Anda di halaman 1dari 8

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Interpolasi
Umumnya data engineering banyak yang berupa tabulasi. Penampilan
data seperti itu dikarenakan pada kenyataannya data yang bisa diperoleh
adalah bersifat “discrete” atau juga karena keterbatasan dalam pengukuran
sehingga hanya sebagian data yang dapat disimpan atau dicatat.
Dan berikut adalah contoh data yang discrete :

x y

0.2 10.1

0.3 12.5

0.4 14.2

0.5 17.8

0.6 19.3

Pada materi ini kelompok kami akan membahas penyelesaian dengan


metode interpolasi. Yaitu dengan Interpolasi Lagrange dan Interpolasi
Newton-Gregory.

BAB II : INTERPOLASI

2.1 Interpolasi Linier

Interpolasi linier merupakan interpolasi yang sangat sederhana dimana


dengan menganggap hubungan berupa garis antara dua titik data.

Persamaan
garis lurus yang menghubungkan
dua titik data tersebut :

y  yn y y
= n 1 n
x - xn x n 1 - x n

yn 1  yn
y = yn + (x – xn)
x n 1 - x n
2.2 Interpolasi Lagrange

Interpolasi merupakan suatu metode untuk mencari taksiran titik-titik


tertentu pada suatu nilai diantara dua titik tertentu. Dengan menggunakan
interpolasi walaupun kita hanya mengetahui beberapa titik tertentu maka titik
yang lainnya dapatdiperkirakan. Keakuratannya bergantung pada berapa
banyaknya titik yang diketahui, makin banyak titik yang diketahui, maka
makin tinggi keakuratannya.

Bentuk umum interpolasi polinomial Lagrange order n adalah:

𝑓𝑛(𝑥) = ∑𝑛𝑖=0 𝐿𝑖 (𝑥) 𝑓 (𝑥𝑖)

Maka untuk menghitung orde interpolasi lagrange :

Misal mencari orde 1

f1(x) = ∑1𝑖=0 𝐿𝑖 (𝑥) f (xi) = L0(x) f (x0) + L1(x) f (x1)

dengan,
𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥0
L0(x)= ; L1(x) =𝑥1−𝑥0
𝑥0−𝑥1

Jadi, rumus orde satu interpolasi lagrange adalah=


𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥0
f1(x)= 𝑥0−𝑥1
f (x0) + 𝑥1−𝑥0 f (x1)

Dengan melakukan hal yang sama dapat diperoleh rumus untuk orde orde
berikutnya.
𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥2 𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥2 𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥1
f2(x) = f (x0) + f (x1) + 𝑥2−𝑥0 f (x2)
𝑥0−𝑥1 𝑥0−𝑥2 𝑥1−𝑥0 𝑥1−𝑥2 𝑥2−𝑥1

dan demikian seterusnya.

2.3 Interpolasi Newton-Gregory

Di dalam pengerjaan polinom newton-gregory terdapat sebuah tabel


selisih. Dimana tabel selisih itu sendiri dibagi menjadi 2 macam :

1. Tabel selisih maju (Δ)

2. Tabel selisih mundur (∇)


Simbol dari delta (Δ) menunjukkan selisih maju, dan symbol nabla
menunjukkan selisih mundur (∇). Dan dari kedua metode ini harus memiliki
hasil yang sama.

2.3.1 NGF (Newton-Gregory Forward)


2.3.1 NGB (Newton-Gregory Mundur)

Polinom ini sering digunakan pada perhitungan nilai turunan


(derivative) secara numerik. Titik yang digunakan berjarak sama, yaitu
BAB III : CONTOH SOAL

1. Carilah nilai dari ln 2 dengan metode interpolasi polinomial Lagrange


Orde dua berdasar data sebagai berikut ln 1 = 0, ln 4 = 1,3862944
dan ln 6 = 1,7917595.
Jawab :
Dari soal di atas dapat diperoleh data sbg brkt..
x0 = 1  f (x0) = 0
x1 = 4  f (x1) = 1,3862944
x2 = 6  f (x2) = 1,7917595
Dari data yg diketahui masukkan ke persamaan interpolasi lagrange
orde 2..
x  x1 x  x2 x  x0 x  x2
f2(x) = f (x0) + f (x1) +
x 0  x1 x0  x2 x1  x 0 x1  x 2

x  x0 x  x1
x2  x0 x 2  x1 f (x2)
F2(2)= 0,56584437

2. Selesaikan untuk empat titik diketahui. Empat titik nya adalah :


(0,1), (1,2), (3,4), (6,-1) dengan x = 2

Kemudian penyelesainnya akhir :


(2−1)(2−3)(2−6)
L1 (x) = (0−1)(0−3)(0−6) = -0,222222
(2−0)(2−3)(2−6)
L2 (x) = (1−0)(1−3)(1−6) = 0,8
(2−0)(2−1)(2−6)
L3 (x) = (3−0)(3−1)(3−6) = 0,444444
(2−0)(2−1)(2−3)
L4 (x) = (6−0)(6−1)(6−3) = -0,0222222
Lalu disusun kembali
y2 = - 0,222 (0) + 0,8 (2) + 0,444 (4) – 0,022 (-1)
= 1,6 - 1,776 + 0,022
= -0,151

3.
A.
B.

Anda mungkin juga menyukai