Anda di halaman 1dari 44

M AT E M AT I K A T E K N I K I

Integrasi Numerik

KELOMPOK 3
Kelompok 3
• Rian Ardiansyah 1631010075
• Himayatul Hikmah 19031010048
• Firdaus Nizam W 19031010050
• Megawati Setiawan P 19031010056
• Wahyudi Egar M S 19031010061
• Lintang Sekar W 19031010066
• Miftachul Jannah 19031010069
• Salma Putri S 19031010070
• Putu Amrita Ajna 19031010073
• Vicky Bagus P 19031010076
• Taufik Rahmandika 19031010079
• Fatayoga 19031010081
• Brayan Multirizky 19031010082
• Saktyo Anindyo D 19031010085
INTEGRAL NUMERIK

Di dalam kalkulus, terdapat dua hal penting yaitu


integral dan turunan(derivative).
Integral Numerik merupakan alat atau cara
yang digunakan oleh ilmuwan untuk
memperoleh jawaban hampiran (aproksimasi)
dari pengintegralan yang tidak dapat
diselesaikan secara analitik.
INTEGRAL NUMERIK

dengan F(x) adalah integral dari f(x)


Integral numerik dilakukan apabila :
• integral sulit diselesaikan secara analitis.
• fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk
persamaan, tetapi secara numerik dalam bentuk angka
(tabel)
INTEGRAL NUMERIK

Metode yang akan digunakan, antara lain :


• Metode Trapesium
• Metode Simpson
• Metode Kuadratur
Metode Trapesium
Merupakan metode pendekatan integral numerik dengan persamaan
polinomial orde satu. Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x)
digantikan oleh garis lurus.

Besarnya kesalahan yang terjadi dapat di perkirakan dengan


pers.sbb
Metode Trapesium
Dimana :

adalah titik yang terletak di dalam interval a dan b


Seperti yang terlihat dalam gambar 2 penggunaan garis lurus untuk
mendekati garis lengkung menyebabkan terjadinya kesalahan
sebesar luasan yang tidak di arsir.
Langkah-langkah Penyelesaian
a. Menyelesaikan bentuk integral secara analitis sehingga
diperoleh nilainya. Dimisalkan dengan persamaan (1).

b. Hitung integral numeriknya dengan persamaan :

c. Menentukan tingkat ketelitian dari integral numerik dengan


mencari kesalahan relatif dari nilai eksak kedua integral diatas
(nilai persamaan 1 dan 2), dengan rumus :
Contoh Soal 1 Metode Trapesium Satu Pias
Contoh Soal 2 Metode Trapesium Satu Pias
Metode Trapesium Banyak Pias
Dari contoh diatas terlihat bahwa pendekatan dengan menggunakan
s a t u p i a s ( t r a p e s i u m ) m e n i m b u l k a n k e s a l a h a n y a n g s a n g a t b e s a r.
Untuk kesalahan yang terjadi maka kurva lengkung di dekati oleh
sejumlah garis lurus, sehingga terbentuk banyak pias seperti
gambar grafik dibawah. Luas bidang adalah jumlah dari luas
beberapa pias tersebut. Semakin kecil pias yang digunakan, hasil
yg di dapat menjadi semakin teliti. Dari gambar panjang tiap pias
adalah x. Apabila terdapat n pias maka panjang masing-masing pias
adalah :
Dalam gambar diatas, panjang tiap pias
adalah sama
Batas-batas pias diberi notasi :
Integral total dapat ditulis dalam bentuk

Substitusi pers.(2) ke pers.(4) di dapat

Atau :
Besarnya kesalahan yang terjadi

Bentuk pers.trapesium dengan memperhitungkan koreksi adalah

Harga dapat didekati dengan pers.

Substitusi pers. (9) ke (8) akan di dapat

P e r s . ( 1 0 ) d i s e b u t p e r s . Tr a p e s i u m d e n g a n k o r e k s i u j u n g k a r e n a
memperhitungkan koreksi ujung interval a dan b
Contoh Soal 3
Metode Trapesium Banyak Pias Kesalahan relatif terhadap nilai eksak

Gunakan metode trapesium empat pias


dengan lebar pias adalah ∆x=1 untuk Apabila digunakan metode trapesium dengan koreksi
menghitung ujung, maka integral dihitung dengan pers. (10) dan
didalam pers.tersebut mengandung turunan pertama
dari fungsi,
Penyelesaian :
Metode trapesium dengan empat pias,
sehingga panjang pias adalah

Luas bidang dihitung dengan pers.(6)


Kesalahan relatif terhadap nilai eksak
Metode Simpson
Metode ini digunakan untuk polinomial order yang lebih tinggi. Metode
ini juga dapat didefinisikan sebagai suatu aturan yang digunakan untuk
menghitung suatu luas. Metode Simpson ada 2 jenis yaitu :
• Metode Simpson 1/3
• Metode Simpson 3/8
Aturan Simpson 1/3
Aturan ini digunakan untuk polinomial order dua (pers. parabola) yg melalui
titik f(xi-1), f(x), dan f(xi+1) untuk mendekati fungsi.
Rumus simpson diturunkan berdasarkan deret Taylor
x
I ( x)  
a
f ( x )dx...........(11)

Jika pers.(11) di deferensialkan terhadap x, akan menjadi

dI ( x)
I ' ( x)   f ( x)..........(12)
dx
Dengan memperhatikan gambar 4 dan pers. (12), maka
pers.deret Taylor adalah;
x 2
x3
I ( xi  1)  I ( xi  x)  I ( xi )  xf ( xi )  f ' ( xi )  f " ( xi )
2 3!
x 4
 f ' ' ' ( xi )  O (x 5 )............(13)
4!
x 2
x 3
I ( xi  1)  I ( xi  x)  I ( xi )  xf ( xi )  f ' ( xi )  f " ( xi )
2 3!
x 4
 f ' ' ' ( xi )  O( x )............(14)
5

4!
Luasan dibawah fungsi antara (xi-1) dan (xi+1) yaitu Ai atau dapat dicari dari
pers. (13) di kurangi pers. (14).
x 3
Ai  2xf ( xi )  f " ( xi )  O (x 5 )......(15)
3
f(x)

f(x)

I (xi + 1) I (xi - 1)

a (xi - 1) xi (xi + 1) x

Gambar 4
Nilai f " ( xi ) dicari dengan rumus sbb:

f ( xi  1)  2 f ( xi )  f ( xi  1)
f " ( xi )   O(x )
2

x 2

Substitusi harga f " ( xi ) ke dalam pers.(15) akan di dapat


x
Ai  ( f i 1  4 f i  f i 1 )  O(x )........(16)
5

3
Persamaan 16 dikenal dengan metode Simpson 1/3
ba
Jika untuk satu pias x  maka pers.16 dapat ditulis
2
ba
Ai   f (a)  4 f (c)  f (b).........(17)
6
Dimana c adalah titik tengah antara a dan b.
4
Contoh 4
e
x
Hitung I = dx Dengan aturan Simpson 1/3
0

Penyelesaian
Dengan menggunakan Persamaan (17) maka luas bidang adalah :
ba 40 0
Ai = 6
[ f (a )  4 f (c)  f (b)] 
6
(e  4e  e )  56,7696
2 4

Kesalahan terhadap nilai eksak :


53,598150  56,7696
Et  x100%  5,917%
53,598150
Pemakaian satu pias aturan Simpson 1/3 memberikan
hasil lebih baik dari rumus trapesium
Aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias.
Seperti dalam gambar 5 luasan total diperoleh dengan
menjumlahkan semua pias.
b

 f ( x)dx  A
a
1  A3  ......  An 1 .........(18)

Jika pers.(16) di substitusikan ke dalam pers.(18)


akan di dapat
b
x x

a
f ( x)dx  ( f 0  4 f 1  f 2)  ( f 1  4 f 2  f 3)  ...........
3 3
x
.....................  ( fn  2  4 fn  1  fn)
3
b
x  n 1

n2
Atau :  f ( x)dx   f (a)  f (b)  4 f ( xi )  2 f ( xi )........(19)
a
3  i 1 i 2 

Dalam gambar 5 penggunaan aturan Simpson dengan banyak


pias ini jumlah pias adalah genap

f(x) f(x)

x
a 1 2 3 4 5 n-1 b

Gambar 5
Contoh 5
4


x
Hitung I= e dx
0
dengan metode Simpson dengan 
x=1
Penyelesaian
Dengan menggunakan Persamaan (19) maka luas bidang adalah :

1 0 4
I  [e  e  4(e  e )  2e ]  53,863846
1 3 2

3
Kesalahan terhadap nilai eksak :
53,598150  53,863846
Et  x100%  0,5%
53,598150
Aturan Simpson 3/8
Untuk meningkatkan ketelitian yang telah diberikan oleh metode Simpson 1/3, maka
diperkenalkan metode Simpson yang lain yaitu metode Simpson 3/8. Metode Simpson 1/3
memerlukan jumlah langkah yang genap untuk menerapkan metodenya. Dengan kata lain,
Berbeda halnya dengan metode Simpson 3/8, metode ini tidak mensyaratkan jumlah langkah
genap ataupun ganjil melainkan jumlah langkah yang dapat dibagi dengan 3.

,dengan

Dapat pula ditulis sebagai berikut :

Dalam pemakaian banyak pias aturan Simpson 1/3 hanya


Berlaku untuk jumlah pias genap. Jika dikehendaki jumlah pias ganjil maka
dapat digabung kedua aturan Simpson yaitu sejumlah genap pias digunakan
aturan Simpson 1/3 dan 3 pias sisanya digunakan aturan Simpson 3/8
Contoh Soal 5
Hitunglah integral dibawah ini dengan menggunakan aturan simpson 3/8 gunakan jarak antar titik
h = 0,125

Penyelesaian :
1) Fungsi integrasinya adalah 5) Tabel Simpson 3/8

2) Batas bawah (a) =0


Batas atas (b) =1
3) Jumlah pias adalah

4) h = 0,125
Aturan Simpson 3/8

6) Nilai Integrasi Sejatinya


Contoh Soal 6
4
Dengan aturan Simpson 3/8 hitung
e
x
dx
0
Hitung pula integral tersebut dengan menggunakan gabungan
dari metode Simpson 1/3 dan 3/8, apabila digunakan 5 pias
dengan ∆x=0,8
Penyelesaian
a.Metode Simpson dengan satu pias.
Integral dihitung dengan menggunakan Persamaan (21) :
(e  3e
0 1, 3333
 3e 2 , 6667
e )
4
I  (4  0)  55,07798
8
Besarnya kesalahan adalah :
53,598150  55,07798
 x100%  2,761%
53,59815
b. Apabila digunakan 5 pias, maka data untuk ke lima pias
tersebut adalah

f ( 0)  e  1 0
f (2,4)  e 2, 4
 11,02318
f (0,8)  e 0 ,8
 2,22554 f (3,2)  e 3, 2
 24,53253
f (1,6)  e 1, 6
 4,95303 f (4)  e  54,59815
4

Integral untuk dua pias pertama dihitung dengan metode


simpson 1/3
16
I  (1  4  2,22554  4,95303)  3,96138
6

Tiga pias terakhir digunakan metode simpson 3/8

(4,95303  3 11,02318  3  24,53253  54,59815


I  2,4  49,86549
8
Integral total adalah jumlah dari kedua integral diatas :
I = 3,96138 + 49,86549 = 53,826873

Kesalahan terhadap nilai eksak


53,598150  53,826873
 100%  0,427%
53,59815

Integral dengan panjang pias tidak sama


f ( x1)  f ( x 0) f ( x 2)  f ( x1)
I  x1  x 2  ...............
2 2
f ( xn)  f ( xn  1)
.........................  xn ...................(22)
2
Dengan ∆xi = xi – xi-1 , i = 1, 2, 3,……, n
Metode Kuadratur Gauss
Pendekatan lain dengan metode Kuadratur Gaus, nilai integrasi numerik cukup
diperoleh dengan menghitung nilai fungsi f(x) pada beberapa titik tertentu.
Metode integrasi gaus/kuadratur gauss, merupakan metode yang tidak
menggunakan pembagian area yang banyak, tetapi memanfaatkan titik berat dan
pembobot integrasi. Pada Metode Kuadratur Gaus terdapat dua perumusan untuk
mendapatkan nilai integrasi numerik, yaitu: Kuadratur Gaus-Legendre dan
Kuadratur Clenshaw-Curtis. Metode Kuadratur Gauss-Legendre dan Metode
Kuadratur Clenshaw-Curtis adalah metode aproksimasi integral yang memiliki
ketelitianyang hampir sama, namun Metode Gaus-Legendre cenderung lebih
sederhana dan lebih mudah dimengerti .
• Parameter x1, x2, c1, dan c2 dapat ditemukan dengan
membuat penalaran bahwa kuadratur Gauss bernilai tepat
untuk 4 buah fungsi berikut:
 𝒇 ( 𝒙 )=𝟏
 𝒇 ( 𝒙 ) =𝒙

 
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 𝟐
 
𝒇 ( 𝒙 )= 𝒙 𝟑
• Yang mana disubstitusikan pada persamaan kuadrat Gauss
  𝟏
𝒙=𝟏
𝒇 ( 𝒙 )=𝟏 → ∫ 𝟏 𝒅𝒙=𝒙
−𝟏
|
𝒙=−𝟏
=𝟐=𝒄𝟏 +𝒄 𝟐

  𝟏 𝟐
𝒙 𝒙=𝟏
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 → ∫ 𝒙 𝒅𝒙=
−𝟏
|
𝟐 𝒙=− 𝟏
=𝟎=𝒄 𝟏 𝒙 𝟏+ 𝒄 𝟐 𝒙 𝟐
 
𝟏 𝟑
𝒙 𝒙=𝟏 𝟐
𝟐
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 →∫ 𝒙 𝒅𝒙=
−𝟏
𝟐
| = =𝒄 𝟏 𝒙 𝟏+ 𝒄𝟐 𝒙𝟐
𝟑 𝒙=−𝟏 𝟑
2 2

 
𝟏 𝟒
𝒙 𝒙=𝟏
𝟒 | 𝒙=−𝟏
𝟑 3 3
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 → ∫ 𝒙 𝒅𝒙= =𝟎=𝒄 𝒙 +𝒄 𝒙 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐
−𝟏

• Dari empat persamaan • Maka diperoleh nilai


 
𝟐= 𝒄 𝟏+𝒄 𝟐
 
𝒄 𝟏=𝒄 𝟐= 𝟏
 
𝟎=𝒄 𝟏 𝒙 𝟏+ 𝒄𝟐 𝒙𝟐
 
𝟏
𝒙𝟏 = =𝟎 .𝟓𝟕𝟕𝟑𝟓
 
𝟐/ 𝟑=𝒄 𝟏 𝒙 𝟏+ 𝒄𝟐 𝒙𝟐
2 2 √𝟑
 
𝟎=𝒄 𝟏 𝒙 𝟏3+ 𝒄𝟐 𝒙𝟐 3
 
𝟏
𝒙𝟏 =− =−𝟎 . 𝟓𝟕𝟕𝟑𝟓
√𝟑
• Transformasi menjadi
 

Transformasi yang diubah berupa :


- Selang interval [a,b] menjadi [-1,1]
- Peubah x menjadi peubah t
- Diferensial dx menjadi dt

• Selang interval [a,b] dan [-1,1] dilukiskan


• Peubah x dan diferensial dx disubstitusikan pada persamaan
  𝒙 −𝒂 𝒕 −(−𝟏)
=
𝒃 −𝒂 𝟏 −(−𝟏)
  𝒙 −𝒂 𝒕 +𝟏
=
𝒃 −𝒂 𝟐
𝟐 𝒙 −𝟐 𝒂=𝒃𝒕 +𝒃 −𝒂𝒕 −𝒂
 

𝟐 𝒙 =𝒃𝒕 + 𝒃− 𝒂𝒕 − 𝒂+𝟐 𝒂
 

  𝒂+𝒃+ 𝒃𝒕 − 𝒂𝒕 ( 𝒂+𝒃 )+ ( 𝒃 − 𝒂 ) 𝒕
𝒙= =
𝟐 𝟐
maka diperoleh juga
  (𝒃 − 𝒂)
𝒅𝒙= 𝒅𝒕
𝟐
• Peubah x dan diferensial dx disubstitusikan pada persamaan
  𝒃 𝟏
( 𝒂 +𝒃 ) + ( 𝒃 − 𝒂 ) 𝒕 (𝒃 − 𝒂)
𝑰=∫ 𝒇 ( 𝒙 ) 𝒅𝒙=∫ 𝒇
𝒂 −𝟏
(𝟐 )𝟐
𝒅𝒕
METODE 3 TITIK
• Metode kuadrat Gauss-Legendre 3 titik dapat ditulis sebagai
  𝟏
𝑰 =∫ 𝒇 ( 𝒙 ) 𝒅𝒙 =𝒄 𝟏 𝒇 ( 𝒙𝟏 ) +𝒄 𝟐 𝒇 (𝒙 𝟐)+𝒄 𝟑 𝒇 (𝒙 𝟑 )
−𝟏

• Parameter x1, x2, x3, c1, c2, dan c3 dapat ditemukan dengan
membuat penalaran bahwa kuadratur Gauss bernilai tepat
untuk 6 buah fungsi berikut:
 𝒇 ( 𝒙 )=𝟏
 𝒇 ( 𝒙 )=𝒙
 
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 𝟐
 
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 𝟑
𝟒
 
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙
 
𝒇 ( 𝒙 )=𝒙 𝟓
• Dengan cara yang sama seperti pada penurunan kaidah kuadrat Gauss
Legendre 2 titik, diperoleh 6 buah persaman simultan yang solusinya
adalah
𝟓
𝟑
   

 
𝒄 𝟏=

𝒄 𝟐=
𝟗
𝟖
𝟗
𝒙𝟏 =−
 
𝟓
𝒙𝟐 =𝟎

  𝟓
𝟑
 
𝒄 𝟑=

Sehingga
𝟗 𝒙𝟑 =
𝟓 √
  𝟏
𝟓 𝟑 𝟖 𝟓 𝟑
−𝟏
(√)
𝑰 =∫ 𝒇 ( 𝒙 ) 𝒅𝒙 = 𝒇 −
𝟗
+ 𝒇 (𝟎)+ 𝒇
𝟓 𝟗 𝟗 (√ )
𝟓
METODE n-TITIK

• Metode kuadrat Gauss-Legendre


n-titik dapat ditulis sebagai

  𝟏
𝑰 =∫ 𝒇 ( 𝒙 ) 𝒅𝒙 =𝒄 𝟏 𝒇 ( 𝒙𝟏 ) +𝒄 𝟐 𝒇 ( 𝒙 𝟐) +…+𝒄 𝒏 𝒇 (𝒙 𝒏)
−𝟏
Contoh Soal 7
 
Hitung integral: dengan
 
Karena
Jawab:
Dengan demikian diperoleh fungsi :
Pertama yang harus dilakukan adalah dengan
menghitung u, dengan:
Dengan menggunakan integrasi kuadratur gauss diperoleh:
 
Atau
Contoh Soal 7
Dari contoh 7 hitung dengan menggunakan metode Gauss
Kuadratur 3 titik
Penyelesaian
Dengan menggunakan pers.(38)
I  c1 f ( x1 )  c2 f ( x2 )  c3 f ( x3 )
dan harga c1,c2,c3,x1,x2,dan x3 dari tabel diatas akan di dapat

4 1

 
2  2 xd
e x
dx  e 2dxd
0 1
( 2  2 x1 )
Untuk x1 = -0,774596669 2e  3,13915546
( 2  2 x2 )
Untuk x2 = 0,0 2e  14,7781122
Untuk x3 = 0,774596669
( 2  2 x3 )
2e  69,5704925
Dengan memasukkan harga-harga tersebut kedalam
pers.(38) akan didapat

I  0,555555556  3,13915546  0,888888889 14,7781122


 0,555555556  69,5704925  53,5303486

Dengan % kesalahan sebesar

53,598150  53,5303486
  100%  0,13%
53,598150
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai