Pengelihatan,
Horizontal,
1. PENDAHULUAN
Mata sendiri adalah alat optic alami yang telah dimiliki
oleh manusia dimana difungsikan sebagai alat
penglihatan yang mekanismenya berlangsung dengan
adanya penangkapan berkas cahaya yang masuk mata.
Dan menimbulkan bayangan yang bersifat nyata,
terbalik dan diperkecil. Mata memiliki titik dekat dan titik
jauh yang berbeda beda pada setiap individu. Mata
juga mempunyai daya pandang terhadap sudut secara
vertical dan horizontal yang pada setiap individu
berbeda pula dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh
kemampuan otot mata pada setiap individu. Dan
percobaan
kali
ini
kita
mengukur
ketajaman
menggunakan metode Snellen terhadap mata sebelah
kanan dan sebelah kiri. Sedangkan untuk kekuatan otot
mata kita melihat sudut dengan total 180 baik secara
vertical maupun horizontal. Akhirnya akan didapat hasil
yang tidak terlalu berbeda di tiap individu untuk
pengkuruan kekuatan otot karena kerelatifan akan
kekuatan otot yang hampir sama pada tiap individu.
Sementara untuk ketajaman, terdapat perbedaan yang
cukup mencolok karena mata tiap orang berbeda beda
dikarenakan beberapa factor seperti gangguan pada
mata dan sebagainya.
2. STUDI PUSTAKA
Mata berfungsi sebagai alat optik pada manusia yang
berfungsi untuk melihat objek dan membentuk
bayangan nyata, terbalik, diperkecil di retina. Perubahan
jarak dan objek menyebabkan adanya perubahan
terhadap jarak fokus pada lensa mata. Hasil dari
perubahan jarak lensa mata maka dihasilkan besar daya
akomodasi. Mata akan berakomodasi maksimum, jika
objek terletak di titik dekat mata (titik dekat mata
normal 25c cm) sedangkan mata tidak berakomodasi
bila objek terletak di titik jauh mata (titik jauh mata
terletak di tempat tak berhingga).
Untuk
menentukan
visus,
para
ahli
mata
mempergunakan kartu Snellen dengan berbagai ukuran
huruf dan jarak yang telah ditentukan dan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
V=
d
D
Dimana,
dapat
dilihat
oleh
3. METODOLOGI
Pada percobaan ketajaman penglihatan mata dilakukan
dengan menggunakan busur derajat besar, benang,
paku, kartu snellen, dna meteran. Percobaan dilakukan
dengan cara :
1. Ruang Pengelihatan Horizontal
4.
.
3. Tes Schwabach
Praktika
n
Keterangan
()
Fadhilah
90
85
175
Hana
75
90
165
Maulana
90
90
180
Dhani
90
90
180
Jualita
90
85
175
Juliani
90
85
175
Praktika
n
Keterangan
()
Fadhilah
65
82
147
Hana
70
90
160
Maulana
87
90
177
Dhani
65
90
155
Jualita
90
90
180
Juliani
83
90
173
Praktika
n
Kiri
(m)
Kanan
(m)
Kiri-Kanan
(m)
Fadhilah
6/12
5/30
6/9
Hana
6/12
5/6
6/9
Maulana
6/20
5/20
6/20
Dhani
6/6
5/6
6/6
Jualita
6/6
5/5
6/5
Juliani
6/5
5/3
6/5
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
http://nurhayatihamzahbiologi.blogspot.co.id/
2012/05/praktikum-visus.html, 18 November
2015, 06:20.
[3]