Anda di halaman 1dari 11

4.

5 Mencari Persamaan berdasarkan Grafik


Materi ini mempelajari bagaimana menghasilkan sebuah persamaan yang menggambarkan sebuah grafik,
bukan sebuah grafik yang menggambarkan sebuah persamaan.

CONTOH 1
Sebelumnya telah dipelajari bahwa persamaan garis lurus apapun selain vertikal memiliki bentuk umum:
y=mx+b

Di mana m adalah gradient atau kemiringan garis. Pada Gambar di atas garis melintasi sumbu y di titik 3.
Untuk mencari kemiringan garis, kita mencari perbandingan perubahan vertikal terhadap perubahan
horizontal antara dua titik pada garis (disebut naik/turun). Dari Gambar tersebut didapat bahwa rasionya
1/2. Oleh karena itu, m= ½ jadi bentuk persamaannya adalah
1
y= x +3
2

CONTOH 2
Satu siklus grafik fungsi trigonometri ditunjukkan pada Gambar di bawah. Temukan persamaan yang
sesuai dengan grafik tersebut.

Grafik kurva sinus dengan amplitudo 3, periode 2


dan tidak ada pergeseran horizontal. Maka
persamaannya adalah

y=3 sin x 0 ≤ x ≤ 2 π
CONTOH 3
Temukan persamaan berdasarkan grafik gambar berikut.

Grafik berbentuk kurva sinus maka bentuk persamaannya y=k + A sin( B ( x−h ) ). Dari Gambar di atas di
ketahui bahwa amplitudo adalah 3, yang artinya A=3. Tidak ada pergeseran horizontal dan juga tidak ada
translasi vertikal pada grafik. Oleh karena itu, h dan k bernilai 0.

Untuk menemukan nilai B, kita dapat bahwa periodenya π . Rumus mencari periode adalah , maka
B

π= ↔ B=2
B
Maka bentuk persamaannya menjadi

y=k + A sin( B ( x−h ) )

y=0+3 sin(2 ( x−0 ) )


y=3 sin 2 x dengan 0 ≤ x ≤ 2 π
CONTOH 4

Grafik pada gambar di samping memiliki bentuk yang sama


(amplitude, periode dan pergeseran horizontal). Grafik
memotong sumbu x dua kali. Maka persamaannya adalah

y=2+ 3sin 2 x 0 ≤ x ≤ 2 π
CONTOH 5
Temukan persamaan berdasarkan grafik gambar berikut.

Jika kita melihat grafik dari x=0 ke x=2, terlihat seperti kurva kosinus yang telah direfleksikan terhadap
sumbu x. Bentuk umum untuk kurva kosinus adalah y=k + A cos (B ( x−h )) . Dari Gambar di atas
diketahui bahwa amplitudo adalah 5, karena grafik direfleksikan dengan sumbu x artinya A=-5.
Periodenya 2 maka persamaan untuk menyelesaikan B:

Periode= =2↔ B=π
B
Tidak ada pergeseran horizontal dan juga tidak ada translasi vertikal pada grafik. Oleh karena itu, h dan k
bernilai 0.

y=−5 cos πx dengan −0 , 5 ≤ x ≤2.5

4.6 Kombinasi Grafik Fungsi

Materi kali ini mempelajari bagaimana membuat grafik fungsi dari bentuk y= y 1+ y 2 di mana y 1 dan y 2
merupakan fungsi aljabar atau trigonometri dari x. Contoh y=1+ sin x sama seperti penjumlahan y 1=1
dan y 2=sin x .
jika y 1=1 dan y 2=sin x
.
maka y= y 1+ y 2

Grafik y=1+ sin x diperoleh dengan menambahkan setiap nilai y 2 dari y 2=sin x ke nilai yang sesuai
dari y 1 dari y 1=1. Secara grafis dapat ditunjukkan dengan menambahkan nilai y dari grafik y 2 ke nilai
yang sesuai dari y dalam grafik y 1 seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Jika y 2 >0 maka posisi y= y 1+ y 2 akan berada di atas y 1dengan jarak yang sama dengan Jika y 2. Jika
y 2 <0 maka posisi y= y 1+ y 2 akan berada di bawah y 1 dengan jarak yang sama dengan nilai absolut dari
y 2.
CONTOH 1
1
Grafik y= x −sin x di antara x−0 dan x−4 π .
3
1 1
Kita asumsikan y= x −sin x merupakan penjumlahan dari persamaan y 1= x dan y 2=−sin x . Buat
3 3
grafik kedua persamaan tersebut pada sumbu yang sama lalu tambahkan nilai y 1ke nilai y 2. Grafik
ditunjukkan dalam gambar berikut.

CONTOH 2
Grafik y=2sin x +cos 2 x untuk0< x < 4 π

Kita asumsikan y merupakan penjumlahan dari y 1=2 sin x dan y 2=cos 2 x . Grafik y 1 , y 2 dan
y= y 1+ y 2 ditunjukkan pada gambar di bawah.
CONTOH 3
Grafik y=cos x+ cos 2 x umtuk 0 ≤ x ≤ 4 π .

Kita asumsikan y= y 1+ y 2 di mana y 1=cos x dengan aplitutido 1 dan periode 2 π dan y 2=cos 2 x .
Gambar di bawah mempresentasikan y 1 , y 2 dan y= y 1+ y 2 .

CONTOH 4
Fungsi berikut yang terdiri dari jumlah tak terbatas disebut deret Fourier.

sin ⁡(3 πx) sin ⁡(5 πx) sin ⁡(7 πx)


f ( x )=sin ( πx ) + + + + … , 0≤ x <2
3 5 7
Jumlah parsial kedua dari deret ini hanya mencakup dua suku pertama. Gambarkan grafik jumlah parsial
kedua.

sin ⁡(3 πx)


Diketahui y 1=cos ( πx ) , y 2=¿ ¿ dan grafik y 1 , y 2 dan y= y 1+ y 2 dipresentasikan dalam
3
gambar berikut.
Dalam gambar grafik di bawah, kita telah membuat grafik jumlah parsial pertama, kedua, ketiga, dan
keempat untuk deret Fourier pada. Dapat dilihat bahwa ketika memasukkan lebih banyak suku dari deret,
kurva yang dihasilkan memberikan perkiraan yang lebih baik dari grafik gelombang persegi.

4.7 Fungsi Invers Trigonometri


Pada materi pertemuan pertemuan sebelumnya, ada suatu kondisi di mana kita perlu menemukan
sudut dalam salah satu fungsi trigonometri. Kali ini kita mempelajari kebalikan dari fungsi trigonometri
yang seharusnya, ketika kita mencoba menggunakan fungsi dalam arah sebaliknya artinya kita
menggunakan dengan apa yang disebut kebalikan dari fungsi tersebut.
Fungsi invers trigonometri adalah fungsi invers suatu fungsi trigonometri (dengan domain yang
terbatas). Dengan kata lain, fungsi invers trigonometri adalah fungsi invers suatu fungsi sinus, kosinus,
tangen, kotangen, sekan dan kosekan, dan digunakan untuk mencari suatu sudut dari rasio trigonometri
sudut yang lain. Suatu fungsi adalah aturan atau korespondensi yang memasangkan setiap elemen domain
dengan tepat satu elemen dari range. Artinya, sebuah fungsi adalah sekumpulan pasangan terurut dalam
yang tidak ada dua pasangan terurut yang berbeda yang memiliki koordinat pertama yang sama.
Kebalikan dari suatu fungsi ialah dengan menukar koordinat di setiap urutan pasangan terurut yang
merupakan elemen dari fungsi tersebut.
Invers artinya domain dan rentang fungsi bertukar peran. Untuk menemukan persamaan invers
dari suatu fungsi cukup dengan menukar x dan y dalam persamaan kemudian selesaikan y. Sebagai
contoh dalam mencari invers dari fungsi y=x 2−4 .
2
y=x −4 dalam bentuk invers menjadi:
2
x= y −4 dengan menukar x dan y
Atau

y −4=x → y=± √ x+ 4 dengan menambahkan angka 4 di tiap ruas


2

Fungsi invers dari persamaan y=x 2−4 adalah y=± √ x+ 4 . Grafik persamaan ini adalah dalam bentuk
parabola yang melintasi sumbu x di titik -2 dan 2 dengan titik puncak di (0,4). Untuk membuat grafik
inversnya ialah dengan mengambil setiap titik pada grafik y=x 2−4 lalu menukar koordinat x dan y.
Grafik invers tersebut dipresentasikan dalam gambar di bawah. Perhatikan bahwa grafik invers
merupakan refleksi dari grafik fungsi asli garis y dan x.

Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa invers dari y=x 2−4 bukanlah sebuah fungsi karena
grafik dari y=x 2−4 tidak lolos uji garis vertikal. Agar inversnya juga merupakan fungsi, grafik fungsi
aslinya harus lulus uji garis horizontal. Fungsi dengan sifat ini disebut fungsi satu-ke-satu. Fungsi satu-
ke-satu berarti untuk setiap masukan (domain) tertentu akan memiliki keluaran (kodomain) tertentu.
Artinya, invers dari fungsi tersebut juga merupakan suatu fungsi.
Grafik dari keenam fungsi trigonometri tidak lulus uji garis horizontal dan garis horizontal
sehingga relasi invers dari fungsi-fungsi ini juga tidak menjadi fungsi itu sendiri. Namun ada
kemungkinan suatu invers itu dapat didefinisikan sebagai fungsi jika kita membatasi fungsi trigonometri
asli untuk sudut-sudut tertentu. Pada bagian ini, kita akan membatasi diskusi kiakan membahas fungsi
trigonometri invers dari tiga fungsi utama: sinus, cosinus, dan tangen. Tiga fungsi trigonometri invers
lainnya diselesaikan menggunakan identitas timbal balik.

FUNGSI DAN RELASI SIN INVERS

y=sin x → x=sin y
Berdasarkan grafik di atas, x=sin y merupakan sebuah relasi namun bukan fungsi. Untuk setiap nilai x
dalam domain, ada banyak nilai y. Grafik x sin y gagal dalam uji garis vertikal karena grafik memotong
sumbu y lebih dari satu kali.
Jika fungsi y=sin x memiliki invers yang juga merupakan sebuah fungsi, maka nilai nilai x perlu
dibatasi sehingga grafik fungsi dapat lolos uji garis horizontal. Pembatasan tersebut berupa interval
−π π −π π
≤ x ≤ . Gambar di bawah sebelah kanan berikut mempresentasikan y=sin x dengan ≤x ≤ ,
2 2 2 2
grafik tersebut lolos uji garis horizontal. Gambar pada sebelah kiri menunjukkan grafik invers y=sin x
dengan interval yang sama.

−π π
Dari gambar sebelah kiri tersebut terlihat jika x=sin y dibatasai pada interval ≤ x ≤ , maka setiap
2 2
x antara -1 dan 1 dikaitkan korespondensi satu satu dengan y yang menjadi sebuah fungsi bukan hanya
−π π
relasi. Persamaan x=sin y dengan ≤ x ≤ membentuk fungsi sinus invers yang dinotasikan dalam:
2 2
−1 1
Dengan catatan sin x≠ , namun ditulis sebagau csc x /¿ ¿ ¿ ¿.
sin x

FUNGSI COS INVERS


Sama seperti fungsi sinus, pada fungsi kosinus nilai x juga perlu dibatasi agar dapat memenuhi uji garus
horizontal yaitu dengan interval 0 ≤ x ≤ π . Gamba gambar berikut menunjukkan grafik y=cos x dan
x=cos y dengan batasan interval setelah kurva direflesikan terhadap garis y=x .

Persamaan x=cos y dengan interval 0 ≤ x ≤ π membentuk kebalikan fungsi kosinus yang dinotasikan
dalam:

FUNGSI TAN INVERS


−π π
Grafik y=tan x dengan interval ≤ x ≤ ditunjukkan dalam gambar sebelah kanan dan grafik invers
2 2
x=tan y dengan interval yang sama pada gambar sebelah kiri.
−π π
Persamaan x=tan y dengan interval ≤ x ≤ membentuk kebalikan fungsi tangen yang dinotasikan
2 2
dalam:

Tiga fungsi invers trigonometri bersama dengan domain, range dan grafiknya dirangkum sebagai berikut.

CONTOH 1
Evalasi nilai berikut menjadi bentuk radian tanpa menggunakan kalkulator atau tabel.

−1 1
a. sin
2
−π π π
Sudut di antara dan di mana sinusnya adalah
2 2 6

−1 1 π
sin =
2 6

b. tan−1 (−1)
−π π −π
Sudut di antara dan di mana tangen -1 adalah
2 2 4

−1 −π
tan (−1)=
4

Anda mungkin juga menyukai