Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN PELTON

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi elektron,
dinyatakan dalam watt/jam atau kilowatt/jam (Pudjanarsa, 2016). Energi listrik
memiliki peranan penting bagi masyarakat, salah satunya adalah sebagai penerangan,
namun produksi listrik di Indonesia masih bergantung terhadap bahan bakar fosil,
yang pada dasarnya merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui dan suatu
saat pasti akan habis. Berdasarkan pemaparan tersebut perlu adanya penelitian
mengenai energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil sebagai
penghasil energi listrik.
Menurut Kier (2015), energi non-fosil atau biasa disebut juga energi alternatif
merupakan energi sebagai produk yang dihasilkan tanpa melalui proses pembusukan
biologis atau tanpa proses alami. Indonesia dengan potensi tenaga air yang cukup
besar memilih energi air sebagai energi alternatif, hal tersebut dikarenakan Indonesia
merupakan negara agraris dengan potensi sumber daya air terbesar ke-5 di dunia.
Potensi sumber daya air yang melimpah dengan jumlah total sekitar 3.200 miliar
m3/tahun (Kirmanto, 2012). Menurut statistik ketenagalistrikan tahun 2016 yang
dikeluarkan oleh kementerian energi dan sumber daya mineral tercatat bahwa
Indonesia memiliki 232 unit pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas sebesar
3.511,49 MW.
Salah satu pemanfaatan energi air sebagai penghasil energi listrik adalah
dengan menggunakan turbin air. Turbin sendiri merupakan mesin konversi energi
yang dapat merubah energi potensial menjadi energi mekanik. Terdapat beberapa
perhitungan yang harus diperhatikan agar mencapai efisiensi yang diinginkan dan
juga menghindari terjadinya kegagalan saat proses berlangsung. Menurut Egusquiza
(2017) diketahui terdapat beberapa kerusakan yang terjadi pada turbin pelton
diantarnya disebabkan oleh erosi akibat lumpur, kavitasi, dan akibat dari pembebanan
berulang yang menyebabkan terjadinya kerusakan akibat kelelahan. Berdasarkan

LABORATORIUM MESIN KONVERSI ENERGI


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN PELTON

pemaparan tersebut yang paling rawan terjadinya kerusakan adalah pada bagian sudu,
oleh karena itu diperlukannya simulasi mengenai desain yang direncanakan untuk
dapat mengurangi tegangan.
Berdasarkan pemaparan tersebut perlu adanya praktikum mengenai turbin air
agar dikemudian hari dapat terciptanya turbin air dengan efisiensi tinggi dan resiko
kegagalan yang rendah sekaligus untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan dari
seorang engineer dalam menganalisis turbin air sehingga diharapkan lebih siap dalam
menghadapi dunia industri di era global ini.

1.2 Tujuan Praktikum


a. Mengetahui pengaruh torsi berdasarkan debit yang berbeda.
b. Mengetahui pengaruh daya turbin berdasarkan debit yang berbeda.
c. Mengetahui pengaruh daya aliran air berdasarkan debit yang berbeda.
d. Mengetahui efisiensi turbin berdasarkan debit yang berbeda.

1.3 Manfaat Praktikum


a. Bagi Institusi Perguruan Tinggi/Mahasiswa
Pelaksana praktikum dapat mengasah wawasan dan keterampilan mengenai
turbin air yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi Industri/Masyarakat
Hasil yang didapat berdasarkan praktikum dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mendesain suatu turbin air di lapangan.
c. Bagi Peniliti Selanjutnya
Hasil yang didapat berdasarkan praktikum dapat digunakan sebagai acuan dan
perbandingan terhadap pengujian selanjutnya dengan tinggi jatuh air (head) yang
lebih bervariasi.

LABORATORIUM MESIN KONVERSI ENERGI


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Anda mungkin juga menyukai