Anda di halaman 1dari 2

“Petualangan Ok dan Sigen”

( drama saluran pernafasan )


Narator : Parasdya Titis Pramudita
Pemain : 1. Ulfah Oktavia sebagai Ok (oksigen 1)
2. Novia Mardiana sebagai Sigen (oksigen 2)
3. Lugas Yan Prastowo sebagai Wahid (lubang hidung 1)
4. Tegar Wildani sebagai Dudung (lubang hidung 2)
5. Fransiska Agri Martiana sebagai faring
6. Vella Lutvatul Amanah sebagai Alve (alveolus 1)
7. Eka Nur Rahmawati sebagai Olus (alveolus 2)

Suatu hari yang panas saat sinar matahari begitu menyengat banyak debu berterbangan. Membuat udara menjadi
panas dan kotor. Saat itu Wahid dan Dudung sedang berbincang-bincang dengan Ghofaring. Kemudian datang
sekumpulan udara yang terdiri dari oksigen dan debu. Oksigen yang pertama bernama Ok dan yang kedua
namanya Sigen.
Ok : “Enak ya jadi udara, bisa terbang kesana-kemari. Bebas!”
Sigen : “Iya dong. Tapi nggak enak ni bawa-bawa kotoran gini. Aduh gimana ni?”
Ok : “Aduh gimana ya?”
Sigen : “Eh itu ada dua lubang. Kita masuk kesana yuk?”
Ok : “Ayo!”
Ok dan Sigen pun terbang menuju dua lubang yang mereka lihat.
Ghofaring : “Wahid, ada apa itu?
Wahid : “Apa?”
Dudung : “Mana mana?”
Ghofaring : “Itu di belakang kalian.”
Wahid&Dudung : (berdiri)
Wahid : “Eh siapa kalian?”
Ok : “Mau tahu aja apa mau tahu banget?”
Dudung : “Mau tahu banget deh.”
Sigen : “Nggak lihat ni ada tulisannya.”
Ok : “Aku Ok.”
Sigen : “Aku Sigen. Kami berdua.”
Ok&Sigen : “ Oksigen.”
Wahid : “ Mau apa kalian?”
Ok : “Mau masuk. Boleh ngga nih?”
Sigen : “Boleh dong?”
Ghofaring : “Stop! Jangan masuk ke sini ke sini.... (dengan bernyanyi)”
Ok&Sigen : “Jangan-jangan kau menolak diriku... (dengan bernyanyi)”
Dudung : “Kenapa mereka tidak boleh masuk far?”
Ghofaring : “Mereka itu kotor dan panas.”
Wahid : “Tenang, kami berdua sudah punya senjatanya.”
Ghofaring : “Ya sudah jika kamu mengizinkan mereka masuk, aku pergi dulu. Aku mau siap-siap menyambut
kedatangan mereka.”
Ghofaring pergi meninggalkan Wahid dan Dudung.
Ok : “Gimana ni? Boleh masuk apa enggak?”
Wahid 2 : “Ya sudah sini masuk.”
Ok dan Sigen masuk ke lubang dari Wahid dan Dudung. Di dalam lubang Ok dan Sigen di saring oleh rambut-
rambut halus dan diatur suhunya oleh selaput lendir yang berada di dalam lubang Wahid dan Dudung. Setelah
keluar dari lubang Ok dan Sigen menjadi lebih bersih dan sesuai suhunya dengan suhu tubuh manusia.
Ok : “Waah... kita jadi bersih ya? Udah nggak ada lagi ni kotoran yang menempel di tubuh kita.”
Sigen : “Iya jadi enteng rasanya.”
Wahid : “Nah kalian berdua kan sudah melewati kami, maka kalian harus melewati saluran selanjutnya.”
Ok&Sigen : “Ok deh!”
Ok dan Sigen pun melanjutkan perjalanannyaa mencari Ghofaring.
Ok : “Huuaahh... leganyaa... sudah bersih kita.”
Sigen : “Iya.. sekarang kita sudah jadi oksigen murni.”
Ok : “Eh siapa itu?”
Sigen : “Ngga tahu, coba kita samperin.”
Ok dan Sigen berjalan mendekati sosok yang ada agak jauh dari hadapan mereka.
Ghofaring : “Heh kalian berdua, sudah bersih belum? Masih panas nggak?”
Ok : “Sudah..”
Sigen : “Enggak..”
Ghofaring : “Bagus. Sudah siap belum?”
Ok : “Siap apanya?”
Sigen : “Siap buat ngapain?”
Ghofaring : “Siap untuk masuk ke saluran selanjutnya.”
Ok dan Sigen terlihat berbisik-bisik. Mereka merasa takut untuk masuk ke saluran selanjutnya karena
tampangnya yang garang. Akhirnya dengan terbata-bata mereka berkata siap untuk masuk ke saluran yang
selanjutnya.
Ghofaring : “Oke, sekarang kalian masuk ke saluran yang itu, jangan masuk ke saluran yang lain.
Ok dan Sigen pun masuk ke saluran yang bernama batang tenggorok.
Ok : “Lhoh kita kok nggak di apa-apain ya?”
Sigen : “Iya, kita cuma numpang lewat.”
Ternyata di faring, Ok dan Sigen tidak menerima perlakuan apapun. Demikian pula saat Ok dan Sigen melewati
laring dan trakea hingga akhirnya sampai di bronkus (cabang batang tenggorok) lalu menuju paru-paru.
Ok : “Kita sudah banyak melewati berbagai saluran, sekarang tinggal apa lagi ya?”
Sigen : “Iya, kita sudah lewat mana saja tadi?”
Ok&Sigen : “Faring, laring, trakea.”
Sigen : “Sekarang apa lagi ya?”
Ok : “Eh itu ada apa ya? Kok bulet-bulet, gandengan lagi.”
Sigen : “Ngga tahu, samperin yuk?”
Ok dan Sigen menghampiri sosok yang ada di hadapan mereka. Ternyata mereka adalah alveolus, tempat
pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida.
Ok : “Aduh ada dua nih. Kamu mau yang mana?”
Sigen : “Ngga tahu, aku juga bingung. Mau yang kanan apa yang kiri. Kalau yang kanan nyeremin, kalo
yang kiri kelihatannya murah senyum. Ya udah aku yang kiri aja deh.”
Ok : “Eh nggak bisa gitu dong, aku kiri kamu kanan!”
Sigen : “Ya nggak mau. Pokoknya aku kiri.”
Ok : “Ya udah kita suit aja. Yang menang dapet kiri gimana?”
Sigen : “Ok!”
Mereka berdua berebut untuk mendapatkan alveolus kiri. Dan akhirnya Ok yang menang. Mereka lalu masuk ke
alveolus kanan dan kiri. Di dalam alveolus terjadi pertukaran gas, karbondioksida pergi meninggalkan alveolus
dan oksigen menggandeng alveolus.
Dengan masuknya Ok dan Sigen ke dalam alveolus maka berakhirlah perjalanan mereka berdua di saluran
pernfasan. Ok dan Sigen selanjutnya akan di proses lebih lanjut di dalam tubuh manusia.

THE END

Anda mungkin juga menyukai