STATISTIKA II
(Selang Kepercayaan, Uji Hipotesis, Uji Chi-Square)
Oleh :
Nabila Rasyidah
081711833033
Untuk melihat beda tinggi loncatan pria dan wanita dari sejumlah pelajar
yang sebaya, tiap pasangan mempunyai perbedaan tinggi dan berat badan
yang dapat diabaikan. Loncatan dicatat dalam cm sebagai berikut.
Diketahui :
Tinggi 𝑑 d2
Tinggi
Pasangan ke- loncatan
loncatan pria
wanita
1 100 98 2 4
2 150 145 5 25
3 156 162 -6 36
4 125 130 -5 25
5 147 147 0 0
6 161 149 12 144
7 149 151 -2 4
8 157 160 -3 9
9 160 159 1 1
10 152 149 3 9
∑ 7 257
µd = µ1- µ2 = selisih rata-rata beda loncatan pria dengan wanita
∑ d= 7
∑d2=257
̅𝑑 =∑𝑑 = 7 = 0,7
𝑛 10
∑(d−d)2 𝑛∑d2 −(∑d)2 10.257−49
Sd2 = = = = 28,011
𝑛−1 𝑛(𝑛−1) 10,9
Sd = 5,29
Jawab :
n = 10
d = 0,7
t (v,α/2)= t(9,0,025 )=2,26
Sd = 5,29
Sd Sd
𝑑̅ - t (v,α/2) < µd < 𝑑̅ + t (v,α/2)
√𝑛 √𝑛
5,29 5,29
0,7 –(2,26) < µd < 0,7+(2,26)
√10 √10
-1,56 < µd < 2,96
Kesimpulan :
Dengan selang kepercayaan 95% selisih atau beda loncatan pria dengan wanita adalah
dari -1,56 hingga 2,96 cm.
Seorang mahasiswa kimia membuat dua jenis bahan pembunuh serangga, yakni
jenis A dan B. untuk keperluan penelitian, dibuatlah dua ruangan dengan kondisi
sama, yakni sama- sama dapat diisi dengan 1000 ekor lalat. Setelah kedua ruangan
tersebut diisi 1000 ekor lalat, ruang A disemprot dengan racun serangga A dan
ruang B disemprot dengan racun serangga B. beberapa saat kemudian diketahui
bahwa ruang dalam ruang A terdapat 825 ekor lalat yang mati, dan dalam ruangan
B 760 ekor. Tentukan selang kepercayaan 95% bagi beda proporsi kematian lalat
oleh bahan A dan B !
Diketahui :
Pa-Pb = Beda proporsi kematian lalat oleh bahan A dan bahan B
825
𝑝̂ A= 1000 = 0,825 𝑞̂ A= 1 − 0,825 = 0,175 nA=1000
760
𝑝̂ B = 1000 = 0,760 𝑞̂ B= 1 − 0,760 =0,240 nB=1000
pA-pB = 0,065
Z α/2 = Z 0,025= Z 0,975 = 1,96
Jawab :
𝑝1𝑞1 𝑝2𝑞2 𝑝1𝑞1 𝑝2𝑞2
(𝑝̂ 1-𝑝̂ 2) - Z1-α/2√ + < p1-p2< (𝑝̂ 1-𝑝̂ 2) + Z1-α/2√ +
𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2
Kesimpulan :
Jadi dengan selang kepercayaan 95% selisih proporsi kematian lalat oleh bahan A dan
bahan B adalah antara 0,0295 dan 0,1005.
Diambil sampel masing- masing 25 dan 16 mahasiswa dari prodi statistika dan
matematika. Sampel tersebut diambil dari populasi yang menyebar normal. Dari
sampel tersebut diamati nilai ujian mata kuliah kalkulus. Sampel pertama
mempunyai rata-rata 82 dengan simpangan baku 8, dan sampel kedua mempunyai
rata-rata 78 dengan simpangan baku 7. Tentukan selang kepercayaan 98% bagi
rasio varians dari keduanya.
Sumber : Sudaryono (Penerbit Andi)
Diketahui :
𝜎12
= rasio varians prodi statistika dan matematika
𝜎22
Jawab :
s12 1 𝜎12 s12
(s22) (fα/2(v1,v2))< 𝜎22 < (s22) (fα/2(v2, v1))
64 1 𝜎12 64
(49) (3,29)< 𝜎22 < (49) (2,89)
𝜎12
0,397 < 2 < 3,775
𝜎2
Kesimpulan :
Akar dari masing masing ruas pertidaksamaan diatas merupakan selang
kepercayaan 98% bagi rasio simpangan baku populasi pertama dan kedua
antara 0,630 dan 1,943.
BAB II
Uji Hipotesis
1. Pengujian rata-rata
Seorang ahli biologi ingin mengetahui pengaruh kegiatan lari terhadap tekanan darah
diastole seseorang. Sampel tekanan diastole tersebut diambil dengan menggunakan
sfigmomanometer sebelum dan sesudah kegiatan lari dan diperoleh untuk 10 orang
sebagai berikut :
Tekanan Tekanan
diastole diastole
Orang
sebelum sesudah
kegiatan lari kegiatan lari
1 90 120
2 80 100
3 70 70
4 70 80
5 90 60
6 80 70
7 70 80
8 80 70
9 55 60
10 70 74
∑
Anggapan bahwa tekanan diastole tekanan diastole sebelum dan sesudah kegiatan lari
berdistribusi normal. Gunakan taraf nyata 5% untuk menguji apakah tekanan diastole
sebelum dan sesudah kegiatan lari berubah ?
Tekanan Tekanan 𝑑 d2
diastole diastole
Orang
sebelum sesudah
kegiatan lari kegiatan lari
1 90 120 -30 900
2 80 100 -20 400
3 70 70 0 0
4 70 80 -10 100
5 90 60 30 900
6 80 70 10 100
7 70 80 -10 100
8 80 70 10 100
9 55 60 -5 25
10 70 74 -4 16
∑ -29 2641
∑ d= -29
∑d2=2641
̅𝑑 =∑𝑑 = −29 = -2,9
𝑛 10
∑(d−d) 2 𝑛∑d2 −(∑d)2 10𝑥2641+29
Sd2 = = = = 294,444
𝑛−1 𝑛(𝑛−1) 10𝑥9
Sd = 17,1593
Jawab:
µo = Rata – rata tekanan distol sebelum kegiatan lari.
µd = Rata – rata tekanan distol setelah kegiatan lari.
Hipotesis
Ho : µo = µd
Ha : µo ≠ µd
Wilayah Kritis
t <-t∝/2 atau t>t∝/2
t <-t(0,025) atau t>t(0,025)
t <-2,26 atau t>2,26
Statistik Uji
n = 10
𝑑̅ = -2,9
Sd = 17,1593
d−do −2,9−0 −2,9
t= = = = -0,0533
𝑆𝑑/√𝑛 17,1593/√10 54,2611
Keputusan
thitung(- 0,0533) > ttabel (-2,26) karena tidak memenuhi daerah kritis maka
keputusunya terima Ho.
Kesimpulan :
karena keputusan menerima Ho maka tekana diastole sebelum dan sesudah
kegiatan lari sama atau tidak aterdapat perbedaan.
2. Pengujian proporsi
Menurut seorang pengamat, proporsi simpatisan suatu partai sejalan dengan
proporsi yang memilih partai tersebut dalam pemilihan. Selanjtnya dari hasil suatu
pemilihan di suatu kota ternyata 120 orang dari 200 orang, sedang di suatu desa 250
orang dari 500 orang yang memilih partai A. apakah dapat dikatakan proporsi
simpatisan partai A lebih besar di kota daripada di desa ?
Jawab
P1= proporsi masyarakat simpati partai A di kota.
P2= proporsi masyarakat simpati partai B di desa.
Hipotesis
Ho: p1 = p2
Ha: p1 > p2
Wilayah kritis
Z>Zα = Z>0,05 = Z>0,95 = 1,65
Statistik Uji
𝑝̂1−𝑝̂2 0,6−0,5
𝑍=
1 1
= 1 1
= 2,39
√𝑝̂(1−𝑝̂)( + ) √0,53(0,47)( + )
𝑛1 𝑛2 200 500
Keputusan
Zhitung(2,39) >Ztabel (1,65) karena memenuhi daerah kritis maka
keputusanya menolak Ho
Kesimpulan
Karena keputusan menoloak Ho maka kesimpulanya proporsi masyarakat yang
simpati kepada partai A di kota lebih besar daripada di desa
3. Pengujian Variansi
Jawab
𝜎1 2= Varians perusahaan A
𝜎2 2= varians perusahaan B
Hipotesis
Ho : 𝜎1 2= 𝜎22 = varians insentif buruh perusahaan A tidak berbeda
dengan insensif buruh perusahaan B.
Ha : 𝜎1 2≠ 𝜎22 = varians insentif buruh perusahaan A berbeda
dengan insensif buruh perusahaan B.
Wilayah Kritis
f<f1-α/2(v1,v2) atau f<fα/2(v1,v2)
1 1
f< f1-α/2(v1,v2) = fα/2(v1,v2) = f0,05(200,125)= 0,7631
f<fα/2(v1,v2) = f0,05(125,200) = 1,305
Statitik uji
S12 230002
f hit =S22 200002 = 1,3225
Keputusan
fhit(1,3225) > ftabel (1,305) karena memenuhi daerah kritis,
maka keputusanya menolak Ho.
Kesimpulan
Karena keputusanya menolak Ho maka kesimpulanya varians insentif
buruh perusahaan A berbeda dengan insensif buruh perusahaan B.
Bab III
Uji Chi-Square
1. Uji Kebebasan
Seorang dokter di sebuah rumah sakit di tangerang memberikan data terbaru mengenai
pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap perilaku konsumennya.
Dengan menggunakan koefisien keyakinan 99% ujilah pendapat yang menyatakan bahwa
kadar penggunaan narkoba tidak berpengaruh pada perilaku konsumenya !
Sumber : Sudaryono (Penerbit Andi)
Diketahui :
Efek Perilaku Kadar Penggunaan Jumlah
Efek-efek Sulit tidur Berat Sedang Ringan
narkoba
Pemarah 60 48 25 133
DDR 55 70 45 170
Tidak ada 29 50 60 139
efek
2 7 20 29
Jumlah 146 175 150 471
Jawab
Hipotesis
Ho = tidak terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba
terhadap efek narkoba
Ha = terdapat pengaruh kadar narkoba terhadap efek narkoba
Wilayah kritis
X2hitung > X2α,(r-1)(c-1) = X2hitung> 16,812
Statistic uji
∑(𝑓𝑜−𝑓ℎ)2 (∑ 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠)(∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚)
X2 = Fh=
𝑓ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Perhitungan fh
(1). Sulit tidur
(133)(146) (133)(175) (133)(150)
fhB = = 41,23 fhS = = 49,42 fhR= = 42,36
471 471 471
(2). Pemarah
(170)(146) (170)(175) (170)(150)
fhB = = 52,70 fhS = = 63,16 fhR= = 54,14
471 471 471
(3). DDR
(139)(146) (139)(175) (139)(150)
fhB = = 43,09 fhS = = 51,64 fhR= = 44,27
471 471 471
perhitungan X2
(60−41,23)2 (29−43,09)2
= 8,54 = 4,63
41,23 43,09
(48−49,42)2 (50−51,64)2
= 0,04 = 0,05
49,42 51,64
(25−42,36)2 (60−44,27)2
= 7,11 = 5,59
42,36 44,47
(55−52,70)2 (2−8,99)2
= 0,10 = 5,43
52,70 8,99
(70−63,16)2 (7−10,77)2
= 0,74 = 1,34
63,16 10,77
(45−54,14)2 (20−9,23)2
= 1,54 = 12,57
54,14 9,23
Kesimpulan
Karena X2 hitung(47,66)>X2tabel(16,812), maka Ho ditolak artinya
terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba.