x1 h
f x dx f x0 f x1
x0 2
f ( x0 ) f ( x1 )
I ( x1 x0 )
2
Metode Trapesium
Untuk mengurangi error / kesalahan numerik yang terjadi, maka kurva
lengkung didekati sejumlah garis lurus, sehingga terbentuk banyak pias.
Sehingga diperoleh :
xn h h h
f x dx f x0 f x1 f x1 f x2 ... f xn1 f xn
x0 2 2 2
h
f ( x0 ) 2 f ( x1 ) ... 2 f ( xn1 ) f ( xn )
2
n 1
xn h
I f x dx f x0 2 f xi f xn
x0 2 i 1
Metode Trapesium
CONTOH 1
JAWAB :
n = 2, h = 0.4
f(0) = 0.2, f(0.4) = 2.456, f(0.8)=0.232
0.4
I 0.2 22.456 0.232 1.0688
2
Dengan = 34,9%
Metode Reimann
Integrasi Numerik Metode Reimann adalah mencari luas daerah
menggunakan konsep luasan empat persegi panjang.
Sehingga luasan satu persegi panjang yang merupakan integral dari
fungsi f(x) untuk x=x0 sampai x=x1 adalah:
x1
f x dx hf x
x0
0
atau
x1
f x dx hf x
x0
1
I ( x1 x0 ) f x0
atau
I ( x1 x0 ) f x1
Metode Reimann
Untuk mengurangi error / kesalahan numerik yang terjadi, maka kurva
lengkung didekati sejumlah garis lurus, sehingga terbentuk banyak pias.
x1
2 f ( x) dx h f ( x0 ) f ( x1 )
x0
x1 h
f ( x) dx f ( x0 ) f ( x1 )
x0 2
Metode Reimann
x1
2 f ( x) dx hf ( x0 ) 2hf ( x1 ) ... 2hf ( xn 1 ) hf ( x1 )
x0
x1 h h
f ( x) dx f ( x0 ) hf ( x1 ) ... hf ( xn 1 ) f ( xn )
x0 2 2
Metode Reimann
n 1
xn h
I f x dx f x0 2 f xi f xn
x0 2 i 1
Metode Simpson 1/3
( x x1 )( x x2 )
x2 ( x x0 )( x x2 ) ( x x0 )( x x1 )
f ( x0 ) f ( x1 ) f ( x2 ) dx
x0 x x ( x x ) x1 x0 ( x1 x2 ) x2 x0 ( x2 x1 )
0 1 0 2
n 1 n2
xn h
I f x dx f x0 4 f xi 2 f xi f xn
x0 3 i 1, 3, 5 i 2, 4, 6
Seperti pada Simpson 1/3, hasil hampiran integrasi dapat lebih ditingkatkan
dengan menggunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi. Misalkan
fungsi f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi derajat 3.
Luas daerah di bawah parabola dibutuhkan 4 buah titik data,
misalkan (x0,f(x0)), (x1,f(x1)), (x2,f(x2)) dan (x3,f(x3)).
3h
I f ( x0 ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 )
8
CONTOH 2
JAWAB :
n = 4, h = 0.2
f(0) = 0.2, f(0.2) = 1.288, f(0.4) = 2.456, f(0.6) = 3.464,
f(0.8)=0.232
0.2
I 0.2 4(1.288 3.464) 22.456 0.232 1.623467
3
Dengan = 1,04%
Metode Simpson 3/8
CONTOH 3
JAWAB :
Pias tunggal pada Simpson 3/8 berarti memerlukan empat
titik dengan jarak (h) yang sama, n = 3, h = 0.2667
f(0) = 0.2, f(0.2667) = 1.432724, f(0.5333) = 3.487177, f(0.8)
= 0.2232
3(0.2667)
I 0.2 3(1.432724) 3(3.487177) 0.232 1.519170
8
Dengan = 7,4%
Metode Simpson 1/3 & 3/8
CONTOH 4
Gunakan aturan simpson dengan 5 pias untuk menghampiri
fungsi berikut
f(x) = 0.2 + 25x - 200x2 + 675x3 - 900x4 + 400x5
Dari a = 0 sampai b = 0.8.
Perhatikan bahwa nilai yang eksak adalah 1,640533
JAWAB :
n = 5, h = 0.16
f(0) = 0.2, f(0.16) = 1.296919, f(0.32) = 1.743393, f(0.48) =
3.186015, f(0.64)= 3.181929, f(0.8) = 0.323
3(0.16)
I 1.743393 3(3.186015) 3(1.181929) 0.232 1.264754
8
Dengan = 0.28%
Metode Kuadratur Gauss
Pendekatan integrasi yang berbeda dikembangkan oleh Gauss dinamakan
metode Kuadratur Gauss. Dengan metode ini, batasan-batasan yang
terdapat pada Trapesium, Reimann & Simpson dihilangkan. Pada metode
ini tidak perlu lagi menentukan titik-titik diskrit dengan jarak yang sama,
tetapi hanya dengan menghitung nilai f(x) pada beberapa titik tertentu.
1
I f ( x) dx c1 f ( x1 ) c2 f ( x2 )
1
dilakukan transformasi :
a. Selang [a,b] menjadi selang [-1,1]
b. Variabel x menjadi variabel t
c. Differensial dx menjadi dt
b 1 (a b) (b a)t (b a )
I f ( x)dx f dt
a 1
2 2
(b a ) 1 (a b) (b a )t
f dt
2 1
2
Metode Kuadratur Gauss
CONTOH 5
Hitung integral :
2
x
2
1 dx
1
JAWAB :
a 1, b 2
(1 2) (2 1)t
x 1.5 0.5t
2
dx 0.5dt
x
1
2
2
1 dx 0 .5
1
1
1 .5 0.5t
2
1 dt
1
13 1 3
0 . 5 t 3t 2 t
4 12 1
3 .333333