INSTRUMENTASI
“SPEKTROSKOPI/SPEKTROFOTOMETER”
OLEH:
ISMAIL AL AKSAN
15020220107
C11
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan tugas ini diwaktu yang akan datang. Oleh karena itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
ISMAIL AL AKSAN
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan………………………………………………………………..........
B. Saran……………………………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak
(Nazar, 2018)
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang
gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh larutan pigmen. Spektrofotometer
juga dikenal sebagai pengukuran intensitas cahaya atau penyerapan cahaya pada
kolesterol, gula darah, asam urat, trigliseride, SGOT, SGPT, albumin, bilirubin,
amylase dll.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
tertentu. Teknik volumetri sering juga disebut dengan titrimetri, karena dalam
mendasarkan pada berat tetap analit dalam suatu matriks sampel. Dengan kedua
teknik im, analis akan memperoleh hasil akurasi yang tinggi. Namun, analisis
dengan kedua metode ini dibatasi dengan suatu kenyataan bahwa kedua teknik ini
tidak dapat menganalisis analit dalam jumlah yang sangat kecil. Karena alasan
inilah, maka suatu metode analisis yang dikembangkan diarahkan untuk mampu
menganalisis analit dalam jumlah sekelumit (trace elements) Salah satu metode
suatu metode analisis yang melibatkan interaksi antara analit dengan radiasi
gelombang mikro, gelombang radio, dan juga partikel- partikel energetik seperti
3
4
B. Pengertian Spektroskopi/Spektrofotometer
absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan yang
"absorpsi spektrofotometri", dan jika panjang gelombang yang diguna- kan adalah
Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan
dengan konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorspi (Fatma Lestari, 2010).
digunakan dalam bidang kimia. Spektrofotometer mengukur jumlah relatif cahaya dari
panjang gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh larutan pigmen.
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorsi.
Kelebihan spektrotometer dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih dideteksi dan cara ini diperoleh dengan pengurai seperti prisma, grating atau
celah optis. Fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single beam dan
pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah
sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang
sama. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk
warna (panjang gelombang) oleh prisma. Kemudian, satu demi satu, warna cahaya
yang berbeda itu dilewatkan melalui sampel. Cahaya yang diteruskan menabrak
tabung fotolistrik, yang mengubah energi cahaya menjadi listrik, dan arus
sebaliknya, fraksi cahaya yang diserap. Grafik yang menyajikan profil penyerapan
Misalnya, spektrum absorpsi untuk klorofil a, bentuk klorofil yang paling penting
dalam fotosintesis, memiliki dua puncak, yang terkait dengan cahaya biru dan
merah. Ini merupakan warna yang diserap paling baik oleh klorofil. Spektrum
6
absorpsi memiliki lembah dalam daerah hijau karena pigmen meneruskan cahaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spektrofotometri adalah salah satu metode pengukuran kuantitatif dalam
kimia analisis terhadap sifat refleksi atau transmisi cahaya suatu materi sebagai
fungsi dari panjang gelombang dan spektrofotometer adalah alat ang digunakan
dalam pengukuran tersebut.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Selain itu
saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan terutama
kepada diri saya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Fatma Lestari M.Si, PhD, 2010, Bahaya Kimia Sampling dan Kontaminan di
Udara, Jakarta: Penerbit buku kedokteran.
Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman, 2018, Spektroskopi Molekuler Untuk
Analisis Farmasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kemenkes RI, 2010. Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Menteri Kesehatan RI:
Jakarta.
Pudja Mrs, 2016. Analisa Perbedaan Kandungan Klorofil Pada Daun Belimbing
Manis (Averrhoa carambola L) Dan belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L)
Menggunakan Spektrofotometer Visible Analysis of Difference
Chlorophyll Content on sweet starfruit leaves (Averrhoa carambola L) and
wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L) Using spectrophotometer Visible.
Diakses tanggal 18 mei 2016 jam 07.15 WIB. Prapti Utami, 2005.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat (JAHE) Terhadap Skala Nyeri
Sendi Pasien Artritis Rheumatoid. Argo Media Pustaka: Jakarta.