Anda di halaman 1dari 12

A.

Soal 1
Jelaskan teori singkat metode interpolasi dengan metode lagrange
dan buat flowchartnya !

Jawab :
Interpolasi Lagrange pada dasarnya dilakukan untuk
menghindari perhitungan dari differensiasi terbagi hingga
(Interpolasi Newton). Bentuk umum polinom lagrange pada orde
ke-n adalah :
n
f ( x )=∑ Li ( x ) f (x i)
i =0

dengan
n
x−x j
Li ( x ) = ∏
j =0 xi −x j
j ≠i

dan f ( x i ) = y i. f (x) menyatakan fungsi interpolasi polinomial


Lagrange orde n dengan f (x i) sebagai koefisien interpolasi
Lagrangenya dan Li sebagai polinomial Lagrangenya.

 Pendekatan orde ke-1


 Pendekatan orde ke-2

 Pendekatan orde ke-3


Flowchart :
Start

Setnx
p, =L,p/dx
dx, dy
ny = L/dy
set meshgrid [x,y]

set
x =[u]
p
i=2

x = x - dx
y =nxL- 1
i <=
Hitung a, b, c, d, f1, f2
yes

j=2

y = y – dy no
j <=e,nyf, -u1(i,j)
Hitung
j = j +yes
1
i=i+1

Plot (u)
B. Soal 2
Buat program dari soal 1 dengan data di bawah dan jelaskan !
X Y u (x,y)

1 1 2.75

5 1 3.4

1 3 -1.0

5 3 2.2
NB :
- Berikan penjelasan alur program
- Berikan penjelasan hasil dari program
- Screnshoot (Program, Hasil, Workspace dan Command
Window)
- Dengan equation lengkap

Jawab :

Permasalahan Fisika :
Menghitung nilai P( x ) dari data berikut ini dengan menggunakan
metode interpolasi lagrange :

X y u (x,y)

1 1 2.75

5 1 3.4

1 3 -1.0

5 3 2.2
Governing Equation :
(*Persamaan yang mengatur permasalahan tersebut)
Bentuk polinomial lagrange untuk pendekatan orde 2 :

x −x1 x−x 2 x−x 0 x−x 2 x−x 0 x−x 1


f ( x )= f ( x0 )+ f ( x 1 ) +…+ f ( x2
x 0−x 1 x 0 −x2 x 1−x 0 x 1−x 2 x2 −x 0 x 2−x 1

Working Equation :
(*Hasil penyederhanaan atau simplifikasi dari governing equation
dengan menggunakan intusi fisis dan/atau matematis)
Bentuk sederhana dari persamaan polinomial lagrange orde 2 :
n
f ( x )=∑ Li ( x ) f (x i)
i =0

dimana nilai Li dapat kita peroleh dari :


n
x−x j
Li ( x ) = ∏
j =0 xi −x j
j ≠i

Persamaan Numerik :
(*Bentuk numerik dari working equation)
Interpolasi pada arah x :
x 4−x x −x1
f 1= u11 + u
x 4−x 1 x 4−x 1 21

x 4−x x−x 1
f 2= u12+ u
x 4−x 1 x 4 −x1 22

Interpolasi pada arah y :


y 2−x y − y1
f 1= f 1+ f
y 2− y 1 y 2− y 1 2
Kode Program :
Hasil :
Penjelasan :
 Baris 1 clc berfungsi untuk membersihkan command window.
 Baris 2 clear all berfungsi untuk membersihkan woskspace.
 Baris 4 s/d 7 disp berfungsi untuk menampilkan string dan spasi,
pada program ini digunakan untuk menampilkan judul, space dan
sub-judul di command window.
 Baris 10 dan 11 untuk menginisialisasi ukuran panjang dan lebar
dari persegi (bidang yang dilewati x dan y).
 Baris 14 s/d 17 untuk membuat grid. dx dan dy berfungsi untuk
menentukan seberapa banyak grid yang dimiliki, besar nilai yang
diinput akan mempengaruhi hasil grafik. Semakin kecil angkanya
maka gridnya semakin banyak sehingga warnanya semakin jelas.
Tetapi nilai dx dan dy juga harus disesuaikan dengan perfoma
komputer masing-masing. Sedangkan nx dan ny merupakan
jumlah dari grid yang dimiliki.
 Baris 20 untuk membuat luasan dari bidang persegi (yang dilewati
x dan y). Penggunaan linspace pada syntax maksudnya adalah
keterangan bahwa array yang digunakan pada bidang merupakan
array 1 dimensi. Sehingga untuk mengubahnya menjadi bentuk
luasan maka kita menggunakan meshgrid.
 Baris 23 s/d 27 untuk menginisialisasi bentuk matriks dari titik
data yang telah diketahui (titik u(x,y) pada tabel).
 Baris 23 berfungsi untuk membuat matriks u dimana
elemennya terdiri dari 0, artinya pada matriks ini nilai nx dan
ny adalah 0.
 Baris 24 untuk menginisialisasi nilai matriks pada baris 1
kolom 1 adalah 2.75, pada persamaan numeriknya
didefinisikan dengan u11.
 Baris 25 untuk menginisialisasi nilai matriks pada baris
terakhir kolom terakhir adalah 2.2, pada persamaan
numeriknya didefinisikan dengan u22.
 Baris 26 untuk menginisialisasi nilai matriks pada baris 1
kolom terakhir adalah -1.0, pada persamaan numeriknya
didefinisikan dengan u12.
 Baris 27 untuk menginisialisasi nilai matriks pada baris
terakhir kolom 1 adalah 3.4, pada persamaan numeriknya
didefinisikan dengan u21.
 Baris 28 s/d 30 untuk menginisialisasi nilai yang digunakan pada
persamaan numerik. x = p artinya nilai x adalah panjang dari
bidang, x didefinisikan sebagai p karena pada proses looping kita
akan menghitung dari depan-belakang. Jika kita memplot distribusi
data tabel pada grafik maka nantinya kita akan memperoleh bentuk
bilinear sehingga nilai yang digunakan adalah x1, x2, y1 dan y2,
ke-empat data inilah yang nantinya akan digunakan pada proses
looping.
 Baris 31 s/d 49 digunakan untuk menghitung interpolasi dengan
menggunakan looping for. i = 2 : nx - 1 artinya looping akan
menghitung data mulai dari grid ke-2 hingga nx-1, jika nilai nx-1
bernilai salah (lebih dari 2) maka proses looping akan dihentikan.
Karena kita melakukan perhitungan mundur maka digunakan
syntax x = x - dx artinya nilai x yang akan digunakan nantinya
merupakan selisih dari x = p dengan dx. y = L maksudnya
mendefinisikan bahwa nilai y awal adalah L = 1.
 Baris 35 s/d 38 merupakan representasi dari persamaan
numerik yang digunakan. Nilai x yang digunakan adalah x
yang diproses pada baris 26, x1 dan x2 adalah nilai data yang
diketahui pada baris 23. Pada ke-4 baris ini sebenarnya
menggunakan nilai x, x1 dan x2 yang sama, yang berbeda
hanya nilai u. Pada a dan b menggunakan nilai u pada y1
yaitu u11 dan u22, sedangkan pada c dan d menggunakan u
pada y2 yaitu u12 dan u21. f1 menunjukkan nilai interpolasi
pada arah x oleh y1, artinya penjumlahan nilai a dan b.
Sedangkan f2 menunjukkan nilai interpolasi pada arah x oleh
y2, artinya penjumlahan c dan d.
 Baris 42 merupakan looping baru untuk menghitung nilai
interpolasi pada arah y. Fungsi inisialisasi j sama seperti i. y
= y - dy artinya nilai y yang digunakan adalah selisih dari y =
L dengan dy. Rumus untuk menghitung interpolasi arah y
sama seperti yang digunakan pada arah x, perbedaannya
adalah nilai u diganti dengan f1 dan f2 yang telah diperoleh
pada baris 33 dan 34. Artinya pada
 Baris 45 s/d 47 dilakukan interpolasi lagi untuk y oleh x yang
baru.
 Baris 48 dan 49 untuk menutup looping for. Persamaan yang
digunakan umumnya menggunakan rumus lagrange, dimana
Li pada persamaan adaalah perhitungan nilai x dan y,
sedangkan f (x i) nya adalah nilai u, f1 dan f2. Jika kita
melihat grafik maka kita bisa mengetahui plot data aslinya
seperti apa, sedangkan nilai dari data tersebut bisa diketahui
berdasarkan colorbar yang terdapat pada sisi kanan. Jika kita
menggunakan dx = dy = 0.1 maka kita bisa mengetahui posisi
u(x,y) pada grafik terletak pada setiap pojoknya, yaitu dengan
melihat kesesuaian warna dan nilai pada colorbar. Akan tetapi
pada interpolasi ini kita hanya bisa mengetahui nilai tengah
dari titik tersebut sedangkan nilai di tepinya tidak bisa
diketahui.
 Baris 52 untuk menampilkan nilai titik P atau y yang baru tadi,
seperti yang terlihat pada command window. Untuk mengetahui
titik nilai P pada grafik bias dengan menyesuaikan nilai P yang
diperoleh dengan data pada colorbar.
 Baris 53 untuk memplot agar nilai u pada grafik sesuai dengan
warnanya.
 Baris 54 untuk menampilkan colorbar yang berisi nilai warna pada
nilai tertentu.
 Baris 55 untuk menghapus nilai pada sumbu x dan y, sehingga
yang terlihat hanya berupa gradasi warna.

Anda mungkin juga menyukai