RINGKASAN
Secara turun temurun seledri (Apium graveolens Linn) telah digunakan sebagai
penumbuh rambut. Pada penelitian ini ingin mengetahui apakah ekstrak daun
seledri dapat diformulasikan menjadi sediaan cream yang memenuhi persyaratan
stabilitas fisik serta mengetahui konsentrasi yang optimum bagi pertumbuhan
rambut kelinci. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan
pengaplikasian cream pada kelinci yang dicukur bulunya. Uji persyaratan fisik
meliputi uji oganoleptis, uji pH dan uji viskositas. Pengamatan dilakukan selama
3 minggu, dan pengukuran pertumbuhan rambut dengan penimbangan rambut.
Sampel yang digunakan adalah daun seledri yang diperoleh dari Tawangmangu.
Simplisia daun seledri diekstraksi dengan campuran etanol 96% dan air (63:37)
lalu ekstrak konsentrasi 5%, 10% dan 15% diformulasikan dalam bentuk sediaan
cream.
Kata kunci: daun seledri, cream, rambut, formula.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rambut yang terdapat pada hampir seluruh permukaan tubuh memiliki
peranan yang penting bagi manusia. Pada pria dan wanita rambut mempunyai
peran sangat penting bagi penampilan. Tidak jarang kepercayaan diri seseorang
dapat meningkat dengan rambut yang indah. Kerontokan rambut sampai
menimbulkan kebotakan menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan.
Kerontokan rambut yang abnormal dapat menyebabkan alopecia (kebotakan).
Hal yang mempengaruhi terjadinya kerontokan rambut diantaranya adalah
kurangnya nutrisi bagi pertumbuhan rambut seperti air, protein, vitamin A,
vitamin C, vitamin B, vitamin E dan zat besi (Priskila, 2012).
Pemecahan masalah kerontokan rambut ataupun masalah rambut
lainnyatelah dilakukan dengan penggunaan berbagai produk kosmetika. Produk
kosmetika untuk mengatasi alopecia yang beredar di pasaran masih berasal
dari zat sintetis seperti Minoxidil. Namun, penggunaan Minoxidil
memungkinkan timbulnya efek samping seperti alergi kulit, sakit
kepala,vertigo, edema sampai hipotensi (Messenger dan Rundegen, 2004).
Sejalan dengan hal tersebut, konsep hidup back to nature mulai diminati dan
didukung pula dengan melimpahnya kekayaan alam di Indonesia. Pemanfaatan
herbaalam sebagai penumbuh rambut telah turun temurun dilakukan di
Indonesia, salah satunya adalah penggunaan seledri (Dalimartha, 2000).
Berdasarkan latar belakang di atas, akan dilakukan penelitian formulasi
dan uji aktivitas pertumbuhan rambut pada kelinci dari sediaan cream ekstrak
daun seledri (Apium graveolens L.). Fomulasi sediaan cream ini menggunakan
konsentrasi ekstrak yang berbeda. Sediaan cream dengan berbagai konsentrasi
ini akan diuji pula perbedaan aktivitasnya sebagai penumbuh rambut untuk
mengetahui formulasi yang aktivitasnya optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah ekstrak daun seledri dapat diformulasikan dalam bentuk
sediaancream?
1.2.2. Apakah etanol dan ekstrak seledri mempunyai aktivitas
menumbuhkan rambut pada kelinci?
1.3.1
1.3.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tanaman Seledri
2.1.1
Taksonomi tanaman
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Umbellales
: Apiaceae
: Apium
: Apium graveolens L.
2.1.2
Morfologi Tanaman
Seledri biasanya tumbuh dengan ketinggian 1sampai 2 kaki.
Batangnya agak kerasdan bergalur, memiliki daun majemuk (segmented)
dengan tepi bergerigi. Selamabulan Juni dan Juli, mengeluarkan bunga
kecil yang berwarna putih yang nantinyaberkembang menjadi buah dengan
biji yang halus. Tanah yang basah dengan sifatasam merupakan lingkungan
pertubuhan yang sesuai untuk seledri. Biji seledri memiliki bau yang khas
dengan rasa agak pahit. Pascal menerapkan nama umum ke beberapa
seledri hijau.
2.1.3
Kandungan Kimia
Apium graveolens L. mengandung minyak atsiri, limonene, psimol, terpineol, -santalol, -pinen, -kariofilen, flavonoid, apiin,
apigenin, isokuersitrin, kumarin, asparagin, bergapten, isopimpinelin,
apiumetin, santotoksin, saponin, tannin 1%, sedanolida, asam sedanoat,
manitol,kalsium, fosfor, besi, protein, glisidol, vitamin (A, B, C dan K)
(BPOM RI, 2010). Apiin dan apigenin merupakan senyawa utama pada
seledri yang digunakan untuk pertumbuhan rambut. Apigenin (4,5,7trihidroksiflavon) bila terikat dengan gula dan menjadi glikosida maka akan
mengetahui kemampuan krim dalam menyerap air. Uji daya sebar untuk
mengetahui kelunakkan sediaan krim saat dioleskan kekulit.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tahap penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan serbuk dari daun seledri
kemudian tersedia resep standart dimana daun seledri digunakan untuk pengganti
bahan utama dari resep standart tersebut , proses adaptasi hewan uji, pembuatan
sediaan dan pengujian sifat fisik cream serta pengujian aktivitas penumbuh
rambut. Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Setia Budi Surakarta
selama 3 bulan.
3.2 Resep Standart
R/ Mometasone cream 10 gram
(Apium Graveolens Linn)
SUE
Teori pendukung (FMS hal 111)
Acid stearic
Adeps lanae
Paraffin liquid
TEA (Trieathanolamin)
Aqua destilata
Methylis parabenum (Nipagin)
Mf. Cream
3.3 Alat dan Bahan
Alat
1. Alat pencampur
2. Batang pengaduk
3. Beaker glass
4. Heater
5. Kompor
6. Pot Plastik
7. Timbangan
8. Water Bath
145
30
250
15
550
qs
Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Acid stearic
Adeps lanae
Paraffin liquid
TEA (Trieathanolamin)
Aqua destilata
Menthylis parabenum
(Nipagin)
Nama Bahan
Formula 1
Formula 2
Formula 3
Formula 4
Acid Stearic
145 g
145 g
145 g
145 g
Adeps Lanae
30 g
30 g
30 g
30 g
Paraffin Liquid
250 g
245 g
255 g
240 g
TEA
(Trieathanolamin)
15 g
15 g
15 g
15 g
Aqua Destilata
550
550
550
550
Secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
5g
10 g
15 g
1000 g
1000 g
1000 g
1000 g
Methylis parabeum
(Nipagin)
Apium
Linn
Graveolens
Berat Cream
9.
10.
Siapkan kelinci
12.
13.
KELINCI 1
14.
KELINCI 3
KELINCI 2
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Bius kelinci sebelum rambut dicabut & dicukur 5 helai
25.
26.
Ukur rambut (diukur panjang, dihitung jumlah, dihitung
27.
beratnya)
28.
29.
KELINCI 4
30. BAB IV
31. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
32.
4.1 BIAYA
33.
N
37.
1
39. 34%
40. 3.947.400
41.
2
42. Peralatan
Penunjang
43. 24%
44. 2.786.400
45.
3
47. 27%
48. 3.134.000
49.
4
51. 14%
52. 1.625.400
55. 100%
56. 11.610.000
53.
54. Total
35. Presentasi
57.
58. 4.2 JADWAL KEGIATAN
59.
N
60. KEGIAT
AN
61. BUL
AN I
62. BUL
AN
II
63. BUL
AN
III
64. PENANGG
UNG
65. JAWAB
68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
80.
95. Melinda
81.
1
82. Bimbingan
dengan
dosen
pembimbi
ng
83.84.85.86.87.88.89.90.91.92.93.94.
96.
2
97. Persiapan
alat
dan
98.99.100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109. 110.
Mari
a Wina
bahan
111. 112.
Pe
3
mrosesan
Sediaan
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124. 125.
Rish
a Ayu
126. 127.
Pe
4
nerapan
pada
hewan uji
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139. 140.
Evia
141. 142.
An
5
alisa Hasil
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154. 155.
156. 157.
Pe
6
nyusunan
Laporan
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
na
170.
DAFTAR PUSTAKA
172.
173.
174.
175.
176.
178.
179.
180.
Evia
na
171.
177.
Meli
nda