Anda di halaman 1dari 2

Pembentukan Mawar Biru

Setelah mengetahui bahwa gen yang berfungsi untuk menghasilkan delphinidin (yang bisa mengarahkan sintesa pigmen di tanaman “kearah
biru”) tidak terdapat pada mawar, maka gen delphinidin harus didapatkan dahulu dari tanaman yang memiliki gen delphinidin. Pada dasarnya ada
tiga pigmen dasar pada tanaman yaitu cyanidin, pelargonidin dan delphinidin yang memiliki precursor yang sama yaitu anthocyanin
dihydrokaempferol (DHK). Gen delphinidin memodifikasi DHK dan mengarahkannya untuk menghasilkan pigmen warna biru.
Pada tahap ini semua pigmen yang ‘diarahkan’ masih belum berwarna. Untuk merubah pigmen menjadi berwarna dibutuh satu enzim lagi
yaitu dihydroflavinol reductase (DFR). Apabila DFR tidak bekerja maka semua bunga akan berwarna putih. Apabila mawar memiliki delphinidin
maka proses penciptaan mawar berwarna biru mungkin tidak akan terlalu rumit. Akan tetapi mawar ternyata tidak memiliki gen delphinidin
sehingga untuk menciptakan mawar berwarna biru adalah dengan mengisolasi gen penghasil delphinidin. Dan pada tahun 1991, Florigene membuat
langkah terobosan dengan keberhasilannya mengisolasi gen delphinidin dari Petunia. Mereka telah berhasil menyempurnakan teknik transformasi
genetika mawar dan regenerasi tanaman dari jaringan sel melalui kultur jaringan. Melalui teknik tersebut, Florigene berhasil menciptakan mawar
pertama yang mengandung delphinidin.
Untuk menghasilkan mawar biru, para peneliti Florigene membutuhkan mawar putih di mana gen DFR-nya tidak aktif. Tapi, mereka tak
berhasil mengidentifikasi DFR-knockout mawar putih yang siap pakai untuk memproduksi bunga potong. Untuk keperluan itulah, para peneliti
Florigene secara reguler berkonsultasi dengan tim Dr. Waterhouse di CSIRO Plant Industry, Canberra, Australia.
Pada 2001 Dr. Waterhouse membahas keberadaan teknologi RNAi yang bisa digunakan untuk mematikan satu gen sehingga bisa digantikan
oleh gen yang dibutuhkan. RNAi adalah gen “peredam” dan bisa digunakan sebagai alat dengan presisi tinggi untuk menyelidiki dan memanipulasi
fungsi gen pada tanaman.
Florigene melihat keuntungan dari penggunaan RNAi untuk mematikan gen DFR (dihydroflavinol reductase) pada mawar merah untuk
membendung atau memblok jalan kecil cyanidin dan kemudian menggantinya dengan gen delphinidin. Karena DFR masih diperlukan oleh mawar
untuk memproduksi warna biru dari delphinidin maka fungsi DFR pada mawar tersebut digantikan oleh DFR asing dari Petunia yang tidak bisa
mengenali prekursor warna yang dihasilkan oleh gen cyanidin maupun pelargonidin pada mawar.
Untuk menyempurnakan proses sintesis delphinidin, para ahli kemudian menambahkan gen DFR bunga iris. Tiga paket gen
yakni delphinidin pansy, DFR bunga iris, dan DFR anti-mawar bekerja, mawar transgenik buatan Suntory memproduksi delphinidin tingkat tinggi
pada bagian daun bunga (patal) dan sedikit residu cyanidin. Hasilnya adalah mawar biru.
Bagan Alir Proses Pembuatan Bunga Mawar Berwarna Biru

Isolasi gen delphinidin


dari Petunia
Gen delphinidin
dimasukkan pada Menghasilkan bunga mawar dengan
bunga mawar merah Menambahkan gen warna pada petal mengandung
yang telah kehilangan DFR bunga iris delphinidin tingkat tinggi
cyanidin
RNAi mematikan
DFR mawar merah

Memasukkan DFR dari


Bunga petunia

Nama : Eka Sri Rahayu


NIM : 15312241050
Kelas : Pendidikan IPA I 2015

Anda mungkin juga menyukai