FISIKA DASAR II
“WARNA DALAM CAHAYA”
NIM : 11150163000057
Nama Anggota :
JAKARTA
2016
WARNA DALAM CAHAYA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyelidiki warna yang timbul oleh pencampuan aditif
2. Menyelidiki warna yang timbul oleh pencampuran aditif lebih dari dua warna
3. Mampu mengetahui konsep warna dalam cahaya
B. DASAR TEORI
Warna dapat didefinisikan sebagai bagian dari pengalaman dari indera
penglihatan, atau sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Proses terlihatnya warna adalah
dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan
cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihat warna. Benda berwarna merah karena pigmen
benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna
hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu
benda berwarna putih karena sifat pigmen tersebut memantulkan warna.
(repository.usu.ac.id)
Warna cahaya berhubungan dengan panjang gelombang atau frekuensi cahaya
tersebut. Cahaya tampak yaitu cahaya yang sensitif bagi mata kita, jatuh pada kisaran
400nm sampai 750nm. Kisaran ini dikenal sebagai spektrum tampak, dan didalamnya
terdapat warna-warna dari ungu sampai merah. (Giancoli, 2001: 297)
Teori dan pengenalan warna secara alamiah telah banyak dipaparkan oleh para
ahli, diantaranya yaitu:
1. Teori Newton (1642-1727). Newton menyimpulkan bahwa benda-benda sama sekali
tidak berwarna tanpa ada cahaya yang menyentuhnya. Sebuah benda tampak kuning
karena fotoreseptor (penangkap/penerima cahaya) pada mata manusia menangkap
cahaya kuning yang dipantulkan oleh benda tersebut.
2. Teori Young (1801) dan Helmhoitz (1850). Thomas Young mengungkapkan hipotesis
bahwa mata manusia hanya memiliki 3 buah reseptor penerima cahaya, yaitu reseptor
yang peka terhadap cahaya biru, merah, dan hijau.
3. Eksperimen James Clerk Maxwell (1855-1861). Maxwell menyimpulkan bahwa
warna hijau, merah,dan biru merupakan warna-warna primer (utama) dalam
pencampuran warna cahaya. (repository.usu.ac.id)
4. Brewster menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok
warna tersebut yaitu: warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan warna netral.
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkarang brewster. Lingkaran warna
Brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer, split
komplementer, triad, dan tetrad). (Suwarna, 2015)
Kelompok warna menurut Brewster adalah:
a. Warna primer, yaitu warna dasar yang tidak berasal dari campuran warna-warna
lain. Warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder, merupakan hasil campuran dua warna primer dengan proporsi
1:1.
c. Warna tersier, merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna
sekunder. Istilah warna tersier awalnya merujuk pada warna-warna netral yang
dibuat dengan mencampur tiga warna primer dalam sebuah ruangan warna.
d. Warna netral, adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1.
Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya
aditif, sedangkan dalam sistem warna substraktif pada pigmen atau cat akan
menghasilkan cokelat, kelabu, atau hitam. (eprints.uny.ac.id)
2 Kotak cahaya
3 Power supply
D. LANGKAH PERCOBAAN
H. KESIMPULAN
1. Filter cahaya warna merah, hijau, dan biru merupakan warna primer dalam cahaya
2. Pencampuran ketiga warna filter tersebut menghasilkan warna yang cerah (putih)
I. KOMENTAR
1. Penggunaan waktu saat praktikum sangat efisien
2. Praktikum berjalan dengan baik, alat-alat yang digunakan juga dalam keadaan baik
J. DAFTAR PUSTAKA