Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATEMATIKA

BAGIAN 1 (Fungsi persamaan dan pertidaksamaan eksponensial)

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA :
1. Ainy Tasnim (1)
2. Anisha Febriani Zulkarnain (2)
3. Ariani Ahmada Riyandi (3)
4. Aulia Fardayanti Ahmad (4)

MA NU BANAT KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
1.1 Fungsi Eksponensial
1.1.1
x
Pendahuluan
y
Kita
Banyak hari akan
Totalmemulai
CD pembahasan dengan sebuah
1 2 (= 21)
contoh
2 sederhana.
4 (=22) Misalkan sebuah toko CD menjual 2
buah
3 CD band A3) pada hari pertama, pada hari kedua
8 (=2
4 16 (=24)
terjual 4 buah CD5 band yang sama, pada hari ketiga
5 32 ( =2 )
terjual
⋮ 8 buah CD,⋮ dan seterusnya seperti terlihat pada
tabel
x disamping.2xBerapa total banyaknya CD yang terjual

hinga hari ke-20?


Pada tabel di samping, y menunjukkan total
banyaknya CD yang terjual hingga hari ke-x, dinyatakan
dengan sebuah fungsi eksponen.
y=2x
Hal ini berarti hingga hari ke-20 (saat x=20 ), terjual.
y=220 buah CD
Jika dihitung dengan menggunakan kalkulator, akan
diperoleh sekitar 1 juta CD yang terjual. Perhitungan
pendekatan hingga hari ke-20 ini berdasarkan Memo di
samping.

Contoh 1 | Mengerti tentang pendekatan


Carilah pendekatan 240 ke dalam bentuk perpangkatan 10
Pembahasan :
Berdasarkan pendekatan 210=103 , kedua ruas dipangkatkan 4 diperoleh :
4 2
( 210 ) =( 103 )
∴ 240=1012
Contoh 2 | Memahami penaksiran suatu bilangan (eksponen)
Carilah taksiran dari 2 ke dalam bentuk bilangan pokok 10
Pembahasan :
Kita mulai dengan pendektan :
103 ≈ 210
1
Kedua ruas dipangkatkan , diperoleh :
10
1 1 3
( 103 ) 10 ≈ ( 210 ) 10 → 10 10 ≈ 2

MATEMATIKA C 2
3
Jadi , 2 ≈ 10 10

1.1.2 Pengertian Fungsi Eksponensial


Fungsi eksponensial f dengan bilangan pokok a adalah
dungsi yang memetakan setiap bilangan real x ke ax dengan
a> 0 dan a ≠ 0 dan ditulis sebagai:

Bentuk pemetaan : f : x → x 2, dengan a> 0 dan a ≠ 1

atau

Bentuk formula: f ( x )=ax , dengan a> 0 dan a ≠ 1

Definisi : Fungsi eksponensial dengan bilangan pokok a

Misalkan a menyatakan konstanta positif yang lebih


dari 1. Fungsi eksponensial dengan bilangan pokok a
ditentukan oleh formula :

y=a x

Catatan:
Dalam berbagai aplikasi sains, fungsi eksponensial berada
dalam bentuk : y=nakx dengan n, a, dan k berupa
konstanta.
Contoh:
1. Persamaan y=2x dan y=3 x menyatakan fungsi
eksponensial dengan bilangan pokok 2 dan 3
1 2
2. Persamaan y=
2 ()menyatakan fungsi eksponensial

1
dengan bilangan pokok
2
3. Persamaan y=x 2 dan y=x 3
Untuk membantu analisis, kita dalam melukis grafik

MATEMATIKA C 3
fungsi eksponensial. Mula-mula tabel fungsi eksponensial
dibuat dengan persamaan y=2x , seperti terlihat pada tabel

disamping. Dari nilai x dan y, diperoleh titik ( x , y ) yang


dilukiskan pada diagram Cartesius berupa titik (bulatan
kecil), yang jika dihubungkan akan terjadi kurva y=2x
seperti pada Gambar 1.1 . Berdasarkan gambar tersebut
diperoleh hal-hal berikut.
(i) domain dari y=2x adalah himpunan semua bilanan
real dan range berupa himpunan semua bilangan
real positif,
(ii) grafik memotong sumbu Y (intersep Y) pada satu
titik yaitu (0, 1),
(iii) grafik tidak pernah memotong sumbu X,
(iv) untuk x >0, fungsi selalu naik, yaitu kurva dalam
keadaan monoton naik,
(v) grafik kurva mempunyai asimtot datar, yaiu garis
y=0 atau sumbu X

1.1.4 Melukis Grafik Fungsi Eksponensial dengan


Persamaan y=e x
Dalam melukis grafik fungsi eksponensial denngan
persamaan y=e x, kita diharuskan mengenal terlebih dahulu
tentang bilangan Euler(e). Bilangan Euler merupakan
bilangan irasional yang terltak di antara 2 dan 3. Sebagai
pendekatan, nilai e ditentukan oleh :
e=2,7
Notasi e pertama kali diperkenalkan oleh pakar
matematika berkebangsaan Swiss, yaitu Leonhard Euler
(1707-1783). Penulisan e sampai 6 tempat desimal adalah
2,718261 ..... Nilai e dapat didekati oleh bentuk eksponen di
bawah ini :
x
1
( ) 1+
x
dengan x bernilai besar sekali, seperti terlihat pada tabel di

MATEMATIKA C 4
samping.
Tabel tersebut memberikan gambaran tentang nilai
Memo
1 x Garis y=e merupakan
( )
1+ menuju nilai e jika x semakin besar. Hal ini
x sebuah amsimtot dari
berkaitan dengan konsep limit. grafik fungsi
x
e= lim 1+
x→ ∞
( 1x ) 𝑦= 1+
( ) 1 x
x
, x >0. Jika
Nilai e secara grafik dilukiskan sebagai pendekatan dari
x semakin besar, maka
nilai
1 x
( )
bentuk y= 1+
x
dengan x >0.
1 x
( )
1+ mendekati nilai
x
e.

Memo
Domain: (−∞ , ∞ )

Range: ( 0 , ∞ )
Intersep Y :1
Asimtot : sumbu X
Bilangan e sering digunakan di bidang perbankan.
Konstanta e sering disebut sebagai Konstanta Banker.
Didalam kalkulus, bilangan e seringkali menunjukkan suatu
cara penenruan gradien atau kecondongan sebuah garis
lurus. Gradien garis singgung kurva y=2x di titik (0,1)
mendekati nilai 0,7 (lihat Gambar 1.3(i)) dan gradien garis
singgung kurva y=3 x di titik (0,1) mendekati nilai 1.1
(lihat Gambar 1.3(ii))

MATEMATIKA C 5
Gradien garis singgung kurva y=e x di titik (0,1)

bernilai 1 ( m=1 ) . Gambar grafik y=e x dan gradien garis

singgung kurva y=e x dapat dilihat pada Gambar 1.4

1.2 Persamaan Eksponensial


Didalam menyelesaikan suatu persamaan eksponensial, kita diharuskan memahami
sifat-sifat bilangan berpangkat dan persamaan kuadrat yang telah dipelajari di kelas IX
tingkat SMP/MTs. Persamaan eksponensial merupakan persamaan dengan variabel
berekspresi pangkat (eksponen).
1.2.1 Persamaan Eksponensial Berbentuk a f ( x )=a p
Untuk menyelesaikan persamaan eksponensial berbentuk a f ( x )=a p dengan a> 0 dan
a ≠ 1, kita gunakan sifat berikut

a f ( x )=a p ⟹ f ( x )= p

1.2.4 Persamaan Eksponensial Berbentuk a f ( x )=b g ( x )


Untuk menyelesaikan persaamaan eksponensial a f ( x )=b g ( x ) dapat dilakukan
dengan cara berikut.
(i) Ambil f ( x )=0 dan g ( x )=0 (karena a 0=b0 ), kemudian tentukan nilai-nilai x yang

memenuhi keuda persamaan f ( x )=0 dan g ( x )=0. Jika cara ini tidak menghasilkan
nilai x, dapat dilanjuatkan ke cara (ii)
(ii) Keuda ruas ditarik logaritma, yaitu:
a f ( x )=b g ( x )
log a f ( x )=log b g ( x )
f ( x ) log a=g ( x ) log a
Nilai-nilai x diperoleh dengan menggunakan sifat-sifat logaritma berikut ini.

Sifat-sifat dasar logaritma


1. a
log 1=0, alog a=1
2. a
log b=¿ terdefinisi, a ≠ 1 , a>0 , b>0
3. a
log a+ ¿ alog c=¿ alog ( b . c )

4. a
log a−¿ alog c=¿ alog ( bc )
5. a
log b n=n alog b

MATEMATIKA C 6
6. a
log b=¿ anlog b n
−¿ c log b
7. a
log b= ¿
−¿c log a¿

1.2.5 Persamaan Eksponensial Berbentuk H ( x ) f ( x )=H ( x )g ( x )

Jika H ( x ) f ( x )=H ( x )g ( x ), maka ada beberapa kemungkinan antara lain :


a. eksponennya sama : f ( x )=g ( x )
b. bilangan pokok : H ( x ) =1, sebab 1f (x )=1g ( x )=1
c. bilangan pokok : H ( x ) =−1, asalkan −1f (x )=−1g ( x ) untuk x memenuhi
d. bilangan pokok : H ( x ) =0, asalkan f ( x ) dan g ( x ) keduaya bilangan yang bernilai
positif

1.2.6 Persamaan Eksponensial Berbentuk f ( x )h ( x )=g ( x )h (x )

Untuk menyelesaikan persamaan eksponensial berbentuk f ( x )h ( x )=g ( x )h (x ), kita


gunakan cara berikut ini :
(i) h ( x )=0 , dengan f ( x ) ≠0 dan g ( x ) ≠ 0,
(ii) bilangan pokok sama, yaitu f ( x )=g ( x )

2
1.2.7 Persamaan Eksponensial Berbentuk A ( a f ( x ) ) + B ( af (x )) + C=0
2
Untuk menyelesaikan persamaan eksponensial berbentuk A ( a f ( x ) ) + B ( af (x )) + C=0,

kita gunakan permisalan y=af ( x ) sehingga persamaan eksponen berubah bentuk menjadi

persamaan kuadrat dalam variabel y, yaitu : A y 2 +By +c=0. Nilai-nilai y pada


persamaan kuadrat itu dapat dicari dengan cara faktorisasi atau cara formula ABC. Nilai y
dikembalikan ke permisalan semula sehingga diperoleh persamaan a f ( x )= y . Lalu,
diselesaikan sesuai persamaan yang terbentuk sehingga akan diperoleh nilai-nilai x yang
dicari.

1.3 Pertidaksamaan Eksponnsial


Pertidaksamaan eksponensial merupakan bentuk lain dari persamaan eksponensial,
yaitu pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam satu pangkat, tetapi tanda

MATEMATIKA C 7
penghubungnya merupakan tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang sering
dipakai meliputi :> ,<, ≥, atau ≤.
Dalam menyelesaikan suatu pertidaksamaan eksponensial kita dapat menggunakan
sifat-sifat eksponen, ketentuan pada persamaan eksponensial, maupun tinjauan pada
grafik fungsi eksponensial.
Sebagai contoh : jika x < y , maka 2 x <2 y. Hal ini merupakan kenyataan dari sifat-sifat

pertidaksamaan, tetapi jika ditinja dari grafik fungsi f ( t )=2t , akan menjadi hal yang
terbaik , yaitu :
2 x <2 y maka x < y

Fenomena tersebut merupakan pedoman dasar untuk menyelesaikan pertiaksamaan


eksponensial dengan bilangan pokok a=2>1
Sifat-sifar dasar pertidaksamaan eksponensial
(i) Jika a> 1, mak aa x <a y ⟺ x< y
(ii) Jika 0< a<1, maka a x <a y ⟺ x> y

Pembuktian sifat (ii) dapat dilakukan sebagai berikut,


1 1
Misalkan a= . Jika 0< a<1, maka b dapat ditulis sebagai b= > 1.
b a
a x <a y, diperoleh :
1 x 1 y

() ()
b
<
b
.... (1)
Kedua ruas pertidaksamaan dikalikan dengan b x . b y, tanda ketidaksamaan tidak

berubah karena, b x >0 dan b y > 0 sehingga pertidaksamaan (1) menjadi :

b x <b y

Berdasarkan sifat (i), berarti y < x atau dapat ditulis sebaga x > y (karena b> 1). Jadi,
dalam kondisi 0< a<1, maka a x <a y ⟺ x> y (terbukti )

MATEMATIKA C 8

Anda mungkin juga menyukai