h
¿ ( f +4 f 1 + f 2 )
3 0 .................. (1)
Persamaan (1) ini dinamakan kaidah Simpson 1/3. Sebutan “1/3” muncul karena di
dalam persamaan terdapat faktor “1/3”.
Misalkan kurva fungsi sepanjang selang integrasi [ a , b ] kita bagi menjadi n+1 buah titik
diskrit
x 0 , x 1 ,x 2 ,..., x n dengan n genap, dan setiap tiga buah titik (atau 2 pasang upselang) di
kurva dihampiri dengan parabola (polinom interpolasi derajat 2), maka kita akan mempunyai
n /2 buah potongan parabola. Bila masing-masing polinom derajat 2 tersebut kita integralkan
di dalam upselang (sub-interval) integrasinya, maka jumlah seluruh integral tersebut
membentuk kaidah Simpson 1/3 gabungan:
b x2 x4 xn
h h h
¿
3
( f 0 +4 f 1 + f 2 ) + ( f 2 + 4 f 3 + f 4 ) +. ..+ ( f n−2 + 4 f n−1 + f n )
3 3
h
¿ ( f +4 f 1 +2 f 2 + 4 f 3 +2 f 4 +. . .+ 2 f n−2 +4 f n−1 + f n )
3 0
( )
n−1 n−2
h
¿ f +4 ∑ f +2 ∑ f + f
3 0 i=1, 3 , 5 i i=2 , 4 , 6 i n
..................... (2)
Namun penggunaan kaidah Simpson 1/3 mensyaratkan jumlah upselang (n) harus genap,
ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak memiliki persyaratan mengenai jumlah
selang.
( )
b n−1 n−2
h
I =∫ f ( x ) dx≈ f +4 ∑ f +2 ∑ f +f
a
3 0 i =1 , 3, 5 i i =2 , 4 , 6 i n
f(x) = x^3 + 2x – 1
1. Mulai.
3. Definisikan fungsi simpson ($a, $b, $n) dengan parameter batas bawah ($a), batas atas
($b), dan jumlah segmen ($n).
3.4. Hitung hasil dengan rumus ($h / 3) * $sum. 3.5. Kembalikan hasil.
9. Selesai..
B. Kaidah Simpson 3/8
Seperti halnya pada kaidah Simpson 1/3, hampiran nilai integrasi yang lebih teliti dapat
ditingkatkan terus dengan mengunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi pula.
Dengan aturan Simpson 3/8, titik tengah berbobot 3 diperoleh:
3h
¿ ( f 0 + 3 f 1 +3 f 2 + f 3 )
I 8 ................................. (2)
Sedangkan kaidah Simpson 3/8 gabungan adalah
b
∫ f ( x ) dx≈ 38h ( f 0+3 f 1+3 f 2+2 f 3+3 f 4+ 3 f 5+ 2 f 6+ 3 f 7+ 3 f 8 +2 f 9 +.. .
a
¿ i≠3,6,9 ¿¿ ¿ +f n ¿¿¿
n−1 ................................. (3)
Persamaan (3) ini mudah dihafalkan dengan mengingat pola suku-sukunya:
1, 3, 3, 2, 3, 3, 2, 3, 3, 2, ... , 2, 3, 3, 1
Namun penggunaan kaidah Simpson 3/8 mensyaratkan jumlah upselang ( n ) harus kelipatan
3.
Kaidah simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat kaidah simpson
1/3 namun dalam parktek, kaidah simpson 1/3 lebih disukai daripada kaidah simpson 3/8,
karena dengan tiga titik (simpson 1/3) sudah diperoleh orde ketelitian yang sama dengan 4
titik (simpson 3/8). Tetapi untuk n kelipatan tiga , kita hanya dapat menggunakan kaidah
simpson 3/8, dan bukan simpson 1/3.
¿ i≠3 ,6 ,9 ¿¿ ¿ +f n ¿¿¿
n−1
Berikut adalah algoritma untuk menghitung integral menggunakan metode Simpson 3/8,
berdasarkan contoh yang telah diberikan sebelumnya:
2. Buat fungsi simpson38(a, b, n) dengan parameter batas bawah a, batas atas b, dan
jumlah subinterval n:
C. Integrasi Romberg
Metode integrasi Romberg didasarkan pada perluasan ekstrapolasi Richardson untuk
memperoleh nilai integrasi yang semakin baik. Pada setiap penerapan ekstrapolasi Richardson
akan menaikkan orde galat pada hasil solusinya sebesar dua, misalkan O(h2N) O(h2N+2).
tabel Romberg.
O(h2) O(h4) O(h6) O(h8) O(h10)
Metode Metode Metode Perbaikan dst
Trapesium Simpson Boole ketiga
A0
A1 B1
A2 B2 C2
A3 B3 C3 D3
A4 B4 C4 D4 E4
Tabel 2.1 Tabel 1 Romberg
E4 adalah nilai integrasi yang lebih baik (Munir, 2010:307-310).
Secara umum tabel Romberg dapat ditulis seperti berikut:
Berikut ini adalah contoh sintaks PHP untuk perhitungan integral menggunakan metode
Romberg pada fungsi f(x) = sin(x) di interval [0, π/2] dengan 3 iterasi:
Berikut ini adalah algoritma untuk perhitungan integral menggunakan metode Romberg
pada fungsi f(x) = sin(x) di interval [0, π/2] dengan 3 iterasi:
1. Mulai.