SISTEM PEREDARAN
DARAH MANUSIA
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem peredaran
darah pada manusia dan hewan tertentu.
• Menjelaskan struktur dan fungsi jantung, serta pembuluh darah
pada manusia dan hewan tertentu.
• Mengaitkan struktur dan fungsi dengan proses kerja sistem
peredaran darah pada manusia dan hewan tertentu.
• Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem peredaran
darah manusia dan hewan tertentu.
• Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan
yang terjadi pada sistem peredaran darah.
A. Pengertian Sistem Gerak
System peredaran darah / sirkulasi merupakan system
transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai zat /
nutrisi ke seluruh tubuh yang di perlukan dalam proses
metabolisme tubuh.
Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen utama yaitu, darah
sebagai media transportasi, jantung sebagai pemompa
darah, dan pembuluh darah sebagai salurannya.
FUNGSI SISTEM SIRKULASI
Mengangkut zat makanan, sisa metabolisme, hormon, enzim,
oksigen, serta karbon dioksida dari suatu organ ke organ
lainnya.
Komponen Sistem
Sirkulasi
Pembuluh
Darah Jantung darah
A. Darah
Merupakan jaringan ikat berbentuk cairan yang tersusun dari plasma
darah dan sel – sel darah. Volume darah manusia = 8% dari total
berat badan ( 4,5 – 5,5 liter ). Darah tersusun dari 55% plasma darah
dan 45% sel – sel darah.
ERITROSIT
PLASMA
(SEL DARAH
DARAH
MERAH)
TROMBOSIT
(KEPING LEUKOSIT
DARAH) (SEL DARAH
PUTIH)
1. PLASMA DARAH
• Merupakan komponen penyusun darah berupa cairan berwarna bening kekuningan
• Mengandung 90% air, dan 10% sisanya tersusun dari zat terlarut ( protein, garam (ion), nutrisi, hormon, karbohidrat, dan sampah
nitrogen).
c. Membawa mineral terlarut ( asam amino, glukosa, vitamin, CO2, dan bahan buangan lainnya )
e. Mengedarkan Hormon
• ALBUMIN: Mengikat molekul kecil untuk diedarkan melalui darah. Berperan menjaga tekanan osmosis koloid darah.
• GLOBULIN: Alfa dan beta globulin berfungsi membawa lipid, hormon, dan substrat lainnya. Immunoglobulin berfungsi sebagai
antibodi.
2. SEL DARAH
a. Sel Darah Merah ( Eritrosit )
Merupakan bagian utama dari sel darah
Memili bentuk sel Bikonkaf ( cakram dibagian tengah agak gepeng )
Tidak memiliki inti sel
Memiliki pigmen merah bernama HEMOGLOBIN
Hemoglobin memiliki kemampuan bergabung dengan konsentrasi oksigen tinggi sehingga membentuk
senyawa yang disebut oksihemoglobin
Sel berumur sekitar 120 hari
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipa ( misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam
ruas-ruas tulang belakang ).
Setiap mm darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada
seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah.
Eritrosit tua akan dirombak oleh sel-sel hati yang mengubah hemoglobin menjadi zat warna empedu
(bilirubin)
GAMBAR SEL DARAH MERAH
Proses Pembentukan Sel Darah Merah
a. Eritrosit dibentuk di bagian sumsum merah apada bagian diafisis tulang pipa
b. Setiap detik sumsum merah dari tulang pipa memproduksi 2 juta sel darah merah
c. Eritrosit yang sudah di produksi, akan mengeluarkan retikulosit yang memiliki 1% dari sirkulasi
darah
d. Eritrosit yang sudah matang akan mengalami perunbahan pada selaput plasmanya dan akan
berubah menjadi fagosit
e. Eritrosit yang sudah menua, membrane sel nya akan rapuh dan hancur. Kemuadian akan
dirombak di hati dan limfa menjadi bilirubin dan biliverdin ( zat warna empedu )
f. Zat hasil perombakan tersebut akan membentuk eritrosit baru
b. SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit.
Pada laki-laki dan perempuan dewasa setiap mm3 darah hanya terdapat kira-kira 4.500
sampai 10.000 butir.
Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai ukuran lebih besar dari eritrosit.
Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat menembus dinding kapiler.
Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu granulosit (plasmanya bergranula) dan
agranulosit (plasmanya tidak bergranula).
Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan
retikuloendotelium.
Tugas utama leukosit adalah ”memakan” kuman penyakit dan benda-benda asing lain,
seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu, leukosit dikenal sebagai fagosit.
c. KEPING DARAH (TROMBOSIT)
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 3–4
mm3.
Pada umumnya setiap mm darah terdapat 150.000 sampai 350.000
trombosit.
Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih
kurang 10 hari.
Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin.
Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah.
Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara.
Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan
dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin.
Dengan bantuan ion-ion Ca tromboplastin mengubah protrombin dalam
darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada
dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang
halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.