PERKECAMBAHAN
Disusun oleh :
C. Kajian Teori
D. Hipotesis
Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik pada kapas basah dibanding pada kapas
kering dan pada genangan air.
F. Langkah percobaan
2. Siapkan kapas kering (jangan sampai basah) dan tempatkan pada gelas A, lalu
masukkan 10 butir biji kacang hijau.
3. Siapkan gelas B, isilah dengan air sampai ½ bagian, lalu masukkan 10 biji kacang
hijau.
4. Siapkan gelas C, masukkan kapas yang sudah dibasahi (jangan terlalu basah), lalu
masukkan 10 biji kacang hijau.
5. Amati peristiwa yang terjadi pada gelas A, B, dan C sampai 6 hari. Catatlah
perkembangannya setiap hari. Khusus pada gelas C, teteskan air pada kapas jika
kapas mulai mengering.
G. Data Percobaan
Hari ke Gelas Gelas Gelas
A B C
1
H. Analsis Data
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, kini kami dapat
mendeskripsikan data hasil praktikum kami. Penelitian terhadap biji kacang hijau
yang telah dilakukan selama 7 hari telah memberikan hasil data yang sesuai dengan
teori serta hipotesis yang telah kami nyatakan. Hasil penelitian dapat dilihat pada
tabel dan grafik garis analisis data di bawah ini:
0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
Dari data tabel dan grafik garis tersebut di atas, kami dapat menyimpulkan
bahwa kacang hijau yang tumbuh pada gelas C yaitu gelas yang media tanamnya
adalah kapas yang dibasahi memiliki pengaruh paling besar terhadap laju
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sedangkan tanaman kacang hijau yang berada
pda gelas A yang tidak ada airnya tidak mengalami perkecambahan, begitu pula
tanaman kacang hijau pada gelas B dengan media tanam air tidak mengalami
pertumbuhan secara optimal dan mengalami kebusukan karena air terlalu banyak air.
Pada Gelas A yang medianya hanya kapas kering, biji kacang hijau tidak
mengalami perkecambahan karena tidak ada air sehingga kacang selalu berada pada
masa dormansi biji, tidak ada air yang mampu memecah sel pada kacang hijau.
Sedangkan pada gelas B yang medianya berupa air saja dapat mengakibatkan biji
kacang hijau berkecambah. Hal itu disebabkan karena air masuk ke dalam sel-sel
kacang hijau sehingga masa dormansi kacang hijau terhenti dan mulai terjadi
pertumbuhan. Namun, pertumbuhan kacang hijau pada gelas B tidak optimal. Hal
tersebut dikarenakan terlalu banyak jumlah air yang masuk kedalam biji sehingga
dapat menyebabkan beberapa biji mulai membusuk. Pada gelas C yang medianya
berupa kapas yang di basahi, kacang hijau dapat berkecambah dan dapat tumbuh
dengan maksimal. Hal ini dikarenakan kadar air pada gelas C yang masuk ke sel-sel
kacang hijau cukup untuk membuat biji kacang hijau berhenti dari masa dormansi dan
tumbuh dengan baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa kadar air
dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
Kadar air yang lebih banyak memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan
dengan kadar air yang lebih sedikit. Namun demikian, kadar air berlebihan tidak dapat
membuat pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi optimal. Volume
penyiraman air yang berlebih dapat menimbulkan genangan di daerah penyerapan akar
atau calon akar suatu tumbuhan. Genangan air tersebut tidak hanya menghambat
pertumbuhan akar dan tajuk, akan tetapi dapat juga menghambat perkembangan dan
fungsi bintil akar. Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya kemampuan
fiksasi nitrogen bakteri dan tanaman. Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis
dan biokimiawi antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, serta
pengambilan nitrogen dan atau zat unsur hara lainnya. Genangan berdampak negatif
terhadap ketersediaan cadangan makanan benih tumbuhan. Tanaman yang tergenang
menunjukkan gejala klorosis akibat kekurangan nitrogen yang disebabkan oleh
penurunan ketersediaan nitrogen maupun penurunan penyerapannya.
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah
faktor yang menentukan di dalam kehidupan tumbuhan. Pemberian perlakuan kadar
air terhadap tumbuhan menjadi hal yang penting karena kadar air dapat mempengaruhi
laju pertumbuhan dan kualitas perkembangan suatu tanaman. Tanaman dengan kadar
air yang optimal akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.
I. Kesimpulan