Anda di halaman 1dari 5

Makalah Eksposisi

PENGGUNAAN ZAT PEWARNA SINTETIS PADA MAKANAN


Warna dari suatu makanan merupakan salah satu hal yang penting. Warna makanan
merupakan salah satu kriteria dasar dalam menentukan kualitas makanan. Warna juga
mempengaruhi konsumen dalam memilih produk makanan (Azizahwati et al, 2007).
Namun, tidak semua bahan makanan mempunyai warna yang menarik sehingga untuk
memberikan warna pada bahan makanan ditembahkan zat pewarna makanan dalam bahan
makanan.
Zat pewarna makanan terbagi dalam dua kelompok yakni pewarna alami dan
pewarna buatan. Pewarna alami diperoleh dari tanaman atauapun hewan yang berupa
pigmen. Pigmen alami banyak dijumpai di lingkungan sekitar antara lain klorofil (terdapat
pada dedaunan hijau, karotenoid (terdapat pdada wortel dan sayuran berwarna oranye!
merah. Pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Pewarna buatan atau pewarna sintetis diperoleh melalui proses sintesis kimia yang
menggunakan bahan!bahan kimia atau ekstraksi se"ara kimiawi dari bahan yang
mengandung pewarna alami. #eberapa pewarna sintetis diantaranya tatrazin, sunset yellow,
ponceau, dll.
Pewarna sintetis mempunyai kelebihan dibanding pewarna alami. Pewarna sintetis
dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil walaupun jumlah yang digunakan
hanya sedikit. Warna yang diberikan oleh pewarna sintetis akan tetap "erah dan stabil
walaupun bahan makanan mengalami prosese pengolahan dan pemanasan. Pewarna alami
mudah mengalami degradasi warna saat proses pengolahan dan penyimpanan. $elebihan
yang dimiliki oleh pewarna sintetis inilah yang menjadikan masyarakat sering
mengkonsumsinya.
%i &ndonesia, pewarna makanan termasuk bahan tambahan pangan yang diatur
dalam 'ndang!'ndang (& No.) *ahun +,,- tentang pangan pada bab &&, bagian kedua
pasal +.. Aturan tersebut menyebutkan bahwa dalam makanan yang dibuat untuk diedarkan
dilarang untuk ditambah dengan bahan apapun yang dinyatakan dilarang atau melampaui
batas ambang maksimal yang ditetapkan. Peraturan lainnya tertuang dalam Peraturan
/anteri $esehatan (& No.01,2/enkes2Per23245 dan $ep. %ir. 6end. P7/ %epkes (&
Nomor8 ..14-292:$2&&2,. tentang Perubahan ;ampiran Peraturan /enteri $esehatan (&
No. 01,2/enkes2Per23245 bahwa terdapat 15 jenis zat warna yang dinyatakan sebagai
bahan berbahaya dan dilarang penggunaannya pada makanan ('tami N%, 0..5< %irjen
P7/, +,,).
Pewarna makanan ada yang diijinkan menurut aturan, walaupun begitu prinsip
penggunaannya tetap dalam jumlah yang tidak melebihi keperluan jadi rata!rata
penggunaan kurang dari 1.. ppm (Winarno = (ahayu, +,,+. 'ntuk Sunset Yellow jumlah
pemakaian yang diperbolehkan yaitu +0!1.. ppm dan untuk Pon"eau >( berkisar antara
1.!1.. ppm, sedangkan untuk tartrazin se"ukupnya. ?fek samping tergantung pada dosis
yang dimakan setiap harinya, lama mengkonsumsi, dan kepekaan atau alergisistas manusia
yang bersifat indi@idual.
Peraturan yang ditetapkan dan diharapkan mampu menjamin keselamatan
konsumen, ternyata memberikan kenyataan yang sebaliknya. /akanan yang diberi zat
pewarna buatan sering dijumpai di sekitar kita. #anyak makanan yang dijual di toko
maupun pinggir jalan menggunakan bahan tambahan makanan termasuk zat yang dilarang.
Penyalahgunaan pemakaian pewarna untuk sembarang bahan makanan, misal penggunaan
pewarna tekstil dan kulit yang dipakai sebagai pewarna makanan, atau penggunaan
pewarna buatan yang melebihi kadar yang telah ditentukan. Aal ini disebabkan zat pewarna
buatan tersebut mudah diperoleh dalam kemasan ke"il di pasaran dalam harga yang murah
(/askar, 0..>. Penggunaan yang tidak sesuai atau melampaui batas dapat menimbulkan
efek samping pada tubuh.
6enis pewarna yang sering digunakan pada produk makanan diantaranya Sunset
Yellow dan Tartrazin. Sunset Yellow dan Tartrazin se"ara komersial digunakan sebagai zat
tambahan makanan, pengobatan dan kosmetika karena dapat dengan mudah di"ampurkan
untuk mendapatkan warna yang ideal dan biaya rendah dibanding dengan pewarna alami
(Pedro et al, +,,).
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan
obat!obatan. Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit,
rinitis (hidung meler , asma, purpura (kulit lebam dan anafilaksis sistemik (shock.
&ntoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif
terhadap aspirin.
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus
jeruk, eskrim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat!obatan.
'ntuk sekelompok ke"il indi@idu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan
urtikaria, rinitis, alergi , hiperakti@itas, sakit perut, mual, dan muntah. %alam beberapa
penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian tumor pada
hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat inidalam studi tersebut jauh
lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. $ajian 7rganisasi $esehatan %unia (WA7
tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik dalam jangka pendek dan jangka
panjang karena konsumsi Sunset Yellow.
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk,
termasuk selai, kue, agar!agar dan minuman ringan. Ponceau 4R dianggap karsinogenik
(penyebab kanker di beberapa negara, termasuk Amerika :erikat, Norwegia, dan
Binlandia. ': Bood and %rug Administration (B%A sejak tahun 0... telah menyita
permen dan makanan buatan 9ina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga
dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas toleransi.
Allura Re adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada
permendan minuman. Allura Re sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk
#elgia,Peran"is, 6erman, :wedia, Austria dan Norwegia. :ebuah studi menunjukkan
bahwa reaksi hipersensiti@itas terjadi pada +5C orang yang mengkonsumsi Allura Re.
%alam studi itu, 50 peserta yang telah menderita gatal!gatal atau ruam kulit selama empat
minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali tidak mengandung
Allura Re dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam atau gatal!gatal.
:etelah tiga minggu tidak ada gejala, para pesertakembali diberi makanan yang
mengandung Allura Re dan dimonitor. %ari pengujian itu, +5C kembali menunjukkan
gejala ruam atau gatal!gatal.
Pewarna sintetis Rhoha!in # juga ditemukan dalam produk makanan yang
seharusnya digunakan sebagai pewarna tekstil. Walaupun Rhoha!in # mempunyai tingkat
toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian dalam jumlah bersar dan berulang!ulang
dapat menyebabkan sifat kumulatif yaitu iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata,
iritasi pada saluran pen"ernaan, kera"unan dan gangguan hati (*restiati, 0..1.
Penggunaan pewarna buatan atau pewarna sintetis memberikan efek yang buruk
bagi tubuh. /asyarakat sebagai konsumen mengkonsumsi makanan sering kali tidak
memperhatikan kadar pewarna makanan dalam makanannya sehingga jika suatu makanan
yang sering dikonsumsi mengandung pewarna sintetis dalam jumlah besar atau dalam
jumlah sedikit dan berulang maka bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. ?fek
negatif dari pewarna sintetis seharusnya menyadarkan masyarakat untuk mengurangi atau
menghindari komsumsi makanan dengan pewarna sintetis. Pemantauan terus menerus oleh
pihak yang berwenang juga perlu dilakukan untuk melihat keberadaan pewarna buatan pada
makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat. :elain itu, penelitian!penelitian lanjut juga
perlu dilaksanakan untuk mengetahui dampak dari penggunaan pewarna sintetis pada tubuh
sehingga nantinya mampu memberikan solusi terhadap masalah penggunaan pewarna
sintetis.
(eferensi8
Azizahwati, $urniadi, /., = Aidayati, A. 0..). Analisis zat warna sintetik terlarang untuk
makanan yang beredar di pasaran. "a#alah $l!u %e&ar!asian. >(+8 )!05.
%irektorat 6enderal pengawasan 7bat dan /akanan %epartemen $esehatan (&. +,,).
%u!pulan Perunan'()nan'an *ian' Seiaan +ar!asi, "akanan, Alat
%esehatan, an *ahan *er,ahaya -)!u!). 6akarta8 %epartemen $esehatan (&.
/askar, %.A. 0..>. Assess!ent o& $lle'al +oo Aiti.es $ntake &ro! Street +oo A!on'
Pri!ary School /hilren in Selecte Area o& 0akarta. 6akarta8 Bakultas $edokteran
'&.
Pedro, ;.;, ;eti"ia, ;./., ;uis, &./.(., $atarzyna W., $azimierz, W., and 6udith A.A.
+,,). ?Dtra"tion of :unset Eellow and *artrazine by &on!pair Bormation With
Adogen!>-> and * feir :imultaneous %etermination by #i@ariate 9alibration and
%eri@ati@e :pe"trophotometry. Analyst. +008 +5)5 F +5),.
*restiati, /. 0..1. Analisis Rhoa!in * paa "akanan an "inu!an 0a#anan Anak S1
(:tudi $asus 8 :ekolah %asar di $e"amatan /argaasih $abupaten #andung.
*hesis. &*#. #andung.
'tami, N.%. 0..5. Analisis 2at 3arna "erah, %unin', 0in''a Sintetik 4olon'an Azo paa
*e,erapa "akanan *erwarna "erah, %unin', an 0in''a. %epok8 %epartemen
Barmasi '&.
Winarno, B.G., dan *.:. (ahayu , +,,+. *ahan Ta!,ahan an %onta!inasi. Pustaka :inar
Aarapan 8 6akarta.

Anda mungkin juga menyukai