Anda di halaman 1dari 18

Matematika Ekonomi

Fungsi Linear Penerapan


Ekonomi

Kelompok 3
-Aulia nuraisa b
-putri Maharani
-Fathur Nero
-Fuja Amanda lasila
-Luthfitasari Diva c
-Rafi Nauval
-Salsabila jelita
Pembahasan

. Polynominal Function
. Rational function
. Expanential Function
. Logarithmic Function
1.Polynominal Function

polinomial, atau disebut juga suku banyak, adalah pernyataan matematika yang melibatkan jumlahan perkalian
pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien. Secara sederhana, polinomial adalah suatu bentuk
matematika yang memuat variabel berpangkat. Polinomial sendiri berasal dari 2 kata, yaitu poli yang berarti
banyak, dan nomial yang berarti nilai.

ada juga syarat-syarat sehingga suatu persamaan dapat dikatakan sebagai ‘polinomial’, yaitu berikut ini:Variabel
tidak boleh memiliki pangkat pecahan atau negatifVariabel tidak boleh masuk dalam suatu persamaan
trigonometri
Contoh Soal:

Diketahui suku banyak p(x) = 2x4 + x2 – 4x + 6

Tentukan derajat, koefisien-koefisien dan suku tetap dari suku banyak p(x)b. Tentukan nilai suku banyak p(x)
untuk x=-1 Jawab

P(x) = 2x4+ x2 – 4x + 6= 2x4 + 0x3 + 1x2 +(-4)x + 6Derajat suku banyak adalah 4Koefisien x4 adalah 2Koefisien
x3 adalah 0Koefisien x2 adalah 1Koefisien x adalah -4Suku tetap adalah 6

P(x) = 2x4+ x2 – 4x + 6P(-1) = 2(-1)4 + (-1)2 – 4(-1) + 6= 2 + 1+ 4 + 6= 13

Jadi nilai suku banyak p(x) untuk x=-1 adalah 13


2. Rational Function

Fungsi rasional merupakan fungsi yang mempunyai bentuk umum


Fungsi Rasional

Adapun fungsi rasional yang paling sederhana, yakni fungsi y = 1/x dan fungsi y = 1/x².

Di mana keduanya mempunyai pembilang konstanta sertaa penyebut polinomial dengan satu suku. Dan kedua
fungsi tersebut mempunyai domain semua bilangan real kecuali x ≠ 0.

Fungsi y = 1/x
Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi kebalikan sebab setiap kita mengambil sembarang x (kecuali nol) maka
akan menghasilkan kebalikannya sebagai nilai dari fungsi tersebut.

Yang artinya x yang besar akan menghasilkan nilai fungsi yang kecil, begitu juga sebaliknya. Tabel dan grafik dari
fungsi tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah ini
Tabel dan grafik di samping menunjukan beberapa hal yang menarik
Yang pertama, grafik tersebut lolos pada uji garis vertikal. Yang berarti
setiap garis vertikal pada bidang koordinat Cartesius akan memotong
grafik pada maksimal satu titik.

Sehingga, y = 1/x adalah sebuah fungsi.

Yang kedua, sebab pembagian tidak terdefinisi jadi saat pembaginya


nol, maka nol tidak akan mempunyai pasangan, sehingga
menghasilkan jeda pada x = 0.
Hal tersebut sesuai dengan domain dari fungsi tersebut, yakni seluruh
x anggota bilangan real kecuali 0.

Yang ketiga, fungsi tersebut adalah fungsi ganjil, dengan salah satu
cabangnya terletak di kuadran I.

Sementara yang lainnya berada pada kuadran III.

Kemudian yang terakhir, pada kuadran I, saat x menuju tak hingga,


nilai y menuju dan mendekati nilai nol.
Secara simbolis bisa kit tuliskan sebagai x → ∞, y → 0. Secara grafis, kurva dari grafik fungsi tersebut akan mendekati sumbu-
x pada saat x mendekati tak hingga.

Tak hanya itu saja, kita juga bisa mengamati bahwa pada saat x mendekati nol dari kanan maka nilai y akan mendekati
bilangan real positif yang sangat besar (positif tak hingga): x → 0+, y → ∞.

Untuk catatan, tanda + atau – yang berada di atas akan mengindikasikan arah dari pendekatan. Yakni dari sisi positif (+) atau
dari sisi negatif (–).

Contoh 1
Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional

Untuk y = 1/x dalam kuadran III,

Mendeskripsikan sifat dari ujung grafik fungsi tersebut.


Mendeskripsikan apa yang akan terjadi pada saat x mendekati nol.
Pembahasan Serupa dengan sifat grafiknya pada kuadran I, maka akan kita peroleh

Pada saat x mendekati negatif tak hingga, nilai y akan mendekati nol. Jika disimbolkan akan menjadi: x → –∞, y → 0.
Pada saat x mendekati nol dari kiri, nilai y akan mendekati negatif tak hingga. Pernyataan tersebut juga bisa kita tuliskan
dengan simbol x → 0–, y → –∞.
Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional

Berdasarkan gambar (b) di atas, pakailah notasi


matematika guna:

Mendeskripsikan sifat dari ujung grafik di atas.


Mendeskripsikan apa yang berlangsung pada saat x
mendekati nol.
Pembahasan

Pada saat x → –∞, g(x) → –2. Ketika x → ∞, y → –2.


Pada saat x → 0–, g(x) → ∞. Ketika x → 0+, y → ∞.
Dari contoh 2b di atas, maka dapat diketahi bahwasannya
pada saat x mendekati nol, g akan berubah menjadi
sangat besar serta semakin bertambah tidak terbatas.
Menuliskan Persamaan dari Fungsi Rasional

Identifikasi fungsi yang diberikan oleh grafik pada gambar di bawah, lalu pakailah grafik tersebut untuk menuliskan persamaan
fungsi tersebut. Anggaplah |a| = 1.

Pembahasan dari grafik di atas, dapat kita ketahui bahwasannya grafik tersebut
adalah pergeseran dari fungsi y = 1/x ke kanan sejauh 2 satuan. Serta bergeser ke
bawah sejauh 1 satuan.

Sehingga asimtot horizontal serta vertikal dari grafik di atas secara berturut-turut
yaitu y = –1 dan x = 2. Maka dari itu, persamaan dari grafik di atas yaitu:

yang mana adalah bentuk dari pergeseran fungsi y = 1/x.


3. Expanential Function

Fungsi eksponensial y = ex
Dalam matematika, fungsi eksponensial adalah fungsi ex, di mana e adalah bilangan (sekitar 2,718281828)
sehingga fungsi ex adalah turunannya sendiri. [1] [2] Fungsi eksponensial digunakan untuk memodelkan hubungan
di mana perubahan konstan dalam variabel independen memberikan perubahan proporsional yang sama (yaitu
persentase kenaikan atau penurunan) pada variabel dependen. Fungsi ini sering ditulis sebagai exp (x), terutama
jika variabel independen tidak praktis ditulis sebagai superskrip.

Exponential Function
Representation e^x \,
Inverse \ln x \,
Derivative e^x \,
Indefinite Integral e^x + C \,
1. Persamaan eksponen berbaris konstanta 2. Persamaan eksponen berbasis fungsi

Contoh Soal : Bentuk persamaan eksponen di atas memiliki empat


kemungkinan solusi, yaitu sebagai berikut.

g(x) = h(x)
f(x) = 1
f(x) = -1, dengan syarat g(x) dan h(x) sama-sama genap
atau ganjil.
f (x) = 0, dengan syarat g(x), h(x) > 0.

3. Persamaan eksponen berbentuk penjumlahan


Pertidaksamaan eksponen adalah pertidaksamaan jenis eksponen yang memiliki variabel. Ternyata, pertidaksamaan eksponen
memiliki dua bentuk umum lho, yaitu sebagai berikut.

Untuk menentukan solusi pertidaksamaan eksponen seperti pertidaksamaan di atas, ikuti langkah berikut.

Bentuk eksponen harus diuraikan sampai diperoleh bentuk yang sama. Uraikan berdasarkan sifat-sifat eksponen.
Gunakan permisalan bentuk eksponen dengan variabel tertentu.
Selesaikan pertidaksamaannya menggunakan konsep pertidaksamaan sampai diperoleh interval untuk permisalannya.
Susbtitusikan nilai balik yang diperoleh pada permisalan.
Contoh Soal :
Tentukan himpunan Titik pembuat nol x = 4 dan x = 2.
penyelesaian dari
pertidaksamaan Selanjutnya, Quipperian harus menempatkan titik pembuat nol dalam garis
eksponen 493x-4 > 7x2! bilangan. Kemudian, tentukan tanda daerahnya dengan titik uji. Oleh karena
tanda pertidaksamannya “<”, maka bulatannya kosong dan titik pembuat
nol tidak termasuk dalam nilai x.

Oleh karena a = 7 > 1, maka berlaku:

Jadi, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan eksponen di atas


adalah {x|x ∈ R, 2 < x < 4}.
Logaritmic Function

Logaritma adalah suatu operasi invers atau kebalikan dari perpangkatan.

Jika diketahui suatu perpangkatan

[a^{c}=b] maka bentuk tersebut dapat dituliskan dalam bentuk logaritma menjadi

dengan a > 0 dan a ≠ 1.


Keterangan:

a = basis logaritma

b = bilangan yang dicari nilai logaritmanya (numerus)

c = besar pangkat / nilai logaritma

Sebagai contoh, misalkan diberikan ²log 8 = c maka c = 3, karena 2³ = 8.


Sehingga dapat disimpulkan bahwa logaritma merupakan
suatu operasi kebalikan dari perpangkatan, yaitu mencari
nilai yang menjadi pangkat dari suatu bilangan.

Biar lebih paham lagi, perhatikan beberapa contoh dibawah


ini.

Bentuk Perpangkatan Bentuk Logaritma


[3^{4}=81] ³log 81 = 4
[3^{-4}=\frac{1}{81}] ³log [\frac{1}{81} = -4]
[4^{\frac{3}{2}}=8] [^{4}log 8=\frac{3}{2}]

Jika nilai a = 10, biasanya 10 tidak dituliskan sehingga menjadi log b = c.

Sebagai contoh, jika 10³ = 1000 maka dalam bentuk logaritma menjadi log 1000 = 3
Selain itu, logaritma memiliki sifat-sifat yang wajib kita
pahami. Karena untuk menyelesaikan soal-soal logaritma
kita membutuhkan pemahaman sifat-sifat logaritma
tersebut. Apa saja sifat-sifat logaritma? Yuk, perhatikan
gambar berikut.
Contoh Soal

²log 16 =…. [^{5}log100-^{5}log4=...]


Pembasahan :
Pembahasan: [^{5}log100-^{5}log4=^{5}log\frac{100}{4}]
[^{2}log 16=^{2}log2^{4}] [=^{5}log25]
[=4.^{2}log2] [=^{5}log5^{2}]
[=4.1] [=2.^{5}log5]
[=4] [=2.1]
[=2]

Anda mungkin juga menyukai