Urobilin, urea,
glukosa, air,
asam amino,
Urine primer dan ion-ion
1 Filtrasi (Penyaringan) Glomerulus (filtrat seperti
glomerulus) natrium,
kalium,
kalsium, dan
klor
Air, garam,
urea, urobilin,
dan zat-zat sisa
Augmentasi Tubulus kontortus Urine
3 lainnya yang
(Pengeluaran) distal sesungguhnya
tidak
diperlukan oleh
tubuh
Kelainan/penyakit ginjal
1). Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah.
2). Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia.
Batu ginjal berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin
mengeras dan membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain:
a. Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil
3). Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak
dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau
tersumbat oleh batu ginjal.
4). Diabetes inspidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak
disebabkan tidak adanya hormon ADH.
2. Hati
Sebagai organ ekskresi, hati berfungsi mengekskresikan zat warna empedu
(bilirubin). Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin pada eritrosit.
Eritrosit yang rusak dihancurkan oleh makrofag dalam hati dan limpa;
hemoglobin dipecah menjadi menjadi zat besi, globin dan hemin. Zat besi
dibawa ke sumsum merah tulang untuk membentuk hemoglobin baru;
globin dipecah mejadi asam amino untuk pembentukan protein; hemin
diubah menjadi zat warna hijau atau biliverdin. Biliverdin diubah menjadi
zat warna kuning oranye atau bilirubin.Bilirubin dikeluarkan bersama
getah empedu melalui usus dua belas jari, kemudian menuju usus besar. Di
dalam usus besar bilirubin diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen
diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan
sterkobilin sebagai pigmen coklat pada fases. Selain mengasilkan getah
empedu, hati juga menghasilkan urea yang merupakan salah satu zat hasil
perombakan protein. Dari hati, urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan
bersama urine.
Berikut ini gambar skema pemecahan eritrosit/sel darah merah:
a. Struktur hati
b. Fungsi hati
Hati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan
sel darah merah. Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit.
Sel-sel darah merah yang telah tua tersebut kemudian dirombak menjadi
getah empedu. Getah empedu ini terdiri dari garam empedu dan zat warna
empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan,
yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu inilah yang
menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning kecoklatan. Zat
yang mewarnai feses disebut sterkoilin, sedangkan yang mewarnai urine
disebut urobilin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
2. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
3. Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
4. Mensintesis vitamin A dari provitamin A
5. Membuat fibrinogen dan protombin
6. Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
7. Sebagai penawar racun (detosifikasi)
Kulit
Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan
kotoran, racun, dan senyawa mineral berlebih melalui keringat. Selain itu
kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan
karena gesekan, penyinaran, kuman penyakit, zat kimia berbahaya;
mengurangi kehilangan air, menjaga suhu tubuh dan menerima rangsang
dari luar.
a. Struktur kulit
Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit
jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit.
1). Epidermis (kulit ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun dari sel-sel
epitel yang mengalami keratinisasi (pendewasaan). Lapisan ini memiliki
beberapa lapisan kulit, antara lain stratum korneum yang merupakan
lapisan kulit mati dan selalu mengelupas, serta lapisan stratum
granulosum yang mengandung pigmen melanin atau pigmen yang memberi
warna pada kulit. Di bawah stratum granulosum terdapat lapisan stratum
germinativum yang terus membentuk sel-sel baru ke arah luar
menggantikan sel kulit yang terkelupas. Lapisan epidermis tidak memiliki
pembuluh darah maupun serabut saraf.
b. Fungsi kulit
Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.
Selain itu, kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak
berfungsi untuk mencegah kekeringan pada kulit dan menegrutnya kulit
rambut.
Berikut fungsi kulit:
1). Sebagai alat indera
2). Sebagai pengatur suhu tubuh
3). Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
4). Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
5). Menyimpan kelebihan lemak
Paru-paru
Pada sistem ekskresi manusia, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen yang masuk melalui
hidung pergi menuju trakea melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan
dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang disebut saluran bronkus
dan langsung memasuki paru-paru.
Nah, di paru-paru ini, udara akan terbagi lagi ke dalam bronkiolus menuju
ke alveolus (kantung udara). Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran
antara oksigen dan karbondioksida. Dalam alveolus, oksigen akan diserap
oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ jantung
akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh. Proses penggunaan oksigen
oleh sel-sel tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu,
karbon dioksida tersebut akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke
paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh melalui hembusan napas bersama
uap air.
Proses terbentuknya karbon dioksida dan uap air secara singkat dapat kita
tuliskan dalam reaksi kimia berikut.
a. Struktur paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel
pada diafragma. Setiap manusia memiliki 2 paru-paru. Paru-paru manusia
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk dan dilapisi oleh selaput tipis yang
disebut pleura. Paru-paru terbagi menjadi 2 bagian, yaitu paru-paru kanan
(dexter) yang memiliki 3 gelambir dan paru-paru kiri (sinister) yang
memiliki 2 gelambir.