Notasi Penulisan PD
Notasi/ cara penulisan PD antara lain:
1. Notasi Leibniz
dy d 2 y d 3 y dn y
, , ,…, n
dx d x 2 d x 3 dx
Contoh:
d2 x
+16 x=0
d t2
x adalah variable terikat
t adalah variable bebas
2. Notasi pangkat
' '' ' '' (4 ) (5 ) (n)
y , y , y , y , y ,…, y
y adalah variable terikat, variable bebas adalah sebarang.
Contoh
dy
y ' ( x) variable terikat adalah y, dan variable bebas adalah x, notasi leibniznya :
dx
' d2 y
y ' (t ) variable terikat adalah y, dan variable bebas adalah t,notasi leibniznya : 2
dt
Contoh
y ' +5 y=e x ,
dy
+5 y =e x
dx
d2 y dy
2
+5 +6=0
dt dt
y(t)
3. notasi dot/ titik Newton (biasanya digunakan untuk menyatakan turunan fungsi terhadap
waktu)
Contoh:
d2 s ds
2
+3 =−32 >>> s̈+3 ṡ=−32
dt dt
d2u d2u du
2
= 2 −2 ⇾ u xx =u tt −2 ut
dx dt dt
Berdasarkan ordenya:
1. PD orde satu
2. PD orde dua
3. PD orde tiga
4. dst (orde tinggi)
Berdasarkan linieritas:
1. PD Linier
2. PD nonlinier
#Berdasarkan jenisnya
1. PD biasa
- Jika PD mengandung turunan dari satu atau lebih fungsi sembarang (variable terikat)
terhadap hanya satu variable bebas
Contoh:
dy
+3 y =e x ,
dx
d 2 y dy
− + 16 y=0 ,
d x 2 dx
du dv
+ =u+ v
dt dt
2. PD Parsial
- Jika PD melibatkan turunan parsial dari satu atau lebih fungsi sebarang (terikat) tehadap dua
atau lebih variable bebas
Contoh.
d2u d2 u
+ =0 ,
d x2 d y2
d 2 v d 2 v dv
= − ,
d y 2 d x 2 dx
dx −dy
=
du dt
Klasifikasi PD Berdasarkan Ordenya
Menentukan orde dari suatu PD, ditentukan dari orde tertinggi turunan pada PD tsb
Contoh:
d2 y du 3
dx 2
+5
dx ( ) x
−4 y=e ,
Suku pertama yaitu turunan orde-2 (n = 2) sedangkan suku kedua adalah orde-1 (n = 1). Jadi
persamaan di atas adalah PD orde-2
d2 y dy
1. 2
+3 +4 y=0 , PD Biasa Linear, orde-2
dx dx
d 4 y 2 d 3 y 3 dy x
2. 4 + x 3
+x =x e PD Biasa Linear, orde-4
dx dx dx
d2 y dy 3 x
3. 2
+3 + 4 y =e , PD Biasa Non Linear, orde-2
dx dx
2
d4 y 3
2 d y dy
4. ( )
dx
4
+ x
dx
3
+ x 3 = xe x ,
dx
PD Biasa Non Linear, orde-4
PERTEMUAN KE 2
TUGAS
Tentukan PD berikut berdasarkan klasifikasinya beserta alasan.
1. y ' ' −2 y ' + y=0 , PD Biasa Linear Orde-2
3 d3 y dy x
2. x 3
+ x −5 y=e , PD Biasa Linear Orde-3
dx dx
d2 y
3. +sin y=0 PD Biasa Non Linear Orde-2
d x2
d4 y 2
4. + y =0 , PD Biasa Non Linear Orde-4
d x4
5. ( y−x ) dx +4 x dy=0, ( y−x ) + 4 x y '=0 , 4 x y ' + y=x , PD Biasa Linear Orde-1
2x
dy
2y =2 y . y '
dx
PEMBUKTIAN SOLUSI
Buktikanlah solusi PD berikut pada interval (−∞, ∞):
dy 1
a. =xy 1/ 2 ; Solusi : y= x 4 ;
dx 16
Ruas kanan :
1/ 2
1 4 1 2 1 3
xy 1 /2
=x( ) ( )
16
x =x x = x
4 4
b. Diketahui : y=xe x ;
y ' =xe x +e x
= xe x +2 e x −2 xe x −2 e x + xe x
= xe x +2 e x −2 xe x −2 e x + xe x
=0
Ruas kanan = 0
SOLUSI EKSPLISIT
Solusi eksplisit adalah solusi dimana variabel terikatnya direpresentasikan dalam bentuk
variabel bebas dan konstanta
Contoh:
1 4 dy
Fungsi y= x merupakan penyelesaian/solusi dari persamaan differensial =xy 1/ 2
16 dx
SOLUSI IMPLISIT
Solusi implisit PD merupakan suatu relasi 𝐺(x, y(x)) = 0 pada interval I yang paling tidak
memuat satu fungsi 𝑦 yang memenuhi PD tersebut pada selang 𝐼.
Contoh:
dy −x
Relasi x 2+ y 2=25 merupakan solusi implisit dari PD =
dx y
pada interval buka (-5,5)
Penyelesaian
Turunan Implisit pada relasi
x 2+ y 2=25
d 2 2
( x + y =25 )
dx
2 x+2 y y ' =0
2 y y ' =−2 x
dy
2y =−2 x
dx
dy −2 x
=
dx 2 y
dy −x
=
dx y
Membuat 1 persamaan yang memenuhi PD
x 2+ y 2=25
y = ± √25−x 2
y 1 = + √ 25−x2
y 2 = −√ 25−x 2
Bukti :
Ruas Kiri
1
dy 1 −1
= ( 25−x 2 ) 2 .−2 x
dx 2
−1
= −x ( 25−x 2 ) 2
Ruas Kanan
−1
−x −x −x
= = =−x ( 25−x 2 ) 2
y √ 25−x 2 1
( 25−x 2 ) 2
y ' =c −¿
PERTEMUAN KE 4
TUGAS
1. Buktikan fungsi f ( x )=x 2 merupakan solusi eksplisit dari persamaan differensial
xy '=2 y
2. Buktikan fungsi f ( x )=x +3 e− x merupakan solusi eksplisit dari persamaan differensial
dy
+ y =x+ 1
dx
3. Buktikan fungsi f ( x )=2 e 3 x −5 e 4 x merupakan solusi eksplisit dari persamaan
d2 y dy
differensial 2
−7 +12 y=0
dx dx
4. Buktikan relasi x + y 2−1=0 merupakan solusi implisit dari persamaan differensial
2