Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INSTRUMENTASI
“SPEKTROSKOPI/SPEKTROFOTOMETER”

OLEH:
ISMAIL AL AKSAN
15020220107
C11

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan kenikmatan-Nya.


Dengan karunia dan kemudahan yang Allah berikan, saya dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah “Instrument” ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak
lupa selalu kita haturkan untuk junjugan Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat banyak


kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya.

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan tugas ini diwaktu yang akan datang. Oleh karena itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Makassar, 24 Februari 2023

ISMAIL AL AKSAN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................


A. Asal mula ditemukannya Spektroskopi/Spektrofotometer ......................................
B. Pengertian Spektroskopi/Spektrofotometer ...............................................................
C. Prinsip Kerja Spektrfotometer .....................................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan………………………………………………………………..........
B. Saran……………………………………………………………………….........

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak

terpisahkan dengan kegiatan pelayanan kesehatan lainnya untuk menunjang upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemulihan

kesehatan perorangan atau masyarakat (KEMENKES RI, 2010)..

Spektroskopi adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari interaksi

berbagai tipe radiasi elektromagnetik dengan bahan kimia. Interaksi ini

memungkinkan para ilmuan untuk mengidentifikasi, mengkarakterisasi dan

mengelusidasi struktur senyawa bahkan untuk identifikasi unsur-unsur kimia

(Nazar, 2018)

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang

gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh larutan pigmen. Spektrofotometer

juga dikenal sebagai pengukuran intensitas cahaya atau penyerapan cahaya pada

daerah panjang gelombang yang sempit, berarti amperemonocromatik yang

diperoleh dengan menggunakan monokromator. Monokromator merupakan suatu

alat khusus untuk menyingkirkan atau membuang bagian-bagian dari cahaya

yang tidak diperlukan dalam system pemeriksaan. Dengan spektrofotometer

maka senyawa-senyawa organik maupun anorganik dapat di identifikasi.

Dilaboratorium ataupun klinik pada umumnya menggunakan

spektrofotometer untuk memeriksa kadar kimia dalam darah seperti misalnya :

kolesterol, gula darah, asam urat, trigliseride, SGOT, SGPT, albumin, bilirubin,

amylase dll.

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, adapun rumusan permasalahan

yang kemudian akan dibahas dalam tulisan ini meliputi:

1. Bagaimana asal mula ditemukannya Spektroskopi/Spektrofotometer ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Spektroskopi/Spektrofotometer!

3. Jelaskan prinsip kerja dari Spektrofotometer!

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian dalam makalah ini di antaranya:

1. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya Spektroskopi/Spektrofotometer.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Spektroskopi/Spektrofotometer.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Spektrofotometer.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal Mula Ditemukannya Spektroskopi/Spektrofotometer

Sebelum permulaan abad kedua puluh, hampir semua analisis kuantitatif

menggunakan teknik volumetri dan gravimetri, Volumetri adalah analisis kimia

yang melibatkan penggunaan sejumlah volume larutan standar dengan konsentrasi

tertentu. Teknik volumetri sering juga disebut dengan titrimetri, karena dalam

pengerjaannya melakukan titrasi. Sementara itu. gravimetri adalah analisis dengan

mendasarkan pada berat tetap analit dalam suatu matriks sampel. Dengan kedua

teknik im, analis akan memperoleh hasil akurasi yang tinggi. Namun, analisis

dengan kedua metode ini dibatasi dengan suatu kenyataan bahwa kedua teknik ini

tidak dapat menganalisis analit dalam jumlah yang sangat kecil. Karena alasan

inilah, maka suatu metode analisis yang dikembangkan diarahkan untuk mampu

menganalisis analit dalam jumlah sekelumit (trace elements) Salah satu metode

yang dikembangkan adalah metode spektroskopi. Teknik spektroskopi merupakan

suatu metode analisis yang melibatkan interaksi antara analit dengan radiasi

elektromagnetik yang untuk selanjutnya disingkat dengan REM.

Selama abad kedua puluh, spektroskopi telah berkembang dengan melibatkan

berbagai macam radiasi elektromagnetik (spektroskopi foton) seperti sinar X

gelombang mikro, gelombang radio, dan juga partikel- partikel energetik seperti

elektron-elektron dan ion-ion. Karena spektroskopi merupakan interaksi antara

radiasi elektromagnetik (REM) dengan sampel, maka akan diuraikan terlebih

dahulu tentang REM (Ibnu Gholib dan Abdul Rohman, 2018).

3
4

B. Pengertian Spektroskopi/Spektrofotometer

Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah berdasarkan

absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan yang

mengandung kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini disebut

"absorpsi spektrofotometri", dan jika panjang gelombang yang diguna- kan adalah

gelombang cahaya tampak, maka disebut sebagai "kolorimetri", karena

memberikan warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotometri juga

menggunakan panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan infra merah.

Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan

sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan. Prinsip ini dijabarkan

dalam Hukum Beer-Lambert, yang menghubungkan antara absorbansi cahaya

dengan konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorspi (Fatma Lestari, 2010).

Spektrofotometer merupakan salah satu peralatan penelitian yang paling banyak

digunakan dalam bidang kimia. Spektrofotometer mengukur jumlah relatif cahaya dari

panjang gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh larutan pigmen.

Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.

Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorsi.

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi relatif jika energi tersebut

ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang.

Kelebihan spektrotometer dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

dapat lebih dideteksi dan cara ini diperoleh dengan pengurai seperti prisma, grating atau

celah optis. Fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan

trayek pada panjang gelombang tertentu (pudja, 2016).


5

Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single beam dan

spektrofotometer double-beam. Perbedaan kedua jenis spektrofotometer ini hanya

pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah

sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.

Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat

langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang

sama. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk

mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

C. Prinsip Kerja Spektrofotometer

Di dalam spektrofotometer, cahaya putih dipisahkan menjadi sejumlah

warna (panjang gelombang) oleh prisma. Kemudian, satu demi satu, warna cahaya

yang berbeda itu dilewatkan melalui sampel. Cahaya yang diteruskan menabrak

tabung fotolistrik, yang mengubah energi cahaya menjadi listrik, dan arus

listriknya diukur dengan suatu alat ukur.

Setiap kali panjang gelombang cahaya berubah, alat ukur akan

mengindikasikan fraksi cahaya yang diteruskan melalui sampelnya, atau

sebaliknya, fraksi cahaya yang diserap. Grafik yang menyajikan profil penyerapan

(absorpsi) pada panjang gelombang yang berbeda disebut spektrum absorpsi.

Misalnya, spektrum absorpsi untuk klorofil a, bentuk klorofil yang paling penting

dalam fotosintesis, memiliki dua puncak, yang terkait dengan cahaya biru dan

merah. Ini merupakan warna yang diserap paling baik oleh klorofil. Spektrum
6

absorpsi memiliki lembah dalam daerah hijau karena pigmen meneruskan cahaya

dari yang berwarna ini (Cambell, Jane, dan Lawrence, 2002).


7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spektrofotometri adalah salah satu metode pengukuran kuantitatif dalam
kimia analisis terhadap sifat refleksi atau transmisi cahaya suatu materi sebagai
fungsi dari panjang gelombang dan spektrofotometer adalah alat ang digunakan
dalam pengukuran tersebut.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Selain itu
saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan terutama
kepada diri saya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Fatma Lestari M.Si, PhD, 2010, Bahaya Kimia Sampling dan Kontaminan di
Udara, Jakarta: Penerbit buku kedokteran.

Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman, 2018, Spektroskopi Molekuler Untuk
Analisis Farmasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kemenkes RI, 2010. Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Menteri Kesehatan RI:
Jakarta.

Neil A Cambell, Jane B Reece, dan Lawrence G Mitchell,2002, BIOLOGY,


Jakarta: Erlangga

Muhammad Nazar, 2018, Spektroskopi Molekul, Banda Aceh.

Pudja Mrs, 2016. Analisa Perbedaan Kandungan Klorofil Pada Daun Belimbing
Manis (Averrhoa carambola L) Dan belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L)
Menggunakan Spektrofotometer Visible Analysis of Difference
Chlorophyll Content on sweet starfruit leaves (Averrhoa carambola L) and
wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L) Using spectrophotometer Visible.
Diakses tanggal 18 mei 2016 jam 07.15 WIB. Prapti Utami, 2005.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat (JAHE) Terhadap Skala Nyeri
Sendi Pasien Artritis Rheumatoid. Argo Media Pustaka: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai