32
3 INTERPOLASI
fungsi matematika yang diberikan rumusnya atau dari fungsi empirik hasil
observasi atau eksperimen. Interpolasi ini sudah biasa kita lakukan dalam mencari
nilai log x dengan menggunakan tabel logaritma.
Ide dasar dalam interpolasi adalah mencari polinom p n (x) berderajat n
(atau lebih kecil) yang sesuai dengan nilai-nilai yang diberikan. Dengan demikian
dipenuhi
p n ( x0 ) f 0 , p n ( x1 ) f1 , p n ( x2 ) f 2 , , p n ( xn ) f n . (1)
pn(x) disebut polinom penginterpolasi dan (x0, f0), (x1, f1), (x2, f2), …, (xn, fn)
disebut titik-titik simpul. Jika f(x) adalah fungsi matematika, p n (x) disebut
(polinom) hampiran dari f(x). Jika kita menggunakan p n (x) untuk memperoleh
(hampiran) nilai-nilai f untuk x antara x0 dan xn, maka disebut interpolasi. Tetapi
jika kita menggunakan p n (x) untuk memperoleh (hampiran) nilai-nilai f untuk x
diluar interval (x0, xn), maka disebut ektrapolasi. Pada bab ini yang kita bahas
adalah tentang interpolasi.
Untuk n + 1 titik simpul, yaitu x0 , x1 , x2 ,, xn hanya terdapat satu dan
hanya satu (ada dan tunggal) polinom pn(x) yang memenuhi (1). Sebab jika ada
polinom qn(x) yang juga memenuhi qn(x0) = f0, qn(x1) = f1, qn(x2) = f2, …, qn(xn) =
fn, maka pn(x) - qn(x) = 0 pada x0 , x1 , x2 ,, xn . Tetapi dn(x) = pn(x)-qn(x) adalah
suatu polinom berderajat n (atau lebih kecil) dengan n + 1 titik nol (titik simpul)
yaitu x0 , x1 , x2 ,, xn . Dengan demikian haruslah dn(x) = 0, yaitu pn(x) = qn(x).
Ingat (dalal aljabar): polinom berorde n paling banyak mempunyai n titik nol.
A. Interpolasi Lagrange
Diberikan n + 1 data ( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ), ( x2 , f 2 ),, ( xn , f n ) dengan x j
1. Interpolasi Linier
Interpolasi linier adalah interpolasi yang mengunakan sarana garis lurus
melalui ( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ) ; lihat gambar 3.1 (a). Sesuai pemikiran Langrange,
x x1 x x0
L0 ( x) , L1 ( x) (2 i)
x0 x1 x1 x0
Rumus ini memberikan polinom linier Lagrange
x x1 x x0
p1 ( x) L0 ( x) f 0 L1 ( x) f1 f0 f1 (2 ii)
x0 x1 x1 x0
y y=f(x)
f1 kesalahan
p1(x)
f0
x0 x x1 x
Gambar 3.2
Contoh 3.1.
Hitunglah ln 9,2 dari ln 9,0 = 2,1972, ln 9,5 = 2,2513 dengan interpolasi linier
Lagrange dan tentukan galatnya jika ln 9,2 = 2,2192 dengan 4 angka dibelakang
koma (4D).
Jawab: x0 9,0; x1 9,5; f 0 2,1972; f1 2,2513
2. Interpolasi kuadrat
Interpolasi kuadrat adalah interpolasi dari 3 data (titik simpul)
( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ), ( x2 , f 2 ) yang diberikan dengan polinom p2 ( x) berordo 2.
dengan L0 ( x0 ) 1, L1 ( x1 ) 1, L2 ( x2 ) 1
L0 ( x1 ) L0 ( x2 ) L1 ( x0 ) L1 ( x2 ) L2 ( x0 ) L2 ( x1 ) 0 .
Secara rinci
l 0 ( x) ( x x1 )( x x2 )
L0 ( x)
l0 ( x0 ) ( x0 x1 )( x0 x2 )
l1 ( x) ( x x0 )( x x2 )
L1 ( x) (3ii)
l1 ( x1 ) ( x1 x0 )( x1 x2 )
l 2 ( x) ( x x0 )( x x1 )
L2 ( x) .
l 2 ( x2 ) ( x2 x0 )( x2 x1 )
Contoh 3.2.
Hitunglah ln 9,2 dari 9,0 = 2,1972, ln 9,5 = 2,2513, ln 11,0 = 2,3979 dengan
interpolasi kuadrat Lagrange dengan 4 angka dibelakang koma (4D).
Jawab: x0 9,0; x1 9,5; x2 11,0; f 0 2,1972; f1 2,2513; f 2 2,3979
Dari (3 ii) kita peroleh
( x 9,5)( x 11,0)
L0 ( x) x 2 20,5 x 104,5; L0 (9,2) 0,5400
(9,0 9,5)(9,0 11,0)
( x 9,0)( x 11,0) 1
L1 ( x) ( x 2 20 x 99); L1 (9,2) 0,4800
(9,5 9,0)(9,5 11,0) 0,75
( x 9,0)( x 9,5) 1
L2 ( x) ( x 2 18,5 x 85,5); L2 (9,2) 0,0200
(11,0 9,0)(11,0 9,5) 3
Sehingga dengan (3 i) diperoleh
ln 9,2 p2 (9,2) = 0,5400 x 2,1972 + 0,4800 x 2,2513 – 0,0200 x 2,3979
= 2,2192.
pilih
l 0 ( x) ( x x1 )( x x2 ) ( x xn ),
l k ( x) ( x x0 ) ( x xk 1 )( x xk 1 ) ( x xn ), 0 k n, (4 ii)
l n ( x) ( x x0 )( x x1 ) ( x x n 1 ).
l k ( xk )
dalam rumus (4 i) menghasilkan suku tunggal f k f k . Dengan
l k ( xk )
Perkiraan Galat
Jika f yang didekati oleh suatu polinom berderajat n (atau lebih kecil), maka f
merupakan polinom penginterpolasi pn , sebab terdapat n + 1 titik simpul
( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ), ( x2 , f 2 ),, ( xn , f n ) yang menentukan satu polinom secara
f ( n1) (t )
n ( x) f ( x) pn ( x) ( x x0 )( x x1 ) ( x xn ) (5)
(n 1)!
Dengan demikian n ( x) 0 pada titik-titik simpul. Batas galat dapat
diperoleh dengan memilih nilai terkecil dan terbesar dari f ( n1) (t ) pada
interval x0 t xn . Dengan ketunggalan pn, kita mempunyai teorema galat
interpolasi.
1 1
n 1, f (t ) ln t , f (t ) , f (t ) 2 , sehingga dengan (5) diperoleh
t t
(1)
1 ( x) ( x 9,0)( x 9,5) . Dengan demikian untuk x = 9,2 diperoleh
2t 2
0,03 0,03
1 (9,2) 2
. Untuk t = 9,0 memberikan galat maksimum 2 0,00037
t 9
0,03
dan untuk t = 9,5 memberikan galat minimum 0,00033 . Sehingga
9,5 2
diperoleh batas galat 0,00033 1 ( x) 0,00037 , atau batas atasnya dapat
0,03
diganti 0,00038 sebab 0,0003703. Namun dalam contoh 3.1 galat
92
yang diperoleh adalah 0,0004. Ini tidak mungkin, karena galat terendah adalah
0,00033 dan galat tertinggi adalah 0,00037 ( atau 0,00038 jika dinaikkan).
Tetapi jika perhitungan dalam contoh 3.1 kita ulangi degan 5D (lima angka
dibelakang koma), maka diperoleh
ln 9,2 p1 (9,2) 0,6.2,19722 0,4.2,25129 2,21885 .
Dengan perhitungan ini galatnya adalah 2,21920 2,21885 0,00035 ,
yang mana terletak persis di tengah-tengah antara dua batas galat tersebut. Ini
memperlihatkan ketidaksesuaian (0,0004 lawan 0,00038) yang disebabkan
pembulatan, yang mana tidak dilakukan dalam menghitung (5). Tafsiran
geometris galat interpolasi linier Lagrange dapat dilihat pada gambar 3.2.
Misal pn1 ( x) polinom Newton ke (n -1), yang mana bentuknya akan kita
tentukan. Maka pn1 ( x0 ) f 0 , pn1 ( x1 ) f1 ,, pn1 ( xn1 ) f n1 . Lebih lanjut,
Karena pn(x) dan pn-1(x) bersesuaian (bernilai sama) pada x0 , x1 , x 2 , , x n1 maka
dari (7) dapat segera kita lihat bahwa gn(x) bernilai nol pada titik-titik tersebut.
Dan gn(x) secara umum berupa polinom berordo n, karena pn(x) polinom berordo
n dan pn-1(x) polinom berordo (n - 1) atau lebih kecil. Karena itu gn(x) haruslah
berbentuk
g n ( x) a n ( x x0 )( x x1 ) ( x xn1 ) . (8)
Sekarang akan kita tentukan konstanta a n . Untuk keperluan ini kita subsitusikan
1) Untuk n = 1
( ) ( ) , sehingga ( ) ( ) ( )
. Karena ( ) polinom berorde 1 dan adalah titik nolnya, maka ( )
( ), dengan suatu konstanta dan
( ) ( ) ( )
a1 f [ x0 , x1 ] ,
sehingga dari (6) dan (8) diperoleh polinom penginterpolasi newton pertama
p1 ( x) f 0 ( x x0 ) f [ x0 , x1 ] .
2) Untuk n = 2
Dari (6) di atas memberikan
( ) ( ) ( )
Sehingga ( ) ( ) ( ) suatu polinom berorde 2.
dan ( ) ( ) ( ) dan
( ) ( ) ( )
Hal ini menunjukkan bahwa dan adalah titik nol dari ( ).
Dengan demikian ( ) haruslah berbentuk
f 2 p1 ( x 2 ) f f 0 ( x 2 x0 ) f [ x0 , x1 ]
a2 2 f [ x0 , x1 , x 2 ] .
( x 2 x0 )( x 2 x1 ) ( x 2 x0 )( x 2 x1 )
Kesamaan terakhir menyusul langsung dari perhitungan dan perbandingan
dengan definisi ruas kanan. Dari (6) dan (8) kita peroleh polinom Newton
kedua
( ) ( ) ( )( )
3) Untuk n = 3
Dari (9) dan ( ) di atas memberikan
( ) ( )
( )( )( )
( ) ( )( )
( )( )( )
Algoritma untuk perhitungan ini diperlihatkan pada tabel 3.1 berikut. Lop
pertama untuk menghitung beda-beda terbagi dan lop kedua untuk menghitung
nilai p n (x) .
Langkah-langkah :
f ( x j ) f j , j 0,1,2, , n
p 0 ( x) f 0
Contoh 3.4.
Hitunglah f(9,2) jika diketahui f(8,0) = 2,079 442, f(9,0) = 2,197 225, f(9,5) =
2,251 292, f(11,0) = 2,397 895 dengan menggunakan rumus interpolasi beda
terbagi Newton.
Jawab :
j xj f j f (x j ) f [ x j , x j 1 ] f [ x j , x j 1 , x j 2 ] f [ x j ,, x j 3 ]
Disamping itu dapat juga kita lihat bagaimana hasil perhitungan untuk
polinom penginterpolasi dengan ordo yng lebih rendah dipakai untuk perhitungan
polinom penginterpolasi dengan ordo yang lebih tinggi.
Soal-soal latihan
1.Hitunglah interpolasi Lagrange (kuadrat) f(0,9) dari f(0,5) = 0,479, f(1,0) =
0,841, f(2,5) = 0,909.
2. Carilah f(3) dari f(1) = 2, f(2) = 11 dan f(4) = 77 dengan interpolasi Lagrange.
3.Carilah f(6,5) dari f(6,0) = 0,1504, f(7,0) = 0,3001, f(7,5) = 0,2663 dan f(7,7) =
0,2346, dengan interpolasi Lagrange.