Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“SPEKTROFOTOMETER”

Disusun Oleh:

Kelompok A. 4

Muhammad Ridho Yuriadi P07134219031


Muhammad Rizki P07134219032
Rahmawati P07134219041
Rima Damayanti P07134219046
Rima Putri Wulandari P07134219047
Riska Papita Dwiyanti P07134219048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Kimia Analitik II ini tepat pada waktunya. Tugas ini membahas mengenai
“Spektrofotometer”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami berharap tugas ini dapat
memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada  penulis sendiri. Kami
menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada tugas ini. Hal ini
karena keterbatasan kemampuan dari kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan
tugas ini.

Banjarbaru, 8 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II ISI...............................................................................................................3
A. Pengertian Spektrofotometer.........................................................................3
B. Jenis-Jenis Spektrofotometer........................................................................4
C. Bagian-Bagian Spektrofotometer..................................................................4
D. Prinsip Kerja Spektrofotometer....................................................................5
E. Penerapan Spektrofotometer dengan Hukum Lambert – Beer.....................6
F. Cara Perawatan dan Kalibrasi Spektrofotometer..........................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofometri disebut spektrofotometer.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai
bantuan dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap
sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih
mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia
memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya
dengan ketelitian lebih besar.
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini,
analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi
dari berbagai selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif
digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda
pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi
masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-
TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif
dan kwantitatif bahan.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer?
2. Apa saja jenis-jenis spektrofotometer?
3. Apa saja bagian atau komponen dari spektrofotometer?
4. Bagaimana prinsip kerja dari spektrofotometer?
5. Bagaimana penerapan spektrofotometer dengan hukum Lambert –
Beer?
6. Bagaimana cara perawatan dan kalibrasi spektrofotometer?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari spektrofotometer.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis alat spektrofotometer.
3. Untuk mengetahui komponen serta fungsi dari alat spektrofotometer.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer.
5. Untuk mengetahui penerapan spektrofotometer dengan hukum
Lambert – Beer.
6. Untuk mengetahui cara perawatan dan kalibrasi alat spektrofotometer.

v
BAB II
ISI

A. Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian
dari cahaya tersebut akan di serap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai
absorbansi dari cahaya yang di serap sebanding dengan konsentrasi larutan
di dalam kuvet (Sastrohamidjojo, 2007).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, tiap media
akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa atau warna terbentuk (Cairns, 2009).
Suatu spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk
menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang terseleksi yaitu bersifat
monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu piranti untuk mengukur
intensitas berkas monokromati, penggabungan bersama dinamakan
spektrofotometer. Penggabungan alat optik ini merupakan elektronika sifat
kimia dan fisiknya dan detektor yang digunakan secara langsung
mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak
langsung cahaya yang diabsorbsi (Ia). Kemampuan ini bergantung pada
spektrum elektromagnetik yang diabsorp (serap) oleh benda (Khopkar,
2007).

vi
B. Jenis-Jenis Spektrofotometer
1. Spektrofotometer UV-Vis.
2. Spektrofotometer Infra merah.
3. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
4. Spektrofotometer Resonansi Magnetik (NMR).
5. Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/ pendar fosfor).
6. Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya (nefelometer,
turbidimeter, dan spektrofotometer Raman).

C. Bagian-Bagian Spektrofotometer
1. Sumber cahaya
Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar
polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang,
untuk spektrofotometer.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang berbeda (terdispersi). Bagian-bagian
monokromator yaitu:
a. Prisma
b. Grating (kisi difraksi)
3. Kuvet
Kuvet merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi
reagen yang dibaca pada spektrofotometer. Kuvet berbentuk jajaran
genjang lebih tepat untuk pengukuran karena cahaya akan jatuh dengan
sudut tegak lurus pada permukaan kuvet.

vii
4. Detektor
Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum
atau angka digital. Dengan mengukur trasmitans larutan sampel,
dimungkinkan untuk menentukan konsentrasinya dengan
menggunakan hukum Lambert – Beer.
5. Penggandaan/ penguat
Penggandaan dan rangkaian berkaitan yang membuat isyarat listrik
memadai untuk di baca.
6. Piranti baca/ pembaca
Suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor.

D. Prinsip Kerja Spektrofotometer


Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik
maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari
cahaya masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu dan
sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan di
nyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan
konsentrasi sampel. Hukum Beer menyatakan nilai absorbansi cahaya
berbanding lurus dengan konsentrasi dan ketebalan bahan /medium.

viii
Teknik spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisi baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Analisis secara kualitatif
dilakukan dengan adanya pola spektrum yang mengenali suatu senyawa
dan secara kuantitatif berdasarkan hukum Lambert – Beer. Hukum
Lambert – Beer mengatakan bahwa intensitas suatu cahaya yang diserap
berbanding lurus dengan konsentrasi senyawa. Semakin besar suatu
konsentrasi, maka semakin besar nilai absorbasinya. Dengan adanya
hukum ini, maka dapat dirumuskan nilai absorbansi dengan persamaan:
A=εbc
Keterangan:
A = Absorban
ε = koefisien ekstingsi molar 
b = tebal larutan (kuvet)
c = konsentrasi larutan

E. Penerapan Spektrofotometer dengan Hukum Lambert – Beer


1. Hukum Beer: Absorbans, log (Po/P), radiasi monokromatik
berbanding lurus dengan konsentrasi sutu spesies penyerap dalam
larutan.
2. Hukum Bouguer (Lambert): Bayangkan suatu medium penyerap yang
homogen dalam lapisan-lapisan yang sama tebal. Tiap lapisan
menyerap radiasi monokromatik yang memasuki lapisan itu dalam
fraksi yang sama seperti lapisan-lapisan lain. Dengan semuanya yang
lain sama, maka absorbans itu berbanding lurus dengan panjang jalan
yang melewati medium.

ix
Gabungan Hukum Lambert – Beer, sering di tuliskan sebagai:
A = abc atau A = εbc
Dengan :
A = absorbans
ε = absorpsivitas molar (jika konsentrasi dalam molar) dengan
satuan M-1cm-1
a = absorpsivitas (jika konsentrasi dalam %b/v) dituliskan E1%1cm
b = panjang jalan/ kuvet
c = konsentrasi (dalam molar atau %b/v)
Spektra absorpsi sering diyatakan dalam %T maupun dalam bentuk
A (absorbansi).
Maka, A = – log (%T)
A = log (Po/ P), Po adalah daya cahaya masuk dan P adalah daya
yang diteruskan melewati sampel.
Hukum Lambert – Beer menjadi dasar aspek kuantitatif
spektrofotometri dimana konsentrasi dapat dihitung berdasarkan rumus di
atas. Absorptivitas (a) merupakan konstanta yang tidak tergantung pada
konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai larutan
sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan
panjang gelombang radiasi (Day and Underwood, 1999; Rohman, 2007).
Menurut Roth dan Blaschke (1981), absorptivitas spesifik jugasering
digunakan untuk menggantikan absorptivitas.
 Beberapa Istilah Dalam Spektrofotometri:
 Absorbans (A), A = log (Po/ P).
 Absorptivitas (a), tetapan dalam Hukum Bouguer-Beer bila
konsentrasi dinyatakan dalam %b/v dan tebal kuvet dalam cm.
Dengan satuan liter per gram per sentimeter.
 Absorptivitas molar (ε), tetapan dalam Hukum Bouguer-Beer bila
konsentrasi dinyatakan dalam molar dan tebal kuvet dalam cm.
Dengan satuan liter per mol per sentimeter.

x
 Transmitan (T), fraksi dari daya radiasi yang diteruskan oleh suatu
sampel T = P/Po. Sering dinyatakan sebagai suatu persentase :%T =
(P/Po) x 100%.

F. Cara Perawatan dan Kalibrasi Spektrofotometer


1. Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat
spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum
sebagai berikut :
a. Nyalakan alat spektrofotometer.
b. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades).
c. Diseting/ diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.
d. Keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong.
100%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
e. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer.
f. Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi
setting blank (dalam bentuk teks).
2. Cara perawatan dan penyimpanan alat :
a. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15 – 20
menit.
b. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari
langsung, karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu
pengukuran.
c. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil
dan diatas meja yang permanen.
d. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
e. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
f. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, tiap media
akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa atau warna terbentuk. Bila cahaya (monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk
akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium.
Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat
spektrum serapan. Perawatan yang harus dilakukan adalah cairan jangan
sampai ada yang tumpah pada alat.

xii
DAFTAR PUSTAKA

https://informasitips.com/spektrofotometri-absorbansi-dan-konsentrasi-hukum-
lambert-beer
https://rgmaisyah.wordpress.com/2008/11/25/spektrofotometer/
http://eprints.undip.ac.id/48601/7/BAB_II.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1139/3/BAB%20II.pdf

xiii

Anda mungkin juga menyukai