/refluks selama 4-6 jam sampai pelarut yang turun
kembali ke labu lemak berwarna jernih.
6. Distilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak, tampung pelarutnya.
Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan
dalam oven pada suhu 105°C.
7. Setelah dikeringkan sampai berat konstan dan didinginkan dalam
desikator, timbang labu beserta lemaknya tersebut. Berat lemak berat
kertas saring setelah dikeringkan berat kertas saring awal :
.
BAB IV
4.1 Hasil
Contoh Perhitungan :
1. Kacang tanah
Dik : Berat Sampel : 10,0720
Berat Labu (a) : 102,7730
Berat Labu + Minyak (b): 107,1471
Dit : % lemak ?
Jawab :
b−a
% lemak = × 100 %
berat sampel
107 ,1471−102,7730
= × 100 %
10,0720
4,3741
= × 100 %
10,0720
= 0,4342 × 100 %
= 43,42 %
2. Sosis
Dik : Berat Sampel : 10,0692
Berat Labu (a) : 104,5661
Berat Labu + Minyak (b): 105,5170
Dit : % lemak ?
Jawab :
b−a
% lemak = × 100 %
berat sampel
105 ,5170−104,5661
= × 100 %
10,0692
0,9509
= × 100 %
10,0692
= 0,0944 × 100 %
= 9,44 %
3. Alpukat
Dik : Berat Sampel : 10,0401
Berat Labu (a) : 103,8453
Berat Labu + Minyak (b): 103,8777
Dit : % lemak ?
Jawab :
b−a
% lemak = × 100 %
berat sampel
103 ,8777−103,8453
= × 100 %
10,0401
0,9509
= × 100 %
10,0401
= 0,0944 × 100 %
= 9,44 %
4.2 Pembahasan