Anda di halaman 1dari 12

A.

Judul
Pengaruh Perbedaan Derajat Kemiringan Pot Tanaman Kacang Hijau Terhadap Arah
Pertumbuhan Batang.
B. Tujuan
Mengetahui arah pertumbuhan batang tanaman kacang hijau bila diberi perbedaan
derajat kemiringan pot.
C. Dasar Teori
Gerak pada tumbuhan dihasilkan sebagai respon tumbuhan terhadap sejumlah
rangsang dari luar atau dari lingkungannya, dan gerak pada tumbuhan paling banyak
berorientasi pada cahaya dan gravitasi. Berdasarkan penyebab timbulnya gerak
dibedakan antara gerak tumbuh dan gerak turgor (Dardjat, 1996: 370).
a. Gerak Tumbuh
Gerak yang ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan, sehingga menimbulkan
perubahan plastis “irreversible”.
b. Gerak Turgor
Gerak yang timbul karena terjadi perubahan turgor pada sel-sel tertentu, sifat
geraknya elastic atau “reversible”.

Menurut Dardjat Sasmitamiharja (1996: 370) gerak berdasarkan arah orientasinya


dibagi menjadi dua yaitu gerak tropi dan gerak nasty.

a. Gerak Tropi, yaitu bila yang bergerak itu hanya bagian dari tubuh tanaman, sedang
gerak iniditujukan kepada perangsang (D.Dwidjoseputro,1978: 174). Gerak tropi
menurut Dardjat Susmitamiharja (1996: 371-378) dapat dibedakan menjadi
berikut:
1. Geotropisme, yaitu tumbuhan dapat tumbuh keatas (geotropisme negative
berlawanan arahdengan gaya gravitasi) atau ke bawah (geotropism positif),
horizontal (tegak lurus terhadap arah gravitasi, disebut diageotropisme) atau
membentuk suatu sudut tertentu terhadap arah vertical yang disebut
platiotropism. Bagian tumbuhan yang dapat mnerima rangsang gravitasi adalah
tudung akar dan pucuk batang.
(www.plengdut.com)
2. Fototropisme , rangsang berasal dari sumber cahaya, jika tanaman bergerak
kearah cahaya disebut fototropi positif, dan bila menjauhi disebut fototropi
negative.
Jika gerak ujung batang menuju cahaya itu kita katakana suatu fototropi yang
positif, maka gerak ujung akar yang menjauhi cahaya kita sebut transversal
atau duafototropi (Dwisueputro,1978: 75).
Kotiledon merupakan organ penting untuk respon fototropisme. Apabila
kotiledon disinari, diduga akan menghasilkan inhibitor yang akan menghambat
pertumbuhan. Cahaya yang paling efektif adalah cahaya gelombang pendek
sedangkan cahaya merah tidak efekti.
3. Fototropisme , rangsang berasal dari sumber cahaya, jika tanaman bergerak
kearah cahaya disebut fototropi positif, dan bila menjauhi disebut fototropi
negative.

(www.informasitips.com)

Tropisme dapat dibedakan berdasarkan pada rangsangannya yaitu fototropisme


disebabkan oleh cahaya; geotropisme dengan rangsangan gaya tarik bumi; thigmo
tropisme dengan rangsangan berupa sentuhan; chemotropisme dengan rangsangan
yang berupa zat kimia dan lain-lain (Hena, 2008: 89).

Funsi Utama auksin adalah mempengaruhi pertambahan panjang batang,


pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar. Perkembangan buah dominasi apical,
fototropisme dan geotropism. Fungsi Auksin yang paling karakteristik adalah
meningkatkan pembesaran sel. Banyaknya daun pada tunas perbibit disebabkan
pertumbuhan tunas yang baik. Jumlah daun erat hubunganya dengan panjang tunas.
Semakin panjang tunas maka semakin banyak daun yang dihasilkan (Kusumah, 2012:
5).

4. Tigmotropisme, gerak tumbuhan yang ditimbulkan oleh rangsang sentuhan,


contohnya gerak sulur atau tendril.

(www.1000sciencefairprojects.com)
5. Hidrotropisme, gerak pada tumbuhan yang dikarenakan rangsangair, misal
pergerakan akar yang mendekati seumber air.

(es.educaplay.com)
6. Dominasi Apikal, merupakan persaingan antara tunas lateraldalam melakukan
pertumbuhannya. Selama masih adatunas pucuk,pertumbuhan tunas lateral
akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Adanya dominasi apical ini
mula-mula diduga karena persaingan dalam memperoleh nutrisi, yang
mengalirkan bahan makanan kedaerah meristem pucuk (apical meristem).
b. Gerak Nasti, adalah gerak yang arah geraknya tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang. Mereka dapat merupakan gerak tumbuh yang sifatnya
permanen atau gerak variasi yang sifatnya tidak permanen (reversible) (Dardjat,
1996 : 379). Menurut Dardjat Sasmitramiharja (1996: 379- 381) gerak nastidi bagi
menjadi bebrapa macam sebagai berikut.
1. Epinasti, adalah gerak membengkok kebawah yang biasanyaterjadi pada
tangkai dauan, sehingga posisis ujung daun membengkok kea rah tanah.

(https://www.planthormones.info/epinasty.htm)
2. Termonasti, gerak membuka menutupnya bunga sebagai respon terhadap
perubahan suhu, misalnya bunga tulip. Ada dua sifat dari gerak termonasti
yaitu bersifat reversible dan permanen.

(http://www.yenibiyoloji.com)
3. Niktinasti, merupakan banyaknya daun tumbuhan melakukan gerak “tidur”,
yang bangun di pagi hari dan kemudian melipat (tidur) pada sore hari secara
berirama.
4. Seismonasti, merupakan respon terhadap goncangan misalnya pada gerak
membuka menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica).
5. Gerak Perangkap, sejumlah tumbuhan pemakan serangga, misalnya pada
kantong semar, Utricularia sp., Dionea sp., Drosesera sp. Cara kerjanya
adanya “never like signal” yang dapat menimbulkan potensi kerja pada
perangkap.
6. Gerak Beputar dan Nutasi, merupakan gerak tumbuhan ke atas yang
gerakannya seperti spiral. Haltersebut diduga disebabkan oleh keseimbangan
yang tidak stabil pada pucuk batang, yang mengakibatakan terjadinya osilasi
dalam memproduksi zat pengatur tubuh.

Klasifikasi dan morfologi kacang hijau (Phaseolus radiatus)


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
kurang lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green gramatau golden
gram. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh
tempat di Indonesia , baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500
meter dari permukaan laut (Astawan, 2005). Tanaman ini diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Subclass : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Species : Phaseolus radiatus Linn
(Plantamor, 2008).

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang, batangnya
berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna hijau
kecokelatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun,
kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-
masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan
ketinggian 1 m. Cabangnya menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau tumbuh
majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun disetiap tangkai. Helai daun berbentuk oval
dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun
berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri. Bunga kacang hijau
berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat,
termasuk bunga hermaprodit atau berkelamin sempurna. Buah kacang hijau berbentuk
polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji. Polong
berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong
muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman.
Bijinya berbentuk bulat dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg, berwarna hijau
sampai hijau mengkilap (Purwono dan Hartono, 2005).

D. Metodelogi Percobaan

1. Tempat tanggal dan waktu

Tempat : Jalan Selorejo Grorongan,Ngringin,Condong Catur, Depok, Sleman.

Tanggal : 21– 25 November 2018

Waktu : 07.00 WIB

2. Alat dan Bahan

- biji kacang hijau

- tanah

- air

-karton

- selotip

- 5 gelas plastik

- busur derajat

- gunting

- kamera
3. Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan

Membuat rancangan alat sesuai skema alat dengan perbedaan derajat


kemiringan

Memasukkan media tanam ke dalam pot kemudian memasukkan biji kacang


hijau yang telah di rendam

Melakukan penyiraman setiap pagi dan sore dengan intensitas yang sama

Mengamati pertumbuhan arah batang kacang hijau pada setiap pot


4. Skema Alat

E. Data Hasil

Nama pot Hari Ke Hasil


No Akhir
1 2 3 4 5

1 Pot 1 (0𝑜 ) --- --- +-- ++- +++ 


2 Pot 2 (90𝑜 ) +-- +-- +++ +++ +++ 
3 Pot 3 (300 ) --- --- ++- +++ +++ 
4 Pot 4 (45𝑜 ) --- +-- ++- +++ +++ 
5 Pot 5 (60𝑜 ) --- +-- ++- +++ +++ 

Keterangan :

 : hasil akhir mendekati cahaya/arah dari datangnya cahaya matahari

X : hasil akhir tidak mendekati cahaya/arah dari datangnya cahaya matahari

--- : belum mengarah ke arah datangnya cahaya

+-- : sedikit mengarah ke arah datangnya cahaya


++- : mengarah pada arah datangnya cahaya tapi belum maksimal

+++: mengarah pada arah datangnya cahaya

F. Pembahasan

Pada percobaan perilaku tumbuhan ini, praktikan mengamati pengaruh


perbedaan derajat kemiringan pot tanaman kacang hijau terhadap arah pertumbuhan
batang, praktikum tersebut bertujuan untuk mengetahui arah pertumbuhan batang
tanaman kacang hijau bila diberi perbedaan derajat kemiringan pot. Praktikum
dilakukan selama lima hari yaitu dimulai tanggal 22-26 November 2018 bertempat
dirumah salah satu praktikan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu biji tanaman kacang hijau,media
tanam berupa tanah yang diletakkanpada wadah gelas bekas air mineral sebanyak 5
buah, air, karton, selotip, jarum, gunting, busur derajat, alat tulis, dan kamera ponsel.
Langkah pertama yaitu menyiapkan semua alat dan bahannya, kemudian membuat
rancangan alat, selanjuntnya membuat media tanam dengan pot yang diberi tanah
kemudian biji dimasukkan, namu sebelum biji dimasukkan kedalam media tanam biji
sudah harus direndam air selama 1 malam atau dalam proses ini disebut proses
imbibisi. Imbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya serta memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga dapat
melanjutkan pertumbuhannya. Enzim-enzim akan menghidrolisis bahan-bahan yang
disimpan dalam kotiledon dan nutrient-nutrien di dalamnya. Enzim yang berperan
dalam hidrolisis cadangan makanan adalah enzim α-amilase, β-amilase dan
protease(Surya, 2010). Setelah itu masing-masing pot diletakkan sama seperti pada
rancangan alat dengan kondisi kemiringan pot 1 = 0‫ﹾ‬, pot 2 = 90‫ﹾ‬, pot 3 = 30‫ﹾ‬, pot 4 =
45‫ﹾ‬, dan pot 5 = 60‫ﹾ‬. Dan lakukan perawatan tanaman dengan menyiraminya setiap
pagi dan sore selama lima hari berturut-turut dengan intensitas penyiraman yang sama
pada kelima pot. Lakukan pengamatan setiap hari, amati masing-masing pot dan
pastikan masing-masing pot mendapatkan cahaya matahari yang sama.
Pot 1 dengan kemiringan 0‫ ﹾ‬didapat hasil pengamatan selama lima hari, pada
hari pertama belum mengarah pada cahaya sama sekali, kemudian hari kedua juga
sama masih belum mengarah ke cahaya sama sekali,baru pada hari ketiga mulai
sedikit mengarah ke chaya datang, hari kelima juga mengarah kecahaya namun belum
maksimal, baru pada hari terakhir pertumbuhannya mengarah ke cahaya datang. Pada
keadaan pot yang kamiringannya 0‫ ﹾ‬sama sekali jauh dari cahaya datang, namun
tumbuhan tetap bisa bergerak kearah cahaya datang tetapi dengan waktu yang lebih
lama. Pot 2 dengan kemiringan 90‫ ﹾ‬tanaman kacang hijau sudah sedikit mengarah pada
cahaya datang sehingga untuk hari berikutnya pertumbuhannya langsung mengarah ke
cahaya dan lebih cepat. Pot 3 dengan kemiringan 30‫ ﹾ‬pada hari pertama dan kedua
tanaman sama sekali belum mengarah pada cahaya matahari sama sekali, baru pada
hari ketiga tanaman mulai mengarah kecahaya namun belum maksimal, baru pada hari
keempat dan terakhir yaitu hari kelima tanaman sudah mengarah pada cahaya dengan
maksimal. Pot 4 dengan kemiringan 45‫ ﹾ‬pada hari pertama tanaman belum mengarah
kecahaya , kemudian hari kedua sedikit mengarah kecahaya, hari ketiga lebih
mengarah lagi namun belum maksimal, barupada percobaan keempat dan kelima
tanaman kacang hijau benar-benar mengarah pada cahaya matahari. Yang terakhir pot
5 dengan kemiringan 60‫ ﹾ‬pada hari pertama belum mengarah kecahaya matahari, hari
kedua tanaman sedikit mangarah pada cahaya, kemudian hari ketiga tanaman lebih
mengarah lagi kecahaya namun belum maksimal, barupada hari keempat dan kelima
tanamam kacang hijau sudah benar-benar mengarah pada cahaya.
Dari percobaan diatas menunjukkan adanya pertumbuhan dari kacang hijau
yang mengarah kecahaya yang artinya adanya suatu perilaku tumbuhan. Gerakkan
pada tumbuhan kacang hijau yang mengarah pada cahaya matahari disebut dengan
gerak fototropisme dan lebih tepatnya fototropisme positif. Hal tersebut sesuai dengan
dasar teori yang ada sebagai berikut: “Fototropisme , rangsang berasal dari sumber
cahaya, jika tanaman bergerak kearah cahaya disebut fototropi positif, dan bila
menjauhi disebut fototropi negative. Jika gerak ujung batang menuju cahaya itu kita
katakana suatu fototropi yang positif, maka gerak ujung akar yang menjauhi cahaya
kita sebut transversal atau duafototropi (Dwisueputro,1978: 75)”. Adapaun faktor
internal yang membantu pertumbuhan tanaman kacang hijau mengarah ke cahaya
yaitu hormone auksi berikut menurut literature yang didapat Mekanisme kerja auksin
sangat dipengaruhi oleh cahaya dan aktif jika tidak terkena cahaya. Hal ini
menyebabkan fototropisme pada tumbuhan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
rangsangan perpanjangan sel akibat penyebaran auksin yang tidak merata dan tidak
diproduksinya auksin pada bagian yang terkena cahaya. Bagian yang tidak terkena
cahaya aktif memproduksi auksin sehingga terjadi penimbunan auksin. Penimbunan
auksin pada sisi yang tidak terkena cahaya ini mengakibatkan pemanjangan sel di sisi
tersebut lebih cepat sehingga batang membengkok ke arah datangnya cahaya
(http://www.ebiologi.net/2016/01/hormon-auksin-sejarah-cara-kerja-dan.html).
Berikut gambar dari kerjanya hormone auksin.

Sumber: (http://www.ebiologi.net/2016/01/hormon-auksin-sejarah-cara-kerja-
dan.html)

G. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan selama 5 hari dapat disimpulkan bahwa


perbedaan derajat kemiringan pot tidak berpengaruh dalam pertumbuhan kacang hijau
membuktikan bahwa tumbuhan kacang hijau akan tetap tumbuh mengaruh ke arah
datangnya cahaya.
Daftar Pustaka

Astawan Made.2005.Info Teknologi Pangan Departement of Food and Technology Faculty of


Agricultural Technology and Engineering.Bogor: IPB.

Dardjat S dan Arbasyah S.1996. Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik.

D.Dwidjoseputro.1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: PT. Gramedia.

Hena.2008.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: PT. Gramedia.

Plantamor.2008. Plantamor Situs Dunia Tumbuhan Informasi Spesies Pala. Diunduh dari
http://www.plantamor.com/index.php?plant=883 pada tanggal 29 November 2018
Pukul 21.09 WIB.

Purwono dan R.Hartono.2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kusmanah,K.2012. Perbnayakan Vegetatif Cara Stek Desmodiumcinerum dan Hisbicus rosa


sinensi L. Dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Auksin Sintetis: Jurnal
Agricultural Animal.

www. Plengdut.com, diakses Rabu 14 November 2018 Pukul 19.58 WIB

Anda mungkin juga menyukai