Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/332686696

INTEGRASI NUMERIK

Article · April 2019

CITATIONS READS
0 5

1 author:

Muhammad Aswin
University of Sumatera Utara
16 PUBLICATIONS   22 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Shear Failure of RC Dapped-End Beams View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Aswin on 05 June 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGGUNAAN METODE ASWIN
PADA INTEGRASI NUMERIK

Muhammad Aswin
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Abstrak : Proses penyelesaian integral analitis membutuhkan waktu yang lama dan tidak efektif,
terutama pada fungsi-fungsi yang rumit dan kompleks. Sebagai alternatif penyelesaian
dikembangkan metode pendekatan yaitu metode integrasi numerik. Metode-metode yang ada,
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk menambah wawasan para pengguna
serta sebagai pilihan lain maka dikembangkan Metode Aswin, yang dikembangkan berdasarkan
Metode Simpson. Metode ini didasarkan pada suatu fungsi pendekatan yang berpotongan pada
fungsi analitis dengan melalui empat titik data. Jumlah pias harus kelipatan tiga. Jika jumlah pias
adalah bukan kelipatan tiga maka penggunaannya digabungkan dengan Metode Simpson. Hasil
yang diperoleh cukup baik. Metode ini juga mudah dimengerti dan mudah untuk dipelajari.

Kata Kunci : Integrasi Numerik, Deret Taylor, Metode Simpson, Metode Aswin

I. Pendahuluan Simpson 3/8 memang didasarkan pada empat titik


Penggunaan integral analitis pada data (jumlah pias ganjil) tetapi pada
matematika atau kalkulus telah banyak penggunaannya tidak fleksibel. Karena hanya
dipelajari. Proses penyelesaiannya untuk melengkapi kekurangan pada Metode
membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak Simpson 1/3, yang tidak bisa digunakan jika
efektif. Apalagi jika fungsi-fungsi yang jumlah piasnya ganjil.
digunakan merupakan fungsi-fungsi yang rumit Sedangkan pada Metode Gauss-
dan kompleks. Kuadratur, titik-titik data yang digunakan bisa
Untuk mengatasi hal tersebut, beragam. Melalui dua titik data, tiga titik data,
dikembangkan metode pendekatan. Salah empat titik data dan sebagainya. Tetapi kesulitan
satunya yaitu dengan metode numerik atau yang dihadapi yaitu bagaimana menurunkan
Finite Difference Method. Beberapa metode rumusnya, yang cukup panjang dan
sudah sering dijumpai dan dipakai, antara lain membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi.
Metode Newton-Cotes, Metode Simpson, Berdasarkan permasalahan tersebut maka
Metode Gauss-Kuadratur dan sebagainya. dikembangkanlah Metode Aswin ini. Prinsip
Dalam tulisan ini, diperkenalkan dasarnya yaitu berasal dari Metode Simpson 1/3
penggunaan Metode Aswin pada integrasi tetapi melalui empat titik data.
numerik. Tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk menambah jumlah metode yang bisa III. Landasan Teori
digunakan pada integrasi numerik selain Metode integrasi numerik yang sederhana
beberapa metode yang sudah ada. Metode Aswin dikembangkan oleh Newton-Cotes atau Metode
ini dikembangkan berdasarkan Metode Simpson. Trapesium. Hasil yang agak baik diperoleh bila
digunakan panjang interval yang kecil. Cara lain
II. Permasalahan untuk mendapatkan nilai perkiraan yang lebih
Beberapa metode integrasi numerik, akurat yaitu dengan menggunakan polinomial
rumus yang diturunkan berdasarkan kurva orde lebih tinggi yang menghubungkan titik-titik
pendekatan yang melalui dua titik data atau tiga data. Misalkan terdapat satu titik tambahan di
titik data terhadap kurva analitis. Pada Metode antara nilai batas bawah dan nilai batas atas
integral. Ketiga titik diplotkan pada kurva analitis

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia


Kemudian diambil suatu polinomial pendekatan Untuk mendeskripsikan pernyataan-
yang melewati ketiga titik koordinat tadi. pernyataan matematika di atas, serta dalam
Deskripsi ini dapat dilihat pada Gambar III.1. di rangka mendapatkan Formula Simpson 1/3 maka
bawah. Gbr. III.2 di bawah ini dapat digunakan.

y f(x)

f (x)

I(xi-1) I(xi+1) f (x)


g(x)

a b x a xi-1 xi xi+1 x

Gbr. III.1. Aturan Dasar Simpson 1/3 Gbr. III.2. Penurunan Metode Simpson 1/3

Grafik di atas merupakan dasar Selanjutnya dicari nilai luas daerah


pengembangan Metode Simpson 1/3. Bentuk integrasi I(xi-1) dengan batas bawah dari a
kontinuitas pada grafik tersebut akan diubah sampai xi-1 serta nilai I(xi+1) dengan batas bawah
kedalam bentuk deskret atau finite difference. dari a sampai xi+1 sesuai pada Gbr. III.2. Nilai-
Titik-titik absis digunakan xi - 1 , xi dan xi + 1 . nilai integrasi tersebut dicari berdasarkan
Sebagai pendekatan diambil polinomial orde dua pengembangan Deret Taylor yang baru
f(x) yang melalui titik-titik f(xi – 1), f(xi) dan (Persamaan 3.4) yang mencakup deret positip
f(xi + 1). Metode Simpson 1/3 dapat diturunkan dan deret campurannya sehingga sesuai dengan
berdasarkan Deret Taylor. yang diminta.
Luas daerah di bawah kurva f(x) pada
Gbr. III.1 dapat dihitung dengan : x x 2
b I(xi+1) = I(xi) + f (xi) + f ’(xi) +
I(x) = a ∫ f(x) dx (3.1) 1! 2!
x 3
f ‘’(xi) + O(∆x4) (3.5)
Jika batas atas = x maka luas daerah menjadi : 3!
x
I(x) = ∫ f(x) dx (3.2)
a
x x 2
I(xi-1) = I(xi) - f (xi) + f ’(xi) -
Rumus 3.2 kemudian didiferensialkan. 1! 2!
x 3
dI ( x ) f ‘’(xi) + O(∆x4) (3.6)
I’(x) = = f(x) (3.3) 3!
dx
Dengan demikian, luas daerah integrasi di
Mengacu pada Deret Taylor, dibuat persamaan bawah kurva f(x) dengan batas xi-1 sampai xi+1
baru dengan mengubah parameter f menjadi I. yaitu :
Ai = I(xi+1) - I(xi-1) (3.7)
x x 2
I(xi+1) = I(xi) + I’(xi) + I’’(xi) + x 3
1! 2! Ai = 2 ∆x f (xi) + f ‘’(xi) + O(∆x5)
x n 3
....... + I n (xi) (3.4)
n! (3.8)

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia


Nilai f‘’(xi) diubah ke dalam bentuk finite y
difference dengan cara diferensial terpusat. f (x)

f ( xi −1 ) − 2 f ( xi ) + f ( xi +1 )
f ‘’(xi) =
x 2
g (x)
+ O(∆x2) (3.9)

Kemudian bentuk pada Pers. 3.9 disubstitusikan


x0 x1 x2 x3 x
ke dalam Pers. 3.8 sehingga menjadi :
Gbr. IV.1. Aturan Dasar Metode Aswin 1/4
x
Ai = 2∆x.f(xi) + (f(xi-1) – 2f(xi) + f(xi+1))
3 Fungsi g(x) merupakan fungsi analitis.
+ O(∆x2) + O(∆x5) (3.10) Empat titik absis masing-masing x0, x1, x2 dan x3
diplot pada g(x) sehingga diperoleh empat titik
Jika parameter x dihilangkan maka Pers. 3.10 koordinat. Luas daerah integrasi di bawah kurva
dapat disederhanakan menjadi : g(x) akan dicari dengan batas bawah x0 dan
batas atas x3. Untuk memudahkan dan
x menyederhanakan hitungan maka diambil suatu
Ai = (fi-1 + 4fi + fi+1) (3.11) fungsi perkiraan (polinomial yang berorde lebih
3
rendah) misalkan f(x) yang juga melalui empat
Persamaan 3.11 dikenal dengan nama Metode titik koordinat tersebut.
Simpson 1/3. Karena fungsi pendekatan melalui Luas daerah integrasi di bawah kurva f(x)
tiga titik data maka daerah integrasi terdiri dari nilainya harus mendekati nilai sebenarnya,
dua pias sehingga panjang pias dapat dihitung dengan batas bawah dan batas atas yang sama
sebagai berikut : terhadap kurva g(x). Daerah integrasi terbagi
atas tiga pias kecil (n = 3). Dapat juga dikatakan
b−a
∆x = bahwa satu pias besar terdiri dari tiga pias kecil.
2 Panjang masing-masing pias bernilai sama besar
Jika titik xi-1 = a, xi = c dan xi+1 = b maka yaitu ∆x = (b-a)/n dengan batas bawah a dan
Persamaan 3.11 dapat ditulis dalam bentuk : batas atas b (Panjang pias ∆x = xi+1 – xi). Nilai-
nilai fungsi f(x) dihitung berdasarkan nilai-nilai
b−a absis x0, x1, x2 dan x3 sehingga diperoleh f(x0),
Ai = ( f(a) + 4 f(c) + f(b) ) (3.12) f(x1), f(x2) dan f(x3).
6
Untuk mendapatkan formula Metode
IV. Analisis dan Pembahasan Aswin ¼, sebagai langkah awal dihitung luas
IV.1. Metode Aswin ¼ satu pias daerah integrasi pertama (A1) dimana f(x)
Pada tahap pertama ini diperkenalkan melalui tiga titik, masing-masing f(x0), f(x1) dan
Metode Aswin ¼ satu pias. Nama ini diberikan f(x2). Dengan menggunakan Metode Simpson
karena kurva pendekatan/ perkiraan yang 1/3 diperoleh :
diambil melalui empat titik data serta pada
rumus akhir menggunakan angka ¼ sebagai x
A1 = ( f(x0) + 4f(x1) + f(x2) ) (4.1)
faktornya. Deskripsi terhadap pengembangan 3
metode ini, dapat dilihat Gbr. IV.1. Arah
penggunaan Metode Aswin ¼ ini yaitu Langkah berikutnya, hitung luas daerah untuk
menghitung luas daerah integrasi untuk satu pias satu pias kecil (Ã1), daerah antara x0 dan x1 atau
besar (melibatkan empat titik data atau tiga pias daerah antara x1 dan x2.
kecil).

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia


1 Pada Metode Aswin ¼ satu pias,
Ã1 = A1 hitungan hanya terbatas pada satu pias besar saja
2
(terdiri dari tiga pias kecil atau hanya melibatkan
x empat titik data saja) sehingga tidak dapat
= (f(x0)+ 4f(x1)+ f(x2)) (4.2)
6 dicapai hasil hitungan yang teliti. Untuk
mengatasi hal tersebut maka Metode Aswin ¼
Selanjutnya hitung luas daerah integrasi kedua satu pias dikembangkan lagi. Metode ini
(A2) dimana f(x) melalui titik f(x1), f(x2) dan dinamakan Metode Aswin ¼ banyak pias.
f(x3). Dengan cara yang sama, diperoleh : Sesuai namanya maka metode ini dapat
menghitung luas daerah integrasi dengan
x melibatkan banyak titik data. Deskripsinya dapat
A2 = ( f(x1) + 4f(x2) + f(x3) ) (4.3) dilihat pada Gbr. IV.2.
3

Kemudian dihitung juga luas satu pias y


berdasarkan A2.
1
Ã2 = A2 f (x)
2
x
= (f(x1)+ 4f(x2)+ f(x3)) (4.4)
6 A1 A2 An

Langkah terakhir yaitu menghitung luas daerah xn-3 xn-1


integrasi yang dimaksud. Masing-masing luas
pias-pias kecil dijumlahkan sehingga nantinya x0 x1 x2 x3 x4 x5 x6 xn-2 xn x
diperoleh luas daerah integrasi menurut Metode
Aswin ¼ satu pias. Gbr. IV.2. Metode Aswin 1/4 Banyak Pias
A = Ã1 + Ã2 + (Ã1 + Ã2)/2 (4.5)
Luas Ai merupakan luas satu pias besar.
x
A= (f(x0)+ 4f(x1)+ f(x2)) + Satu pias besar mencakup tiga pias kecil. Luas
6 A1 dibatasi oleh x0 dan x3, Luas A2 dibatasi oleh
x x3 dan x6 dan seterusnya. Jumlah pias kecil = n.
(f(x1)+ 4f(x2)+ f(x3)) +
6 Notasi iterasi dimulai dari angka 0, sehingga
1 x batas bawah a = x0 dan batas atas b = xn. Syarat
( ) (f(x0)+ 4f(x1)+ f(x2)) + utama penggunaan Metode Aswin ¼ banyak
2 6 pias yaitu jumlah pias kecil harus merupakan
1 x kelipatan tiga. Luas daerah integrasi yang
( ) (f(x1)+ 4f(x2)+ f(x3)) (4.6)
2 6 dimaksud adalah :

x A = A1 + A2 + A3 + .......... + An (4.8)
A= (f(x0)+ 5f(x1)+ 5f(x2)+ f(x3))
4
x
(4.7) A= (f(x0)+ 5f(x1)+ 5f(x2)+ f(x3)) +
4
IV.2. Metode Aswin ¼ banyak pias x
(f(x3)+ 5f(x4)+ 5f(x5)+ f(x6)) + .....
Pada setiap hitungan numerik yang 4
dilakukan, diharapkan dapat diperoleh hasil x
yang teliti dan akurat. Semakin banyak data + (f(xn-3)+ 5f(xn-2)+ 5f(xn-1)+ f(xn))
yang dilibatkan dan semakin kecil nilai panjang 4
piasnya maka akan dicapai hasil hitungan yang
(4.9)
lebih baik.

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia


x  n−2 n −1 n −3

A=
4  f ( x 0 ) + 5i =1
f ( x i ) + 5i =2
f ( x i ) + 2 
i =3
f ( xi ) + f ( x n )

(4.10)

Pers. 4.10 merupakan persamaan umum Batas bawah (a = x0) bernilai 0 dan batas atas
dari Metode Aswin ¼ banyak pias. Sebagai (b = x12) bernilai 4. Selanjutnya hitung panjang
pedoman penggunaannya dapat dijelaskan pias ∆x.
bahwa : b−a 4−0
1. Notasi iterasi pertama dimulai dari angka 0 ∆x = = = 0.3333
12 12
(i=0) dan nilai fungsinya adalah f(x0)
n−2
Berdasarkan rumus pada Pers. 4.10, luas daerah
2.  f (x )
i =1
i menyatakan nilai fungsi pada integrasi dengan Metode Aswin ¼ banyak pias
dapat dinyatakan menjadi :
iterasi ke dua (i = 1). Untuk mendapatkan
nilai fungsi berikutnya yaitu dengan x
A= (f(x0)+5f(x1)+5f(x2)+2f(x3)+5f(x4)
memasukkan nilai absis yang indeksnya 4
bertambah tiga terhadap nilai indeks iterasi +5f(x5)+2f(x6)+5f(x7)+5f(x8)+2f(x9)
sebelumnya (i = 1, 4, 7, 10 , .... )
n −1

 f (x )
+5f(x10)+5f(x11)+f(x12)) (4.11)
3. i menyatakan nilai fungsi pada
i =2
Selanjutnya tentukan masing-masing nilai absis
iterasi ke tiga (i = 2). Untuk mendapatkan
dan cari nilai fungsinya.
nilai fungsi berikutnya yaitu dengan
memasukkan nilai absis yang indeksnya ITERASI ABSIS NILAI FUNGSI
bertambah tiga terhadap nilai indeks iterasi (i) xi f (xi)
sebelumnya (i = 2, 5, 8, 11 , .... ) 0 0.0000 1.0000
n −3
4.  f (x )
i =3
i menyatakan nilai fungsi pada 1
2
0.3333
0.6666
1.3956
1.9476
iterasi ke empat (i = 3). Untuk mendapatkan 3 0.9999 2.7180
nilai fungsi berikutnya yaitu dengan 4 1.3332 3.7932
memasukkan nilai absis yang indeksnya 5 1.6665 5.2936
bertambah tiga terhadap nilai indeks iterasi 6 1.9998 7.3876
sebelumnya (i = 3, 6, 9, 12 , .... ) 7 2.3331 10.3099
5. Notasi iterasi terakhir digunakan n (i=n) dan 8 2.6664 14.3881
nilai fungsinya adalah f(xn) 9 2.9997 20.0795
6. Jumlah total pias kecil harus kelipatan tiga 10 3.3330 28.0223
11 3.6663 39.1069
Untuk memahami lebih lanjut mengenai 12 4.0000 54.5982
penggunaan Metode Aswin ¼ banyak pias,
diberikan contoh hitungan di bawah ini. Berdasarkan Pers. 4.11, luas daerah integrasi
SOAL : diperoleh :
Suatu daerah dibatasi oleh kurva f(x) = ex , A = 53,0992 satuan luas
sumbu x, garis x = 0 dan garis x = 4. Hitung luas
daerah integrasinya dengan menggunakan Jika dihitung dengan analitis, nilai luas daerah di
Metode Aswin ¼ banyak pias. bawah kurva ex adalah
4 x=4
Untuk menyelesaikan soal ini maka terlebih Ae = ∫ ex = ex
dahulu tentukan jumlah piasnya. Jumlah pias 0 x=0

kecil harus kelipatan tiga, misalkan diambil n = Ae = e – e = 53,5982 satuan luas


4 0

12 (Hasil semakin baik jika n semakin besar).

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia


Berdasarkan hasil kedua hitungan di atas, dapat VII. Daftar Pustaka
diketahui tingkat kesalahan hitungan pada Carnahan, B., Luther, H.A., Wilkes, H.A., 1969,
penggunaan Metode Aswin ¼ banyak pias yaitu Applied Numerical Methods, John
Wiley & Sons, New York.
Ae − A Chapra, S.P., Canale, R.P., 1985, Numerical
ε= x100 % Methods For Engineers, Mc. Graw-Hill
Ae
Book Company, New York.
Gerald, C.F., 1978, Applied Numerical Analysis,
53,5982 − 53,0992 Addison-Wesley Publishing Company,
ε= x100%
53,5982 Singapore.
Smith, W.A., 1979, Elementary Numerical
ε = 0,931 % Analysis, Harper & Row Publishers.
Inc., New York.
Pada penggunaan Metode Aswin ¼ Banyak Pias Triatmodjo, B., 1992, Metode Numerik, Beta
yaitu dalam mencari luas daerah integrasi Offset, Yogyakarta.
ternyata diperoleh kesalahan hitungan yang
cukup kecil.

V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan
analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode Aswin mudah dimengerti dan
mudah untuk digunakan pada hitungan
integrasi numerik. Fungsi-fungsi yang rumit
pada integral analitis bisa langsung
digunakan dengan memasukkan data-data
nilai absisnya.
2. Syarat utama penggunaan Metode Aswin ¼
Banyak Pias yaitu jumlah pias yang
digunakan harus berkelipatan tiga.
3. Ketelitian yang lebih baik dapat dicapai
apabila jumlah pias yang digunakan semakin
banyak, dengan panjang pias yang semakin
kecil.

VI. Saran
1. Pada penggunaan Metode Aswin ¼ Banyak
Pias, jika jumlah pias yang digunakan bukan
kelipatan tiga maka pada penyelesaiannya
sebaiknya digabungkan dengan Metode
Simpson untuk pias-pias yang terakhir.
2. Pengembangan Metode-metode Numerik
sangat perlu dilakukan oleh para dosen di
Indonesia, mengingat begitu luasnya
penggunaan/ pemakaian metode pendekatan
sekarang ini.

Journal of Sistem Teknik Industri, 2008, 9 (1), p.68, Indonesia

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai