Anda di halaman 1dari 13

KEKAYAAN JENIS TANAMAN KRISAN YANG DIBUDIDAYAKAN

DI DESA KENTENG KECAMATAN BANDUNGAN


KABUPATEN SEMARANG

1)Advend
Sri Rizki Sianturi
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
advendsririzky@gmail.com
A. Latar Belakang Cipanas (Cianjur), Sukabumi, Lembang
Tanaman krisan merupakan bunga (Bandung), Bandungan (Jawa Tengah),
yang populer dibudidayakan setelah Malang (Jawa Timur), dan Berastagi
bunga mawar. Bunga krisan atau disebut (Sumatera Utara). Dan pada saat ini
dengan bunga seruni mempunyai krisan telah dibudidayakan di daerah-
kekayan jenis spesies dan varietas. daerah lain, seperti Nusa Tenggara
Tanaman ini memiliki bentuk yang khas Barat, Bali, Sulawesi Utara dan
pada daunnya yang spesifik. Krisan Sumatera Selatan.
menjadi daya tarik petani bunga karena Krisan merupakan tanaman bunga
berpotensi besar untuk dikembangkan hias berupa perdu, dengan tepi daun
menjadi komoditas pasar nasional dan bercelah dan bergerigi, serta tersusun
internasiomal (Budiarto dan Marwoto, berselang-seling pada cabang atau
2007). batang. Batang tanaman tumbuh tegak,
Andiani (2013) mengemukakan berstruktur lunak dan berwarna hijau.
bahwa, krisan termasuk komoditas Jika dibiarkan terus tumbuh, batang ini
tanaman hias yang banyak digemari akan menjadi keras berkayu dan
masyarakat. Berdasarkan data Dirjen warnanya menjadi hijau kecokelat-
Hortikultura tahun 2005,2006 dan 2007 cokelatan (Andiani, 2013). Sebagai
produksi bunga potong krisan meningkat bunga hias krisan banyak disenangi
pertahunnya. Krisan merupakan tanaman oleh konsumen di Indonesia karena
hias yang punya nilai ekonomi yang memiliki keistimewaan keindahannya.
cukup tinggi dan potensial untuk Selain itu, bunga krisan memiliki
dikembangkan secara komersial. Di banyak manfaat bagi kehidupan
Indonesia, krisan biasa dibudidayakan di manusia. Adapun manfaatnya antara
dataran medium dan dataran tinggi. lain sebagai minuman, penghias, bahan
Beberapa daerah sentra produksi parfum, bahan obat, untuk keperluan
tanaman hias krisan diantaranya yaitu

1
budaya, dan lain-lain (Purnobasuki, krisan terbesar di Provinsi Jawa Tengah.
Dewi, dan Wahyuni, 2014). Umumnya para petani krisan menjual
Bunga potong krisan adalah salah bunga krisan dalam satu ikat berisi 10
satu komoditi bunga potong yang paling tangkai, yang dihargai perikat mulai dari
banyak dibudidayakan dan diminati Rp. 5.000,- sampai Rp. 10.000,- rupiah.
pasar dunia. Hal ini dikarenakan bunga Harga tersebut akan berubah seiring
potong krisan dapat digunakan untuk dengan naik turunya peminat bunga
berbagai keperluan seperti untuk potong krisan. Harga bunga potong
karangan bunga, dekorasi acara krisan bisa sampai Rp. 20.000,- perikat
pernikahan, pertemuan resmi dan lain- ketika semakin banyak peminat krisan
lain. Bunga potong krisan memiliki akan semakin mahal harga bunga potong
ragam warna kecuali warna biru dan krisan. Hal ini tergantung dari kebutuhan
hitam serta memiliki ribuan varietas, 60 masyarakat yang menggunakan bunga
varietas diantaranya tumbuh di potong krisan sebagai dekorasi
Indonesia. Bunga potong krisan dapat pernikahan, karangan bunga dan lain
hidup setidaknya 2 minggu seletah di sebagainya (wawancara, 07 April 2019).
panen. Bunga krisan banyak Tanaman krisan termasuk tanaman
dibudidayakan karena mempunyai bunga majemuk yang terdiri dari bunga
prospek yang baik di pasaran dan tepi dan bunga tabung. Berdasarkan
dijadikan sumber penghasilan. Jarak banyaknya kuntum bunga, krisan
tanaman bunga krisan hanya 11 x 11 cm dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe
menjadi faktor tidak perlunya lahan yang standar dan tipe spray. Tipe standar
luas untuk budidaya bunga krisan adalah krisan yang mempunyai bunga
(Angga dkk, 2016). Hal inilah menjadi tunggal per batang, sedangkan tipe spray
ketertarikan petani untuk mendapatkan adalah krisan yang mempunyai bunga
keuntungan dengan menanam bunga paling sedikit lima kuntum per batang.
potong krisan. Tanaman krisan tergolong tanaman
Nilai ekonomi yang dimiliki bunga bunga yang memiliki banyak jenis.
krisan saat ini masih tinggi dilihat dari Genus Chrysanthemum terdiri atas lebih
kebutuhan akan pasar masih sangat dari 100 spesises yang tersebar di bumi
tinggi. Kecamatan Bandungan utara (Zhao, H.E, 2009). Sementara di
merupakan daerah pemasok bunga Indonesia khususnya di Kecamatan

2
Bandungan tanaman krisan yang umum pendek (16 jam siang) yang berasal dari
dibudidayakan diantaranya yaitu daerah sub tropis. Tanaman ini juga
Chrysanthemum morifolium, dan dapat berbunga sepanjang tahun
Chrysanthemum indicum. (Purnobasuki, Dewi, dan Wahyuni,
Lembaga di Indonesia yang 2014).
mengorganisasi tanaman hias disebut 1. Klasifikasi Chrysanthemum
dengan Balai Penelitian Tanaman Hias morifolium Ramat.
(BALITHI). BALITHI sebagai Berdasarkan publikasi pertama
pelaksana pemuliaan tanaman hias telah oleh Ramatuelle, T. J. A pada tahun
menghasilkan 70 varietas krisan. Hasil 1792 Jurnal d’histoire naturelle 2 : 233-
dari pemuliaan ini yang akan 250 (The Plant List, 2013), tingkatan
dibudidayakan oleh petani-petani takson dari Chrysanthemum morifolium
tanaman bunga krisan di Indonesia. Ramat. adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui kekayaan jenis Kingdom : Plantae
tanaman krisan yang dibudidayakan di Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Desa Kenteng Kecamatan Bandungan
Class : Dicotyledoneae
Kabupaten Semarang, maka perlu Ordo : Asterales
dilakukan data-data tentang jenis krisan. Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian
Species :C. morifolium Ramat.
Kekayaan Jenis Tanaman Krisan di Desa
Kenteng Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
Tanaman krisan merupakan
tanaman hias yang memiliki bunga
dengan bentuk indah dan beragam
Gambar 2.1 C. morifolium Ramat
warna. Genus Chrysanthemum terdiri
(A) var. tirta ayuni (B) var. puspita
dari lebih 100 spesies yang tersebar di nusantara
(Sumber : dokumen pribadi)
belahan bumi, salah satunya adalah C.
morifolium Ramat. dan C. indicum L., 2. Klasifikasi Chrysanthemum
keduanya termasuk tanaman berhari indicum L.

3
Berdasarkan publikasi pertama 2013). Krisan memiliki banyak manfaat
oleh Caroli Linnaei pada tahun 1753 dibidang pengobatan yaitu sebagai obat
Jurnal Species Plantarum 2 : 889 (The batuk, perut kembung, dan sakit kepala
Plant List, 2013) tingkatan takson dari akibat peradangan sinus. Tanaman krisan
Chrysanthemum indicum L. adalah mengandung zat pyrethrin yang spesifik
sebagai berikut: terdapat pada bonggol krisan jenis
Kingdom : Plantae Chrysanthemum cinerariafolium vs. Zat
Divisi : Spermatophyta pyrethrin sangat beracun bagi serangga
Sub Divisi : Angiospermae
seperti nyamuk, kutu, dan lalat buah.
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales Menurut Dwimahyani (2007)
Famili : Asteraceae bahwa, krisan termasuk juga tanaman
Genus : Chrysanthemum
heksaploid yang meyerbuk silang.
Species : C. indicum L.
Seperti komiditi tanaman hias lainnya
yaitu secara vegetatif, sehingga untuk
menghasilkan varietas baru melalui
pemuliaan konvensional. Krisan
merupakan tanaman tahunan dan akan
berbunga terus menerus, namun saat ini
dibudidayakan sebagai tanaman
Gambar 2.2 C. indicum L. var. mustika
kaniya semusim. Tanaman bunga krisan
(Sumber : dokumen pribadi) merupakan bunga majemuk yang
3. Deskripsi Tanaman Krisan mempunyai ray flower (baris luar) yang
Krisan merupakan tanaman berasal terdiri atas bunga betina (pistil) dan disk
dari Jepang. Tanaman krisan atau seruni flower (baris tengah) terdiri atas bunga
populer sebagai tanaman bunga potong jantan dan bunga betina (biseksual) dan
dan tanaman hias pot (Hartal, 2010). biasanya bersifat fertil. Krisan dapat
Krisan dalam bahasa Jepang disebut digolongkan ke dalam banyaknya
dengan kiku. Krisan merupakan bunga kuntum bunga yang terdapat dalam satu
tertua yang dibudidayakan di Jepang dan tangkai yaitu:
Cina. Oleh karena itu bunga ini berperan a. Tipe standar, adalah tipe krisan
penting dalam kehidupan serta yang mempunyai bunga tunggal per
kebudayaan Jepang dan Cina (Andiani, batang. Tipe ini dihasilkan dengan

4
membuang calon bunga samping dapat tumbuh pada suhu harian antara
(lateral bud) dan membiarkan calon 17° - 30° C. Suhu harian pada fase
bunga utama (terminal bud) tumbuh vegetatif 22° - 28° C pada siang hari.
dan berkembang sendiri. Malam hari merupakan waktu
b. Tipe spray adalah tipe krisan yang pertumbuhan optimal krisan. Suhu
mempunyai bunga paling sedikit harian ideal pada fase generatif adalah
lima kuntum per batang. Tipe ini 16° - 18° C, namun suhu di atas 25° C
dihasilkan dengan membuang bunga menyebabkan proses penghambatan
utama dan membiarkan calon bunga inisiasi bunga dan pembentukan bakal
samping (Andiani, 2013). bunga. Suhu yang terlalu tinggi juga
Tanaman krisan memiliki akar mengakibatkan bunga yang dihasilkan
tunggang dan putih. Tinggi batang 0,5-1 cenderung berwarna kusam, pucat dan
m. Batang tegak, bulat, sedikit memudar (Andiani, 2013). Krisan
bercabang, permukaan kasar, hijau. merupakan tanaman yang memerlukan
Daun tunggal, berseling, lonjong, ujung penambahan cahaya, karena krisan
runcing, pangkal membulat, tepi memiliki fase vegetatif yang lebih dari
bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm wilayah tropis. Diperlukan waktu 13-16
perulangan menyirip, tebal, permukaan jam untuk dapat tumbuh, maka perlu
kasar, hijau. Bunga majemuk, bentuk adanya penambahan penyinaran dengan
cawan, diketiak daunatau ujung batang, menggunakan lampu pada malam hari
garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk (Andiani, 2013).
cawan, ujung runcing, hijau, benang sari Krisan saat ini memiliki banyak
dan putik halus, berkumpul ditengah varietas. Ragam varietas yang sedang
bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang dibudidayakan di Kecamatan
3-8 mm, kuning Buah lonjong, kecil, Bandungan Kabupaten Semarang
ditutupi selaput buah, masih muda putih diantaranya yaitu var. puspita nusantara,
setelah tua hitam Biji lonjong, kecil, var. tirta ayuni dan var. mustika kaniya.
hitam (Andiani, 2013). 4. Desa Kenteng Kecamatan
Krisan berasal dari daerah Bandungan Kabupaten Semarang
subtropis, sehingga suhu yang terlalu Desa Kenteng merupakan salah
tinggi merupakan faktor pembatas dalam satu desa di Kecamatan Bandungan.
pertumbuhan tanaman. Tanaman krisan Desa Kenteng memiliki luas daerah 350

5
Ha/M2. Desa yang berada di lereng METODE PENELITIAN
Gunung Ungaran ini memiliki
A. Jenis Penelitian
ketinggian 700 Mdpl. Desa Kenteng di
Desain penelitian ini menggunakan
sebelah utara berbatasan dengan Desa
metode cruising atau jelajah dengan
Langen Harjo, disebelah selatan
teknik pengambilan data menggunakan
berbatasan dengan Desa Pasean dan
metode ekploratif, yaitu pengamatan
Desa Banyukuning, disebelah Barat
atau pengambilan sampel secara
berbatasan dengan Desa Candi dan
langsung pada lokasi penelitian
disebelah timur berbatasan dengan
B. Populasi dan Sampel
Kelurahan Bandungan. Kebanyakan
Populasi yang akan dijadikan
masyarakat Desa Kenteng berprofesi
objek penelitian ini adalah semua jenis
dibidang pertanian holtikultura dan
tanaman krisan yang terdapat di Desa
bunga, homestay, gerai makan tahu,
Kenteng Kecamatan Bandungan
wisata kuda keliling desa dan di Desa
Kabupaten Semarang. Sampel pada
Kenteng terdapat sistem Usaha
penelitian ini adalah tanaman krisan
Peningkatan Pendapatan Keluarga
yang telah berbunga di Desa Kenteng
(UP2K) berupa pembuatan tahu dan
Kecamatan Bandungan Kabupaten
tempe. Desa Kenteng ditempuh dari
Semarang.
Kota Semarang berjarak 35 KM sekitar
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
45 menit (www.portal desa kenteng.com,
Penelitian ini dilakukan di Desa
diakses tanggal 27 April 2019).
Kenteng Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang. Desa Kenteng
merupakan salah satu desa penghasil
bunga potong tanaman budidaya krisan
di Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang. Masyarakat Desa Kenteng
umumnya adalah petani krisan .
Gambar 2.3. Peta daerah Desa
Kenteng (sumber: google.maps
diakses tanggal 27 April 2019)
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

6
No Nama Ilmiah Foto

1. C. indicum L.
var.pramudita

C. morifolium R.
2.
var. jaguar kuning

C. morifolium R.
3.
var. puspa kayani

C. indicum L.
4.
var. mustika kaniya

7
C. indicum L.
4.
var. lolired

C. morifolium R.
5.
var. seno

C. morifolium R.
6.
var. pinka pinky

C. morifolium R.
7.
var. tirta ayuni

8
C. morifolium R.
8. var. puspita
nusantara

C. morifolium R.
9.
var. puma white

C. morifolium R.
10.
var. remix red

Berdasarkan hasil pengamatan, nusantara, var. puma white dan var.


bahwa kekayaan jenis budidaya remix red. Sedangka pada
Chrysanthemum di Desa Kenteng Kec. Chrysanthemum indicum L. memiliki 2
Bandungan terdapat 10 jenis. Hasil yang varietas yang diamati yaitu var. mustika
didapat terbagi menjadi 2 spesies, yaitu kaniya dan var. lolired. Tanaman krisan
Chrysanthemum morifolium Ramat. yang kini dibudidayakan merupakan
dengan 8 varietas dan Chrysanthemum hasil persilangan kompleks dari
indicum L. dengan 2 varietas. beberapa spesies yang telah dikenal
Chrysanthemum morifolium Ramat sejak ribuan tahun yang lalu. Varietas
memiliki 8 varietas yang diamati, dengan berbagai karakteristik yang
diantaranya yaitu var. jaguar kuning, var. beredar di pasaran sudah ratusan
puspa kayani, var. seno, var. pinka jumlahnya, dengan adanya program
pinky, var. tirta ayuni, var, puspita pemuliaan tanaman yang semakin maju,

9
varietas akan semakin bertambah. potong, Tipe bunga spray, Diameter
Varietas Tanaman adalah sekelompok kuntum bunga 8.14-9.29 cm, Hasil
tanaman dari suatu jenis atau spesies bunga 12-14 kuntum/tanaman/musim,
yang ditandai oleh bentuk tanaman, Lama mekar bunga 13-15 hari.
pertumbuhan tanaman, daun, bunga, Chrysanthemum morifolium var.
bijidan ekspresi karakteristik genotipe seno. Tinggi tanaman 70-85 cm. Jenis
atau kombinasi genotipe yang dapat krisan bunga potong. Tipe bunga spray.
membedakan dari jenis atau spesies yang Warna bunga pita putih, warna bunga
sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat tabung kuning. Bentuk bunga pita seperti
yang menentukan dan apabila jarum dan memanjang. Dalam satu
diperbanyak tidak mengalami perubahan batang terdiri dari 4 sampai 8 kuntum.
(KP-KIAT, 2006). Lama mekar bunga 10-12 hari.
Chrysanthemum morifolium var. Chrysanthemum morifolium
jaguar kuning. Berhabitus perdu. var. pinka pinky. Tinggi tanaman 100-
Tergolong jenis standard dengan jumlah 110 cm, umur mulai berbunga 58-63
bunga dalam satu batang hanya 1 hari, tipe bunga standard, bentuk bunga
kuntum dengan diameter kuntum 8,4 ± dekoratif, jumlah kuntum bunga per
0,05 cm (tergolong ukuran besar). Bunga tangkai 1 kuntum, diameter kuntum
tumbuh di ujung tanaman menghadap ke bunga 12-14 cm, hasil bunga 60-64
atas, tergolong bunga cawan. Helaian tangkai/m2/musim tanam. Lama
bunga pita membentang ke luar kesegaran bunga 14-16 hari. Beradaptasi
(straight), bertekstur lunak, berbentuk dengan baik di dataran tinggi dengan
lonjong. memanjang, berwarna kuning ketinggian 750-1200 m dpl.
pada permukaan atas, berwarna kuning Chrysanthemum morifolium var.
pucat pada permukaan bawah, tirta ayuni. Bunga C. morifolium Ramat
memiliki tepi yang rata, ujung bunga pita var. tirta ayuni berhabitus herbaceus.
bergerigi, pada permukaan bunga pita tergolong dalam tipe bunga spray
bagian bawah terdapat guratan yang dengan jumlah bunga dalam satu
berwarna putih.Chrysanthemum bantang 10-15 kuntum. Termasuk bunga
morifolium var. puspa kayani. Tinggi majemuk tak berbatas (bunga cawan).
tanaman 79.1-84.9 cm, Umur mulai Bunga cawan terdiri dari bunga pita dan
berbunga 88-93 hari, Jenis krisan bunga bunga tabung. Bunga tumbuh diujung

10
tanaman menghadap ke atas. Helaian Tergolong dalam tipe bunga spray denga
bunga pita membentang ke luar jumlah bunga dalam satu batang 16-20
(straight), bertekstur lunak, berbentuk kuntum bunga. Jenis krisan bunga
lonjong, berwarna putih, memiliki tepi potong. Tipe bunga spray. Warna bunga
yang rata , ujung bunga pita meruncing, pita putih, warna bunga tabung hijau.
pada permukaan bunga pita terdapat Bentuk dari bunga ini yaitu anemone.
guratan yang lebih jelas pada permukaan Bunga dengan varietas ini mampu
atas dan permukaan bawah. Jumlah bertahan dari 16 hingga 20 hari. Dapat
bunga pita ± 35 helai dengan panjang tumbuh dengan baik apabila berada di
helaian bunga pita 2,5 ± 1,8 cm serta dataran menengah sampai tinggi dengan
lebar bunga pita 0,9 ± 0,5 cm, dan pada ketinggian 700-1200 mdpl.
tiap-tiap helaian bunga pita terdapat satu Chrysanthemum morifolium var.
putik. remix red. berhabitus perdu. Tergolong
Chrysanthemum morifolium var. dalam jenis spray dengan jumlah bunga
puspita nusantara, berhabitus 26-28 kuntum setap batangnya. Tinggi
herbaceus. Tergolong dalam tipe bunga tanaman yakni 86-92 cm memiliki
spray denga jumlah bunga dalam satu batang bulat berwarna hijau lebih muda
batang 10-13 kuntum bunga. Termasuk dibandingkan dengan warna daun.
bunga majemuk tak berbatas (bunga Bentuk daun menjari dengan gerigi kasar
cawan). Bunga cawan terdiri dari bunga dan lekukan dalam yang tersusun secara
pita dan bunga tabung. Bunga tumbuh berseling. Warna bunga pita : Kuning
diujung tanaman menghadap ke atas. (yellow groups 7B Royal Hort.Colour
Helaian bunga pita membentang ke luar chart) Pangkal berwarna merah (Greyed
(straight), bertekstur lunak, berbentuk Orange groups 166B Royal Hort. Colour
lonjong, Chart) . bunga ini mampu bertahan
berwarna kuning, memiliki tepi hingga 15 hari pasca panen, serta mampu
yang rata , ujung bunga pita meruncing, tumbuh dengan baik apabila berada di
pada permukaan bunga pita terdapat dataran tinggi dengan altitude (700-1200
guratan yang lebih jelas pada permukaan mdpl).
atas dan permukaan bawah. Berdasarkan publikasi pertama
Chrysanthemum morifolium oleh Caroli Linnaei pada tahun 1753
var. puma white, berhabitus herbaceus. Jurnal Species Plantarum 2: 889.

11
Chrysanthemum indicum L. memiliki 2 induk masih dalam kondisi baik dan
varietas yang diamati yaitu var. mustika memilik kualitas bunga yang sesuai
kaniya dan var. lolired. Chrysanthemum standar jual, maka para petani akan
indicum L. var. mustika kaniya, menggunakan stek dari tanaman induk
berhabitus perdu atau seruni. tergolong sampai terlihat kualitas tanaman induk
dalam tipe bunga spray dengan jumlah menurun. Perbanyakan budidaya krisan
bunga dalam satu bantang 5-11 kuntum. umumnya dengan stel daun dan batang.
Bunga tabung pada C. morifolium Ramat A. Kesimpulan
var. tirta ayuni tergolong sedikit ± 8
Tanaman krisan Chrysanthemum
bunga tabung. Lama kesegaran bunga C.
sp terdiri dari banyak spesies. Bunga
indicum var. mustika kaniya yaitu 12-14
yang memiliki nilai ekonomi ini lebih
hari setelah di potong dan disimpan di
banyak dimanfaatkan sebagai budidaya
dalam vas yang berisi air bersih. Bunga
bunga potong. Budidaya bunga krisan di
pita berwarna ungu merah muda.
Jawa Tengah yaitu berada di Kecamatan
Chrysanthemum indicum L. var.
Bandungan. Berdasarkan hasil
lolired. Bunga berhabitus perdu.
pengamatan di Desa Kenteng Kec.
Tergolong jenis spray dengan bentuk
Bandungan, petani krisan umumnya
bunga pompom. Bunga dari varietas ini
membudidayakan krisan yang terdiri dari
tergolong kecil dengan jumlah berkisar
2 spesies, yaitu Chrsanthemum
antara 10-20 kuntum pada satu batang,
morifolium Ramat, dan Chrsanthemum
bunga tumbuh di ketiak daun. Bunga ini
indicum L.
biasanya memiliki tinggi berkisar 80-100
cm. elaian bunga pita membentang ke Tanaman krisan memiliki

luar (straight), bertekstur lunak, pemuliaan yang diterbitkan oleh Balai

berbentuk oval, berwarna merah gelap Penelitian Tanaman Hias (Balithi). Hasil

pada bagian ujung. pemuliaan tersebut mengeluarkan

Pemuliaan tanaman krisan yang beberapa varietas baru. varietas krisan

dilakukan petani dilakukan tidak secara yang mudah dijumpai di Desa Kenteng

murni dari varietas utama yang didapat. diantaranya yaitu, Chrysanthemum

Namun para petani melakukan morifolium Ramat memiliki 8 varietas

perbanyakan tanaman krisan melaui stek yang diamati, diantaranya yaitu var.

dari G1 sampai G10. Ketika tanaman jaguar kuning, var. puspa kayani, var.
seno, var. pinka pinky, var. tirta ayuni,

12
var, puspita nusantara, var. puma white Krisan (Chrysanthemum)
Varietas Rhino. Jurnal Produksi
dan var. remix red. Sedangka pada
Tanaman. Vol. 1(3). ISSN:
Chrysanthemum indicum L. memiliki 2 2338-3976.
Purnobasuki, Hery., Dewi, Anika
varietas yang diamati yaitu var. mustika
Sindhya., dan Dwi Kusuma
kaniya dan var. lolired. Wahyuni. 2014. Variasi
Morfologi Bunga Pada
DAFTAR PUSTAKA Beberapa Varietas
Chrysanthemum morifolium
Andiani, Yuli. 2013. Budidaya Bunga Ramat. Jurnal Natural. B. Vol.
Krisan. Yogyakarta: Pustaka 2.
Baru Press. Sanjaya, Lia., Budi Marwoto dan Rudy
Angga Dian Putra P, I G., I Wayan Soehendi. 2015. Membangun
Budiasa, & I Ketut Rantau. Industri Bunga Krisan yang
2016. Analisis Pendekatan Berdaya Saing Melalui
Usahatani Bunga Potong Krisan Pemulaian Mutasi. Jurnal
Di Desa Pancasari Kecamatan Pengembangan Inovasi
Sukasada Kabupaten Buleleng. Pertanian. Vol. 8 (1): 43-54.
J. Agribisnis dan Agrowisata. 5 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
(4): 690-699. ISSN: 2301-6523. Pendidikan (Pendekatan
Anonim. www.portal desa Kuantitatif, Kualitatif, dan
kenteng.com, diakses tanggal 27 R&D). Bandung: Penerbit
April 2019. Alfabeta.
Budiarto, k., dan B. Marwoto. 2007. The Plant List. 2013.
Produktivitas Tanaman Induk http://www.theplantlist.org
dan Kualitas Stek Varietas /tpl1.1/record/gcc-130137.
Krisan di Rumah Plastik dan Diakses pada tanggal 27 April
Lahan Terbuka. J. Hortikultura. 2019.
17 (14): 321-327. The Plant List. 2013.
Dwimahyani, Ita. Jurnal Ilmiah http://www.theplantlist.org/tpl1.
Aplikasi Isotop dan radiasi. 1/record/gcc-139655. Diakses
Pengaruh iradiasi sinar gamma pada tanggal 27 April 2019.
terhadap pertumbuhan dan KP-KIAT. 2006. Buku Panduan Hak
pembungaan stek pucuk krisan, Kekayaan Intelektual. Bogor.
Vol.2, No. 4, 2007 ISSN:1907- Badan Penelitian dan
0322. Pengembangan Pertanian
Hartal. Misnawaty & Indah Budi. 2010. Tim Penyusun. 2009. Standar
Efektivitas Trichoderma sp dan Operasional Prosedur Benih
Glicladium sp dalam Krisan Yogyakarta:BPTP.
pengendalian layu fusarium
pada tanaman krisan. J. Ilmu-
Ilmu Pertanian. 12 (1): 7-12.
ISSN:1411-0067.
Istianingrum, Putri., Damanhuri dan
Lita Soetopo. 2013. Pengaruh
Generasi Benih Terhadap
Pertumbuhan dan Pembungaan

13

Anda mungkin juga menyukai