KELOMPOK : 5
Eva Nurhanifa
Dede Rini
Fitri Damayanti
Lutviyah Oktafiyani
Vini Fatika Dewi
KELAS : A1
DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti, M. Farm, Apt
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem transportasi pada makhluk hidup juga sama seperti sistem transportasi umum.
Melalui sistem transportasi ini, makhluk hidup menylurkan kebutuhannya di dalam tubuh.
Sistem transportasi pada makhluk hidup yang dimaksud di sini adalah darah. Darah adalah
komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat
banyak, terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh.
Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula.
Katak atau kecebong termasuk dalam amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di
air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan
basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut
dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempattempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Sistem peredaran darah katak
berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran
darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari
jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh
menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
1.3 TujuanPraktikum
1. Memahami sistem peredaran darah pada kecebong.
2. Membedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler
berdasarkan kecepatan aliran darah.
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
B. Pembuluh kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa latin Capillaris) adalah pembuluh darah terkecil di
tubuh yang memiliki diameter 5-10 m, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan
menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya
perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke
jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen,
air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik
dan hidrostatik. (Anonim, 2009). Ibnu an-Nafis adalah tokoh pertama yang menteorikan adanya
pembuluh darah kapiler dan teorinya itu dibuktikan oleh Marcello Malpighi. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh
yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.
C. Pembuluh Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah
tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari
seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh
vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang
menyerang pembuluh balik adalah varises. Pembuluh ini dibedakan menjadi :
Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut vena cava superior dan
dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain yang disebut vena cava inferior.
Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya O2
dari paru-paru menuju ke serambi kiri.
Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhu- bungan dengan kapiler.
Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) sama-sama mempu- nyai fungsi yang sama,
yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung. Namun di antara keduanya memiliki
perbedaan.
Perbedaan tersebut dapat terlihat pada tabel di bawah ini :
No. Karakteristik
Arteri
Vena
Kapiler
1.
Dinding
Tebal, elastic
Tipis
dan Tipis dan
kurng elastis
Premeable
2.
Aliran Darah
Meninggalkan
Menuju
Berawal dari
Jantung
Jantung
Arteriol
3.
Tekanan
Kuat,
jika Lemah, jika Peralihan
terpotong
terpotong
antara system
darah
darah
tekanan tinggi
memancar
menetes
dan system
tekanan
darah.
4.
Darah
Banyak
Banyak
Banyak
mengandung
mengandung mengandung
O2,
kecuali O2
kecuali O2
nadi paru-paru vena
paruparu
5.
Letak
Lebih kedalam Dekat
Antara arteri
permukaan
dan vena
tubuh
6.
Katup
Hanya
satu Banyak
pada pangkal disepanjang
Tidak memiliki
nadi
pembuluh
darah
6. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya
berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelam.
7. Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar
tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu
eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di
perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = hidup [pada tempat]
berbeda-beda). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.
Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 April 2014 pukul 13.01 15.30 WIB,
dan bertempat di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains,
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
Kecebong
Mikroskop
Kaca preparat
Cover glass
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut :
1.
Letakkan kecebong yang masih belum meniliki anggota badan ke kaca preparat dalam
keadaan berbaring.
2. Tutup ekor kecebong dengan cover glass.
3. Letakkan kaca preparat di meja preparat pada mikroskop.
4. Amati aliran darah kecebong.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Arteri
Kepala - ekor
Lebih kecil
Lebih cepat
Lebih tebal
Vena
Ekor kepala
Lebih besar
Lebih lama
Lebih tipis
Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop,
kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong. Terlihat pembuluh darah pada
ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya
terlihat seperti aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbedabeda. Ada yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada
juga yang lambat.
4.1
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong.
Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor
Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam
insang.
Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar
ke seluruh tubuh.
Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui
pembuluh vena.
Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula
dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran
pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya
menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak,
sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan
darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu
darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua
ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar,
sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki
tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding
kapiler. (Kartolo 1993).
permulaan
Didalam kapiler paru-paru dan kulit akan membebaskan CO2 dan mengikat O2. Lengkung
aorta juga bercabangkan arteria yang menuju ke tungkai depan. Dan aorta yang menjadi
lanjutan dari lengkungan aorta kiri dan kanan yang bergabung menjadi nadi punggung yang
pada akhirnya bercabang menjadi nadi kecil yang akan mengalirkan darah ke semua organ
tubuh katak. Didalam jaringan tubuh, nadi halus akan menyalurkan sebagai kapiler. Didalam
kapiler inilah terjadi pertukaran zat. Selanjutnya darah yang berasal dari kapiler akan kembali
kejantung melalui pembuluh balik atau vena.
Pada katak terdapat 3 macam sistem vena yaitu:
Sistem vena kava yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan
kepala dan vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang.
Sistem vena pulmo kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang mengangkut
darah.
Sistem vena porta yaitu vena yang berasal dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung
tetapi mampir dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena yang meninggalkan usus tetapi
mampir dulu ke hati yang dinamakan dengan vena hepatis, vena dari alat-alat tungkai
belakang dan ekor yang mampir ke ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta
renalis. (Akin, 2009).
Perhatikan pada pembuluh darah yang meninggalkan jantung melalui aorta. Pembuluh ini
disebut dengan arteri dengan kandungannya kaya akan oksigen. Kemudian bagaimana dengan
pembuluh lain yang keluar dari jantung (bilik kanan) yang langsung menuju ke paru-paru?
Apakah pembuluh darah arteri ini juga mengandung oksigen? Hal yang serupa juga sebaiknya
untuk vena yang langsung dari paru-paru apakah kandungannya kaya akan CO2? Selain hal
tersebut di atas konsep yang perlu dikuasai adalah arah aliran dari darah pada jantung adalah
dari serambi ke bilik.
4.5 Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah merupakan salah satu sistem organ yang paling penting, yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penting tertentu. Proses ini terdiri pada
darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua komponen ini memainkan peran penting dalam
fungsi normal dari hati manusia dan sistem peredaran darah secara keseluruhan. Jantung
memompa darah ke berbagai organ melalui pembuluh darah, di mana oksigen dan nutrisi
didistribusikan ke bagian-bagian tubuh. Menurut penelitian medis, penyakit dan gangguan pada
sistem peredaran darah menyumbang angka kematian tertinggi dibandingkan dengan penyakit
lain. Disusul oleh faktor keturunan atau faktor genetik yang menyebabkan penyakit sistem
peredaran darah pada manusia. Oleh karena itu, dengan angka yang demikian besarnya maka
sangat penting bagi kita untuk lebih mengenal sistem peredaran darah.
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah untuk memasok oksigen, hormon, dan nutrisi
penting lainnya ke sel-sel tubuh dan jaringan. Dalam siklus ini, juga melakukan pekerjaan
menggantikan karbon dioksida dengan oksigen. Setiap gangguan atau penyimpangan dalam
siklus peredaran darah menyebabkan kondisi medis, yang dapat ringan sampai parah. Berikut
ini adalah daftar gangguan sistem peredaran darah :
1. Angina
Angina, ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan
karena kurangnya pasokan darah dan / atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya,
itu diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina
sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, itu harus
dibawa ke perhatian dokter sesegera mungkin. (contoh obat Tiklopidin, Clopidogrel)
2. Aritmia
Gejala utama aritmia jantung adalah irama jantung yang tidak teratur, di mana jantung
berdetak tidak normal, baik pada tingkat lebih lambat atau lebih cepat. Dalam kebanyakan
kasus, ditemukan menjadi masalah bawaan dan hasil dari cacat jantung. Berdasarkan tingkat
keparahan aritmia, obat, prosedur bedah, dan menanamkan alat pacu jantung yang diadopsi
dalam rangka untuk mengatur irama jantung. (Contoh Obat : Amlodipine, Diltiazem, Felodipin,
Isradipine, Nicardipin)
3.Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah masalah sirkulasi darah, akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding
pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri terutama dipengaruhi oleh
aterosklerosis. Selama periode waktu, arteri mengeras dan dinding kehilangan elastisitasnya.
Komplikasi aterosklerosis termasuk penyakit jantung dan serangan jantung. (Contoh
Obat : Gemfibrozil,Carlipid, Detrichol).
4.Cardiomyopathy
Lain dalam daftar penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati,
yang disebabkan karena melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-otot
ventrikel atau otot ruang jantung yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak diobati, menyebar ke
otot-otot jantung atas. Dalam kasus yang parah, kardiomiopati dapat menyebabkan gagal
jantung kongestif dan di kali, kematian. (karvedilol dan metaprolol), serta penghambat
aldosteron (spironolakton).
5. Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri koroner, juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner sejauh ini merupakan
penyakit yang paling umum dari sistem peredaran darah didiagnosis pada orang dewasa. Hal
ini disebabkan karena aterosklerosis, yaitu, akumulasi plak di dinding arteri koroner, yang
secara tidak langsung merusak suplai darah ke jantung. Penyakit arteri koroner adalah
penyebab utama kematian di seluruh dunia.
6.Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi gangguan lain sering didiagnosis dari sistem peredaran
darah. Di sini, tekanan darah (sistolik dan diastolik) membaca tetap konsisten lebih tinggi dari
tingkat yang direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi
menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko
serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. (Contoh obat: Nifedipine, Amlodipine).
7. Hiperkolesterolemia
Seperti namanya berarti, hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi ditandai dengan tingkat
kolesterol tinggi. Ada dua jenis utama dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau
kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Kehadiran jumlah tinggi
kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. (Contoh obat:
Simvastatin).
8. Penyakit Vaskular Peripheral
Penyakit pembuluh darah perifer mempengaruhi sirkulasi darah ke bagian yang paling
umum dari penyakit pembuluh darah perifer, yang merupakan pengendapan asam lemak di
dinding arteri. Gejala penyakit pembuluh darah perifer adalah kesemutan, mati rasa, dan
komplikasi lain.
menyebabkan masalah otot jantung yang kemudian menebal dan meregang sehingga daya
pompa otot kemudian mengalami penurunan, dan bisa menyebabkan kegagalan pada kerja
jantung secara umum.
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat
hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potassium
berkemungkinan terbuang dalam cairan urine maka pengontrolan konsumsi potassium harus
dilakukan. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang
dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung
dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah. Calcium channel blockers {Norvasc
(amlopidine),Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa
dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh
darah yang juga memperlebar pembuluh darah.
13. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi, yaitu suatu keadaan
di mana tekanan darah seseorang turun di bawah tekanan darah normal.
14. Varises
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami pelebaran pada pembuluh balik
(vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau betis. Penyebabnya adalah aliran darah
yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan
berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil.
15. Hemoroid (Wasir)
Tanda-tanda penyakit ini, yaitu adanya pelebaran pembuluh balik (vena) yang terdapat di
bagian dubur. Faktor pencetus biasanya karena aktivitas mengejan.
16. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan
ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku kedokteran EGC.
Jakarta.
Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB.
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T. Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskuler Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Anderson, Paul D. 2008. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta :
EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta :
EGC.
Gambar
: http://intankurnialussa13081.blogspot.com/2012/11/peredaran-darah-terbukakecebong_23.html (Diakses Tanggal 19-Maret-2014; 22.41 WIB).