Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA ANALISIS II

SPEKTOFOTOMETRI

Mata Kuliah : Kimia Analisis II

Dosen Pembimbing : Meilynda Pomeistia, M.Pd

Oleh Kelompok 2 :

1. Risma Zulvia (4820121046)


2. Maya Desi Arisandi (4820121050)
3. Lisa Karisma Citra Dewi (4820121067)
4. Suli Indah Martiani (4820121048)
5. Baiq Witari Suherni(4820121047)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN

PROGRAM STUDI SI FARMASI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis memanjatkan ke hadirat Allah,


Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkah, rahmat, tufik, dan inayah-Nya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Solawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammdad
SAW, sebagai suri tauladan bagi umat Islam.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kimia Analisis II. Makalah yang berjudul SPEKTOFOTOMETRI.
Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak mengalami hambatan
karena sedikitnya ilmu pengetahuan, namun berkat bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan walaupun
masih banyak terdapat kekurangan.

Kami menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya


belum seberapa dan masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa
makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna bagi pembaca.

Harapan kami makalah yang sedehana ini dapat memberikan


manfaat bagi pembaca.

Puyung, 28-11-2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................
Belakang..................................................................................
1.2..................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................
1.3..................................................................................................
Tujuan Penulis.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1..................................................................................................
ertian dari Spektrofotometri.....................................................
2.2..................................................................................................
nen-komponen Spektrofotometri.............................................
2.3..................................................................................................
jenis Spektrofometri.................................................................
2.4..................................................................................................
apan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari..............
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.............................................................................19
3.2. Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................20

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


absorbansi suatu larutan. Prinsip kerjanya yaitu dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada sampel dalam kuvet.
Cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai
absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan
konsentrasi larutan didalam kuvet.

Komponen-komponen pokok spektrometer terdiri dari empat bagian


penting yaitu sumber radiasi/cahaya, monokromator, tempat cuplikan
(kuvet), dan detektor. Sumber radiasi adalah suatu sumber energi yang
memancarkan pancaran radiasi elektromagnetik, sedangkan
monokromator adalah alat yang paling umum dipakai untuk
menghasilkan berkas radiasi dengan satu panjang gelombang.
Monokromator untuk radiasi ultra violet, sinar tampak dan infra merah
adalah serupa, yaitu mempunyai celah (slit), lensa, cermin, dan prisma
atau grating. Terdapat dua macam monokromator yaitu monokromator
prisma bunsen dan monokromator grating Czerney-Turney.

Pada penelitian kali ini akan dilakukan validasi metode analisis dan
memeriksa berapa kadar likopen pada buah tomat dengan menggunakan
spektrofotometer visible.Lycopen atau yang sering disebut α-carotene
adaalah suatu karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan
dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah.Lycopen
merupakan karotenoid yang sangat diperlukan oleh tubuh dan merupakan
salah satu antioksidan yang sangat kuat (Wikipedia,2007).

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Spektrofotometri?
2. Komponen-komponen Spektrofotometri?
3. Jenis-jenis Spektrofometri?
4. Penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari?

1.3. Tujuan Penulis


1. Untuk mengetahui Pengertian dari Spektrofotometri?
2. Untuk mengetahui Komponen-komponen Spektrofotometri?
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Spektrofometri?
4. Untuk mengetahui Penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan
sehari- hari?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Spektrofotometri

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis,


yang umum digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri
disebut spektrofotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorpsi.

2.2. Komponen-komponen Spektrofotometri

Komponen-komponen spektrofotometer terdiri dari:

- Sumber
Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak (dari)
spektrum itu maupun daerah ultraviolet dekat dan inframerah
dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram. Pada kondisi operasi biasa, keluaran
lampu wolfram ini memadai dari sekitar 325 atau 350 nm ke
sekitar 3 µm.
- Monokromator
Monokromator adalah piranti optis untuk memencilkan suatu
berkas radiasi dari suatu sumber berkesinambungan, berkas
mana mempunyai kemurnian spektral yang tinggi dengan
panjang gelombang apa saja yang diinginkan. Komponen
yang esensial dari sebuah monokromator adalah suatu sistem
celah dan suatu unsur dispersif.
- Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan
karenanya kebanyakan wadah sampel adalah sel untuk

3
menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
Sel itu haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah
spektral yang diminati.
- Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita
menginginkan kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral
yang diminati, respons yang linear terhadap daya radiasi,
waktu respons yang cepat, dapat digandakan, dan kestabilan
tinggi. Kepekaan yang tinggi misalnya, dapat dicapai hanya
dengan menerima bisingan yang meningkat.
- Read out
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap
besarnya isyarat listrik yang berasal dari detektor.
- Sel Absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet
kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada
daerah UV harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak
tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet adalah
10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar
dapat digunakan. Sel yang biasa digunakan berbentuk
persegi, tetapi bentuk silinder dapat juga digunakan.

Hukum yang mendasari spektrofotometri adalah:

- Hukum Lambert-Beer
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A)
sedangkan cahaya yang dihamburkan diukur sebagai
transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert beer atau
Hukum Beer, berbunyi:

“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan


sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan
merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.

4
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk
menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:

It It
T= atau %T = x 100 %
I0 I0
dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

It
A= - log T = -log
I0
dimana I 0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah
intensitas cahaya setelah melewati sampel.

Gambar 7.2.1. Hukum Lambert-Beer

2.3. Jenis-jenis Spektrofotometri

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber


cahaya yang digunakan diantaranya sebagai berikut:

1. Spektrometri Visible (spektro Vis)


Pada spektro ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi
adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk
spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata
manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380
sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh
kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.

5
Gambar 7.2.3. Spektrofotometer Visible
2. Spektrometri UV (ultraviolet)
Sinar UV ini memiliki panjang gelombang 190-380 nm.
Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka
senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan
senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

Gambar 7.2.4. Spektrofotometer UV


3. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrometri UV dan Visible. Sinar UV memiliki panjang
gelombang 190-380 nm. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk sampel
tidak berwarna.

Gambar 7.2.5. spektrofotometer UV-Vis


4. Spektrofotometri IR (Infra Red)
Spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang
gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi
infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada
spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan
yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada
spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa
kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif.
Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi
gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik.
Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus
dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus
fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang
diperoleh.[8]

6
Gambar 7.2.6. Spektrofotometer IR(Infra Red)

Macam-macam spektrofotometri berdasarkan jenis instrumennya ada


tiga,antara lain:

1. Spektrofotometer berkas tunggal


Model sel berkas tunggal kurang umum digunakan jika
dibandingkan dengan berkas ganda. Berkas sinar yang konstan
dari sumber akan melalui lensa pemfokus serta filter sehingga
menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar akan melewati
larutan, sebelum menumbuk fotosel di mana berkas sinar
tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit.

Gambar 7.2.6. Gambar Spektofotometer Berkas tunggal


2. Spektrofotometer berkas rangkap
Spektrofotometer perekam yang mengalurkan secara otomatis
absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang
hampir selalu berupa instrumen berkas rangkap.

Gambar 7.2.7. Spektrofotometer berkas rangkap

3. Spektrofotometri diferensial.
Teknik ini biasanya meliputi dua metode, yaitu: metode
absorbansi tinggi dan absorbansi rendah. Yang pertama
digunakan untuk analisa larutan yang sangat pekat, sedangkan
absorbansi rendah digunakan untuk larutan yang sangat encer.
Pada kedua teknik tersebut, konsentrasi sama sekali tidak
dipengaruhi oleh perubahan luar.

7
Gambar 7.2.8. Spektrofotometri Diferensial

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam


menggunakan spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu
analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut


Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blanko, yaitu larutan yang
berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat
pembentuk warna.[8] Suatu larutan blanko dapat digunakan dalam
satu kompartemen untuk mengoreksi pembacaan atau spektrum
sampel. Yang paling sering digunakan sebagai blanko dalam
spektrofotometri adalah semua pelarut yang digunakan untuk
melarutkan sampel atau pereaksi.
2. Serapan oleh kuvet
Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun
kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.

2.4. Penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari


 Untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif
dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya.
 untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti.
 untuk menentukan struktur suatu zat.
Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam.
Ia merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum
karena pengaruh pencucian perut yang terjadi pada manusia apabila ada
dalam konsentrasi yang cukup besar. Batas yang boleh digunakan untuk
dikonsumsi manusia berdasarkan konsentrasi standar maksimal yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI untuk sulfat dalam air minum
adalah 250 mg/l dalam air. Sulfat penting dalam penyediaan air untuk
umum maupun untuk industri, karena kecendrungan air untuk

8
mengandungnya dalam jumlah yang cukup besar untuk membentuk
kerak air yang keras pada ketel dan alat pengubah panas.

Kandungan konsentrasi yang tinggi dalam air minum dapat


menyebabkan perpindahan diare. Dalam studi pada orang-orang dewasa
ditemukan laxative yang sangat tinggi di atas 1000 mg/l. Diare yang akut
dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada bayi dan anak kecil yang
sudah mengidap mikroba diare dalam tubuh.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Spektrofotometri adalah salah satu metode dalam kimia analisis, yang
umum digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya.
2. Komponen-komponen dalam Spektrofotometri adalah:
- Wadah sampel
- Sumber cahaya
- Detektor
- Monokromator
- Read out
- Sel absorbsi
3. Hukum lambert beer atau Hukum Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya)
yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu
fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
4. Jenis-jenis Spektrometri berdasarkan cahaya adalah Visible (spektro
Vis), Spektrometri UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis,
Spektrofotometri IR (Infra Red) sedangkan berdasrakan jenis
instrumenya adalah Spektrofotometer berkas tunggal dan
Spektrofotometri berkas rangkap.
5. Penerapan Spektrofometri dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya,
untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti, untuk
menentukan struktur suatu zat dan untuk menentukan kadar sulfat
dalam air.

3.2. Saran

10
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat
memahami tentang spektrofotometri, jenis-jenis Spektrofotometri dan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

https://www. academi.edu.Arina Hidayati.Makalah Kimia


AnalisisII Spektofotometri.

11

Anda mungkin juga menyukai