Anda di halaman 1dari 13

PENYELESAIAN INTEGRAL SECARA NUMERIK

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisika Komputasi

Dosen Pengampu:

Winda Setya, M.Sc.

Disusun oleh:

Kelompok 10

Rifqi Abdul Hakim 1182070049

Riki Purnama Putra 1182070050

Sarah Azizah Zahrotunisa 1182070057

PRODI PENDIDIKA FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Komputasi yaitu Makalah
Penyelesaian integral numeric ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui bagaimana penyelesaian integral
numerik yang kami sajikan berdasarkan pengetahuan dari berbagai sumber informasi serta
referensi. Makalah ini disusun dengan disertai berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
sendiri maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Winda Setya, M.Sc., dosen pengampu
pada mata kuliah Fisika Komputasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari, makalah yang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penyusun memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 16 Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari
data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal tersebut merupakan teori
komputasi, yaitu suatu sub bidang dari ilmu komputer.
Dalam fisika banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan
persamaan mekanika biasa, seperti dalam kasus perhitungan dalam usaha yang
menggunakan interval energi, dalam penghitungan arus listrik pada sebuah
komponen,maupun energi elektron dan gerak elektron. Dalam penghitungan analitik
maka persoalan tersebut akan sulit untuk dijelaskan.
Integral numeric disebut sebagai Quadrature yang merupakan alat utama bagi
para saintis untuk mendapatkan perkiraan jawaban suatu maslah fisis yang terkait dengan
integral dan secara analitik sulit diselesaikan. Quadrature satu dimensi pada prinsipnya
memiliki konsep yang sederhana, yaitu bagaimana mengevaluasi integral suatu fungsi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan solusi integral secara numerik ?
2. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan menggunakan pendekatan analitik dan
numerik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan solusi integral secara numeric
2. Untuk mengetahui perbandingan hasil perhitungan menggunakan pendekatan analitik
dan numerik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integral Numerik
Intergral merupakan perhitungan dasar yang digunakan dalam banyak keperluan.
Integral ini secara definisi digunakan untuk menghitung luas daerah yang dibatasi
oleh fungsi y = f (x) dan sumbu x.
Dalam beberapa kasus perhitungan integral dapat dihitung secara manual dengan
mudah, namun untuk kasus yang lain kasus yang lain perhitungan integral
menjadi sangat sulit sehingga diperlukan integrasi numerik untuk
memecahkannya, contoh :
2

∫ sin
√x
x
dx
1

B. Metode Integral
1. Metode Integral Reimann
Metode ini adalah metode integral yang digunakan dalam kalkulus, dan
didefinisikan dengan :
b n

∫ f ( x ) dx= lim ∑ f (X i )∆ x
∆ x → 0 i−0
a

Dalam metode ini luasan yang dibatasi oleh y = f (x) dan sumbu x dibagi
menjadi N bagian pada range x = [a,b] yang akan dihitung. Kemudian
dihitung tinggi dari setiap 3 tep ke – I yaitu f (x). panjang dimana L i =
f ( xi ) . ∆ xi .
Luas keseluruhan adalah jumlah L, dan dituliskan :
L=L0 + L1 + L2+ …+ Ln
¿ f ( x 0 ) ∆ x 0 + f ( x ¿¿ 1)∆ x 1 +f ( x¿¿ 2)∆ x 2+ …+ f (x¿ ¿ n)∆ x n ¿ ¿ ¿
n
¿ ∑ f (x i)∆ x i
i=0

Bila diambil ∆ x 0=∆ x 1=∆ x 2=…=∆ x n=L maka didapat metode integral
rimann sbagai berikut :
b n

∫ f ( x ) dx=h ∑ f ( x i )
a i =0
2. Metode Simpson (Simpson’s Rule)
Syarat-syarat penggunaan aturan Simpson, yaitu:
a. Gambar dibagi-bagi menjadi menjadi sejumlah genap potongan yang sama
lebarnya yaitu s. sehingga akan ada sejumlah ganjil ordinat atau nilai
fungsi, termasuk kedua nilai batas.
b

b. Nilai dari integral tertentu ∫ f ( x ) dx diberikan oleh nilai numerik dari luas
a

daerah di bawah kurva y=f (x ) diantara x=a dan x=b


s
I= A ≈
A
[ ( F+ L )+ 4E+2 R ]
Dimana :
s = lebar potongan (atau interval)
F+L = jumlah ordinat awal dan akhir
4E = 4 x jumlah ordinat bernomor genap
2R = 2 x jumlah ordinat bernomor ganjil
c. Susun selalu dalam bentuk sebuah tabel. Ini akan mencegah melakukan
kesalahan dalam metode dan perhitungan, dan memungkinkan
memeriksanya tanpa kesulitan.
Metode ini menggunakan polinom interpolasi derajat dua atau
parabola untuk mengaproksimasi fungsi diintegralkan. Dengan
menggunakan ruas – ruas parabola partisi selang [ a, b ] menjadi n selang
(b−a)
bagian yang panjangnya h= , tetapi n berupa bilangan genap.
n
Kemudian cocokkan ruas – ruas parabola kepada ganda tiga yang
bertetangga. Diintegral polinomial derajat dua dari x=x i−1 sampai x=x i+1
menghasilkan hampiran
x i+1 x i+ 1

∫ f ( x ) dx ≈ ∫ Pi−1 ( x ) dx
xi−1 xi−1

x i+1

¿ ∫ [ a (x−x i) +b ( x−x i ) + c ] dx
2

xi−1

[ ]
x i+1
1 1
¿ a(x−x i)3 + b ( x−x i)2 +cx
3 2 x i−1
2 3
¿ ah +2 ch=
3 3 2 (
2h y i+1 −2 y i + y i−1
+ 3 yi )
x i+1
h
∫ f ( x ) dx= 3 ( y i−1−4 y i + y i−1 )
xi−1

f (x) akan diintegralkan pada [ a , b ] , a=x 0 dan b=x 0. Jika n bilangan gelap,
maka sub interval dalam [ a , b ] adalah bilangan genap, maka mempunyai
hampiran

b
I =∫ f ( x ) dx
a

x2 x4 xn

≈ ∫ P0 ( x ) dx +∫ P2 ( x ) dx +…+ ∫ P n−2 ( x ) dx
x0 x2 x n−2

h
I = ( y 0+ 4 y 1 +2 y 2+ 4 y 3 +2 y 4 +… +2 y n−2 + 4 y n−1 + y n )
3

Dengan menggunakan notasi jumlahan persamaan terakhir diperoleh


1
aturan Simpson
3

h
s3 ( n )= ¿
3

1
Pola koefisien-koefisien aturan Simpson adalah 1,4,2,4,2,4,2,....,2,4,1.
3

3. Metode Trapezoid (Trapezoidal rule)


Dalam matematika, dan lebih khusus lagi dalam analisis numerik, aturan
trapesium (juga dikenal sebagai aturan trapesium atau aturan trapesium)
adalah teknik untuk mendekati integral pasti.
a

∫ f ( x ) dx
b

Aturan trapesium bekerja dengan mendekati wilayah di bawah grafik fungsi


f ( x ) sebagai trapesium dan menghitung luasnya. Persamaannya dapat ditulis
dengan
a
f ( a ) + f (b)
∫ f ( x ) dx ≈ ( b−a ) . 2
b

Aturan trapesium dapat dilihat sebagai hasil yang diperoleh dengan


menghitung rata-rata jumlah Riemann kiri dan kanan, dan terkadang
didefinisikan dengan cara ini. Integral dapat didekati dengan lebih baik
dengan mempartisi interval integrasi, menerapkan aturan trapesium ke setiap
subinterval, dan menjumlahkan hasilnya. Dalam praktiknya, aturan trapesium
"berantai" (atau "komposit") ini biasanya yang dimaksud dengan "berintegrasi
dengan aturan trapesium". Misalkan { x k } adalah partisi dari [ a , b ], maka
a=x 0 < x 1< …< x N −1< x N =b dan ∆ x k adalah panjang subinterval k (yaitu
∆ x k = x k −x k−1 ¿, maka
b N

∫ f ( x ) dx ≈ ∑ f ¿ ¿ ¿ ¿
a k=1

Perkiraan menjadi lebih akurat dengan meningkatnya resolusi partisi (yaitu,


untuk yang lebih besar N , ∆ x k berkurang). Jika partisi memiliki spasi yang
teratur, seperti yang sering terjadi, rumusnya dapat disederhanakan untuk
efisiensi penghitungan.
Contoh dari penggunaan metode trapezoid dapat dilihat di bawah ini.

Pada contoh ini, akan dicari perkiraan luas dari kurva tersebut.
Perkiraan luas di bawah kurva ditemukan dengan menjumlahkan luas semua
trapesium. (pada Δx menandakan perubahan kecil pada nilai x)
Luas Trapezoid
Persamaan luas trapezoid adalah :
h
Luas= ( p+ q)
2
Dengan memisahkan trapesium menjadi bagian kanan (sisi sejajar berada pada
sudut siku-siku ke alas), dan bagian tersebut diputar 90 ° sehingga alas
barunya sebenarnya yaitu h, maka h = Δx.

Jadi, luas nya adalah


1 1 1
Luas= ( y 0 + y 1 ) ∆ x+ ( y 1+ y 2 )+ ( y 2+ y 3 ) ∆ x+ …
2 2 2
Maka persamaan untuk aturan trapezoid untuk n trapezoid adalah

Luas=∆ x ( y2 + y + y + y +…+ y2 )
0
1 2 3
n

Dan juga
y 0=f (a)
y 1=f (a+ ∆ x)
y 2=f (a+ 2 ∆ x)
y n=f ( b )
C. Perbedaan Metode Analitik dan Metode Numerik
Metode analitik dapat disebut sebagai metode sebenarnya karena metode
ini dapat memeberikan solusi yang sebenarnya yaitu solusi yang memiliki galat =
0. Metode analitik ini hanya unggul pada sejumlah persoalan matematika yang
terbatas. Dalam kasus/persoalan yang memerlukan model matematika seringkali
muncul dan menggunakan bentuk atau proses yang rumit sehingga nilai praktis
penyelesaian metode analitik menjadi terbatas dan terkadang tidak dapat
diselesaikan dengan metode analitik yang sudah umum.
Bila metode analitik sudah tidak dapat lagi diterapkan maka penyelesaian
persoalan sebenarnya masih bisa dilakukan dengan menerapkan metode numerik.
Metode numerik merupakan teknik yang digunakan untuk memformulasikan
kasus/persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan/aritmatika biasa.
Metode numerik manusia terbebas dari hitung menghitung analitik yang
membosankan, dan menghemat waktu lebih efektif dan efisien. Dengan begitu
waktu waktu dapat lebih banyak digunakan untuk tujuan yang lebih kreatif,
seperti penekanan pada formulasi problem atau interprestasi solusi dan tidak
terjebak dalam rutinitas hitungan. Metode numerik juga dapat menyelesaikan
persoalan di dunia nyata yang seringkali non lanjar, berupa proses yang sulit
diselesaikan dengan metode analitik.
Secara garis besar perbedaan antara metode analitik dan metode numerik
dapat dilihat pada tebel dibawah ini.
Tabel 1. Perbedaan Metode Analitik dan metode Numerik

Metode Analitik Metode Numerik


- Solusi dalam bentuk fungsi - Solusi selalu berbentuk angka
matematika - Solusi berupa hampiran atau
- Solusi eksak pendekatan
- Tidak ada galat (Error) - Terdapat galat (Error)

D. Bahasa Pemograman C#
C# (dibaca "See Sharp") adalah bahasa pemrograman modern, berorientasi
objek, dan jenis. C# memungkinkan pengembang untuk membangun banyak jenis
aplikasi yang aman dan kuat yang berjalan di ekosistem .NET. C# berakar pada
rumpun bahasa C dan akan langsung akrab bagi pemrogram C, C++, Java, dan
JavaScript.
C# adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan berorientasi per
komponen. C# menyediakan konstruksi bahasa untuk mendukung segala konsep
secara langsung, bahasa C# alaminya dibuat dan digunakan dengan menggunakan
software untuk membuat perangkat lunak lainnya. C# sejatinya telah memiliki
penambahan fitur untuk mendukung beban kerja yang haru dan praktik desain
perangkat lunak.
Beberapa fitur C# dapat membantu membuat aplikasi yang kuat dan tahan
lama (minim bug dan error). Pengumpulan sampah (Cache) secara otomatis
mengambil kembali memori yang ditempati oleh objek tak terpakai dan tidak
dapat dijangkau. Pada C# memiliki sebuah nullable dapat melindungi variabel
yang tidak merujuk ke objek yang dialokasikan. Penanganan pengecualian
menyediakan pendekatan terstruktur dan dapat diperluas untuk deteksi dan
pemulihan kesalahan. Penunjukkan lambda mendukung fungsional teknik
pemograman. Sintaks Language Integrated Query (LINQ) membuat pola umum
untuk bekerja dengan data dari sumber mana pun. Dukungan bahasa untuk operasi
yang asinkron menyediakan sintaks untuk membangun sistem terdistribusi. C#
memiliki sistem tipe terpadu. Semua tipe C#, termasuk tipe primitif seperti int dan
double, mewarisi dari tipe objek root tunggal. Semua jenis berbagi satu set operasi
umum. Nilai jenis apa pun dapat disimpan, diangkut, dan dioperasikan secara
konsisten. Lebih lanjut, C# mendukung tipe referensi dan tipe nilai yang
ditentukan pengguna. C# memungkinkan alokasi dinamis objek dan penyimpanan
in-line dari struktur ringan. C# dapat mendukung metode dan tipe umum, yang
memberikan peningkatan keamanan dan kinerja tipe. C# menyediakan iterator,
yang memungkinkan programer untuk menentukan kode kustom untuk keinginan
klien, dengan kata lain. C# dapat digunakan secara bebas dan fleksibel.
Contoh dari penggunaan C#

using System;
class Hello
{
static void Main()
{
Console.WriteLine("Hello, World");
}
}
Penggunaan tersebut adalah contoh dari penggunaan dasar yaitu membuat
text Hello, World yang biasa dipakai oleh seluruh bahasa pemograman bagi yang
pertama kali menggunakannya.
Program "Hello, World" dimulai dengan petunjuk using yang
mereferensikan namespace System. Namespaces menyediakan sarana hierarki
untuk mengatur program dan pustaka C#. Ruang nama berisi tipe dan ruang nama
lain, misalnya, ruang nama System berisi sejumlah jenis, seperti kelas Console yang
direferensikan dalam program, dan sejumlah ruang nama lain, seperti IO dan
Collections. Sebuah direktif using yang mereferensikan namespace tertentu
memungkinkan penggunaan jenis yang tidak memenuhi syarat yang merupakan
anggota namespace tersebut. Karena using direktif, program dapat menggunakan
Console.WriteLine sebagai singkatan dari System.Console.WriteLine.
Kelas Hello yang dideklarasikan oleh program "Hello, World" memiliki
satu anggota, metode bernama Main. Metode Main dideklarasikan dengan
pengubah static. Sementara metode instance dapat mereferensikan instance objek
tertutup tertentu menggunakan kata kunci this, metode statis beroperasi tanpa
referensi ke objek tertentu. Secara konvensi, metode statis bernama Main berfungsi
sebagai titik masuk program C#.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Intergral merupakan perhitungan dasar yang digunakan dalam banyak keperluan.


Integral ini secara definisi digunakan untuk menghitung luas daerah yang dibatasi
oleh fungsi y = f (x) dan sumbu x. Pada kasus yang lain perhitungan integral menjadi
sangat sulit sehingga diperlukan integrasi numerik untuk memecahkannya, contoh :
2

∫ sin
√x
x
dx
1

2. Metode Integral
a. Metode Integral Reimann
b. Metode Integral Simpson
c. Metode Integral Trapezoid
3. Perbedaan Metode Analitik dan Metode Numerik

Metode Analitik Metode Numerik


- Solusi dalam bentuk fungsi - Solusi selalu berbentuk angka
matematika - Solusi berupa hampiran atau
- Solusi eksak pendekatan
- Tidak ada galat (Error) - Terdapat galat (Error)

4. Bahasa Pemrograman C# adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan


berorientasi per komponen. C# menyediakan konstruksi bahasa untuk mendukung
segala konsep secara langsung, bahasa C# alaminya dibuat dan digunakan dengan
menggunakan software untuk membuat perangkat lunak lainnya. C# sejatinya telah
memiliki penambahan fitur untuk mendukung beban kerja yang haru dan praktik
desain perangkat lunak.
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, K. E. (1989). An Introduction to Numerical Analysis (2nd ed.). New York: John Wiley & Sons.

Burden, R. L., & Faires, J. D. (2000). Numerical Analysis (7th ed.). Brooks/Cole.

Goodwin, E. T. (1949). The evaluation of integrals of the form. Mathematical Proceedings of the
Cambridge Philosophical Society, 45 (2): 241–245.

Kalambet, Y., Kozmin, Y., & Samokhin, A. (2018). Comparison of integration rules in the case of very
narrow chromatographic peaks. Chemometrics and Intelligent Laboratory Systems, 179: 22–30.

Rahayu, P. (2016). Perbandingan Solusi Numerik Metode Romberg dan Simulasi Monte Carlo Pada
Penyelesaian Integral (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Rahmad, C. d. (2018). Metode Numerik. Malang: POLINEMA Press.

Rahman, Q. I., & Schmeisser, G. (December 1990). Characterization of the speed of convergence of the
trapezoidal rule. Numerische Mathematik, 57 (1): 123–138.

Sahyar, S. (2016). Algoritma dan Pemrograman Menggunakan MATLAB Edisi Pertama. Jakarta:
KENCANA.

Sudiarta, W. I. (2019). Metode Numerik Edisi Pertama. Yogyakarta: Arga Puji Press.

Weideman, J. A. (January 2002). Numerical Integration of Periodic Functions: A Few Examples. The
American Mathematical Monthly, 109 (1): 21–36.

Yulistianto, B. (Mei, 2019). Metode Numerik Aplikasi Untuk Teknik Sipil. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai