Anda di halaman 1dari 11

TUGAS I

STATISTIKA II
(Selang Kepercayaan, Uji Hipotesis, Uji Chi-Square)

Oleh :
Nabila Rasyidah
081711833033

Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Airlangga
Surabaya
2018
Bab I
Selang Kepercayaan
1. Selang kepercayaan rata-rata

Untuk melihat beda tinggi loncatan pria dan wanita dari sejumlah pelajar
yang sebaya, tiap pasangan mempunyai perbedaan tinggi dan berat badan
yang dapat diabaikan. Loncatan dicatat dalam cm sebagai berikut.

Tinggi loncatan Tinggi loncatan


Pasangan ke-
pria wanita
1 100 98
2 150 145
3 156 162
4 125 130
5 147 147
6 161 149
7 149 151
8 157 160
9 160 159
10 152 149
Carilah rataan selisih loncatan pria dengan wanita dengan derajat
kepercayaan 95%.

Sumber : Hotman Simbolon (Graha Ilmu)

 Diketahui :

Tinggi 𝑑 d2
Tinggi
Pasangan ke- loncatan
loncatan pria
wanita
1 100 98 2 4
2 150 145 5 25
3 156 162 -6 36
4 125 130 -5 25
5 147 147 0 0
6 161 149 12 144
7 149 151 -2 4
8 157 160 -3 9
9 160 159 1 1
10 152 149 3 9
∑ 7 257
µd = µ1- µ2 = selisih rata-rata beda loncatan pria dengan wanita
∑ d= 7
∑d2=257
̅𝑑 =∑𝑑 = 7 = 0,7
𝑛 10
∑(d−d)2 𝑛∑d2 −(∑d)2 10.257−49
Sd2 = = = = 28,011
𝑛−1 𝑛(𝑛−1) 10,9
Sd = 5,29

 Jawab :
n = 10
d = 0,7
t (v,α/2)= t(9,0,025 )=2,26
Sd = 5,29
Sd Sd
𝑑̅ - t (v,α/2) < µd < 𝑑̅ + t (v,α/2)
√𝑛 √𝑛
5,29 5,29
0,7 –(2,26) < µd < 0,7+(2,26)
√10 √10
-1,56 < µd < 2,96

 Kesimpulan :
Dengan selang kepercayaan 95% selisih atau beda loncatan pria dengan wanita adalah
dari -1,56 hingga 2,96 cm.

2. Selang kepercayaan proporsi

Seorang mahasiswa kimia membuat dua jenis bahan pembunuh serangga, yakni
jenis A dan B. untuk keperluan penelitian, dibuatlah dua ruangan dengan kondisi
sama, yakni sama- sama dapat diisi dengan 1000 ekor lalat. Setelah kedua ruangan
tersebut diisi 1000 ekor lalat, ruang A disemprot dengan racun serangga A dan
ruang B disemprot dengan racun serangga B. beberapa saat kemudian diketahui
bahwa ruang dalam ruang A terdapat 825 ekor lalat yang mati, dan dalam ruangan
B 760 ekor. Tentukan selang kepercayaan 95% bagi beda proporsi kematian lalat
oleh bahan A dan B !

Sumber : Sudaryono (Penerbit Andi)

 Diketahui :
Pa-Pb = Beda proporsi kematian lalat oleh bahan A dan bahan B
825
𝑝̂ A= 1000 = 0,825 𝑞̂ A= 1 − 0,825 = 0,175 nA=1000
760
𝑝̂ B = 1000 = 0,760 𝑞̂ B= 1 − 0,760 =0,240 nB=1000
pA-pB = 0,065
Z α/2 = Z 0,025= Z 0,975 = 1,96

 Jawab :
𝑝1𝑞1 𝑝2𝑞2 𝑝1𝑞1 𝑝2𝑞2
(𝑝̂ 1-𝑝̂ 2) - Z1-α/2√ + < p1-p2< (𝑝̂ 1-𝑝̂ 2) + Z1-α/2√ +
𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2

(0,825)(0,175) (0,760)(0,240) (0,825)(0,175) (0,760)(0,240)


0,065–1,96√ 1000
+ 1000
< p1-p2<0,065+ 1,96√ +
1000 1000
0,065 – (1,96)(0,0181)< 𝑝̂ 1-𝑝̂ 2< (0,065)+(1,96)(0,0181)
0,0295< 𝑝̂ 1-𝑝̂ 2<0,1005

 Kesimpulan :
Jadi dengan selang kepercayaan 95% selisih proporsi kematian lalat oleh bahan A dan
bahan B adalah antara 0,0295 dan 0,1005.

3. Selang kepercayaan varians

Diambil sampel masing- masing 25 dan 16 mahasiswa dari prodi statistika dan
matematika. Sampel tersebut diambil dari populasi yang menyebar normal. Dari
sampel tersebut diamati nilai ujian mata kuliah kalkulus. Sampel pertama
mempunyai rata-rata 82 dengan simpangan baku 8, dan sampel kedua mempunyai
rata-rata 78 dengan simpangan baku 7. Tentukan selang kepercayaan 98% bagi
rasio varians dari keduanya.
Sumber : Sudaryono (Penerbit Andi)
 Diketahui :
𝜎12
= rasio varians prodi statistika dan matematika
𝜎22

n1= 25 v1=25-1=24 s1=8 s12=64


n2= 16 v2=16-1=17 s2=7 s22=49
selang kepercayaan
(1-α)100% =98% α=0,02 α/2= 0,01
f0,01(24,15)= 3,29 f0,01(15,24)=2,89

 Jawab :
s12 1 𝜎12 s12
(s22) (fα/2(v1,v2))< 𝜎22 < (s22) (fα/2(v2, v1))
64 1 𝜎12 64
(49) (3,29)< 𝜎22 < (49) (2,89)
𝜎12
0,397 < 2 < 3,775
𝜎2

 Kesimpulan :
Akar dari masing masing ruas pertidaksamaan diatas merupakan selang
kepercayaan 98% bagi rasio simpangan baku populasi pertama dan kedua
antara 0,630 dan 1,943.
BAB II
Uji Hipotesis
1. Pengujian rata-rata

Seorang ahli biologi ingin mengetahui pengaruh kegiatan lari terhadap tekanan darah
diastole seseorang. Sampel tekanan diastole tersebut diambil dengan menggunakan
sfigmomanometer sebelum dan sesudah kegiatan lari dan diperoleh untuk 10 orang
sebagai berikut :

Tekanan Tekanan
diastole diastole
Orang
sebelum sesudah
kegiatan lari kegiatan lari
1 90 120
2 80 100
3 70 70
4 70 80
5 90 60
6 80 70
7 70 80
8 80 70
9 55 60
10 70 74

Anggapan bahwa tekanan diastole tekanan diastole sebelum dan sesudah kegiatan lari
berdistribusi normal. Gunakan taraf nyata 5% untuk menguji apakah tekanan diastole
sebelum dan sesudah kegiatan lari berubah ?

Sumber : Lucky Vera Oktavia (Bio 17)


 Diketahui :

Tekanan Tekanan 𝑑 d2
diastole diastole
Orang
sebelum sesudah
kegiatan lari kegiatan lari
1 90 120 -30 900
2 80 100 -20 400
3 70 70 0 0
4 70 80 -10 100
5 90 60 30 900
6 80 70 10 100
7 70 80 -10 100
8 80 70 10 100
9 55 60 -5 25
10 70 74 -4 16
∑ -29 2641

∑ d= -29
∑d2=2641
̅𝑑 =∑𝑑 = −29 = -2,9
𝑛 10
∑(d−d) 2 𝑛∑d2 −(∑d)2 10𝑥2641+29
Sd2 = = = = 294,444
𝑛−1 𝑛(𝑛−1) 10𝑥9
Sd = 17,1593

 Jawab:
µo = Rata – rata tekanan distol sebelum kegiatan lari.
µd = Rata – rata tekanan distol setelah kegiatan lari.
 Hipotesis
Ho : µo = µd
Ha : µo ≠ µd
 Wilayah Kritis
t <-t∝/2 atau t>t∝/2
t <-t(0,025) atau t>t(0,025)
t <-2,26 atau t>2,26
 Statistik Uji
n = 10
𝑑̅ = -2,9
Sd = 17,1593
d−do −2,9−0 −2,9
t= = = = -0,0533
𝑆𝑑/√𝑛 17,1593/√10 54,2611
 Keputusan
thitung(- 0,0533) > ttabel (-2,26) karena tidak memenuhi daerah kritis maka
keputusunya terima Ho.

 Kesimpulan :
karena keputusan menerima Ho maka tekana diastole sebelum dan sesudah
kegiatan lari sama atau tidak aterdapat perbedaan.
2. Pengujian proporsi
Menurut seorang pengamat, proporsi simpatisan suatu partai sejalan dengan
proporsi yang memilih partai tersebut dalam pemilihan. Selanjtnya dari hasil suatu
pemilihan di suatu kota ternyata 120 orang dari 200 orang, sedang di suatu desa 250
orang dari 500 orang yang memilih partai A. apakah dapat dikatakan proporsi
simpatisan partai A lebih besar di kota daripada di desa ?

Sumber : Hotman Simbolon (Graha Ilmu)


 Diketahui:
X1= 120 n1=200
x2= 250 n2=500
𝑥1 120 𝑥2 250
𝑃̂1 = 𝑛1 = 200 = 0,6 𝑃̂2 = 𝑛2 = 200 = 0,5
(𝑥1+𝑥2) (120+250)
𝑝̂ =(𝑛1+𝑛2)=(200+500)= 0,53

 Jawab
P1= proporsi masyarakat simpati partai A di kota.
P2= proporsi masyarakat simpati partai B di desa.
 Hipotesis
Ho: p1 = p2
Ha: p1 > p2
 Wilayah kritis
Z>Zα = Z>0,05 = Z>0,95 = 1,65
 Statistik Uji
𝑝̂1−𝑝̂2 0,6−0,5
𝑍=
1 1
= 1 1
= 2,39
√𝑝̂(1−𝑝̂)( + ) √0,53(0,47)( + )
𝑛1 𝑛2 200 500
 Keputusan
Zhitung(2,39) >Ztabel (1,65) karena memenuhi daerah kritis maka
keputusanya menolak Ho

 Kesimpulan
Karena keputusan menoloak Ho maka kesimpulanya proporsi masyarakat yang
simpati kepada partai A di kota lebih besar daripada di desa
3. Pengujian Variansi

Seorang ahli ekonomi sedang melakukan pengamatan mengenai pendapatan


pedagang di pasar senen dan pasar rabu, ia memperhitungkan besarnya pendapatan
para pedagang tersebut. Hasil angket pada tahun ini, dari 126 pedagang pasar senen
mengaku berpenghasilang dengan simpangan baku 23000 rupiah, sedangkan di pasar
rabu dari 201 orang pedagang mengaku memperoleh penghasilan dengan simpangan
baku 20000 rupiah. Interpretasi apakah yang dapat disimpulkan ? (Gunakan α=10%)

Sumber : Hotman Simbolon (Graha Ilmu)


 Diketahui
N1=126 S12=23000 v1 = 125
N2=201 S22=20000 v2 = 200

 Jawab
𝜎1 2= Varians perusahaan A
𝜎2 2= varians perusahaan B
 Hipotesis
Ho : 𝜎1 2= 𝜎22 = varians insentif buruh perusahaan A tidak berbeda
dengan insensif buruh perusahaan B.
Ha : 𝜎1 2≠ 𝜎22 = varians insentif buruh perusahaan A berbeda
dengan insensif buruh perusahaan B.
 Wilayah Kritis
f<f1-α/2(v1,v2) atau f<fα/2(v1,v2)
1 1
f< f1-α/2(v1,v2) = fα/2(v1,v2) = f0,05(200,125)= 0,7631
f<fα/2(v1,v2) = f0,05(125,200) = 1,305
 Statitik uji
S12 230002
f hit =S22 200002 = 1,3225
 Keputusan
fhit(1,3225) > ftabel (1,305) karena memenuhi daerah kritis,
maka keputusanya menolak Ho.

 Kesimpulan
Karena keputusanya menolak Ho maka kesimpulanya varians insentif
buruh perusahaan A berbeda dengan insensif buruh perusahaan B.
Bab III
Uji Chi-Square
1. Uji Kebebasan

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di tangerang memberikan data terbaru mengenai
pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap perilaku konsumennya.

Efek Perilaku Kadar Penggunaan


Efek-efek Sulit tidur Berat Sedang Ringan
narkoba Pemarah 60 48 25
DDR 55 70 45
Tidak ada efek 29 50 60
2 7 20
Jumlah 146 175 150

Dengan menggunakan koefisien keyakinan 99% ujilah pendapat yang menyatakan bahwa
kadar penggunaan narkoba tidak berpengaruh pada perilaku konsumenya !
Sumber : Sudaryono (Penerbit Andi)

 Diketahui :
Efek Perilaku Kadar Penggunaan Jumlah
Efek-efek Sulit tidur Berat Sedang Ringan
narkoba
Pemarah 60 48 25 133
DDR 55 70 45 170
Tidak ada 29 50 60 139
efek
2 7 20 29
Jumlah 146 175 150 471

 Jawab
 Hipotesis
Ho = tidak terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba
terhadap efek narkoba
Ha = terdapat pengaruh kadar narkoba terhadap efek narkoba
 Wilayah kritis
X2hitung > X2α,(r-1)(c-1) = X2hitung> 16,812
 Statistic uji
∑(𝑓𝑜−𝑓ℎ)2 (∑ 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠)(∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚)
X2 = Fh=
𝑓ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

 Perhitungan fh
(1). Sulit tidur
(133)(146) (133)(175) (133)(150)
fhB = = 41,23 fhS = = 49,42 fhR= = 42,36
471 471 471

(2). Pemarah
(170)(146) (170)(175) (170)(150)
fhB = = 52,70 fhS = = 63,16 fhR= = 54,14
471 471 471

(3). DDR
(139)(146) (139)(175) (139)(150)
fhB = = 43,09 fhS = = 51,64 fhR= = 44,27
471 471 471

(4). Tidak ada efek


(29)(146) (29)(175) (29)(150)
fhB = = 8,99 fhS = =10,77 fhR= = 9,23
471 471 471

 perhitungan X2
(60−41,23)2 (29−43,09)2
= 8,54 = 4,63
41,23 43,09
(48−49,42)2 (50−51,64)2
= 0,04 = 0,05
49,42 51,64
(25−42,36)2 (60−44,27)2
= 7,11 = 5,59
42,36 44,47
(55−52,70)2 (2−8,99)2
= 0,10 = 5,43
52,70 8,99
(70−63,16)2 (7−10,77)2
= 0,74 = 1,34
63,16 10,77
(45−54,14)2 (20−9,23)2
= 1,54 = 12,57
54,14 9,23

Jumlah X2= 47,66

 Kesimpulan
Karena X2 hitung(47,66)>X2tabel(16,812), maka Ho ditolak artinya
terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba.

Anda mungkin juga menyukai