Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DASAR-DASAR SAINS

“PROYEKTOR SMARTPHONE SEDERHANA”

KELOMPOK V

 IRHAM ARYANDI BASIR (1411141004)

 ST. RISMA AYU NIRWANA (1111140009)

 ELFIRA HAREANINGSIH. A (1411140009)

 NURHAEDA (1411140010)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

2014
PROYEKTOR SMARTPHONE SEDERHANA
A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami

kemajuan, dari waktu ke waktu. Kecenderungan manusia yang selalu tidak

puas dengan teknologi yang telah ada, kemudian melakukan penelitian-

penelitian yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru

yaitu teknologi komputer. Dalam segala bidang kehidupan, terutama di

bidang usaha / industri / lembaga pemerintahan, teknologi komputer ini telah

banyak digunakan sebagai alat pendukung pekerjaan. Disamping itu, telah

berkembang juga teknologi yang berhubungan dengan komputer yaitu LCD

Proyektor.

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan

untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah

layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Tetapi

menurut kami proyektor sangat susah dibawa kemana-mana dan harganya

juga sangat mahal.

Oleh karna itu kami membuat proyektor sederhana yang terbuat dari

barang bekas yang massanya sangat ringan dan mudah dibawa kemana-mana,

dan karena juga kami ingin memanfaatkan barang bekas yang ada

disekeliling kita, kami ingin membuktikan bahwa barang bekas bisa

bermanfaat dalam kehidupan, bisa disulap menjadi Sesutu yang diluar dugaan

manusia, selain itu kami juga ingin mengurangi sampah disekekeliling kita,

walaupun hasilnya tidak sesempurna proyektor asli.


B. Sejarah Proyektor

Proyektor LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia

mulai bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan

untuk memproduksi sebuah video proyektor yang dalam idenya ia akan

membuat sebuah proyektor LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-

CRT proyektor. Idenya adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai

“cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini

akan memungkinkan penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya

eksternal. Setelah mencoba berbagai bahan, dia setuju dengan penggunaan

kristal cair untuk mengatur cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya

sampai tahun 1984 untuk mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair

(LCD), yang ketika itulah ia membuat proyektor LCD pertama di dunia.

Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah yang harus dikoreksi

termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat. Dia

kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang

tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di

seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988,

perusahaan proyektor LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi

untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan

perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada tahun 1989 ia

dianugerahi kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa

standar HDTV AS harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi.

Sebagai anggota National Association of Manufacturers Fotografi


(NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia bersama dengan Leon Shapiro, co-

mengembangkan standar ANSI seluruh dunia untuk pengukuran

kecerahan, kontras, dan resolusi proyektor elektronik. Awalnya LCD

digunakan dengan sistem ada pada overhead proyektor. Tapi, LCD sistem

tidak memiliki sumber cahaya sendiri.

Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat

akhirnya mereka bisa sukses dan populer sampai sekarang ini. Mereka

memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran

dari belakang proyeksi konsol televisi, di mana LCD ini menggunakan

sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas

gambar yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun

saat ini sebagai saingan utama dari proyektor LCD adalah LG 100 inch

LCD TV. Pada tahun 2004 dan 2005, proyektor LCD telah kembali datang

dengan fitur yang lebih lengkap karena penambahan yang dinamis dan

warna yang dianggap kontras yang telah meningkat hingga tingkat DLP.

Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan LCD

khususnya proyektor LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang yaitu

Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk

“3LCD”. Untuk memasarkan teknologi proyektor “3LCD”, Epson

mengatur perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005

dengan manufaktur proyektor lainnya memegang lisensi dari teknologi 3

LCD yang digunakan dalam model proyektor mereka.


C. DASAR TEORI

1. LUP

Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar

(magnifying glass). Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda,

yang kedua sisi luarnya melengkung keluar.

Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok kedalam

untuk mengumpul disebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari

pusat lensa ketitik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang

umum, disebut jarak fokus.

Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak

yang lebih pendek dari pada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak

tegak dan diperbesar. Bayangan macam ini disebut bayangan maya.

Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang dari pada

jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik,

dan disebut bayangan nyata.


Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda

yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan focus lensa) sehingga

akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang

dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.

Perbesaran anguler atau perbesaran sudut

Perbesaran sudut

M = perbesaran sudut

PP = titik dekat mata dalam meter

f = Jarak focus lup dalam meter

Mata berakomodasi maksimum

Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang

obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk

menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya). Ketika

menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, bayangan

yang terbentuk harus jatuh di titik dekat mata (25cm). Untuk

mengahasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terletak

diaantara titik focus lup (F) dan lensa (antara titik F dan O). Olah
karena mata berakomodasi maksimum, lensa mata dalam keadaan

menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata meregang sehingga mata

cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan dihasilkan perbesaran

yang maksimum. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata

berakomodasi maksimum adalah.

Keterangan : M = pembesaran lup

f = jarak focus lup (cm)

n = titik dekat mata (25 cm)

Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum,

maka yang perlu diperhatikan adalah:

1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat

mata/Punctum Proksimum (PP)

2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik focus dan

lensa

3. kelemahan: mata cepat lelah

4. keuntungan: perbesaran bertambah (maksimum)

5. Sifat bayangan: maya, tegak, dandiperbesar


Perhitungan

• Si = -PP = -Sn

Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka

bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata

(PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik focus dan titik pusat

sumbu lensa.

Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah,

sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.

Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.

Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :

M = PP/f + 1

Keterangan :

M = perbesaran lup

PP = titik deka tmata

f = jarak titik focus lensa

Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan

mata tidak berakomodasi.

Mata Tak Berakomodasi

Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik

jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk

sepipih-pipihnya).

Ketika menggunakan lup dengan matati dak berakomodasi, bayangan

yang terbentuk jatuh di titik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan


yang seperti Ini, benda harus terletak di titik focus lup (atau kurang sedikit).

Oleh karena mata tidak berakomodasi, lensa meregang sehingga mata tidak

cepat lelah. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata tidak

berakomodasi adalah :

Keterangan :

M = pembesaran lup

f = jarak focus lup (cm)

n = titik dekat mata (25 cm)

Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang

perlu diperhatikan adalah:

1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga

2. benda yang dilihat harus diletakkan di titikfokus (So = f)

3. keuntungan: mata tak cepat lelah

5. Kerugian: perbesaran berkurang (minimum)

Dalam hal ini objek harus berada di titik focus lensa (s= f ).

Perhitungan

• Si = -PR

• So = f

Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk

bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat

pada titik focus lup.

Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah,

sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan


yang dihasilkan maya, tegak dandi perbesar.

Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :

Keterangan:

M = PP/f

M = perbesaran lup

PP = titik dekat mata

f = jarak titik focus lensa

D. ALAT DAN BAHAN

 ALAT

 Gunting

 Mistar

 Cutter

 Lem

 Pensil

 Gergaji besi

 BAHAN

 Lup

 Tempat suttlecock (10 cm)

 Kardus sepatu

 Dua buah gelas plastic bekas

 Pipa kecil (panjang 40 cm)

 Cat pewarna (bila dibutuhkan)


E. Proseder Pembuatan

1. Pertama, siapkanlah semua alat dan bahan yang telah disiapkan

2. Selanjutnya lubangi samping kardus sesuai dengan diameter 7 cm, dan

diarah yang berlawanan buat pula lubang dengan diameter 2 cm

3. Buatlah cincin penahan lup menggunakan gelas plastik dengan cara

memotong bagian atasnya , dan buat juga tempat lup dengan

menggunakan gelas plastik dan ukurannya lebih besar dari ukuran cincin

penahan lup dengan diameter 7 cm.

4. Setelah membuat tempat lup tadi selanjutya memasangkannya pada

lubang yang berdiameter 7 cm yang telah dibuat pada kardus sepatu,

rekatkan dengan lem agar kuat.


5. Kemudian buat tempat smartphone menggunakan pipa kecil dan tabung

tempat shuttlecock

6. potong pipa menjadi dua bagian dengan ukuran pipa 1 (7 cm) dan Pipa 2

(28 cm)

7. pada pipa 1 lubangi bagian tengahnya membentuk kotak dengan ukuran 2

x 2, sedangkan pada pipa 2 kita lubangi ujungnya dengan ukuran 2 x 2

8. Satukan kedua pipa sehingga membentuk huruf T, lem dengan lem pipa

9. Setelah itu kita akan membuat penyangga smartphone dengan tabung

tempat shuttlecock, dengan cara potong dua shuttlecock dengan panjang

yang sama 5 cm.

10. Bualah lubang pada sisi samping masing-masing tabung tadi dengan

diameter 1,5 cm x 1,5 cm yang saling berhadapan.

11. Pada bagian depan tabung kita potong hingga membentuk huruf U
12. Rekatkan Tongkat T tadi pada tabung.

13. Setelah semuanya terpasang cet kardus dan tempat penyangga

smartphone (bila diperlukan)

F. Prosedur Pemakaian

1. Pasang lup pada tempat lup yang telah dibuat tadi

2. Kunci lup dengan cincin penyangga lup

3. Masukkan tongkat penyangga smatrphone kedalam kardus dan masukkan

pangkal tongkat kedalam lubang kardus yang berukuran 2 x 2


4. Pasang smartphonr pada tongkat penyangga, tutup kardus

5. Jangan lupa gunakan hight kontras pada smartphone

6. Kunci layar smartphone dalam bentuk landscape (aplikasi bisa di dapat di

toko aplikasi smatrphone anda)

7. Pasang smartphone dalam posisi terbalik, ini dikarenakan sifat lup

membentuk bayangan yang terbalik.

8. Usahakan saat pemakaian berada dalam kondisi ruangan yang gelap,

semakin gelap semakin bagus.

9. Untuk mengatur fokusnya maju mundurkan tongkat penyangga

smartphone sampai mendapatkan titik fokus.


G. Kesimpulan

Bahwa ternyata lup yang bisanya kita gunakan hanya untuk melihat benda-

benda kecil, sangatlah memiliki beberapa kegunaan lain yaitu sebagai

proyektor dalam bentuk sederhana, walapun yang pada prinsipnya sama.

Walaupun proyekstor sederhana ini hanya dapat memproyeksikan dalam

jarak yang terbatas ini dipengaruhi cahaya yang melewati lup dan jarak

benda yang sangat terbatas.

Anda mungkin juga menyukai