Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENGANTAR PERSAMAAN DIFFERENSIAL


Persamaan Differensial (PD) adalah suatu persamaan yang memuat turunan dari satu atau
lebih fungsi sembarang (atau variable terikat), terhadap satu atau lebih variable bebas
Contoh:
dy
+3 xy =e x
dx
y adalah variable terikat
x adalah variable bebas
du dv
+ +3 ut =e x
dt dt
u dan v adalah variable terikat
t adalah variable bebas

Notasi Penulisan PD
Notasi/ cara penulisan PD antara lain:
1. Notasi Leibniz

dy d 2 y d 3 y dn y
, , ,…, n
dx d x 2 d x 3 dx
Contoh:

d2 x
+16 x=0
d t2
x adalah variable terikat
t adalah variable bebas

2. Notasi pangkat
' '' ' '' (4 ) (5 ) (n)
y , y , y , y , y ,…, y
y adalah variable terikat, variable bebas adalah sebarang.
Contoh
dy
y ' ( x) variable terikat adalah y, dan variable bebas adalah x, notasi leibniznya :
dx
' d2 y
y ' (t ) variable terikat adalah y, dan variable bebas adalah t,notasi leibniznya : 2
dt

Contoh

y ' +5 y=e x ,
dy
+5 y =e x
dx

Artinya solusi dari persamaan ini adalah y(x)

y ' ' +5 y ' +6=0 ,

d2 y dy
2
+5 +6=0
dt dt

y(t)
3. notasi dot/ titik Newton (biasanya digunakan untuk menyatakan turunan fungsi terhadap
waktu)
Contoh:

d2 s ds
2
+3 =−32 >>> s̈+3 ṡ=−32
dt dt

4. Notasi subscribt (variable bebas diindikasikan dengan subscript)


Contoh:

d2u d2u du
2
= 2 −2 ⇾ u xx =u tt −2 ut
dx dt dt

Klasifikasi Persamaan Differensial


Berdasarkan jenisnya:
1. PD Biasa (ordinary differential equation/ODE)
2. PD Parsial (partial differential equation/PDE)

Berdasarkan ordenya:
1. PD orde satu
2. PD orde dua
3. PD orde tiga
4. dst (orde tinggi)

Berdasarkan linieritas:
1. PD Linier
2. PD nonlinier

#Berdasarkan jenisnya
1. PD biasa
- Jika PD mengandung turunan dari satu atau lebih fungsi sembarang (variable terikat)
terhadap hanya satu variable bebas
Contoh:
dy
+3 y =e x ,
dx

d 2 y dy
− + 16 y=0 ,
d x 2 dx
du dv
+ =u+ v
dt dt

2. PD Parsial
- Jika PD melibatkan turunan parsial dari satu atau lebih fungsi sebarang (terikat) tehadap dua
atau lebih variable bebas
Contoh.

d2u d2 u
+ =0 ,
d x2 d y2

d 2 v d 2 v dv
= − ,
d y 2 d x 2 dx
dx −dy
=
du dt
Klasifikasi PD Berdasarkan Ordenya
Menentukan orde dari suatu PD, ditentukan dari orde tertinggi turunan pada PD tsb
Contoh:
d2 y du 3
dx 2
+5
dx ( ) x
−4 y=e ,

Suku pertama yaitu turunan orde-2 (n = 2) sedangkan suku kedua adalah orde-1 (n = 1). Jadi
persamaan di atas adalah PD orde-2

Klasifikasi PD berasarkan linieritasnya


Persamaan Differensial Biasa dikatakan linear jika fungsi tersebut linear pada variable terikat
dan turunan-turunannya
Persamaan Differensial Biasa dikatakan nonlinear jika memuat, fungsi trigonometri,
perkalian antar variable terikat, bentuk eksponen pada variable terikat. (Sin y, yy’, y2 , ey)
Contoh

d2 y dy
1. 2
+3 +4 y=0 , PD Biasa Linear, orde-2
dx dx

d 4 y 2 d 3 y 3 dy x
2. 4 + x 3
+x =x e PD Biasa Linear, orde-4
dx dx dx

d2 y dy 3 x
3. 2
+3 + 4 y =e , PD Biasa Non Linear, orde-2
dx dx
2
d4 y 3
2 d y dy
4. ( )
dx
4
+ x
dx
3
+ x 3 = xe x ,
dx
PD Biasa Non Linear, orde-4

Diubah menjadi notasi pangkat


1. y ' ' +3 y ' +4 y=0 ,
(4 ) 2 (3) 3 ' x
2. y + x y + x y =x e ,

Yang hadir jum’at 10 september 2021


1. Yeni adelia
2. Rahma Tya
3. Derila Rosaria
4. Skolastika Indah
5. Meri Amelia
6. Limi Pranciska
7. Sugih
8. Dewita
9. Goreti

PERTEMUAN KE 2
TUGAS
Tentukan PD berikut berdasarkan klasifikasinya beserta alasan.
1. y ' ' −2 y ' + y=0 , PD Biasa Linear Orde-2

3 d3 y dy x
2. x 3
+ x −5 y=e , PD Biasa Linear Orde-3
dx dx

d2 y
3. +sin y=0 PD Biasa Non Linear Orde-2
d x2

d4 y 2
4. + y =0 , PD Biasa Non Linear Orde-4
d x4
5. ( y−x ) dx +4 x dy=0, ( y−x ) + 4 x y '=0 , 4 x y ' + y=x , PD Biasa Linear Orde-1

6. ( 1− y ) y ' + 2 y =e x , PD Biasa Non Linear Orde-1

2x
dy
2y =2 y . y '
dx

Buatlah masing-masing 1 contoh mengenai


7. Persamaan Differensial Biasa Linear Orde Satu
8. Persamaan Differensial Biasa Linear Orde Dua
9. Persamaan Differensial Biasa Non Linear Orde Satu
10. Persamaan Differensial Partial
PERTEMUAN 3
SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Solusi PD pada interval I adalah suatu fungsi 𝑓 yang terdefinisi pada selang 𝐼 (atau sering
juga disebut selang eksistensi/selang validitas/domain solusi) kemudian memiliki paling
sedikit 𝑛 turunan yang kontinu pada selang tsb, dimana pada saat disubstitusi ke dalam PDB
orde-𝑛 akan menghasilkan identitas.
Note: interval/selang 𝐼 ⇒ selang terbuka (𝑎, 𝑏); selang tertutup [𝑎, 𝑏], interval tak
hingga/infinite positif (𝑎, ∞), dst.

PEMBUKTIAN SOLUSI
Buktikanlah solusi PD berikut pada interval (−∞, ∞):
dy 1
a. =xy 1/ 2 ; Solusi : y= x 4 ;
dx 16

b. y ' ' −2 y ' + y=0 ; Solusi : y=xe x ;


Jawab
1 4
a. Diketahui : y= x ;
16
Ruas kiri :
dy 4 3 1 3
= x= x
dx 16 4

Ruas kanan :
1/ 2
1 4 1 2 1 3
xy 1 /2
=x( ) ( )
16
x =x x = x
4 4

b. Diketahui : y=xe x ;

y ' =xe x +e x

y ' ' =xe x + 2 e x


Ruas kiri :
y ' ' −2 y ' + y
= xe x +2 e x −2 ( xe x + e x ) + xe x

= xe x +2 e x −2 xe x −2 e x + xe x

= xe x +2 e x −2 xe x −2 e x + xe x
=0
Ruas kanan = 0

SOLUSI EKSPLISIT
Solusi eksplisit adalah solusi dimana variabel terikatnya direpresentasikan dalam bentuk
variabel bebas dan konstanta
Contoh:
1 4 dy
Fungsi y= x merupakan penyelesaian/solusi dari persamaan differensial =xy 1/ 2
16 dx

SOLUSI IMPLISIT
Solusi implisit PD merupakan suatu relasi 𝐺(x, y(x)) = 0 pada interval I yang paling tidak
memuat satu fungsi 𝑦 yang memenuhi PD tersebut pada selang 𝐼.
Contoh:
dy −x
Relasi x 2+ y 2=25 merupakan solusi implisit dari PD =
dx y
pada interval buka (-5,5)
Penyelesaian
Turunan Implisit pada relasi

x 2+ y 2=25
d 2 2
( x + y =25 )
dx

2 x+2 y y ' =0

2 y y ' =−2 x
dy
2y =−2 x
dx
dy −2 x
=
dx 2 y
dy −x
=
dx y
Membuat 1 persamaan yang memenuhi PD

x 2+ y 2=25
y = ± √25−x 2

y 1 = + √ 25−x2

y 2 = −√ 25−x 2

Bukti :
Ruas Kiri
1
dy 1 −1
= ( 25−x 2 ) 2 .−2 x
dx 2
−1
= −x ( 25−x 2 ) 2

Ruas Kanan
−1
−x −x −x
= = =−x ( 25−x 2 ) 2
y √ 25−x 2 1
( 25−x 2 ) 2

Solusi Umum dan Solusi Khusus


Contoh:
Fungsi yang memuat satu parameter y=cx−x cos x merupakan solusi eksplisit dari PD linear
orde satu x y ' − y=x 2 sin x
Penyelesaian
Diketahui
y=cx−x cos x

y ' =c −¿

y ' =c + x sin x −cos x


Sub. Ke PD

x y ' − y=x 2 sin x


2
x ( c+ x sin x−cos x )−( cx −x cos x )=x sin x

xc + x 2 sin x−x cos x−cx + x cos x=x 2 sin x

x 2 sin x=x 2 sin x

PERTEMUAN KE 4
TUGAS
1. Buktikan fungsi f ( x )=x 2 merupakan solusi eksplisit dari persamaan differensial
xy '=2 y
2. Buktikan fungsi f ( x )=x +3 e− x merupakan solusi eksplisit dari persamaan differensial
dy
+ y =x+ 1
dx
3. Buktikan fungsi f ( x )=2 e 3 x −5 e 4 x merupakan solusi eksplisit dari persamaan
d2 y dy
differensial 2
−7 +12 y=0
dx dx
4. Buktikan relasi x + y 2−1=0 merupakan solusi implisit dari persamaan differensial
2

y y ' =−x pada interval buka (-1, 1).


5. Buktikan relasi x 3+ 3 x y 2=1 merupakan solusi implisit dari persamaan differensial
dy
2 xy + x2 + y 2=0 pada interval buka (0, 1).
dx

Kumpulkan hari ini paling lambat jam 24.00


Kumpulkan melalui email tugas.mtk21@gmail.com
Tidak menerima via WhatsApp

Anda mungkin juga menyukai