Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

LAPORAN PROYEK PEMBUATAN SABUN


Pembuatan Sabun Padat dengan Penambahan Minyak Atsiri Daun Salam
(Syzygium polyanthum) dan Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa
sinensis Linn.)

Dosen Pengampu : Irah Namirah, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3:


Nindy Tryastuti (2282160002)
Toyib Febri Kisdiono (2282160014)
Jumri (2282160017)
Hasta Widya Larasati (2282160033)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2018

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................2
A. Latar Belakang ..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah .........................................................................................3
C. Tujuan ...........................................................................................................3
D. Luaran yang Diharapkan ...............................................................................4
E. Manfaat .........................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .............................................5
A. Kondisi Umum Lingkungan ..........................................................................5
B. Potensi Sumberdaya dan Peluang .................................................................5
C. Analisis Ekonomi Usaha ...............................................................................6
D. Harga .............................................................................................................7
E. Tempat Pelaksanaan ......................................................................................7
BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................................8
A. Metode Pembuatan ........................................................................................8
B. Cara Kerja .....................................................................................................8
1. Perangkaian Alat Destilasi ......................................................................8
2. Pembuatan Minyak Atsiri .......................................................................8
3. Pembuatan Ekstrak Bunga Kembang Sepatu ..........................................9
4. Pembuatan Sabun dan Pengemasan Sabun .............................................9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................11
A. Anggaran Biaya ............................................................................................11
B. Jadwal Kegiatan ...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................13
LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sabun adalah bahan pembersih yang berbentuk
cair maupun padat, yang dimana telah diketahui sabun bisa digunakan
untuk mandi, mencuci pakaian, ataupun untuk membersihkan peralatan
rumah tangga. Pada dasarnya sabun tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
sehari-hari, karena sabun bisa dikatakan pula sebagai kebutuhan yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan sabun sebagai bahan pembersih, baik digunakan
untuk membersihkan kotoran, bakteri dari kulit manusia ataupun
membersihkan kotoran pada pakaian dan peralatan rumah tangga.
Semakin berkembangnya zaman dan berkembangnya pertumbuhan
masyarakat, kebutuhan sabun semakin kesini semakin meningkat. Hal inilah
yang membuat berbagai jenis produk sabun semakin berkembang dan
semakin bervariasi, baik dari ukuran, bentuk, dan bahan sabun. Selain itu
harga sabunpun semakin beragam, mulai dari yang termurah hingga ke yang
termahal. Semua jenis harga ini tergantung dari kualitas produk sabun
tersebut.
Penggunaan bahan-bahan alam dalam pembuatan sabun pada saat ini
semakin banyak, hal ini yang mendorong para produsen sabun untuk
memanfaatkan bahan-bahan alam tersebut. Mulai dari jenis umbi-umbian,
daun-daunan dan lain sebagainya. Pada dasarnya bahan-bahan alam tersebut
mengandung zat-zat kimia tertentu yang sangat bervariasi, mulai dari
kandungan minyak atsiri, zat warna alami dan masih banyak lagi.
Kebiasaan penggunaan bahan tambahan dalam proses pengawetan
produk sudah lama dilakukan oleh nenek moyang, yang salah satunya yaitu
ekstrak bunga kembang sepatu. Penelitian tentang identifikasi awal
kandungan kimia bunga kembang sepatu mengidentifikasi adanya senyawa
golongan flavonoid, saponin dan antosianin. Bunganya mengandung
polifenol, diglukosida sianidin, asam askorbat, serat, niasin, riboflavin,
tiamin, air, hibicetin, alkaloid, dan lendir. Efek farmakologis yang dimiliki
oleh kembang sepatu diantaranya antiradang (anti-inflamasi), antidiuretik dan

3
antibakteri. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa bunga kembang sepatu
merah (hibiscus rosa-sinensis Linn) mengandung flavonoid yang diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami pada sabun.
Minyak atsiri banyak sekali terdapat pada bahan-bahan alam baik di
daun, buah, bunga, bahkan tunasnya, misalnya; daun sirih, daun kemangi,
bunga kenanga, jahe, kayu manis dan lain sebagainya.
Minyak atsiri yang ada di daun salah satunya terdapat pada daun
salam. Minyak atsiri daun salam mengandung 0,17%, sitral, eugnol, tannin,
flavonoid, dan metil kavikol. Ekstrak etanol dari daun salam berfungsi
sebagai zat anti jamur, antibacteri. Untuk mendapatkan minyak atsiri dari
daun salam dapat menggunakan alat destilasi sederhana. Hal inilah yang
mendorong produsen tertarik untuk mengembangkan pembuatan sabun
dengan penambahan bahan-bahan alam, yang dimana penggunaan bahan ini
dapat meningkatkan kualitas dari sabun tersebut. Selain itu pula daun salam
dan bunga kembang sepatu yang mudah di dapatkan, sehingga proses
pembuatan sabun akan lebih mudah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah ini, maka rumusan masalah diperoleh
sebagai berikut:
1. Apakah bahan-bahan alam dapat digunakan dalam pembuatan sabun?
2. Apakah minyak atsiri dari daun salam dapat digunakan dalam pembuatan
sabun?
3. Apakah fungsi penambahan minyak atsiri dalam pembuatan sabun?
4. Apakah fungsi penambahan ekstrak bunga kembang sepatu?
5. Bagaimana cara mendapatkan minyak atsiri dari daun salam?
6. Bagaimana cara mendapatkan ekstrak dari bunga kembang sepatu?
7. Bagaimana cara pembuatan sabun yang sederhana?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:

4
1. Mengetahui bahwa bahan-bahan alam dapat digunakan dalam pembuatan
sabun.
2. Mengetahui bahwa minyak atsiri dari daun salam dapat digunakan dalam
pembuatan sabun.
3. Mengetahui fungsi penambahan minyak atsiri dalam pembuatan sabun.
4. Mengetahui fungsi penambahan ekstrak bunga kembang sepatu.
5. Mengetahui cara mendapatkan minyak atsiri dari daun salam.
6. Mengetahui cara mendapatkan ekstrak dari bunga kembang sepatu.
7. Mengetahui cara pembuatan sabun yang sederhana dengan penambahan
minyak atsiri.

D. Luaran yang Diinginkan


Luaran yang ingin dicapai dari proyek ini:
1. Menghasilkan minyak atsiri dari daun salam sebagai salah satu bahan
tambahan dalam pembuatan sabun, dan;
2. Menghasilkan sabun herbal dengan tambahan minyak atsiri dari daun
salam.

E. Manfaat
Manfaat dari proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai referensi untuk mendapatkan minyak atsiri dari daun salam.
b. Sebagai referensi untuk mendapatkan ekstrak bunga kembang sepatu.
c. Sebagai referensi cara pembuatan sabun sederhana.
d. Sebagai acuan dalam proyek selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa, untuk menambahkan wawasan mengenai minyak
atsiri dari bahan alam.
b. Bagi mahasiswa, untuk menambahkan wawasan mengenai cara
pembuatan sabun yang sederhana.
c. Bagi mahasiswa, untuk menambahkan wawasan tentang ekstraksi
minyak atsiri dari daun salam.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi Umum Lingkungan
Kondisi lingkungan yang diamati yaitu daerah kota Serang Provinsi
Banten. Daerah kota Serang pada dasarnya merupakan ibukota dari Provinsi
Banten, yang dimana bisa diketahui perkembangan penduduk sangat pesat
dan bisa dikatakan kota Serang padat penduduk. Selain itu kota Serang
banyak sekali perumahan, kendaraan dan sangat sedikit lapangan hijau atau
bisa dikatakan taman kota sebagai paru-paru kota sangat sedikit. Maka dari
itu keadaan kota serang pada saat ini kondisinya sangat panas pada siang hari
dan sangat macet. Sehingga faktor yang menyebabkan kulit menjadi kering
sangat besar karena kondisi cuaca tersebut, sehingga perlu adanya sesuatu
yang bisa mengatasi keadaan tersebut. Cara mengatasi keadaan ini yang salah
satunya yaitu ketika mandi bisa menggunakan sabun minyak atsiri daun
salam yang memiliki kelebihan dalam melembabkan dan menyegarkan kulit,
karena minyak atsiri dari daun salam ini memiliki kandungan antioksidan.

B. Potensi Sumberdaya dan Peluang


Sumber daya alam yang ada di provinsi Banten dapat dikatakan sangat
melimpah, hal ini dikarenakan provinsi banten memiliki wilayah yang sangat
luas dan khususnya wilayah perkebunan yang sangat luas. Wilayah yang bisa
dikatakan sumber daya alamnya melimpah khususnya rempah-rempah yaitu
daerah kabupaten Lebak dan kabupaten Pandeglang, hal ini dikarenakan
wilayah tersebut masih banyak sekali bahan-bahan alam yang berpotensi
untuk menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Begitupun dengan Serang
masih terdapat perkebunan rempah-rempah walaupun tidak begitu banyak.
Bahan alam yang cukup banyak di daerah provinsi Banten khususnya Serang
yaitu daun salam, yang dimana daun salam ini bisa digunakan untuk bumbu
dapur ataupun untuk pembuatan minyak atsiri, yang dimana minyak atsiri ini
bisa digunakan dalam pembuatan sabun padat ataupun cair sebagai
penambahan bahan-bahan alami.

6
Peluang pengembangan sabun padat ini dapat dijadikan peluang usaha
yang menjanjikan, karena untuk memperoleh daun salam dan bunga kembang
sepatu di provinsi Banten khususnya daerah Serang sangat mudah, dan harga
untuk mendapatkan daun salam dan bunga kembang sepatu juga terjangkau.
Peluang pengembangan sabun padat ini cukup tinggi, hal ini dikarenakan
beberapa alasan:
1. Di Serang belum pernah ada yang memproduksi minyak atsiri daun salam
yang dijadikan sebagai penambahan bahan alami pada pembuatan sabun.
2. Bahan baku memiliki harga yang terjangkau dan mudah diperoleh.
3. Proses produksi tidak memerlukan keahlian yang khusus.
4. Keadaan cuaca kota Serang yang panas karena termasuk daerah dataran
rendah, sehingga peluang untuk pengembangan produk sabun padat sangat
besar.

C. Analisis Ekonomi Usaha


Analisis ekonomi usaha dari produk sabun padat meliputi analisis SWOT,
yaitu:
1. Strength (Kelebihan)
a. Bahan baku mudah didapat.
b. Harga bahan baku terjangkau.
c. Lokasi pengembangan yang sesuai.
d. Sabun padat dengan tambahan minyak atsiri daun salam sebagai
antioksidan.
e. Sabun padat dengan tambahan minyak atsiri daun salam sebagai anti
jamur dan antibacterial.
f. Proses produksi yang mudah.
g. Bahan pengawet dari bahan alam.
2. Weaknees (Kelemahan)
a. Persaingan produk sabun yang semakin banyak.
b. Ketahanan dari produk tidak bisa diperkirakan.

7
3. Oppurtunity (Peluang)
a. Produk sebagai bahaan kebutuhan sehari-hari di masyarakat sebagai
pembersih.
b. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
c. Belum ada produk sabun minyak atsiri daun salam di kota serang.
4. Threat (Ancaman)
a. Pilihan produk sabun yang kurang beragam.

D. Harga
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, harga sabun padat maupun
cair di supermarket dan warung sangat beragam, mulai dari Rp. 3.000 sampai
Rp. 19.000. Harga yang kami tawarkan yaitu Rp. 14.000.

E. Tempat Pelaksanaan
Tempat merupakan salah satu yang terpenting untuk pemasaran sabun
padat minyak atsiri daun salam. Kami memilih pemasaran produk secara
langsung dan secara online, yang dimana kami akan membuat online shop.
Dengan pemasaran secara online peluang terjualnya produk sangat besar,
karena kita melihat perkembangan teknologi pada saat ini yang sangat pesat.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pembuatan
Metode yang dilakukan dalam pembuatan sabun adalah metode
eksperimen. Dimana metode ini dibuktikan dengan melakukan suatu
percobaan yang didukung oleh beberapa jurnal penelitian sebelumnya.

B. Cara Kerja
1. Perangkaian alat destilasi
a. Disiapkan alat dan bahan yang meliputi gunting, lem tembak, selang,
ring nyamuk, 2 kaleng, botol aqua, paku, batu, daun salam, air, dan
batu es.
b. Disiapkan dua kaleng dan dilubangi pada bagian atasnya (lubang
sesuai ukuran selang). Kemudian selang disambungkan pada kedua
kaleng.
c. Agar tidak terjadi kebocoran rekatkan celah lubang dengan lem
tembak.
2. Pembuatan minyak atsiri
a. Disiapkan alat destilasi yang sudah dirangkai sebelumnya.
b. Dimasukkan air ke dalam kaleng, lalu dimasukan batu sebagai
penyangga ring nyamuk. yang berfungsi sebagai saringan. Kemudian
dimasukan ring nyamuk yang berfungsi sebagai tempat disimpannya
daun salam agar terpisah dari air.
c. Daun salam dimasukan kedalam labu didih yang sebelumnya daun
salam tersebut sudah dipotong kecil-kecil dan telah di keringkan.
d. Pada kaleng lain dimasukan air dan es batu dimana kaleng tersebut
berfungsi sebagai kondesor.
e. Dilakukan pemanasan diatas kompor dengan api yang sangat kecil.
f. Disiapkan botol sebagai tempat penampungan hasil destilat.

9
3. Pembuatan ekstrak bunga kembang sepatu
Dalam pengambilan ekstrak dari bunga kembang sepatu dilakukan
dengan metode ekstraksi segar.
a. Disiapkan 3 buah bunga kembang sepatu.
b. Disiapkan air sebanyak 10 mL.
c. Ditumbuk 3 buah bunga kembang sepatu sampai hancur dan halus.
d. Dicampurkan dengan air sebanyak 10 mL.
e. Diaduk dan dibiarkan beberapa saat.
f. Dipisahkan ekstrak bunga kembang sepatu dengan cara diperas
menggunakan kain.
g. Disimpan ekstrak bunga sepatu di tempat yang aman.
4. Pembuatan sabun dan Pengemasan Sabun
a. Disiapkan alat dan bahan yang meliputi 69 mL minyak sayur, 60 mL
etanol, 60 mL NaOH, 450 mL NaCl, minyak atsiri, pewarna dari
bunga sepatu, es batu, waterbath, batang pengaduk, gelas kimia 500
mL, saringan, tabung reaksi, dan pH indikator.
b. Disiapkan waterbath dan dipanaskan dengan suhu 70℃.
c. 69 mL minyak sayur dimasukan kedalam gelas kimia 500 mL dan
dipanaskan dalam waterbath.
d. Secara bersamaan dimasukan 60 mL etanol dan 60 mL NaOH pada
gelas kimia yang berisi minyak sayur.
e. Diaduk dengan konstan sampai menjadi pasta.
f. Setelah menjadi pasta didinginkan sambil ditambahkan minyak atsiri
dan pewarna dari bunga kembang sepatu. Diaduk sampai tercampur
dan di dinginkan.
g. Kemudian ditambahkan 450 mL NaCl dan di aduk.
h. Endapan sabun disaring. Endapan yang dihasilkan dicuci dengan air
dingin sampai beberapa kali.
i. Diuji pH sabun dengan menggunakan alat pH indikator.
j. Dipastikan pH sabun di kisaran 7-10.
k. Dicetak sabun padat sesuai dengan ukuran dan bentuk yang di
inginkan.

10
l. Dilepaskan sabun dari cetakannya.
m. Didiamkan sabun sampai keadaan kering.
n. Setelah kering, diperiksa kembali bahwa sabun benar-benar siap untuk
di kemas.
o. Dikemas sabun sesuai dengan yang diinginkan.

11
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
1. Bahan Habis Pakai
NO Material Volume Biaya (Rp)
1 NaOH 60 gram 1.300
2 NaCl 180 gram 1.800
3 Alkohol 60 mL 3.900
4 Minyak Sayur 69 mL 660
5 Daun Salam ½ Ons 1.000
6 Kemasan Sabun 1 Buah 2.000
7 Bunga Kembang Sepatu 3 Buah 1.000
SUB TOTAL (Rp) 11.660

2. Peralatan Penunjang

NO Material Volume Biaya (Rp)


1 Selang 1 Buah 5 Meter 5.000
2 Kaleng 2 Buah 0
3 Lem Tembak 1 Buah 2.000
4 Ring nyamuk 1 Buah 5.000
5 Plastisin 1 Buah 2.000
SUB TOTAL (Rp) 14.000

12
B. Jadwal Kegiatan
Maret April Mei
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perangkaian Alat
Destilasi
2 Pembuatan Minyak
Atsiri
3 Pembuatan Ekstrak
Bunga Kembang
Sepatu
3 Pembuatan Sabun
4 Pengemasan
5 Pemasaran

13
DAFTAR PUSTAKA
Dewi M S., Handayani N., Ngaisah S., dan Setyowati E.N. 2013. “Aktivitas
Antibakteri Minyak Atsiri Daun Salam”. Alchemy Jurnal Penelitian
Kimia, 2(9), hal. 156-163.
Dewan Standarisasi Nasional. 1994. Standar Mutu Sabun Mandi. SNI 06-3532-
1994. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Yayasan Sarana Wana
Jaya. Jakarta.
Oktiarni, Dwita, dkk. 2013. Pemanfaatan Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa sinensis Linn.) sebagai Pewarna Alami dan Pengawet
Alami Pada Mie Basah. Kimia FMIPA Universitas Bengkulu.
Widianingrum, Mega, dkk. 2015. Ekstraksi Saponin Dari Daun Bunga Sepatu
(Hibiscus RosaSinensis L) Sebagai Agnesia Pembusa dan Zat
Antibakteri Alami Pada Deterjen Dalam Rangka Mengurangi
Pencemaran Air. Pendidikan MIPA. Universitas Sebelas Maret.

14

Anda mungkin juga menyukai