Anda di halaman 1dari 13

Bagian 2

Tu ru n an Pars ial

Bagian 2 Turunan Parsial mempelajari bagaimana teknik differensiasi diterapkan


untuk fungsi dengan dua variabel atau lebih. Teknik differensiasi ini tidak hanya
akan diterapkan untuk fungsi-fungsi yang tergantung kepada nilai x dan nila y saja,
tapi juga untuk fungsi-fungsi yang tergantung kepada nilai x, nilai y, dan nilai z.
Tentu saja dalam bagian ini, kemampuan teknik differensial untuk fungsi satu
variabel yang telah anda dapatkan dalam Matematika Teknik 1 sangat bermanfaat.

Pengetahuan pada Bagian 2 ini diharapkan memberikan sedikit informasi kepada


Anda, bahwa teknik turunan parsial dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan dalam bidang tiga dimensi. Sebagai contoh, bahwa volume kotak yang
minimum atau maksimum dapat diketahui dengan menerapkan teknik turunan
parsial

Kompetensi yang diharapkan setelah Anda menyelesaikan Bagian 2 Turunan


Parsial adalah Anda akan mampu melakukan proses differensial pada fungsi dua
variabel atau lebih dan menerapkannya pada persoalan minimum dan maksimum
fungsi.

2 .1 Fu n gs i D u a Variabe l atau Le bih


Beberapa persamaan yang digunakan dalam matematika atau cabang ilmu lain
sangat tergantung kepada dua variabel atau lebih. Sebagai contoh, persamaan
garis lurus y = mx + 3 sangat tergantung kepada nilai m dan nilai x., persamaan
volume benda V = p l t sangat tergantung pada panjang, lebar, dan tebal benda,

atau persamaan nilai rata-rata x = (x1 + x2 + x3 +...+ xn)/n sangat tergantung pada
nilai x1 x2 sampai xn. Sehingga dapat dikatakan
Y adalah fungsi dua variabel m dan x
V adalah fungsi tiga variabel p, l, dan t

x adalah fungsi n variabel x1, x2, x3, ..., xn

Notasi yang digunakan untuk menyatakan fungsi dua variabel atau lebih adalah
sama seperti notasi untuk fungsi satu variabel. Persamaan

z = f ( x, y ) 2.1

mengandung arti z adalah fungsi yang tergantung kepada nilai x dan nilai y. Hal
yang sama jika kita mempunyai persamaan

w = f ( x, y , z ) 2.2

mengandung arti bahwa w adalah fungsi yang bergantung kepada nilai x, nilai y,
dan nilai z.

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 17


Grafik fungsi dua variabel dapat digambarkan pada bidang xy atau pada sistem
koordinat kartesius, sedangkan grafik fungsi tiga variabel dapat digambarkan pada
bidang xyz atau bidang 3 dimensi

Contoh 2.1
Buatlah sketsa grafik fungsi y = x2

Penyelesaian:

Sb. y

y = x2

Sb. x

Contoh 2.2
Buatlah sketsa grafik fungsi f(x,y) = 1 – x – 0,5y

Penyelesaian:
Sb. z

(0,0,1)

z=1-x-0,5y

Sb. y
(0,2,0)
(1,0,0)

Sb. x

Contoh 2.3
Buatlah sketsa grafik fungsi f(x,y) = x2 + 0,25y2

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 18


Penyelesaian:

Sb. z

z=x2+0,25y2

z=k
Sb. y

x2+0,25y2=k
Sb. x

Latih an So al 2 .1
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

1. Misalkan f(x,y) = x2y+1. Tentukan f(1,-3) dan f(3a,a)


2. Misalkan f(x,y) = xy + 3. Tentukan f(x+y, x-y) dan f(xy, 3x2y2)
3. Buatlah sketsa grafik fungsi f(x,y) = x2 – y2
4. Buatlah sketsa grafik fungsi f ( x, y ) = x2 + y2
x2 y2
5. Buatlah sketsa grafik fungsi f ( x, y ) = − 1 − −
4 9

2 .2 Tu ru n an Pars ial
Jika f adalah fungsi dua atau lebih variabel bebas, dan satu dari variabel tersebut
merupakan nilai yang tetap, maka turunan terhadap variabel tetap tersebut
dinamakan turunan parsial fungsi f.
Misalkan f merupakan fungsi dari nilai x dan nilai y. Jika kita pandang nilai y sebagai
konstanta dan nilai x sebagai variabel, maka f(x,y0) adalah fungsi yang tergantung
kepada nilai x saja. Sehingga nilai turunan dinotasikan

f x ( x0 , y 0 ) 2.3

Dan dinamakan turunan parsial fungsi f terhadap x pada titik (x0,y0). Interpretasi
geometrik dari turunan parsial ini dapat kita lihat pada Gambar 2.1 berikut.

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 19


Sb. z
Sb. y

z=f(x,y)
P

y0

C1
Slope = fx(x0,y0)
(x0,y0)

x0

Sb. x

Gambar 2.1

Misalkan P adalah titik potong antara permukaan z = (f(x,y) dan bidang y = y0. Jika y
adalah konstanta pada y = y0 dan x merupakan nilai yang bervariasi, maka titik P
akan bergerak sepanjang kurva C1 yang merupakan perpotongan permukaan
dengan bidang vertikal y = y0. sehingga turunan parsial f x ( x0 , y 0 ) dapat
diinterpretasikan sebagai kemiringan garis singgung kurva C1 pada titik (x0,y0).

Nilai f x ( x 0 , y 0 ) yang dihasilkan merupakan nilai pada sembarang titik (x,y). Untuk
menghasilkan f x ( x, y ) kita melakukan proses turunan pada terhadap nilai x
dengan menganggap nilai y sebagai konstanta. Sebaliknya, untuk menghasilkan
f y (x, y ) kita melakukan proses turunan terhadap nilai y dengan menganggap nilai
x sebagai konstanta.

Contoh 2.4
Carilah turunan parsial fungsi f ( x, y ) = 2 x 3 y 2 + 2 y + 4 x terhadap x dan y pada
titik (1,2)

Penyelesaian:
Anggaplah y sebagai konstanta, maka akan didapatkan turunan fungsi terhadap x
f x ( x, y ) = 6 x 2 y 2 + 4................ f x (1,2) = 6(1) 2 (2) 2 + 4 = 28

Anggaplah x sebagai konstanta, maka akan didapatkan turunan fungsi terhadap y


f y ( x, y ) = 4 x 3 y + 2................ f y (1,2) = 4(1) 3 (2) + 2 = 10

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 20


Penulisan f x ( x, y ) untuk menyatakan turunan parsial fungsi f terhadap x dan
penulisan f y ( x, y ) untuk menyatakan turunan parsial fungsi f terhadap y
kadangkala membuat bingung. Untuk itu penulisan simbol turunan parsial dilakukan
seperti di bawah ini.

∂f ∂z ∂f ∂z
= dan = 2.4
∂x ∂x ∂y ∂y

Contoh 2.5
Carilah turunan parsial fungsi z = x4sin (xy3) terhadap x dan terhadap y

Penyelesaian
Turunan parsial fungsi z terhadap x adalah
∂z ∂ 4
=
∂x ∂x
[ ] ∂
∂x

[
x sin( xy 3 ) = sin( xy 3 ). ( x 4 ) + x 4 . sin( xy 3 )
∂x
]
∂z ∂
= 4 x 3 sin( xy 3 ) + x 4 . cos( xy 3 ) ( xy 3 )
∂x ∂x
∂z
= 4 x 3 sin( xy 3 ) + x 4 y 3 . cos( xy 3 )
∂x

Dengan cara yang sama, turunan parsial fungsi z terhadap y adalah


∂z
= 3 x 5 y 2 cos( xy 3 )
∂y

Seperti pada penyelesaian turunan biasa, turunan parsial juga mengenal turunan
tingkat tinggi, yaitu turunan parsial yang dilakukan beberapa kali. Untuk turunan
tingkat dua dinotasikan sebagai

∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞
= ⎜ ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟ 2.5
∂x 2
∂x ⎝ ∂x ⎠ ∂x ∂y ∂x ⎝ ∂y ⎠
∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞
= ⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ 2.6
∂y 2 ∂y ⎜⎝ ∂y ⎟⎠ ∂y ∂x ∂y ⎝ ∂x ⎠

Atau secara umum dapat dinyatakan

∂n f ∂ ⎛ ∂ n −1 f ⎞
= ⎜ ⎟⎟ 2.7
∂x n ∂x ⎜⎝ ∂x n −1 ⎠
Contoh 2.6
Carilah turunan kedua fungsi f(x,y) = x2y3 + x4y
Penyelesaian:
Turunan pertama fungsi terhadap x dan y adalah
∂f ∂f
= 2 xy 3 + 4 x 3 y = 3x 2 y 2 + x 4
∂x ∂y

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 21


Sehingga

∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂
= ⎜ ⎟=
∂x ⎝ ∂x ⎠ ∂x
( ) (
2 xy 3 + 4 x 3 y = 2 y 3 + 12 x 2 y )
∂x 2

∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂
= ⎜⎜ ⎟⎟ = (3x 2 y 2 + x 4 ) = (6 x 2 y )
∂y 2
∂y ⎝ ∂y ⎠ ∂y

∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂
= ⎜⎜ ⎟⎟ = (3x 2 y 2 + x 4 ) = (6 xy 2 + 4 x 3 )
∂x∂y ∂x ⎝ ∂y ⎠ ∂x

∂2 f ∂ ⎛ ∂f ⎞ ∂
= ⎜ ⎟=
∂y∂x ∂y ⎝ ∂x ⎠ ∂y
( ) (
2 xy 3 + 4 x 3 y = 6 xy 2 + 4 x 3 )

Latih an So al 2 .2
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

1. Tentukan ∂z
∂x
dan ∂z
∂y
(
untuk fungsi z = x 3 ln 1 + xy −3 / 5 )
2. Tentukan ∂z
∂x
dan ∂z
∂y
untuk fungsi z = e xy sin 4 y 2( )
3. Tentukan fxx, fyy, fxy, dan fyx untuk fungsi f ( x, y ) = x 3 y 5 − 2 x 2 y + x

4. Tentukan fxx, fyy, fxy, dan fyx untuk fungsi f ( x, y ) = e x cos y

x2 − y2
5. Tentukan fxx, fyy, fxy, dan fyx untuk fungsi f ( x, y ) = 2
y − x2

2 .3 Arah Tu ru n an d an Grad ie n Fu n gs i D u a Variabe l


Turunan parsial fx(x,y) dan fy(x,y) mempresentasikan perubahan kecepatan fungsi
f(x,y) pada arah paralel dengan sumbu koordinat x dan y. Sebagai contoh, jika kita
berdiri (x0,y0,z0) pada bidang lengkung dan kemudian berjalan pada arah
sembarang, maka permukaan z = f(x,y) akan mempunyai kemiringan yang berbeda
dari titik (x0,y0,z0) pada permukaan tersebut.

Definisi:
Jika f(x,y) dapat diturunkan pada (x0,y0), dan jika u = (u1,u2) adalah vektor unit,
maka arah turunan fungsi f(x,y) pada titik (x0,y0) dalam arah vektor u didefinisikan

Du f ( x0 , y 0 ) = f x ( x0 , y 0 )u1 + f y ( x0 , y 0 )u 2 2.8

Contoh 2.7
Tentukan arah turunan fungsi f(x,y) = 3x2y di titik (1,2) pada arah vektor a = 3i + 4j

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 22


Penyelesaian
Vektor a bukan vektor unit, sehingga vektor unit a adalah

a 1 3 4
u= = (3i + 4 j ) = i + j atau u1 = 3/5 dan u2 = 4/5
a 25 5 5
Turunan parsial fungsi terhadap x dan y adalah
f x ( x, y ) = 6 xy f y ( x, y ) = 3 x 2
f x (1,2) = 12 f y (1,2) = 3
Jadi arah turunan fungsi adalah
⎛ 3 ⎞ ⎛ 4 ⎞ 48
Du f (1,2) = f x (1,2)u1 + f y (1,2)u 2 = 12 u1 + 3u 2 = 12 ⎜ ⎟ + 3⎜ ⎟ =
⎝5⎠ ⎝5⎠ 5

Persamaan arah turunan Du f ( x, y ) = f x ( x, y )u1 + f y ( x, y )u 2 dapat dinyatakan


dalam bentuk dot product yang ditulis

Du f ( x, y ) = ( f x ( x, y ) i + f y ( x, y ) j ).(u1i + u 2 j ) 2.9

Vektor kedua dari dot product tersebut dinamakan gradien dari fungsi f(x,y) dan
diberi simbol ∇.

Definisi:
Jika f adalah fungsi yang tergantung pada x dan y, maka gradien dari fungsi f
didefinisikan

∇f(x,y) = fx(x,y)i + fy(x,y) j 2.10

Contoh 2.8
Tentukan gradien fungsi soal 2.7

Penyelesaian:
∇f(x,y) = fx(x,y)i + fy(x,y) j = 6xyi + 3x2j
Sehingga gradien pada titik (1,2) adalah
∇f(1,2) = 6(1)(2)i + 3(1)2j = 12i + 3j

Latih an So al 2 .3
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Tentukan arah turunan fungsi di titik P pada arah vektor a


1. f(x,y) = 4x3y2 P(2,1) a = 4i – 3j
2. f(x,y) = y2 ln x P(1,4) a = - 3i + 3j
3. f(x,y) = x2 – 3xy + 4 y3 P(-2,0) a = i + 2j

Tentukan Duf fungsi pada titik P

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 23


4. f(x,y) = (1 + xy)2/3 P(3,1) u = 1/√2i + 1/√2j
5. f(x,y) = ln (1+ x2 + y) P(0,0) u = -1/√10i - 3/√10j

2 .4 Arah Tu ru n an d an Grad ie n Fu n gs i Tiga Variabe l


Materi pada bagian sebelumnya akan kita perluas untuk fungsi tiga variabel.
Perbedaan mendasar antara fungsi dua variabel dengan fungsi tiga variabel adalah
bahwa grafik fungsi z = f(x,y) mempresentasikan sebuah permukaan pada bidang
tiga dimensi, sedangkan grafik fungsi w = f(x,y,z) tidak mempunyai interpretasi
apapun. Teori dan definisi untuk fungsi tiga variabel dikembangkan dari prinsip
dasar fungsi dua variabel.

Definisi:
Sebuah fungsi tiga variabel dapat diturunkan pada (x0,y0,z0) jika turunan parsial
fx(x0,y0,z0), fy(x0,y0,z0), dan fz(x0,y0,z0) ada, dan

Δf = f(x0 + Δx,y0 + Δy,z0 + Δz) – f(x0,y0,z0) 2.11

Persamaan tersebut jika ditulis dalam bentuk lain menjadi

Δf = fx(x0,y0,z0) Δx + fx(x0,y0,z0) Δy + fx(x0,y0,z0) Δz + ε1 Δx + ε2 Δy + ε3 Δz 2.12

ε1 , ε2 , ε3 adalah fungsi dari Δx, Δy, Δz.

Arah turunan dari fungsi tiga variabel pada titik (x0,y0,z0) yang searah dengan vektor
u=(u1,u2,u3) didefinisikan sebagai

Du f ( x0 , y 0 , z 0 ) = f x ( x0 , y 0 , z 0 )u1 + f y ( x0 , y 0 , z 0 )u 2 + f z ( x0 , y 0 , z 0 )u 3 2.13

Sedangkan gradien dari fungsi tiga variabel didefinisikan sebagai

∇f(x,y,z) = fx(x,y,z)i + fy(x,y,z)j + fz(x,y,z)k 2.14

Contoh 2.9
Tentukan arah turunan fungsi f(x,y,z) = x2y – yz3 + z pada titik P(1,-2,0) yang sesuai
arah vektor a = 2i + j – 2k

Penyelesaian:
f(x,y,z) = x2y – yz3 + z
Jika fungsi diturunak secara parsial terhadap x, y, dan z akan didapat
fx(x,y,z) = 2xy fy(x,y,z) = x2 –z3 fz(x,y,z) = – 3yz2 + 1

∇f(x,y,z) = 2xyi + (x2 –z3)j + (– 3yz2 + 1)k


∇f(1,-2,0) = -4i + j + k

Unit vektor dari vektor a adalah


a 1 2 1 2
u= = (2i + j − 2k ) = i + j − k
a 9 3 3 3

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 24


Sehingga arah turunan fungsi adalah
⎛ 2⎞ ⎛1⎞ ⎛ − 2⎞
Du f (1,−2,0) = ∇f (1,−2,0). u = −4 ⎜ ⎟ + 1⎜ ⎟ + 1⎜ ⎟ = −3
⎝ 3⎠ ⎝3⎠ ⎝ 3 ⎠

Latih an So al 2 .4
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Tentukan gradien fungsi f pada titik P dan gunakan untuk menghitung Duf di P
1. f ( x, y, z ) = 4 x 5 y 2 z 3 P(2,-1,1) u = 1/3i + 2/3j – 2/3k
2. f ( x, y, z ) = ye xz + z 2 P(0,2,3) u = 2/7i – 3/7j + 6/7k
3. f ( x, y, z ) = ln( x + 2 y + 3 z )
2 2 2
P(-1,2,4) u = -3/13i - 4/13j – 12/13k

Tentukan arah turunan f pada titik P yang sesuai aray vektor a


4. f ( x, y, z ) = x 3 z − yx 2 + z 2 P(2,-1,1) a = 3i – j + 2k
5. f ( x, y, z ) = y − x2 + z2 P(-3,1,4) a = 2i – 2j – k
z−x
6. f ( x, y, z ) = P(1,0,-3) a = - 6i + 3j - 2k
z+ y

2 .5 N ilai Min im u m d an Maks im u m Fu n gs i D u a Variabe l


Dalam buku Matematika Teknik 1 telah dikemukan bagaimana menentukan nilai
minimum dan maksimum dari fungsi satu variabel. Konsep yang sama dapat kita
terapkan untuk mendapatkan nilai minimum dan maksimum fungsi dua variabel.
Karena fungsi dua variabel merupakan permasalahan tiga dimensi, maka nilai
minimum dan maksimum fungsi merupakan permasalahan tiga dimensi juga. Untuk
mengerti konsep nilai minimum dan maksimum fungsi dua variabel ini, sebaiknya
anda memahami uraian berikut.

Cobalah anda bayangkan bahwa saat ini anda sedang berdiri di atas perbukitan lalu
anda melihat sekelilingnya. Lingkungan sekeliling yang anda lihat akan berupa
puncak-puncak gunung, puncak-puncak bukit, lembah-lembah, ngarai-ngarai, dan
lain-lain. Hal itu semua menandakan bahwa ada bagian tertinggi dan ada bagian
terendah dari permukaan yang anda lihat. Jika seandaiknya permukaan bumi yang
berupa gunung, bukit, dan lembah tersebut kita misalkan sebagai fungsi z = f(x,y),
maka puncak gunung tertinggi merupakan nilai absolut maksimum dan lembah
terdalam merupakan nilai absolut minimum fungsi z = f(x,y).

Sebuah fungsi dua variabel f dikatakan mempunyai relatif maksimum pada titik
(x0,y0) jika ada sebuah lingkaran yang berpusat di (x0,y0) sehingga berlaku f(x0,y0) >
f(x,y) untuk semua nilai (x,y) dalam domain f, dan fungsi f dikatakan mempunyai
absolut maksimum di (x0,y0) jika f(x0,y0) > f(x,y) untuk semua nilai (x,y) dalam
domain f.

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 25


Sebuah fungsi dua variabel f dikatakan mempunyai relatif minimum pada titik
(x0,y0) jika ada sebuah lingkaran yang berpusat di (x0,y0) sehingga berlaku f(x0,y0) <
f(x,y) untuk semua nilai (x,y) dalam domain f, dan fungsi f dikatakan mempunyai
absolut minimum di (x0,y0) jika f(x0,y0) < f(x,y) untuk semua nilai (x,y) dalam
domain f.

Teorema 1 (Uji parsial satu)


Jika fungsi f mempunyai sebuah relatif ekstrim pada titik (x0,y0), dan jika turunan
parsial pertamanya ada pada titik tersebut, maka

fx(x0,y0) = 0 dan fy(x0,y0) = 0 2.15

Teorema 2 (Uji parsial kedua)


Jika fungsi f mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu dalam lingkaran yang
berpusat pada titik kritis (x0,y0), dan misalkan

D = f xx ( x0 , y 0 ). f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 ) 2.16
a. Jika D > 0 dan f xx ( x0 , y 0 ) > 0, maka fungsi f mempunyai relatif minimum di
(x0,y0)
b. Jika D > 0 dan f xx ( x0 , y 0 ) < 0, maka fungsi f mempunyai relatif maksimum di
(x0,y0)
c. Jika D < 0, maka fungsi f mempunyai saddle point di (x0,y0)
d. Jika D = 0, maka tidak ada kesimpulan untuk digambarkan.

Contoh 2.10
Cari lokasi relatif ekstrim dan saddle point fungsi f ( x, y ) = 3 x 2 − 2 xy + y 2 − 8 y

Penyelesaian:
Turunan parsial fungsi terhadap x dan y adalah
f x ( x, y ) = 6 x − 2 y f y ( x, y ) = −2 x + 2 y − 8
Titik kritis didapat dengan cara membuat nilai turunan sama dengan nol, sehingga
didapat persamaan
6x − 2 y = 0
− 2x + 2 y − 8 = 0

Penyelesaian persamaan di atas akan mendapatkan x = 2 dan y = 6 sehingga titik


(2,6) merupakan titik kritis fungsi f(x,y). Untuk menentukan relatif ekstrim kita perlu
menurunkan sekali lagi fungsi f(x,y)
f xx ( x, y ) = 6 f yy ( x, y ) = 2 f xy ( x, y ) = −2

Pada titik (2,6) akan didapat


D = f xx (2,6). f yy (2,6) − f xy2 (2,6) = 6.2 − (−2) 2 = 8.......... > 0

Karena D > 0 dan f xx ( x, y ) = 6 > 0 maka fungsi tersebut mempunyai relatif


minimum pada titik (2,6)

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 26


Latih an So al 2 .5
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Cari relatif minimum, relatif maksimum, dan saddle point fungsi berikut
1. f ( x, y ) = 3 x 2 + 2 xy + y 2
2. f ( x, y ) = x 2 + 2 y 2 − x 2 y
3. f ( x, y ) = 2 xy 2 − x 2 y + 4 xy
4. f ( x, y ) = x 2 + y − e y
5. f ( x, y ) = e x sin y

2 .6 Pe n gali Lagran ge ( La g r a n g e M u lt ip lie r )


Dalam subbab ini anda dikenalkan dengan istilah konstren (contraint).
Permasalahan lain dalam fungsi dua variabel adalah bagaimana menentukan nilai
maksimum atau minimum fungsi f(x,y) akibat konstren g(x,y) = 0, sedangkan
permasalahan fungsi tiga variabel adalah bagaimana menentukan nilai maksimum
dan minimum fungsi f(x,y,z) akibat konstren g(x,y,z) = 0.

Satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyelesaikan


persamaan konstren dan mengsubstitusikan hasilnya dalam fungsi f. Fungsi hasil
substitusi tersebut dapat berupa fungsi dua atau tiga variabel, yang selanjutnya
dapat dimaksimalkan atau diminimalkan dengan cara menentukan titik kritisnya.
Namun demikian, jika persamaan konstren sangat rumit untuk diselesaikan dalam
satu variabel, maka kita akan memerlukan teknik lain. Pada bagian ini, kita akan
mempelajari teknik lain tersebut, yang dikenal dengan metode Pengali Lagrange
(Lagrange Multiplier).

Misalkan kita mempunyai problem bagaimana meminimalkan atau memaksimalkan


fungsi f(x,y) akibat konstren g(x,y) = 0. Grafik dari g(x,y) biasanya merupakan
beberapa kurva C pada bidang xy.

g(x,y)=0

(x0,y0)

Gambar 2.2

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 27


Secara geometrik, kita akan menentukan nilai maksimum atau nilai minimum fungsi
f(x,y) di atas kurva konstren C. Jika (x0,y0) adalah titik pada kurva konstren C, maka
kita dapat mengatakan bahwa f(x,y) mempunyai sebuah constrained relative
maximum di titik (x0,y0) jika ada sebuah lingkaran yang berpusat di (x0,y0), sehingga
berlaku

f(x0,y0) > f(x,y) 2.17

untuk sembarang titik (x,y) pada C dalam lingkaran tersebut.

Kita misalkan fungsi f dan dan fungsi g adalah fungsi dua variabel dan turunan
parsial pertamanya adalah kontinu pada selang dimana mempunyai kurva konstren
g(x,y)=0 dan diasumsikan bahwa ∇g ≠ 0 pada sembarang titik di kurva tersebut.
Jika fungsi f mempunyai constrained relative maximum, dan nilai maksimum
tersebut berada pada titik (x0,y0) dimana gradien vektor ∇f(x0,y0) dan ∇g(x0,y0)
adalah paralel, maka terdapat sebuah bilangan λ, yang disebut Lagrange
multiplier (pengali Lagrange) sehingga berlaku

∇f(x0,y0) = λ ∇g(x0,y0) 2.18

Contoh 2.11
Pada titik koordinat berapa pada lingkaran x2 + y2 = 1 sebuah fungsi xy mempunyai
nilai maksimum?

Penyelesaian:
Kita mempunyai fungsi f(x,y) = xy akibat konstren g(x,y) = x2 + y2 – 1 = 0

∇f = yi + xj dan ∇g = 2xi + 2yj


Dari persamaan gradien tersebut dapat dikatakan bahwa ∇g ≠ 0 pada sembarang
titik di lingkaran x2 + y2 = 1, dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa ada sebuah
constrained relative extremum

∇f = λ ∇g atau yi + xj = λ (2xi + 2yj)


Persamaan tersebut ekivalen dengan persamaan y = 2xλ dan x = 2yλ atau dapat
y x
ditulis λ = dan λ = . Jika persamaan ini disubstitusikan, akan didapat
2x 2y
y x
= atau y2 = x2.
2x 2 y
Substitusikan persamaan y2 = x2 pada x2 + y2 = 1 akan didapat 2x2 – 1 = 0 atau
x= 1 dan x = − 1 . Jika kedua nilai x tersebut kita substitusikan pada
2 2
persamaan y2 = x2 , kita akan mendapatkan y = ± 1 . Sehingga terdapat empat
2
koordinat yang kemungkinan terdapat nilai maksimumnya, yaitu:
⎛ 1 1 ⎞ ⎛ 1 1 ⎞ ⎛ 1 1 ⎞ ⎛ 1 1 ⎞
⎜ , ⎟ ⎜ ,− ⎟ ⎜− , ⎟ dan ⎜− ,− ⎟
⎝ 2 2⎠ ⎝ 2 2⎠ ⎝ 2 2⎠ ⎝ 2 2⎠

Dari empat koordinat tersebut, yang mempunyai nilai maksimum hanya koordinat

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 28


⎛ 1 1 ⎞ ⎛ 1 1 ⎞
⎜ , ⎟ dan ⎜− ,− ⎟
⎝ 2 2⎠ ⎝ 2 2⎠

Latih an So al 2 .6
Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri
mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis
untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Gunakan Lagrange multiplier untuk menentukan nilai maksimum atau minimum


fungsi f akibat konstren yang diberikan, dan tentukan koordinat titik maksimum atau
minimumnya.
1. f ( x, y ) = xy 4 x 2 + 8 y 2 = 16
2. f ( x, y ) = x 2 − y x 2 + y 2 = 25
3. f ( x, y ) = 4 x 3 + y 2 2x 2 + y 2 = 1
4. f ( x, y ) = x − 3 y − 1 x 2 + 3 y 2 = 16
5. f ( x, y ) = 2 x + y − 2 z x2 + y2 + z2 = 4

Matematika Teknik 2/Turunan Parsial 29

Anda mungkin juga menyukai